Bab 5

Tiba di restoran Axel dan Axella segera turun dari dalam mobil dan masuk ke dalam,ia menggenggam erat tangan Axel yang terasa dingin dan menduduk kan nya di kursi.

"Kau kenapa apa ada masalah"tanya Axella di balas gelengan kepala oleh Axel yang lagi-lagi Axella menghela nafas kasar melihat nya.

"Baik lah jika kau tidak ingin cerita sekarang kalau kau ingin bercerita ceritakan saat kau sudah ingin berbagi dengan ku"ucap Axella tak mau memaksa.

"Mau makan apa biar aku pesan"tanya Axella.

"Aku tidak memiliki uang"ucap Axel membuat Axella terkejut mendengar nya dengan mata melotot sempurna.

"Kau jangan bercanda"ucap Axella kesal.

"Aku memang tidak memiliki uang"ucap Axel dengan wajah menahan tangis.

"Sabar-sabar Xella jangan terpancing emosi ok"gumam Axella pada diri nya sendiri.

"Aku yang akan membayar nya pesan saja apa yang ingin kau makan"ucap Axella.

"Terimakasih"ucap Axel.

"Jangan berterima kasih pada ku apa kau lupa aku ini kembaran mu"ucap Axella di angguki Axel tersenyum tipis menatap Axella dengan polos membuat Axella meringis sendiri melihat nya.

"Kami pesan makanan yang paling enak di sini sama minuman nya juga"ucap Axella.

"Semua nya enak di sini nona"ucap pelayan itu.

"Kalau begitu menu andalan restoran ini"ucap Axella.

"Baik nona"ucap pelayan itu segera pergi dari sana.

"Kenapa kau diam saja saat kita sudah bertemu begini kalau di telepon kau banyak bicara"tanya Axella menatap heran Axel yang diam saja.

"Aku tidak tahu mau bicara apa"jawab Axel jujur.

"Ck kau ini"dengus Axella.

"Tempat bermain di sini dimana yang paling hits"tanya Axella.

"Tidak tahu,aku kan tidak pernah keluar rumah"jawab Axel.

"Memang nya kau tidak memiliki teman"tanya Axella.

"Tidak ada, mereka tidak mau berteman dengan ku"ucap Axel dengan raut wajah sedih.

"Salah pertanyaan ini mah"gumam Axella menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Akhir nya Axella memilih diam sambil memainkan ponsel nya menunggu pesanan nya datang dan Axel memilih menatap sekitar restoran yang ramai hingga pesanan mereka datang kedua nya makan dengan diam. Selesai makan Axel dan Axella kembali pulang ke rumah karna sudah sore hingga tak membutuhkan waktu lama kedua nya tiba di rumah.

"Helo penghuni rumah"teriak Axella dengan suara cempreng nya.

"Kenapa kau berteriak telinga ku sakit di buat suara mu"protes Axel mengusap kedua telinga nya yang terasa berdengung.

"Terserah aku dong yang berteriak kan aku"ucap Axella berjalan masuk ke dalam rumah.

"Kalian sudah pulang"ucap nenek Axel baru keluar dari dalam kamar begitu juga dengan sang kakek.

"Hmm baru saja"ucap Axella duduk santai di sofa.

"Kakek,nenek"sapa Axel dengan senyum mengembang memeluk kedua nya bergantian.

"Cucu tampan ku ini terlihat semakin tampan saja"ucap nenek Axella dengan senyum mengembang membalas pelukan cucu nya.

"Mami dan papi belum pulang nek"tanya Axella karna sudah sore.

"Belum mungkin sebentar lagi"ucap nenek Axella ikut duduk.

"Kalian mandi dulu sana baru turun ke sini"ucap sang nenek pada kedua cucu nya tersebut.

"Iya nek"ucap Axella segera berdiri dan menarik tangan Axel menuju lift.

