Pejuang Garis Dua

Pejuang Garis Dua

Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan

"Kamu lihat, si Hani yang baru nikah kemarin saja, sekarang sudah hamil, itu si Murni yang nikahnya bareng kamu, anaknya sudah tiga, yang pertama malah sudah mau masuk SD, kamu? Sampai sekarang masih saja nggak ada tanda tanda perutmu di isi jabang bayi!"

"Mau bagaimana bude, Rain sama Mas Devan sudah berusaha, ikut program hamil, berobat sana sini, dari medis sampai alternatif, tapi Allah belum kasih kepercayaan untuk Rain dan Mas Devan"

"Halah, memang dasar kamu mandul, anak kampung kurang gizi, sok-sok an menikah sama Devan ponakanku yang jelas keturunan ningrat, begini hasilnya. Ponakan kesayanganku belum juga di kasih keturunan sampai sekarang!"

"Maaf bude, jangan salahin Rain terus dong bude. Nggak ada hubungannya anak kampung sama belum hamil loh bude"

"Ya ada dong, dia itu dari kecil, pasti makannya sembarangan, nggak bergizi, makanya rahimnya nggak subur"

"Mbak, jangan salahkan Rain terus mbak, kasihan Rain mbak. Aku saja bundanya nggak masalah kok, kalau Rain dan Devan memang belum di karuniai seorang anak. Sudah ya mbak. Anak itu termasuk salah satu rezeki mbak, kalau belum waktunya, ya memang belum"

"Kamu itu, selalu saja belain menantumu yang mandul itu, padahal kamu kan sampai hari ini belum punya cucu toh? Dania sama Davia juga tuh, kapan mereka mau menikah. Heran aku sama kamu, punya anak kok ya ndak ada yang beres"

Hari ini keluarga besar dari Devan sedang berkumpul di rumah Bude Sulis, kakak dari bundanya Devan dalam rangka acara pernikahan Andini anak terakhir bude Sulis. Sudah hal biasa bagi Rain, setiap kali acara keluarga besar suaminya, bude Sulis pasti akan selalu mempertanyakan tentang kehamilan.

Rasanya telinga Rain sudah sangat kebal dengan pertanyaan tentang kapan hamil dan juga julukan kata mandul dari keluarga suaminya. Untungnya ibu mertuanya tidak sekalipun menjudge dirinya, bahkan ibu mertuanya menjadi salah satu penyemangat dirinya. Begitupun dengan Ayah mertuanya, tidak sekalipun kedua mertuanya tersebut pernah menekan Rain karena belum juga hamil sampai hari ini.

Pernikahan Rain dan Devan sudah berjalan lima tahun lamanya. Selama lima tahun itu, mereka sudah bolak balik ke beberapa klinik fertilitas, Rain memang mengalami penebalan dinding rahim yang tidak normal serta tingginya hormon testosteron dalam tubuhnya. Dan itu menjadi salah satu yang menyebabkan Rain sulit hamil. Akan tetapi Devan tidak pernah mempermasalahkan hal itu sama sekali.

Dania dan Davia hampir tidak pernah ikut dalam acara keluarga besar ayah dan bundanya, karena keluarga besarnya selalu memojokkan mereka dengan status mereka yang belum juga menikah. Sama halnya seperti terhadap Rain, keluarga besar ayah dan bundanya tidak segan segan memberikan julukan perawan tua tidak laku untuk Dania dan Davia.

Saat Devan sedang mengambil makanan, tiba tiba Ashley sepupu jauh Devan mendekati Rain.

"Hei Mandul, kamu masih berani ikut acara keluarga besar kami? Nggak malu apa kamu, sampai hari ini belum juga hamil, lihat tuh yang nikah belakangan, sudah gendong bayi semua"

"Biasa saja tuh, kenapa harus malu? Kan aku pakai baju lengkap, nggak telanjang. Kamu tuh yang harusnya malu, aurat di umbar kemana mana, sudah seperti barang murahan saja"

"Eh, berani kurang ajar kamu ya? Dasar perempuan udik, nggak tahu diri"

"Lebih baik udik, tapi tau etika, tau adab, nah situ, pendidikan tinggi, tapi nggak paham etika"

"Eh denger ya kamu, perempuan udik, Devan itu nggak pantas sama kamu, udah dekil, pakaiannya nggak modis sama sekali, mana kepala ditutupin mulu, rambut kamu pasti jelek banget kan?"

