Satu tahun kemudian. . .
Aira lulus dengan nilai yang memuaskan begitu juga Arin . Mereka telah berusaha dengan baik untuk bisa mendapat nilai yang memuaskan orang tua mereka dan lagi-lagi mereka akan mendaftar ke universitas yang sama meskipun keluarga Arin tak sekaya keluarga Aira namun orang tua Arin selalu memberikan pendidikan yang baik untuk anaknya sebab universitas yang mereka pilih ialah universitas elit dan juga berkualitas .
Hari pertama ospek Aira dan Arin berangkat bersama dengan mobil Aira . Mereka di antar oleh supir pribadi keluarga Aira .betapa lucunya mereka menggunakan outfit ospek dengan baju hitam putih ,rambut kucir dua menggunakan mahkota dan kacamata dari kardus. Namun kecantikan tetaplah terpancar di wajah keduanya membuat semua orang yang melihatnya terpana dengan mereka.
Yogi dan Anton merupakan senior fakultas mereka yang ikut terpesona dengannya tapi setiap gadis yang melihatnya merasa iri dan tak suka dengan mereka terutama Aira yang reputasi nya sudah banyak dikenal banyak mahasiswa di sana. Saat baris berbaris di lapangan seorang pria menatap Aira dengan seksama ia tak percaya jika itu adalah gadisnya yang selalu ia tunggu untuk bertemu . Pria itu adalah Fandy seorang dosen muda yang di kagumi oleh mahasiswi nya bahkan ada yang rela memberikan tubuhnya agar bisa menjadi kekasihnya tapi ia tak tertarik sama sekali sebab yang di pikiran dan hatinya hanya satu gadis bernama Aira .getaran di hatinya bahkan masih sama ketika ia pertama kali bertemu dengan Aira tak ada yang berubah sama sekali.
Saat istirahat makan siang para mahasiswa baru hanya di perbolehkan memakan makanan yang di anjurkan dari senior mereka yaitu ayam goreng tanpa bumbu juga nasi merah dan sayur pare ,Arin dan Aira tak menyukai itu apalagi Aira yang tidak pernah mengenal apa itu pare. Aira tidak bisa menelan makanan itu ingin ia memuntahkan nya tapi para senior mengawasi mereka. Fandy melihat itu dengan tak tega tiba-tiba ia mempunyai pikiran untuk membagikan kue ke semua mahasiswa baru dengan alasan untuk menyambut mereka namun yang sebenarnya adalah agar Aira bisa memakan sesuatu selain makanan yang sedang di pegangnya. Semua mahasiswa baru sangat senang dan tertolong karna Fandy dan itu membuat fans Fandy bertambah namun tidak dengan Aira ,ia sangat terkejut karena telah dipertemukan lagi dengan Fandy .Tanpa sadar senyuman tipis terukir di wajah Aira.
"Napa Ra . senyam-senyum gitu ." Tanya Arin yang sadar dengan kelakuan sahabatnya itu.Arin juga sama terkejutnya dengan Aira ,ia tak menyangka jika Fandy adalah salah satu dosen dari universitas ini.
"Hah . . . Apa rin senyum, siapa yang senyum?" Ujar Aira datar.
"Kamu lah . Oh . .oh aku tau pasti ini efek ketemu sama pak Fandy ,iya kan iya kan dah lah ngaku dari dulu kan kalian emang deket." Goda Arin.
"Ih nggak nyangka ya bisa ketemu lagi sama guru magang paling kece di sekolah dulu, dan sekarang jadi dosen paling kece pula ." Ujar Arin lagi sambil mendorong pelan bahu Aira dengan bahunya. Aira sedari tadi hanya diam malu karna ketahuan senyam-senyum.
Hari pertama kuliah Aira menyusuri koridor kampus ,ia sibuk memperhatikan ruangan-ruangan di kampus karena sewaktu ospek kemarin ia tak sempat jalan-jalan keliling kampus karena lelah . Di persimpangan koridor ia hampir menabrak seseorang dan lagi orang itu Fandy .seperti kejadian lalu ketika ia bertemu Fandy ,di saat yang sama Fandy tak sengaja melihat Aira menggunakan kalung yang ia berikan dulu . Perasaan aneh menyelimuti Fandy ,ia tak menyangka gadisnya memakai kalung pemberiannya itu berarti Fandy akan memperjuangkan dan menyatakan perasaannya kepada Aira .karna takdir sudah menjawabnya.
