Chapter 4

Chapter 4

Di ruangan yang luas, terdapat dua remaja yang sedang berdiri menghadap Saling menatap satu sama lain, gadis cantik yang terlihat sedang mengenakan baju tidur nya, hanya menatap heran dengan lelaki yang kini berada di hadapan nya.

"Jay, lu ke sini sendiri, ke mana yang lain, kaga ikut ya?" tanya Nasya polos.

"Sya, gue ke sini sendiri, dan tujuan gue ke sini pengin ngomongin sesuatu sama lu sya," ungkap Jay pada Nasya yang sedang berdiri di hadapan nya.

"Mau ngomong sesuatu tentang apa? " tanya Nasya lagi.

"Gue.. gue suka sama lu sya, gue udah cinta sama lu sejak kita masih kecil, gue.. mau lu jadi pacar gue, lu mau nggak Nerima gue jadi pacar lu," tanya Jay langsung ke intinya.

Nasya yang mendengar ungkapan perasaan Dari Jay hanya tersenyum kecil, ia tidak tau harus merespon dengan mimik wajah apa lagi, sejak awal Nasya adalah orang yang ceria dan mudah berteman dengan siapa pun, walau Nasya di kenal memiliki banyak teman lelaki di dalam nya, namun tidak banyak lelaki yang membuat Nasya menjadi suka, sejak awal Nasya hanya menganggap semua yang dekat di sisi nya hanya sebatas sahabat saja.

Nasya memiliki kisah pilu dalam hubungan asmara saat di jenjang persekolahan, karena masa lalu nya, ia berkomitmen untuk tidak menyukai teman dekat nya sekali pun.

Dan itu terjadi hingga ia kejenjang perkuliahan, dan sekarang tanpa tahu menahu dengan keadaan yang selama ini ia alami seorang lelaki, yang merupakan teman dekat Nasya, baru saja mengungkapkan perasaan pada nya, dan yang membuat ia bingung untuk mengekpresikan wajah nya adalah, Nasya tidak memiliki perasaan yang sama seperti Jay sedikit pun.

"Gue tau ini udah terlambat untuk mengungkapkan perasaan gue sama lu sya, tapi sya, gue benar benar suka sama lu sya, gue sayang sama lu , sejak awal kita ketemu, sampai detik ini gue tetap cinta Ama lu, gue mau miliki lu," tahan nya sesat.

"Dulu gue pernah mengungkapkan perasaan sama lu juga, hanya saja, lu nggak nyadar itu, lu pikir gue cuman ngajak becanda doang karena saat itu lu sama gue masih kelas 2 SMP, gue juga nggak maksa saat itu karena gue ngerti kita sama sama masih anak-anak, dan mungkin juga perasaan gue sifat nya cinta monyet, tapi, hari demi hari gue selalu sama lu sya, kemana pun gue lanjutin pendidikan gue, gue selalu ketemu Ama lu, sampai detik ini juga, gue ketemu sama lu di jenjang perkuliahan, gue nggak tau ini takdir atau enggak, tapi perasaan gue sama lu nggak pernah berubah, gue CINTA sama lu sya," jelas Jay pada Nasya yang sudah mematung dengan penjelasan yang begitu panjang dari Jay.

Jay yang sedang menatap Nasya kemudian meraih tangan dari sisi tubuh nya, ia memegang tangan Nasya erat , Nadya yang melihat tangan nya di genggam kembali melirik Jay yang menatap nya sendu.

Tangan Nasya ia lepaskan dari genggaman Jay perlahan, kini satu tangan Nasya di dekat kan pada dada nya.

"Jay, gue nggak bermaksud bikin lu sakit hati, tapi , sejak awal, gue nggak pernah ada rasa sama lu," ungkap Nasya sembari menatap ke arah Jay.

"Gue udah suka sama satu orang cowok, dan dia udah di jodohin sama gue, gue nggak bisa menolak keinginan papah gue," jelas Nasya yang sudah menurun kan tatapan nya.

