Ayah Rey

Sekitar 15 Menit perjalanan dari Rumah Vera, Rey telah sampai di sebuah Rumah Sakit Swasta yang ada di Pusat Kota, Rey pun menelepon supir Ayahnya Pak Fardi...

"Halo. Pak Fardi, Rey sudah di Rumah Sakit nih, Ayah di ruangan mana" Tanya Rey.

"Iya Halo den Rey, Ini bapak di ruangan ICU saya ada di depan ruangan, Bapak lagi di periksa sama Dokter nya den" Jawab Pak Fardi.

"Oke pak, Rey segera kesitu, tunggu ya" Lanjut Rey.

"Iye Den" Jawab Pak Fardi sambil menutup Telepon.

Rey pun sampai di depan ruangan ICU dengan nafas ngos-ngosan dan langsung bertanya dengan Pak Fardi.

"Keadaan Ayah gimana Pak" Tanya Rey.

"Dokternya belum keluar den" Jawab Pak Fardi.

"Terus ini kok bisa kayak gini sih pak, Kejadiannya gimana?" Tanya Rey kembali.

"Jadi gini Den, tadi Bapak pas mau pulang masuk ke kamar mandi dulu, katanya pusing, abis dari kamar mandi tiba-tiba masuk ke ruangannya lagi" Tutur Pak Fardi.

"Nah terus??? jangan setengah- setengah dong ceritanya pak" Tanya Rey penasaran.

"Nah tiba-tiba saya ngedenger suara sekretarisnya teriak manggil karyawan lain, sementara yang lain udah banyak yang pulang" Jawab Pak Fardi.

"Iyaaa inti nya aja Pak, Ayah kenapa itu aja" Pungkas Rey.

"Katanya Bapak kena stroke den" Jawab Pak Fardi.

"Aduuuh kok bisa sih, kok bisa kayak gini sih, aaaaahhhhkk" Gumam Rey.

"Yang sabar ya den, kita tunggu apa kata Dokternya aja Den" Rayu Pak Vardi agar Rey tenang.

Sekitar 15 Menit menunggu, Dokter pun keluar dari ruangan ICU.

" Keluarga dari bapak Atmaja Farhadian???" Tanya Pak Dokter.

"Iya saya pak, Saya anak nya Rey" Jawab Rey.

"Gimana keadaan Ayah saya Dok??" Tambah Rey.

"Jadi Gini Dek Rey, Pak Atmaja mengalami Hipertensi Berat, dengan pembuluh darah yang kaku, di daerah Otak dan Jantung, dan menyebabkan Pak Atmaja Mengalami Stroke berat, mungkin di sebabkan karena banyaknya pikiran dan pekerjaan" Jelas Pak Dokter.

"Terus ini gimana Dok? saya gak tau mau ngelakuin apa Dok?" Jawab Rey.

"Jadi Pak Atmaja di sarankan untuk melakukan rawat inap dulu selama beberapa hari disini, kami akan langsung membawa beliau ke ruangan perawatan" Tutur Pak Dokter.

Tiba-tiba ada suara suara yang memanggil Rey.

"Rey...!!!"

Ternyata itu Mbak Desi yang merupakan Sekretaris Ayahnya.

"Mbak Desi, sama siapa kesini" Tanya Rey.

"Mbak tadi pesan GribCar dari kantor langsung kesini. Jawab Mbak Desi.

"Ayah kok bisa gitu mbak?" Tanya Rey.

"Mbak juga gak tau, tiba2 udah nemuin bapak pingsan" Jawab Mbak Desi.

"Iyaaa, beruntung dengan segera di bawa ke Rumah Sakit, kalau tidak bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan" Kata Pak Dokter tiba-tiba.

"Makasih ya Mbak Desi sama Pak Fardi, Terima kasih juga Pak Dokter" seraya Rey sambil membungkuk.

"Iya sama-sama, terus berd'oa saja buat kesehatan Pak Atmaja, saya Pamit dulu" Kata Pak Dokter sambil meninggalkan mereka.

"Rey dokternya bilang apa?" Tanya Mbak Desi.

Rey pun menceritakan semua yang di dengarkan dari Dokter, dan Mbak Desi hanya bisa terdiam sambil memegang dadanya.

Tiba-tiba Perawat datang sambil mendorong ranjang Ayah Rey ke ruangan VVIP Rumah Sakit. Mengingat Pak Atmaja adalah seorang yang terpandang langsung di bawa ke ruangan VVIP.

Rey pun membayar Administrasi untuk biaya perawatan dan obat Ayahnya. dan Mbak Desi terus mengikuti Rey kemana pun Rey pergi.

Tiba-tiba Rey bertanya...

"Mbak Desi gak pulang?"....

"Gak apa-apa, Mbak mau nungguin bapak sadar dulu" jawab Mbak Desi.

"Gak apa-apa nih Mbak" Tanya Rey kembali.

"Gak apa-apa, Ayo masuk ke ruangan bapak" ajak Mbak Desi.

Rey mengiyakan dan mulai berjalan ke arah ruangan VVIP yang tergolong cukup sepi, dan Mbak Desi yang berjalan berada depannya.

Sambil berjalan Mbak Desi pun bertanya...

"Kamu udah lulus SMA kan Rey?"

Namun tak ada jawaban dari Rey, Rupanya Rey terperanga dengan bokong dan cara jalan Mbak Desi, Wajar saja Mbak Desi itu baru 1 tahun menjadi Sekretaris Pak Atmaja, dan dia merupakan Fresh Graduate yang langsung menjadi Sekretaris, Usianya Masih 23 Tahun dan hanya selisih 4 tahun dengan Rey.

"Gila.... bodynya Mbak Desi" Batin Rey.

"Hey Rey, Mbak ngomong sama kamu loh" Kata Mbak Desi.

"Eh Iya Ma'af Mbak, aku lagi ngelamun gak fokus" Elak Rey.

"Gak usah terlalu di pikirin Rey, bapak pasti baik-baik aja" Hibur Mbak Desi.

"Iya Mbak" Rey mengiyakan.

"Aduh bisa-bisanya gw ngelamun hal jorok padahal situasinya lagi kayak gini" Dalam hati Rey bergumam.

Sekitar pukul 12:30 Malam Pak Atmaja sadarkan diri, tetapi belum dapat berbicara, dan hanya bisa terbaring.

Mbak Desi pun menyadari nya dan langsung memanggil Rey.

"Rey bapak udah siuman" Panggil Mbak Desi.

Rey pun langsung menghampiri.

"Ayah, Ayah bisa denger Rey??" Tanya Rey.

Ayahnya hanya menengok sedikit sembari melihat mereka.

"Ayah cepet sehatnya ya, bentar lagi aku Kuliah Yah, bentar lagi aku bisa banggain Ayah" Ucap Rey sambil terisak.

"Cuma Ayah aja yang aku milikin sekarang, Cepat Sehat Ayah" Tambah Rey.

"Udah Rey, yang penting bapak udah sadar, siapa tau besok udah bisa diajak ngobrol" Hibur Mbak Desi.

"Iya Mbak, makasih mbak" Jawab Rey.

"Yaudah bapak kan udah sadar, Mbak pamit pulang ya, besok kan hari Minggu bisa temenin kamu nunggu bapak disini" Tutur Mbak Desi.

"Iya Mbak, Rey antar pulang ya" Tanya Rey.

"Gak usah repot-repot Rey, kamu nungguin bapak aja, Mbak bisa pesen GribCar" Jawab Mbak Desi.

"Atau minta tolong Pak Fardi aja buat ngater? Tanya Rey kembali.

"Gak apa-apa Rey, mbak juga udah pesen GribCar nya" Tangkas Mbak Desi.

"Yaudah Mbak, Makasih Mbak ya udah mau nemenin, Rey nginap disini aja nemenin Ayah, ada Pak Fardi juga diluar, Rey antar sampai luar aja ya Mbak?" Rey menawarkan diri.

"Iya sampai depan aja" Jawab Mbak Desi.

Rey pun berjalan dengan Mbak Desi ke arah parkiran luar Rumah Sakit, Rey masih terus melamun dan tiba-tiba teringat dengan pada pacarnya Vera.

Kemudian mengecek Handphone nya ternyata ada pesan dari Vera...

"Ayah Kak Rey gak apa-apa kan ??"

"Sekarang Kak Rey dimana ??"

"Kak Rey kok gak liat HP sih!!!"

"Kak Rey gak kenapa-napa kan ??"

"Kak Reyyy....."

"Waduh segitunya banget yak" Batin Rey.

"Siapa Rey??" Tanya Mbak Desi tiba-tiba.

"Eh ini temen Mbak" Jawab Rey.

"Temen apa temen" Rayu Mbak Desi.

"Temen Mbak, hehehe". Jawab Rey.

"Apa kamu udah punya pacar Rey" Tanya Mbak Desi.

"Waduh Mbak Pacar mana punya Mbak" Jawab Rey mengelak.

"Masa Cowok se-Ganteng, se-Kaya, kamu gak punya Cewek sih??" Tanya Mbak Desi kembali.

"Iya Mbak gak punya, kurang ngurusin yang kayak begituan"Ucap Rey.

"Hebat kamu Rey, padahal orang lain seumuran kamu lagi kenceng kenceng nya pacaran" Ucap Mbak Desi.

"Hehehehehe ya begitulah Mbak" Jawab Rey.

"Waduh terlanjut bohong nih, yaudah lanjut aja, lagian juga gak terus-terusan ketemu" Ucap Rey dalam hati.

"Eh Rey Mbak boleh minta nomor Yhatshapp kamu gak, biar besok enak hubungin kamu buat kesini" Kata Mbak Desi.

"Boleh Mbak, 081234567899" Rey memberi nomornya.

"Yaudah ya Rey, itu juga GribCar nya udah datang, Mbak pulang dulu ya" Kata Mbak Desi.

"Iya Mbak, hati-hati ya" Tutur Rey.

Mbak Desi pun pulang menggunakan GribCar nya dan Rey langsung masuk ke ruangan perawatan Ayahnya.

Sambil berjalan Rey pun kembali bergumam...

"waaaaah padahal gw baru aja tadi Cocok Tanam sama cewek gw, tapi gw bilangnya ke Mbak Desi gak punya cewek, Lagian Mbak Desi Body nya gila montok banget, gagal Fokus gw" Tutur Rey.

Rey pun tertidur di ruangan perawatan Ayahnya, dan Pak Fardi pun juga ikut Menunggu.-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!