4. Usaha Melupakan Kesedihan

Aku menatap sedih wajah anak ku yang lemas tidak bersemangat nya karena di hari Ayah, Suami ku selaku Papa malah tidak datang.

"Kemana kamu, Mas?" gumam ku khawatir. "Tidak seharusnya kamu buat seperti ini pada anak mu, darah daging mu sendiri!" ingin rasa nya aku menangis. Tampak nya suami ku benar-benar membunuh ku secara perlahan. Tapi demi anak ku, aku berusaha menghilangkan seluruh kegalauan ini.

"Peserta tarian pembuka acara, silahkan maju!" suara pemimpin acara sudah meneriaki dari depan.

Aku menatap Putri ku, sekarang giliran dia dan keempat teman-temannya menari. "Audrey, sebentar lagi Papa akan datang, sayang. Ayo maju, sekarang giliran mu."

Audrey berjalan dengan tubuh lemas. Tidak ada kebahagiaan tercipta di wajah nya.

"Mas Dimas, cepatlah datang. Tuhan berikan keajaiban mu!" aku berdoa begitu Audrey maju.

Aku merekam penampilan anak ku, di antara keempat teman-teman nya yang menari, hanya Audrey yang tidak tersenyum. Anak ku sayang, anak ku malang, betapa jahat nya lah papa mu mengecewakan putri sebaik mu. Kali ini hati ku menangis.

Bukan tidak ku beri tahu keinginan Audrey pada Mas Dimas. Mas Dimas nya yang tidak hadir.

Audrey dan teman-teman nya menampilkan tarian, begitu banyak yang bertepuk tangan dan merekam penampilan itu.

Anak ku turun dari panggung, aku langsung memeluk dan menggendong tubuh mungil nya. "Penampilan mu sangat bagus, Sayang!" kata ku semangat.

Namun Audrey tidak sesemangat diri ku. Anak ku terus memperhatikan sekitar. Seolah sedang melihat apakah ada Papa nya di aula ini.

"Papa belum datang ya Ma?" tanya Audrey.

Demi apapun, Aku tidak tahu mau jawab apa. Jawaban ku akan terhitung berbohong karena Aku tidak tahu mas Dimas akan datang atau tidak. Sudah tiga kali aku berbohong pada putriku, aku tidak mau menambah dosa dengan berbohong keempat kali nya.

"Kita tunggu saja ya, sayang," bisik ku lembut.

Audrey hanya mempersembahkan tari-tarian. Selebih nya kami menjadi penonton. Anak ku semakin lemas dan sedih. Aku bersyukur Audrey tidak banyak tingkah.

Jika anak lain akan membuat keributan ketika keinginan nya tidak tercapai, Audrey tidak akan berbuat ulah. Audrey duduk di samping ku dan berusaha bersabar. Aku menanam kesabaran di hati anak ku. 'Orang sabar akan menuai banyak kelimpahan dan rahmat'. Begitu yang ku katakan.

Tapi dengan kasus seperti ini, aku sebagai orang tua nya pun tidak berani membuktikan nya.

Acara selesai pukul satu siang. Kami pulang tanpa Mas Dimas bersama kami.

Acara peluk, cium, dan suap ayah dilakukan bersama ku. Aku juga sudah menginfo gurunya, dan di perbolehkan.

Saat di jalan, terjadi hujan. Aku dan Audrey berjalan kaki dan membawa payung. Sengaja, Audrey ku gendong supaya tidak basah karena tubuh nya hanya setinggi 110 cm. Anak ku menatap jalan di depan nya dengan tatapan kosong.

"Papa tidak datang, Mama," kata Anakku sedih. Kali ini air matanya keluar meski setetes.

Dada ku sesak melihat kesedihan Anak ku. Jika saja kamu tahu nak, Mama juga sedih papa mu tidak menepati janji nya. Tapi aku tidak ingin menambah beban pikiran Audrey dengan curhat pada nya.

Tiba-tiba aku berlari, itu membuat nya terkejut kemudian bertanya, "Kenapa lari Ma?" suara Audrey panik.

"Kita main hujan-hujanan yuk?" tanya ku sambil menutup payung yang sebelumnya menghalangi hujan membasahi kami.

"Memang boleh?" tanya Audrey bingung.

Aku mengangguk, "Sangat boleh sayang!"

Kami berlari dan bermain air selama hujan membasahi bumi.

Ingatan akan papa nya yang tidak datang ke acara sekolah nya pun tampak nya sudah Audrey lupakan sedikit demi sedikit.

"Tangkap ini, Sayang!" aku melempar air yang tertampung di tangan ku.

"Wah, Ma … Zzzz dingin!" ia menggigil setelah mendapat air yang mengenai tubuh nya.

Sampai hujan tidak sederas tadi dan tersisa rintiknya.

Segera ku hentikan semua ini. "Sudah-sudah, kita langsung pulang ya."

Audrey mengangguk. Sejam bermain air hujan membuat bibir anak ku pucat. Tapi kesenangan tak lepas dari wajah chubby nya.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

Ingatlah moment kekecewaan ini sbg bahan agar tak memberikan harapan bagi pelaku pembuat kesedihan 👍

2023-05-07

2

lihat semua
Episodes
1 1. Minta Izin Menikah?
2 2. Kehilangan Kasih Sayang
3 3. Tidak Menepati Janji
4 4. Usaha Melupakan Kesedihan
5 5. Saran
6 6. Anjuran Cerai?
7 7. Ke Rumah Ayra
8 8. Tekad Bulat untuk Bercerai
9 9. Terlalu Memihak Sarah
10 10. Rencana Dimulai
11 11. Melancarkan Misi
12 12. Membantu Seperti Malaikat
13 13. Pembelaan
14 14. Suamiku Orang Kaya
15 15. Perasaan
16 16. Galau
17 17. Pasti Lebih Bahagia Setelah Bercerai
18 18. Dimas dan Mia
19 19 Isi Hati Dimas
20 20. Tidak Mau Kehilangan
21 21. Harga Lunas 1M
22 22. Seperti Ini Setiap Hari?
23 23. Perubahan Signifikan
24 24. Bekerja
25 25. Jika Saja
26 26. Akan Bercerai?
27 27. Punya Adik Ipar?!
28 28. Seperti Anak Kecil
29 29. Mas Dimas Datang?
30 30. Mengemis Ingin Kembali?
31 31. Hadiah Ulangtahun: Warisan
32 32. Tidak Semudah Itu
33 33. Segala Keinginanku Terwujud!
34 34. Keinginan Terbesar Audrey
35 35. Nasehat Untuk 'Masalah'
36 36. Membujuk
37 37. Pengertian Audrey
38 38. Teman Lama
39 39. Pertemuan Setelah Sekian Tahun
40 40. Terbaik Pada Masanya
41 41. Tiada Peluang
42 42. Tatapan Sinis
43 43. Sedikit Serangan
44 44. Tatapan Cinta
45 45. Perkara Hati
46 46. Pupus Harapan
47 47. Akulah Pemenangnya!
48 48. Mirip Mia
49 49. Bekerja untuk Keluarga
50 50. Menjenguk
51 51. Berubah-ubah
52 52. Halu
53 53. Fashion Ala Tessa
54 54. Curiga
55 55. Lebih Sering Berbohong
56 56. Lamaran Kembali
57 57. Keputusan Mutlak
58 58. What's Wrong with Tessa?
59 59. Perubahan Sikap
60 60. Amarah Menggebu-gebu
61 61. Mirip Audrey?
62 62. Nakal
63 63. Biarkan Saja
64 64. Tidak Menyukai Mia
65 65. Malah Senang
66 66. Kesepakatan
67 67. Kesepian
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. Minta Izin Menikah?
2
2. Kehilangan Kasih Sayang
3
3. Tidak Menepati Janji
4
4. Usaha Melupakan Kesedihan
5
5. Saran
6
6. Anjuran Cerai?
7
7. Ke Rumah Ayra
8
8. Tekad Bulat untuk Bercerai
9
9. Terlalu Memihak Sarah
10
10. Rencana Dimulai
11
11. Melancarkan Misi
12
12. Membantu Seperti Malaikat
13
13. Pembelaan
14
14. Suamiku Orang Kaya
15
15. Perasaan
16
16. Galau
17
17. Pasti Lebih Bahagia Setelah Bercerai
18
18. Dimas dan Mia
19
19 Isi Hati Dimas
20
20. Tidak Mau Kehilangan
21
21. Harga Lunas 1M
22
22. Seperti Ini Setiap Hari?
23
23. Perubahan Signifikan
24
24. Bekerja
25
25. Jika Saja
26
26. Akan Bercerai?
27
27. Punya Adik Ipar?!
28
28. Seperti Anak Kecil
29
29. Mas Dimas Datang?
30
30. Mengemis Ingin Kembali?
31
31. Hadiah Ulangtahun: Warisan
32
32. Tidak Semudah Itu
33
33. Segala Keinginanku Terwujud!
34
34. Keinginan Terbesar Audrey
35
35. Nasehat Untuk 'Masalah'
36
36. Membujuk
37
37. Pengertian Audrey
38
38. Teman Lama
39
39. Pertemuan Setelah Sekian Tahun
40
40. Terbaik Pada Masanya
41
41. Tiada Peluang
42
42. Tatapan Sinis
43
43. Sedikit Serangan
44
44. Tatapan Cinta
45
45. Perkara Hati
46
46. Pupus Harapan
47
47. Akulah Pemenangnya!
48
48. Mirip Mia
49
49. Bekerja untuk Keluarga
50
50. Menjenguk
51
51. Berubah-ubah
52
52. Halu
53
53. Fashion Ala Tessa
54
54. Curiga
55
55. Lebih Sering Berbohong
56
56. Lamaran Kembali
57
57. Keputusan Mutlak
58
58. What's Wrong with Tessa?
59
59. Perubahan Sikap
60
60. Amarah Menggebu-gebu
61
61. Mirip Audrey?
62
62. Nakal
63
63. Biarkan Saja
64
64. Tidak Menyukai Mia
65
65. Malah Senang
66
66. Kesepakatan
67
67. Kesepian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!