apa maksudnya.

Meski Benny seorang duda,tapi dia begitu menjaga Nia, bagaimana tidak, meski gadis itu memiliki tubuh yang begitu menarik bagi setiap pria.

Tapi Benny sebisa mungkin tak tergoda, terlebih mereka belum menikah.

Sedang di desa Benny,seorang wanita sedang bertengkar dengan suaminya, wanita terus mendapatkan pukulan dan bentakan dari suaminya.

"Kau puas ******, kamu itu memang seperti ini, lenjeh pada setiap pria, tak kau obral saja dirimu sekalian, dasar sialan!!" bentak pria itu kasar.

"Aku sudah muak, kamu memang tak pernah menyayangi ku meski anak kita sudah dua dan cukup besar, aku malu setiap hari para tetangga mengatakan sesuatu yang men-ji-jik-kan tentang dirimu yang suka main perempuan," jawab wanita itu.

"Goblok, kenapa kamu mendengarkan kata warga!!"

"Karena aku malu punya suami seperti mu!"

Plak...

Wanita itu hanya bisa menangis, dia sudah terbiasa dengan hinaan seperti ini, seandainya dulu dia kabur dan menikah dengan Benny.

Mungkin hidupnya akan di tuliskan lain sekarang, ya dulu Venny masih sangat miskin tapi sekarang pria itu sudah cukup mapan.

Benny baru pulang dan mengambil alat cukur jenggot miliknya dan memilih cukur jenggot di teras rumah.

"Wes ganteng wes," puji ibu Sumini.

Dia adalah ibu dari Benny, dan orang tua satu-satunya, atau bisa di bilang orang paling di turut oleh pria itu.

"Ibu ngagetin saja, dari mana Bu kok baru pulang?"

"Ini loh Ben, ibu dari warung beli telur, kamu mau di masakin apa?"

"Terserah ibu, aku manut asal jangan sadel dan terong Mulu Bu, lemes aku lihatnya," saut Benny

"Itu kikil Benny, sadel... ya sudah ibu dadar telur saja ya, oh ya kapan ibu bisa melamar Nia, ibu tak sabar mau melamarnya untuk jadi menantu," kata Bu Sumini semangat.

"Tunggu kabar saja ya Bu, dan tolong terus minta doanya," kata Benny.

Di rumah Nia,gadis itu sedang di sidang oleh semua keluarga besarnya, dia memang satu-satunya gadis di keluarga ayahnya yang sudah siap menikah.

Tapi mereka tidak percaya dengan pilihan dari Nia, "kamu ini perawan nduk, kenapa harus memilih duda, kenapa harus duda, padahal bapak maunya kamu sama Dimas, kalian tumbuh bersama, sedang dia itu tak ada secuil pun dari Dimas," tegur pak Amir.

"Tapi kenapa bapak seakan menekan ku, dulu mas Adi dan mas Anas bapak tak seperti ini, bahkan mas Anas menikahi wanita yang lebih tua darinya dan anaknya saja sudah besar," kata Nia yang mulai berani membantah.

"Nia!!" bentak Anas.

"Kenapa, aku mengatakan kebenaran, apa anda terluka tuan muda," kata Nia.

"Cukup hentikanlah, Anas jangan kasar bagaimana pun Nia adik mu," kata pak Amir.

"Baiklah Nia, bapak tak bisa lagi menahan dan melarang mu, tapi ingat ini Nia, apapun yang terjadi pada kamu setelah berumah tangga,itu urusan mu dengan suamimu," kata pak Amir yang tak bisa lagi menahan putrinya itu.

"Terima kasih pak," kata gadis itu dengan senang hati.

"Kalau begitu minta kekasih mu itu segera datang melamar mu, dan tak baik menunda pernikahan karena takut tetangga mengatakan yang tidak-tidak," kata pak Amir pasrah

"Iya pak," jawab gadis itu.

Dia pun langsung mengambil ponselnya dan menghubungi Benny, sedang pria itu sedang asik tiduran di kamarnya.

Kaget melihat panggilan dari kekasihnya itu, "iya sayang, ada apa? apa sudah merindukan ku?" tanya Benny yang menjawab telpon dari istrinya itu.

"Bapak bilang, kapan mas datang dan melamar, karena bapak sudah setuju," kata Nia dengan sangat senang.

"Benarkah, baiklah besok aku datang untuk memastikan sendiri pada bapak," kata pria itu.

Benny langsung keluar kamarnya dan ternyata ada sosok adik ipar yang selalu jadi tempatnya curhat.

"Loh nur di sini, mana Deny," tanya Benny yang langsung duduk di samping ibunya itu.

"Ada apa pakde, sepertinya sangat senang seperti ini?" tanya Nur yang heran melihat pria itu.

"Iya nih, Bu... sepertinya aku akan melamar Nia, aku baru dapat kabar jika kita bisa datang melamarnya, karena orang tuanya sudah setuju,"

"Alhamdulillah kalau begitu, besok datang ke sana untuk memastikan, dan ibu juga akan menyiapkan semuanya," kata Bu Sumini dengan senang hati.

Nur bingung karena dia belum sepenuhnya mengenal gadis yang ingin di nikahi oleh kakak iparnya itu.

"Memang pakde mau dapat gadis dari daerah mana,kan belum di kenalkan kepada kami," kata Nur

"Itu loh dia tinggal di sebuah desa dengan nama desanya, desa Gendingan," jawab pria itu.

Mendengar itu Nur tertawa, "owalah, itukan ndeso de," jawab wanita itu.

"Memang, tapi dia itu sangat baik dan meski dia satu-satunya putri di keluarganya, dia itu mandiri dan tak manja," puji Benny.

"Baiklah Ben, sekarang antar ibu belanja," kata Bu Sumini.

Benny mengangguk, keesokan harinya Bu Sumini di antar ke pasar, dan membeli gula lima kilo.

Tak lupa dengan kopi mentah sebanyak dua kilo, dan dia juga nanti akan membawa tetel dan juga pisang raja sebagai syarat.

Sedang Nia yang tau jika Benny akan datang pun, sudah sibuk membuat camilan dan masakan untuk kekasihnya dan calon ibu mertuanya.

Karena Nia tak mau mempermalukan keluarganya, meski baru silahturahmi.

Pak Amir dan Bu Sholihah sebenarnya sangat berat menerima permintaan putrinya itu.

Karena mereka ingin hidup Nia ini bahagia, karena dari awal Bu Sholihah pun tak sepenuhnya sika melihat sosok Benny.

"Sudah Bu,kita sebagai orang tua hanya bisa mendoakan saja, semoga putri kita ini bahagia," kata pak Amir.

"Tapi pak... ibu seakan tak ikhlas," kata Bu Sholihah yang menangis.

Akhirnya waktu yang di janjikan tiba, sore hari sebuah mobil Avanza berwarna putih berhenti di pelataran rumah.

Dan ada empat orang yang turun dari dalam mobil, keempatnya ternyata Benny, Bu Sumini dan kedua kakak dari Benny.

"Assalamualaikum..." sapa Benny yang langsung mencium tangan pak Amir dan Bu Sholihah.

"Wa'alaikumussalam..."

Para tamu di izinkan masuk, dan saat sudah duduk Nia keluar sambil membawakan air minum dan camilan.

Nia juga langsung mencium tangan Bu Sumini karena dia beberapa kali di ajak ke rumah oleh Benny tanpa sepengetahuan dari keluarganya.

"Ya Allah... mantu ku," kata Bu Sumini yang memang sangat menyayangi gadis itu.

"Sebagai perwakilan keluarga, saya langsung saja ya pak, kedatangan kami ke sini untuk silahturahmi sekalian mau melamar putri anda, jika berkenan pada hari Sabtu malam Minggu, kami mau datang bersama rombongan dari keluarga adik Benny, apa keluarga pak Amir selaku orang tua Nia berkenan," tanya cak Pardi kakak pertama Benny

"Tentu saja, Monggo mas, karena itu yang di tunggu oleh keluarga kami,biar anak-anak ini tidak kruntang-kruntung, tak baik di lihat oleh warga juga," jawab pak Amir.

"Tapi mohon maaf, Sabtu malam Minggu ini?" tanya Bu Sholihah memastikan.

"Tentu saja Bu, itu hati baik, meski tau cukup mendadak tapi lebih cepat lebih baik," jawab cak Sardi kakak kedua Benny.

"Baiklah kalau begitu, kami akan bersiap, tapi ya Monggo di nikmati sunguhan nya maaf seadanya," jawab pak Amir.

"Terima kasih ya pak ibu, kamu datang malah merepotkan,"

Terpopuler

Comments

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

smg acara lamarany lancar dan ga ada gangguan smpe hari pernikahan..

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!