"Kamar ku di samping kamar mu bukan"tanya Axella saat mereka ada di dalam lift yang akan membawa mereka ke lantai tiga dimana kamar Axel berada juga Axella.

"Iya"ucap Axel mengangguk.

Setelah lift terbuka kedua nya keluar dan masuk ke dalam kamar masing-masing,Axella yang baru masuk melongo menatap kamar nya sendiri yang bernuansa pink dan putih.

"Astaga kenapa kamar ini seperti kamar bocah sd sih mata ku sakit melihat nya"ucap Axella kesal menatap sekitar kamar mewah dan luas tersebut.

"Haiss"decak Axella memilih ke kamar mandi membersihkan tubuh nya lebih dulu setelah selesai ia pun memakai baju dan mengambil ponsel nya segera keluar dari dalam kamar itu.

Tok tok

"Axel kau di dalam"teriak Axella dari luar.

"Iya masuk saja"ucap Axel dari dalam kamar.

Ceklek

"Astaga"ucap Axella memejam kan mata nya sejenak menatap kamar Axel yang berwarna biru terang dan putih.

"Kau kenapa"tanya Axel menatap heran ke arah Axella.

"Mata ku sakit melihat kamar mu"ucap Axella kesal masuk ke dalam dan duduk di atas ranjang besar Axel.

"Kenapa mata mu sakit kamar ku rapi"ucap Axel.

"Sakit melihat cat kamar mu seperti anak tk"ucap Axella.

"Apa kau banyak tugas hingga belum mandi"tanya Axella menatap Axel yang malah mengerjakan tugas di meja belajar nya.

"Iya"ucap Axel fokus mengerjakan tugas nya.

Axella ber oh ria saja duduk santai di atas ranjang Axel sambil memainkan ponsel nya,hingga menjelang makan malam Axel belum juga selesai mengerjakan tugas membuat Axella mengendus malas.

"Nanti saja lanjutkan lebih baik kau mandi dulu sebentar lagi makan malam"ucap Axella.

"Baiklah"ucap Axel menutup semua buku nya berjalan ke kamar mandi.

"Aku akan menunggu mu di bawah saja"ucap Axella berteriak agar Axel mendengar nya di dalam kamar mandi.

"Iyaaa"teriak Axel juga dari dalam.

Axella pun keluar dari dalam kamar menuruni setiap anak tangga menatap sekitar dan tiba di lantai satu.

"Mami dan papi belum juga pulang"tanya Axella menatap kakek dan nenek nya yang tengah duduk di sofa.

"Belum"jawab sang nenek.

"Kenapa begitu lama ini kan sudah malam"ucap Axella heran.

"Nenek juga tidak tahu"ucap sang nenek.

"Apa nenek belum menghubungi mereka"tanya Axella.

"Biarkan saja sebentar lagi juga akan pulang"ucap kakek Axella.

Mereka berempat pun makan malam dengan diam tanpa ada nya orang tua Axel dan Axella di antara mereka membuat Axella bertanya-tanya kenapa orang tua nya belum juga kembali.

"Bagaimana sekolah mu Axel"tanya nenek Axella.

"Baik nek"jawab Axel.

"Besok kau sudah bisa masuk ke sekolah Axel orang suruhan kakek sudah mendaftarkan nya"jelas sang kakek pada Axella.

"Ok kek"ucap Axella tersenyum menyeringai.

"Jangan buat masalah di sana Xella"terang sang nenek.

"Nenek tenang saja tapi kalau mereka yang membuat masalah ya Xella gak janji gak membuat masalah juga"ucap Axella santai.

"Itu sama saja Xella"dengus sang nenek.

"Beda lah nek"ucap Axella.

"Terserah kau saja lah"dengus sang nenek membuat Axella terkekeh mendengar nya.

Jam sembilan malam mereka masih bercerita di sana sesekali Axella menatap Axel yang ekspresi wajah nya berubah-ubah saat di tanya oleh sang nenek.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!