who is the dragon boy

7 tahun setelah Narapati tinggal bersama Lucius, terlihat Narapati dan Lucius yang sedang berlatih, mereka bertarung satu lawan satu, pertarungan antar guru dan murid itu berlangsung sengit, namun Lucius terlihat lebih unggul dalam pertarungan ini, tapi tiba tiba kecepatan Narapati bertambah dan mengejutkan Lucius membuat nya tidak bisa bertahan, Narapati pun segera memanfaatkan celah ini dan menumbangkan Lucius, Lucius pun dibuat tumbang oleh muridnya itu "pangeran anda sudah mempelajari semua ilmu yang saya miliki sekarang anda bahkan lebih kuat dari saya,sehingga saya tidak bisa mengajarkan apa apa lagi" ucap Lucius sambil berusaha berdiri kembali "ngomong ngomong bukan kah kau bilang akan memberikan ku petunjuk untuk mengalahkan antaga?" tanya Narapati dengan antusias, setelah berdiri Lucius mengajak Narapati masuk kedalam rumah, ia mencari cari sesuatu di dalam peti yang sangat besar itu, setelah beberapa saat Lucius mengeluarkan sebuah gulungan bercorak ranting pohon yang mengisi penuh gulungan itu

lalu Lucius membuka kunci gulungan yang berbentuk daun ditengahnya "tuanku bawalah gulungan ini bersamamu gulungan ini akan menuntunmu ke tempat dimana kamu bisa menemukan rekan dan kekuatan untuk mengalahkan antaga" ucap Lucius sembari memberikan gulungan tersebut

"hmm" Narapati pun menerima gulungan yang di berikan Lucius, tepat saat gulungan itu berada ditangan Narapati tiba tiba terdengar langkah kaki kuda yang begitu banyak,Lucius yang menyadari datangnya pasukan antaga segera menyuruh Narapati pergi "pangeran sebaiknya anda segera pergi dari sini", tentu saja Narapati menolak pergi dan ingin membantu Lucius "kita hadapi bersama Lucius".

namun Lucius berkata "pangeran pasukan berkuda yang datang sekitar 700 pasukan yang memiliki ilmu Kanuragan menengah karena itu kita berdua pun belum tentu bisa mengalahkan mereka, dan jika pun saya mati disini setidaknya saya mati karena melindungi anda" Lucius mengatakan itu sambil menyelimuti seluruh tubuh nya dengan api "ini adalah sumpah setia ku pada keluarga bangsawan Nusantara"

"tapi...baiklah" narapati yang melihat keseriusan Lucius segera mematuhi perintah Lucius untuk pergi namun sebelum ia pergi Lucius memberikan sebuah tongkat kepada Narapati "pangeran ini adalah tongkat yang terbuat dari taring naga api, tongkat ini tidak bisa dihancurkan dengan kekuatan biasa saya yakin ini akan berguna di masa depan nanti" ucap Lucius dengan lirih, "semoga Dewata agung memberkati anda" setelah selesai mengucapkan perpisahan Narapati segera berlari sekencang mungkin

di kejauhan ia dapat melihat ledakan api milik Lucius, ia juga merasakan jiwa Lucius yang mulai memudar, ia terus berlari tanpa sadar air mata menetes dari mata kirinya ini adalah kali ketiga Narapati menangis sedih "semoga jiwamu diterima di Nirvana".

setelah berhasil melarikan diri Narapati segera membuka gulungan tersebut, di dalamnya terdapat tulisan yang sangat sangat kuno namun anehnya ia dapat mengerti tulisan tersebut Narapati melihat tulisan itu berisi perintah untuk pergi ke arah selatan

narapati pun mengubah arah tujuannya menjadi ke arah selatan, ia berniat mencari rekan sebelum pergi ke Utara, dia berjalan memasuki hutan dia bertemu dengan seekor harimau putih kecil yang terlihat kelaparan "hei kucing kecil" ucap narapati sambil mengelus kepala harimau kecil itu, Narapati yang tidak tega melihatnya segera memburu hewan untuk dimakan bersama, akhirnya Narapati berhasil memburu seekor rusa dan memakannya bersama harimau putih tersebut.

setelah selesai makan ia pun melanjutkan kembali perjalanan nya meninggalkan harimau kecil itu dengan beberapa potong daging buruan "semoga kamu suka daging rusa", tak terasa Narapati berjalan hingga malam "huh sudah larut", ia pun memutuskan untuk beristirahat di sebuah pohon beringin besar ia menyalakan perapian menggunakan sihirnya dan bersandar pada pohon beringin "hmm sepertinya tempat ini cukup aman untuk aku tidur".

saat tengah malam Narapati sudah tertidur lelap karena lelah dan sedih, tiba tiba muncul sekelompok laki laki berjubah hitam membawa belati, salah satu dari mereka berniat menebas leher Narapati, untungnya Narapati segera tersadar dan menghindari tebasan tersebut dan membalasnya dengan pukulan di leher membuat pria yang mencoba menebasnya langsung mati.

"siapa kalian?" ucap Narapati, narapati melihat masih ada 6 orang yang tersisa"huh gak jadi deh mana mungkin kalian menjawabnya", tubuh mereka gemetaran tak karuan, Narapati yang melihat itu segera memprovokasi mereka "kalau kalian bahkan tidak bisa menebas leherku seharusnya dari awal kalian tidak melakukan hal yang sia sia begini" ucap Narapati dengan nada memprovokasi.

para pria itu tampak marah dan menyerang Narapati secara bersamaan namun Narapati berhasil menghindar dan membunuh dua orang lainnya "dasar lemah" ucap narapati,

 tersisa empat orang mereka menghindar karena takut, tiba tiba tiga orang menahan tangan dan kaki Narapati membuatnya tidak bisa bergerak sejenak "ukh si*lan" dalam kesempatan itu satu orang lainnya berlari kearah Narapati sembari mengarahkan nya ke Narapati.

 saat belati tersebut hampir mengenai Narapati tiba tiba muncul seekor harimau putih yang mencakar wajah pria yang ingin menusuk Narapati.

 pria itu berteriak kesakitan dengan wajahnya yang berlumuran darah, Narapati pun segera melepaskan diri dari tiga pria yang menahan tubuhnya dan membunuh mereka satu persatu dengan cara diserap jiwanya, setelah selesai ia pun membunuh pria terakhir itu dengan kejam, Narapati menusuk paru paru pria tersebut dengan tangannya membuat pria darah pria itu masuk ke dalam paru-paru nya,

setelah beberapa saat Narapati menyerap jiwa pria tersebut, lalu ia berjalan ke arah harimau kecil yang sedang menjilati bulu bulu nya, Narapati mengusap kepala harimau itu dan berterima kasih kepadanya "haha terimakasih kucing kecil".

Narapati memutuskan untuk membawa harimau kecil itu bersama nya karena harimau tersebut sepertinya tidak memiliki keluarga, "hmm bulu mu putih bagaikan salju taring mu membuat mu terlihat ganas cakar mu sangat tajam, bagaimana jika kuberikan kamu nama Lucio" ucap Narapati dengan bahagia Lucio juga terlihat kegirangan menjilati tangan Narapati

"haha baiklah sepertinya kamu suka dengan nama itu" ucap Narapati, Narapati pun membawa Lucio pergi beberapa meter dari tempat itu karena tempat itu dipenuhi bau busuk mayat, setelah sampai ditempat yang dirasa nyaman untuk tidur Narapati pun segera tidur begitu pun dengan Lucio yang tidur dipangkuannya.

keesokan harinya...

"hei berhenti lucio" ucap Narapati yang terlihat masih mengantuk namun wajahnya terus dijilati oleh Lucio, Narapati pun segera bangun dan mengusap kepala Lucio, tiba tiba.........."grkkkkkkkk" terdengar suara yang mengerikan itu adalah suara orang kelaparan, ternyata suara itu berasal dari perut Narapati dan Lucio, "ehmmm aku lupa kita belum makan, sebaiknya kita segera mencari pedesaan" ajak Narapati kepada Lucio, Lucio pun hanya mengangguk ngangguk setuju.

setelah berjalan beberapa lama akhirnya mereka menemukan sebuah pedesaan yang cukup sepi untuk disebut pedesaan, namun mereka tidak peduli karena mereka hanya ingin membeli makanan saja "hmm rasanya ini terlalu sepi tapi sudahlah kita masuk saja",

setelah mencari sekitar 8 menit Narapati tiba tiba mencium bau mi yang sangat ia kenali, bau mi ini membuat perut Narapati semakin keroncongan saat ia akan mengajak Lucio pergi menuju sumber bau mi ini, ternyata Lucio sudah duluan berlari menuju ke sumber bau, Narapati pun mengejar Lucio dan dan sampai sumber mi yang dia endus Baunya "TUNGGU AKU", terlihat tenda yang terbuka lebar jalur masuknya Narapati pun segera mengajak Lucio masuk begitu masuk Wangi wangi mie yang dia cium semakin membuat perutnya lapar

setelah duduk Lucio ditawari menu yang tersedia oleh pria berumur sekitar 37 tahun itu, setelah disebutkan satu persatu ia pun segera memesan satu porsi mie jumbo tanpa sayur extra daging, Narapati juga meminta satu mangkuk penuh daging untuk Lucio "baiklah tunggu sebentar tuan Pelanggan" ucap si penjual kepada Narapati setelah beberapa saat pesanan nya sudah siap ia pun segera menyantap mie itu begitu pun Lucio yang menyantap daging di mangkuknya, Narapati merasa familiar dengan rasa mie enak yang ia santap, "paman dengan mie seenak ini kenapa anda tidak membuka restoran mewah saja di pusat kota?" tanya Narapati penasaran kepada sang penjual, penjual itu pun menjawab "hoho saya ini pedagang pengembara saya bepergian mengelilingi dunia menjual mie ini"

"melihat anda mengingat kan saya pada pangeran Narapati pangeran dari kerajaan Nusantara dulu dia sering makan mie buatan saya sekarang keberadaannya tidak diketahui" ucap pria tersebut dengan sedih,

sontak Narapati terkejut dan tersedak mendengar kata kata itu ternyata paman ini adalah paman umara seorang penjual mie kerajaan Nusantara, aku pun segera mengenalkan diri pada paman umara "paman ini aku narapati" ia terlihat senang melihatku lagi setelah beberapa lama mengobrol aku pun segera menanyakan tentang seorang pria yang memiliki kekuatan raja naga api.

paman umara mengingat ingat tentang pria berkekuatan raja naga api lalu ia pun ingat "aaaahhh pria berkekuatan raja naga api aku ingat pernah membuatkan nya semangkuk mie yang sangat dia sukai pria itu tinggal di dataran api namanya adalah......................"

bersambung

awokakakakakakaka begitulah rasanya digantung

wkwkwkwkwk

Terpopuler

Comments

Jiang nan

Jiang nan

makasih sarannya dan selalu dukung ya 😁👉👈

2023-08-21

0

Daffodil Daydream

Daffodil Daydream

Kak thor, aku baca sejauh ini cerita bagus tapi kalau bisa jangan panjang gak dikasih jeda.
Buat yang awam, nanti malah jadi skip karena kepanjangan.

Kalau bisa dibuat per paragraf cukup 2-3 kalimat aja biar gak kepanjangan

2023-08-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!