Pagi hari seperti biasa Aira berangkat lebih awal ke sekolah dan hari ini ia juga tak lupa membawa bekal makannya.
Dari sisi kanan Fandy menyodorkan tas kotak makan milik Aira .
"Eh pak Fandy .kok pagi-pagi udah dateng ." Ucap Aira malu-malu sambil menerima tas itu dan Fandy pun ikut duduk di sebelah Aira .
"Sengaja sih ,biar nggak macet juga .malah lihat kamu di sini duduk sendirian ya udah samperin aja, ngomong-ngomong sandwich kemarin siapa yang bikin?"
"Kenapa pak, nggak enak ya pak?" Tanya Aira sedikit penasaran.
"Mmhh ,bukan nggak enak sih masih bisa di makan kok, hehe bercanda deh. Rasanya enak kok." Jawab Fandy takut jika Aira marah karena melihat wajahnya yang sudah manyun .
"Saya sih pak yang bikin ,soalnya saya suka sandwich tuna jadi saya belajar bikin sendiri pak, tapi di ajarin sama mama juga."jawab Aira datar.
"Nanti boleh ya saya di buatkan lagi sandwichnya." Ucap Fandy dengan nada menggoda.
"Ya tergantung tawaran nya pak."
"Maksudnya?" Tanya Fandy dengan bingung.
"Ya kalau bapak mau kasih nilai bagus di mapel bapak saya pikirin lagi deh buatin sandwich nya."
Hening. . .
Fandy hanya bingung harus menjawab apa pada Aira, baru kali ini ia menemukan gadis semenyenangkan Aira membuat sesuatu bergetar hebat di dalam sana. Banyak gadis yang mengejar Fandy tapi tak mampu menggetarkan hatinya seperti saat ia pertama kali bertemu dengan Aira. Tingkah polos dan sedikit manja nya membuat Fandy enggan memalingkan pandangan dan perhatiannya pada Aira.
"Canda pak ,serius banget. Kapan-kapan aku bikinin lagi pak ,kan aku murid yang baik."celetuk nya sambil memasang wajah cengir kuda. Dan itu sukses mendapat cubitan di hidung Aira ,betapa gemasnya Fandy melihat gadis di depannya ini .
Tanpa sadar keakraban terjadi di antara mereka.
Waktupun terasa cepat sekali sudah tiga bulan lamanya Fandy mengajar di sekolah Aira. Ini adalah hari terakhir ia mengajar tak terasa juga hubungan ia dengan Aira juga semakin dekat ,tak rela rasanya ia meninggalkan gadis nya . Tapi harus Fandy lakukan karena cita-cita nya bukan hanya menjadi guru sekolah menengah tapi dosen sebuah universitas. Namun Fandy tak bisa lebih dekat dengan Aira ,ia tak pernah bertukar nomor ponsel dengan Aira maka dari itu ia hanya bisa melihat gadisnya di tempat ia menimba ilmu.
Siang itu Aira sedang duduk di taman sekolah tepat jam pelajaran berakhir ia juga tidak pulang bersama sahabatnya karena ia di minta untuk menemui seseorang sepulang sekolah.
"Selamat siang nona Aira." Sapa Fandy dengan membawa sebuah kotak hadiah di tangannya.Aira terkejut karena ada seseorang yang tiba-tiba menyodorkan sebuah kotak tepat di depan wajahnya .
"Buat aku nih ." Jawabnya tanpa membalas salam dari pria yang sedari tadi ia tunggu.
"Iya lah .buat siapa lagi kan disini nona Aira hanya satu kamu."ejek Fandy dengan nada menggoda .bagaimanapun juga Aira adalah anak orang yang terpandang keluarganya bahkan masuk lima besar orang terkaya di negara ini . tapi Fandy selalu santai jika berbicara dengan Aira karna usia mereka tak terpaut jauh hanya enam tahun lebih muda di banding Fandy .
Aira membuka kotak hadiah itu dan kotak itu berisi sebuah kalung emas putih yang berliontin bulan sabit, sederhana namun indah itu yang ada di pikiran Aira .pertanyaan muncul di benak Aira kenapa Fandy memberikan kalung itu untuknya dan jawabannya adalah hanya untuk kenang-kenangan saja. Tapi bukan lah itu alasan utama Fandy karna ia telah menaruh harapan lebih pada kalung itu . Jika suatu saat ia bertemu dengan Aira lagi dan ia masih memakai kalung itu maka Fandy akan berjuang untuk menjadikan Aira kekasihnya itulah harapan yang ada di dalam hati Fandy . Namun jika ia tak memakai kalung itu berarti Fandy tak ada artinya di hati gadisnya ini .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Katanya selama 3 bulan udah makin deket,Kok gak mintak no hp nya,kurang gercep Fandy,Kalo cowok lain mah no hp nya yg dulu di perolehin..
2024-11-01
0