"Perhatikan langkahmu nona." tegur Fandy dengan nada menggoda.
"Pak Fandy maaf pak, saya tadi baru liat-liat ruangan yang ada di sini biar hafal. Pak Fandy ngapain di sini?"
"Di sebelah kamu kebetulan ruangan saya Aira." Gemas Fandy melihat kepolosan Aira.
"Oh ini ruangan bapak ya. Saya hafalin deh." Celetuk Aira yang membuat Fandy penasaran akan artinya itu.
"Sarapan yuk . . ." Ajak Fandy ,namun Aira hanya diam ia tampak berpikir tapi Fandy sudah menarik tangannya ke dalam ruangannya. Dan juga mendudukan nya di sofa ruangannya. Fandy adalah dosen muda sekaligus direktur di kampus itu makanya ia memiliki ruangan tersendiri .setelah duduk Fandy menyodorkan sebuah kotak makan yang berisi sandwich tuna .itu adalah menu favorit Fandy dan Aira ,dulu Fandy sering sekali meminta Aira membuatkan sandwich tuna jika ia rindu dengan bundanya karena sandwich buatan Aira sangatlah persis seperti apa yang bundanya buat mengingatkan nya pada sang bunda yang jauh di kota sebrang.
"Masih ingat kan ?" Tanya Fandy sambil memandang Aira .
Aira yang melihat itu hanya diam dan kemudian menganggukan kepalanya tanda ia masih ingat dengan sandwich itu.
"Cobain deh ." Pinta Fandy
Aira pun mengambil sepotong bagian roti isi itu dan begitu ia menggigit nya Aira merasa rasa itu persis seperti buatannya .
"Kok bisa persis sama yang saya buat pak,ini buatan bapak sendiri atau . . .?" Kata- kata Aira tergantung seperti sedang menebak sesuatu dengan melihat wajah pria tampan di depannya ini .
"Buatan bunda saya ,gimana sama kan sama yang kamu buat bahkan persis." Potong Fandy.
"Oh ya ,kebetulan dong bisa persis sama buatan saya pak."
"Iya tau nggak kenapa saya suka sekali sandwich tuna buatan kamu, ya karna itu sama persis seperti bunda saya .kamu mengingatkan saya sama beliau yang jauh di kota sebrang."jelas Fandy dan hanya di angguki oleh Aira.
Fandy senang bisa mengobrol banyak dengan gadisnya dan tidak ada rasa canggung di keduanya. sudah hampir semester pertama selesai Aira kuliah di sana juga kedekatan Fandy dan Aira semakin dekat namun tak ada yang tau kecuali Arin .
Siang hari Aira sedang mencari sahabatnya ia mengirimkan pesan chat namun belum terbalas.tampak seperti Arin sedang duduk di kantin dan Aira pun segera menuju ke tempat Arin berada.
"Arin ,aku cariin juga malah enak-enakan di sini minum jus ,bagi dong panas banget nih."kesal Aira sambil duduk di samping arin dan meminum jus milik arin.
"Dasar tuan putri baru kena panas dikit doang udah ngeluh aja, lagian biasanya juga makan siang bareng sama mas fandy mu itu." Ujar Arin yang juga kesal karena semenjak sahabatnya itu menjadi kekasih dosennya itu ia jarang sekali makan siang bersama lagi dengan alasan dosennya selalu mengajak makan siang .
"Ya ampun sayangku yang ini marah ya ,jangan cemburu dong sayang .maklumi lah sahabatmu ini yang sedang jatuh cinta." Goda Aira.
"Nggak ya ,aku tuh nggak cemburu malah aku seneng Ra kamu udah nemuin laki-laki baik kayak pak fandy .hanya saja aku merasa iri ." Jelas Arin dengan gaya menangis tapi di buat-buat . Aira tau bahwa sahabatnya tidak mungkin iri dengannya karna Aira tau sekali sifat sahabatnya itu. Fandy melihat nya dari kejauhan tersenyum senang karna arin sahabat yang baik untuk gadisnya yang bisa menghibur dan menjaga gadisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments