Chapter 5 Devan dan Rain

"Alyssa sudah menjadi masa lalu buatku, yank. Masa depan aku itu ya kamu, lain kali kalau kamu merasa curiga melihat aku, seperti hari ini, kamu langsung tegur saja ya, jangan menyimpannya sendiri. Hati aku itu sudah dipenuhi oleh istri aku, jadi nggak akan terisi wanita lain"

"Mas Devan kenapa juga musti bohong, nggak terus terang, pakai alesan ke kamar mandi segala, padahal jelas jelas Rain lihat Mas Devan di luar berbicara dengan seseorang"

"Maaf ya, aku memang salah, habis aku nggak mau kamu marah. Karena aku belum pernah cerita siapa Alyssa"

"Woii, kalian berdua, di sini masih ada gue sama bunda. Sana kalian selesaikan masalah kalian di kamar. Gerah gue denger adek gw sok mesra sama elo Rain" Dania menyela pembicaraan antara adik dan istrinya.

"Ngiri kan lo? Makanya nikah sono"

"Lo kira nikah gampang, la calonnya aja nggak ada, mau nikah sama siapa gue"

"Cari lah mbak! Udah berapa kali gue kenalin sama klien gue, sama mitra bisnis gue, nggak ada satupun yang nyangkut"

"Tau tuh, mereka minder duluan pas ketemu gue, padahal gue aja biasa. Tapi begitu tau gw punya perusahaan. Langsung pada mundur teratur mereka"

"Elo memang menakutkan sih Mbak Nia, gue aja kalau bukan adek lo, pasti ngeri liat kelakuan lo, super jutek, galak pake banget juga"

"Kurang ajar lo jadi adek, nggak sopan. Entar gue sabotase juga nih si Rain, gue jadiin asisten gue, biar tau rasa lo, gigit jari entar lo"

"Hahaha, nggak akan gue izinin lah, lagian belum tentu juga Rain mau. udah ah, gue mau ajak nini nana bini gue dulu, dari pada ngadepin jomblo akut kayak elo"

Dania mengambil buku yang dia baca dan melempar ke arah adiknya. Rain dan bunda hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Dania dan Devan. Itu baru berdua, kalau ada Davia, sudah bisa di pastikan akan lebih seru lagi.

"Sakit tau, buku lo kan tebel ini. Udah ah, Bun Devan sama Rain ke kamar dulu ya. Titip nih jomblo akut bun, kayaknya lagi kumat nih dia"

"Sukurin deh, kalau sakit. Sana lo buruan masuk ke kamar, bikin sakit mata tau nggak"

Devan segera menarik tangan Rain, dan mengajaknya ke kamar mereka. Rasanya lelah sekali hari ini. Rain mengikuti suaminya menuju ke kamar, sambil sebelumnya pamit ke kakak ipar dan bunda mertuanya.

"Bun, Mbak Nia, Rain ke kamar yaa, maaf nggak salim tangan, ini nih Mas Devan, main tarik aja" ujar Rain sambil jalan, karena tangannya di tarik oleh Devan.

...****************...

Raina Amanda, biasa di panggil Rain, anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya bernama Rayyan. Rain bukanlah gadis yang berasal dari keluarga kaya raya. Bunda dan Ayah Devan menyayangi Rain, karena Rain telah mengembalikan keceriaan Devan, dan mengobati luka yang di sebabkan oleh Alyssa. Davia dan Dania juga menyayangi adik iparnya itu, 2D seringkali menculik Rain dari Devan, untuk di ajak hangout bertiga.

Keluarga besar Ayah dan Bunda Devan tidak menyukai Rain. Menurut mereka kasta keluarga Rain berbeda dengan mereka, sehingga tidak pantas bersanding dengan Devan. Ketidak sukaan mereka bertambah, karena Rain belum juga hamil hingga usia pernikahannya memasuki usia lima tahun. Setiap kali ada pertemuan keluarga, Rain selalu menjadi bulan bulanan dari keluarga besar Ayah dan Bunda Devan.

Keluarga Devan sendiri merupakan keluarga yang harmonis dan tidak pernah memandang rendah orang lain ataupun membeda bedakan kasta. Devan adalah anak ketiga dari tiga bersaudara. Kakak pertamanya Davia, dan kakak keduanya Dania. Kedua kakaknya adalah wanita karir yang sukses, mereka berdua memiliki perusahaan besar yang cukup di pertimbangkan oleh para pebisnis. Baik Davia maupun Dania sudah memulai mendirikan usaha sejak mereka masih duduk di bangku kuliah.

Mereka menggunakan modal dari uang tabungan mereka, hasil dari kerja magang dan juga uang saku yang setiap hari diberi oleh Ayah mereka. Merintis usaha dari hanya di pandang sebelah mata, hingga menjadi sukses seperti saat ini. Sayangnya kesuksesan dalam dunia usaha, tidak membuat mereka sukses juga dalam dunia percintaan. Mereka selalu saja gagal dalam urusan percintaan, hingga saat ini baik Davia maupun Dania belum juga menikah, padahal usia mereka sudah sangat matang.

Kedua orang tua mereka sama sekali tidak mempermasalahkan hal tersebut, masalah justru datang dari keluarga besar kedua belah pihak, terutama bude Sulis, yang selalu berusaha menjodohkan 2D ke anak teman-teman sosialitanya. Perlakuan keluarha besar Ayah dan Bunda, membuat 2D akhirnya malas datang setiap kali ada acara keluarga besar, baik dari bundanya ataupun dari ayahnya.

...****************...

Kisah cinta Devan dan Rain terbilang sangat singkat. Baru sekitar lima bulan mereka berhubungan, Devan memutuskan untuk melamar Rain menjadi istrinya. Devan segera menyampaikan kepada keluarganya kalau dia ingin melamar seorang gadis untuk menjadi istrinya.

Ayah, Bunda serta kakak-kakaknya tentu saja kaget mendengarnya. Setahu mereka Devan tidak pernah dekat dengan wanita sejak kisah cintanya dengan Alyssa berakhir beberapa tahun lalu. Lalu tiba-tiba, Devan meminta ayah dan bundanya melamar seorang wanita. Rasanya penasaran sekali Wanita seperti apa yang sudah membuat Devan kembali jatuh cinta.

Sesuai waktu yang disepakati kedua belah pihak, keluarga Devan mendatangi rumah Rain untuk berkenalan sekaligus melamar Rain. Rumah Rain terbilang sangat sederhana, akan tetapi sambutan yang di berikan oleh keluarga Rain tidaklah sederhana, ada begitu banyak makanan yang di sajikan, dan itu semua adalah hasil buatan mama Rain sendiri.

"Kue-kuenya nggak ada yang gagal ini rasanya. Enak-enak banget, calon besan beli di toko kue mana? Rekomen banget ini" Ujar bunda, yang sejak tadi asyik menikmati kue-kue yang disajikan.

"Ini buatan saya sendiri, di bantu Rain nyonya"

"Loh, calon besan kenapa panggil saya nyonya, saya kan bukan Nyonya meneer"

"Bunda, jaga sikap bun" Ujar Davia mengingatkan.

"Panggil aja jeung Sandi. Kita kan sebentar lagi akan jadi besan, jadi nggak usah sungkan-sungkan kalau sama saya, santai aja kayak di pantai"

"Iya, jeung. Terima kasih untuk kedatangan keluarga Jeung Sandi ke gubuk kami ini. Bagaimana kalau jeung Sandi dan keluarga makan dahulu, tapi mohon maaf, kalau menunya sangat sederhana"

"Sama-sama calon besan. Kebetulan kami memang belum makan nih"

Olahan masakan dari tangan mama Rain memang sangatlah lezat dan memanjakan lidah bagi yang memakannya. Bunda dan Ayah bahkan beberapa kali menambahkan lauk pauk ke piring mereka.

Selesai makan, keluarga Devan segera menyampaikan tujuan mereka untuk melamar Rain menjasi istri Devan. Mereka kemudian menyerahkan amplop berisi uang sebagai mahar pengikat kepada kedua orang tua Rain.

Acara lamaran berjalan dengan lancar, kedua belah pihak, memutuskan acara pernikahan akan di adakan tiga bulan lagi. Bunda meminta orang tua Rain untuk tidak repot mengurusi acara pernikahan anak mereka, karena bunda rencananya akam memakai jasa WO terkenal untuk Acara pernikahan Devan dam Rain.

Episodes
1 Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2 Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3 Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4 Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5 Chapter 5 Devan dan Rain
6 Chapter 6 Gagal Unboxing
7 Chapter 7 Pulang Honeymoon
8 Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9 Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10 Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11 Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12 Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13 Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14 Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15 Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16 Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17 Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18 Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19 Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20 Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21 Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22 Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23 Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24 Chapter 24 Davia bertemu Akira
25 Chapter 25 Cerita Akira
26 Chapter 26 Cerita Akira 2
27 Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28 Chapter 28 Kedatangan Anang
29 Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30 Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31 Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32 Chapter 32 Calon Mantu
33 Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34 Chapter 34 Pernikahan Abel
35 Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36 Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37 Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38 Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39 Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40 Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41 Chapter 41 Menuju Hutan
42 Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43 Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44 Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45 Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46 Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47 Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48 Chapter 48 Andika Siuman
49 Chapter 49 Tempat Rahasia
50 Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51 Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52 Chapter 52 Menjemput Bola
53 Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54 Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55 Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56 Chapter 56 Perundingan
57 Chapter 57 Pengiriman Misterius
58 Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59 Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2
Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3
Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4
Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5
Chapter 5 Devan dan Rain
6
Chapter 6 Gagal Unboxing
7
Chapter 7 Pulang Honeymoon
8
Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9
Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10
Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11
Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12
Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13
Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14
Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15
Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16
Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17
Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18
Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19
Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20
Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21
Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22
Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23
Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24
Chapter 24 Davia bertemu Akira
25
Chapter 25 Cerita Akira
26
Chapter 26 Cerita Akira 2
27
Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28
Chapter 28 Kedatangan Anang
29
Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30
Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31
Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32
Chapter 32 Calon Mantu
33
Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34
Chapter 34 Pernikahan Abel
35
Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36
Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37
Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38
Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39
Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40
Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41
Chapter 41 Menuju Hutan
42
Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43
Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44
Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45
Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46
Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47
Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48
Chapter 48 Andika Siuman
49
Chapter 49 Tempat Rahasia
50
Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51
Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52
Chapter 52 Menjemput Bola
53
Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54
Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55
Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56
Chapter 56 Perundingan
57
Chapter 57 Pengiriman Misterius
58
Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59
Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!