"Asal kamu tau ya, kewajiban bagi wanita muslimah itu menutup aurat. Jadi saya lebih baik terlihat udik di mata kamu, tapi setidaknya saya terlihat berkelas di mata Allah"

"Halah sok suci banget sih, sok paling paham sama agama, dasar mandul"

"Saya sama sekali nggak merasa paham agama kok, Saya masih belajar sampai sekarang. Dan saya nggak pernah merasa sok suci"

"Terserah kamu deh, bodo amat, pokoknya kamu itu sama sekali nggak pantas buat Devan, dasar perempuan mandul sok suci"

Rain tidak lagi menanggapi perkataan Ashley, akan semakin panjang, jika dia terus menanggapi. 'kemana pula ini Mas Devan, apa ngambil makanannya di luar kota yaa, lama banget sih!' batin Rain.

Ashley yang merasa kesal karena tidak ditanggapi oleh Rain, akhirnya memilih pergi meninggalkan Rain. Sementara mata Rain terus mencari suaminya. Akhirnya Rain memutuskan untuk berjalan mencari suaminya, akan tetapi sejauh mata memandang, Rain tidak juga melihat sosok suaminya, bahkan di tempat makanan pun tidak terlihat ada sosok Devan.

Rain yang merasa kesal, karena tidak menemukan Devan, memutuskan untuk keluar mencari angin, merefresh pikirannya, yang sejak datang tadi terus di pojokkan oleh saudara saudara dari suaminya. Saat Rain merentangkan tangannya sambil menarik nafas panjang, matanya menangkap sosok suaminya. Sepertinya suaminya sedang berdebat dengan seseorang yang tidak terlihat oleh Rain, karena terhalang tiang.

Rain mengendap ngendap, mendekati tempat Devan, untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh suaminya. Samar-samar Rain mendengar suara suaminya.

"Pokoknya aku nggak suka kamu ada disini, aku sudah menikah, aku mencintai istriku, dan tidak akan pernah meninggalkan istriku" samar Rain mendengar suara dari suaminya.

Rain masih penasaran, siapa yang menjadi lawan bicara suaminya. 'Kalau aku mendekat lagi, pasti aku ketawan sama Mas Devan, tapi aku penasaran, siapa lawan bicara Mas Devan, sepertinya seorang wanita" batin Rain berbicara.

Tiba tiba Devan berjalan ke arah Rain, Rain segera menghindar untuk bersembunyi di balik tiang yang dekat dengan tempatnya berdiri. Devan berlalu melewati Rain, menuju ke dalam rumah bude Sulis. Rain yang melihat suaminya sudah masuk ke dalam rumah bude Sulis, segera keluar dari persembunyiannya, penasaran dengan teman bicara suaminya. Sayangnya Rain tidak lagi melihat siapapun di sana. Dengan masih mengendap endap, Rain mendekati tempat dimana tadi suaminya berbicara dengan seseorang, akan tetapi tidak ada siapapun disana. 'kok bisa cepat sekali menghilangnya? Pintu pagar dalam kondisi tertutup, terus kemana perginya orang itu' batin Rain.

Rain terus saja mencari cari siapa gerangan yang berbicara dengan suaminya tadi, akan tetapi Rain tidak bisa menemukan apapun, hingga dia melihat bagian samping rumah bude sulis dimana ada pintu terbuka disana. 'hmm, ternyata ada jalan masuk kedalam rumah dari sini, itu artinya orang yang bicara sama Mas Devan kemungkinan masuk lewat sana, jadi kemungkinan dia ada di antara keluarga besar Mas Devan' batin Rain mencoba menganalisa siapa gerangan orang yang berbicara dengan suaminya.

Rain memilih kembali masuk kedalam rumah bude Sulis, untuk mencari tahu, siapa gerangan orang yang berbicara dengan suaminya. Baru saja Rain melangkahkan kaki ke dalam rumah, terlihat Devan demgan wajah panik menghampiri dirinya.

"Kamu disini Rain? Ya Allah, Rain, Mas cari cari kamu, kamu dari mana sih, sayang?"

"Rain nggak dari mana-mana kok, mas. Tadi Rain cari Mas Devan, yang katanya mau ambil nakan, tapi nggak balik-balik. Tapi Rain mggak liat Mas Devan dimanapun, jadi Rain keluar buat cari udara segar, mas"

"Maafin Mas, sayang, tadi Mas merasa mules, jadi Mas ke kamar mandi, dan agak lama di sana"

'hmmm, Mas Devan kenapa malah berbohong' monolog Rain dalam hatinya.

"Kok kamu diam, sayang, kamu marah ya sama Mas?"

"Eh, enggak kok, mas. Rain cuma lagi berfikir, kenapa tadi Rain nggak kepikiran kalau Mas Devan kemungkinan ke kamar mandi"

"Kamu itu sayang, ya sudah sekarang aku sudah ketemu kan? Kamu juga sudah aku temukan, ayo kita masuk ke dalam, gabung sama yang lain"

"Ayo Mas"

Devan langsung merangkul istrinya, dan membawa masuk ke dalam rumah bude Sulis. Sementara mata Rain waspada melihat adakah hal yang mencurigakan dari setiap orang yang ada di dalam rumah bude Sulis.

Episodes
1 Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2 Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3 Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4 Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5 Chapter 5 Devan dan Rain
6 Chapter 6 Gagal Unboxing
7 Chapter 7 Pulang Honeymoon
8 Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9 Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10 Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11 Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12 Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13 Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14 Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15 Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16 Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17 Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18 Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19 Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20 Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21 Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22 Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23 Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24 Chapter 24 Davia bertemu Akira
25 Chapter 25 Cerita Akira
26 Chapter 26 Cerita Akira 2
27 Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28 Chapter 28 Kedatangan Anang
29 Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30 Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31 Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32 Chapter 32 Calon Mantu
33 Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34 Chapter 34 Pernikahan Abel
35 Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36 Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37 Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38 Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39 Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40 Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41 Chapter 41 Menuju Hutan
42 Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43 Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44 Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45 Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46 Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47 Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48 Chapter 48 Andika Siuman
49 Chapter 49 Tempat Rahasia
50 Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51 Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52 Chapter 52 Menjemput Bola
53 Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54 Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55 Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56 Chapter 56 Perundingan
57 Chapter 57 Pengiriman Misterius
58 Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59 Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Chapter 1 Kumpul keluarga Besar Devan
2
Chapter 2 Wanita bernama Alyssa
3
Chapter 3 Cerita tentang Alyssa
4
Chapter 4 Mencari Bukti Penghianatan Alyssa
5
Chapter 5 Devan dan Rain
6
Chapter 6 Gagal Unboxing
7
Chapter 7 Pulang Honeymoon
8
Chapter 8 Kedatangan Bude Sulis
9
Chapter 9 Rumah baru Devan dan Rain
10
Chapter 10 Bertemu Teman Lama
11
Chapter 11 Pembicaraan Antara Suami Istri
12
Chapter 12 Restoran Rumah Desa
13
Chapter 13 Konsul ke Dokter Kandungan
14
Chapter 14 Undangan Pertunangan Abel
15
Chapter 15 Calon Abel tidak Datang
16
Chapter 16 Mendatangi Rumah Rio
17
Chapter 17 Permintaan Maaf Rio dan Keluarganya
18
Chapter 18 Pembicaraan keluarga
19
Chapter 19 Ikhtiar Rain dan Devan
20
Chapter 20 Bayi bernama Zahra
21
Chapter 21 Wanita muda bernama Inneke
22
Chapter 22 Inneke bertemu Zahra
23
Chapter 23 Siapa sebenarnya Inneke?
24
Chapter 24 Davia bertemu Akira
25
Chapter 25 Cerita Akira
26
Chapter 26 Cerita Akira 2
27
Chapter 27 Bersatunya kembali sebuah keluarga
28
Chapter 28 Kedatangan Anang
29
Chapter 29 Rencana Membawa Baby Zahra
30
Chapter 30 Pertemuan Sahabat Lama
31
Chapter 31 Belum Ada Jalan Keluar
32
Chapter 32 Calon Mantu
33
Chapter 33 Mengecoh orang-orang Yang Mengawasi Rumah Devan
34
Chapter 34 Pernikahan Abel
35
Chapter 35 Bude Sulis dan Erika
36
Chapter 36 Memulai Penyelidikan
37
Chapter 37 Bramantyo masih hidup
38
Chapter 38 Kecurigaan Juragan Syam
39
Chapter 39 Andika tidak Merespon Panggilan Telepon
40
Chapter 40 Bertemu Ibu Cantika
41
Chapter 41 Menuju Hutan
42
Chapter 42 Menemukan Pak Bramantyo
43
Chapter 43 Pak Bramantyo Memutuskan Kembali ke Kota
44
Chapter 44 Operasi Berjalan Lancar
45
Chapter 45 Alice Menginap di kamar Davia
46
Chapter 46 Ayah Evan Mulai ikut Bertindak
47
Chapter 47 Meminta Bantuan Inneke
48
Chapter 48 Andika Siuman
49
Chapter 49 Tempat Rahasia
50
Chapter 50 Inneke Kembali ke Rumahnya
51
Chapter 51 Kemampuan Mami Inneke
52
Chapter 52 Menjemput Bola
53
Chapter 53 Menemukan Beberapa Puzzle
54
Chapter 54 Tinggal beberapa kepingan Puzzle lagi
55
Chapter 55 Melapor ke Kantor Polisi
56
Chapter 56 Perundingan
57
Chapter 57 Pengiriman Misterius
58
Chapter 58 Keputusan Inneke bercerita
59
Chapter 59 Bertemu dengan Bocah Laki-laki

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!