"Sya kamu baru kenal sama cowok itu hari ini sya, bisa aja dia bohong soal perasaan nya sama kamu," tutur Jay yang sudah menggunakan kata aku kamu di akhir kalimat.

"Lo ko ngomong gitu si Jay, dia itu udah di jodohin sama gue, dan gue suka sama dia, dan jika kita berdua udah nikah nanti, dia juga pasti mulai cinta dan sayang Ama gue," tutur Nasya dengan nada yang sudah berubah ubah.

"Sya lu har..." belum sempat Jay berbicara Nasya menyela nya dengan cepat.

"Jay udah cukup , gue nggak mau bahas ini lagi, dan maaf jika gue nggak bisa Nerima perasaan dari lu, dan sejak awal gue cuman nganggep lu sebagai sahabat baik gue, sama seperti Maya, syela dan rozer, sori Jay, gue nggak bisa," tutur Nasya yang segera meninggalkan Jay sendiri di ruang tamu yang besar itu.

Dari kejauhan Jay menatap punggung Nasya yang sudah pergi meninggalkan nya seorang diri di ruangan itu.

Jay yang masih berada di posisi nya, hanya terdiam mematung dengan ucapan penolakan dari Nasya pada nya.

"Kalau gue bisa egois sya, gue bakal rebutin lu dari cowok itu, tapi kalau lu udah menganggap gue sebatas sahabat, gue nggak bisa maksain perasaan lu, gue harap lu bisa bahagia sama pilihan lu," gimana Jay berbicara pada diri nya.

****************

Saat ini ketiga teman Nasya sedang duduk di sebuah restoran, tepat nya di luar ruangan yang bernuansa pemandangan alam di sekeliling nya.

"Gue kawatir sama Jay."

"Kenapa lu khawatir in Jay, lu suka sama dia," tanya syela pada maya.

"Apaan sih, gue cuman mikirin aja, pasti tu anak udah di tolak mentah mentah sama si Nasya," lanjut Maya.

"Ya emang bener sih, apa yang lu bilang may, Jay nggak ngerti posisi Nasya, padahal dia yang paling lama temenan sama Nasya, seharusnya dia udah tau sifat Nasya," lanjut rozer.

"Gue nggak ngerti lagi deh jalan pikiran si Jay," lanjut Maya.

Kini ke tiga nya tak lagi berbicara, tatapan mereka beralih pada ponsel yang kini mereka genggam, entah kenapa suasana nya menjadi begitu hening hanya terdengar bunyi ketikan ponsel di tiap gerakan jari nya.

Angin berhembus, gerakan rambut yang terurai di tiap sisi nya, mulai melayang layang di udara.

Kini bunyi ketikan di jari jari jempol mereka tak lagi terdengar, ketika sahabat yang saling duduk berhadapan itu saking menatap satu sama lain.

Raut wajah mereka berubah, hingga salah satu nya menelan saliva nya kuat.

"Kini beneran, gue nggak salah lihat kan," tanya Maya memastikan.

"Enggak, lu nggak salah lihat, kita nya aja yang salah paham," lanjut syela.

"Nasya serius ngirim ini ke kita, gue bener bener nggak habis pikir," rozer menepuk kepala nya pelan.

Ketiga nya kembali terdiam, mata mereka beralih memandangi pemandangan yang berada di hadapan mereka.

Secara bersamaan mereka bersandar di bangku yang kini mereka duduk Ki, salah satu nya mulai menghembus kan nafas kasar, entah apa yang sedang mereka pikir kan, wajah masing masing remaja itu menunjukkan kepasrahan teramat dalam.

"Mereka berdua bener bener akan menikah 2 hari lagi," ucap serempak ke tiga sahabat itu bersamaan.

"Sudah gue duga , Jay udah buat kesalahan besar," tutur rozer di akhir.

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

aih, secepat itu pernikahannya padahal baru dijodohkan kemaren 😴.
meski mau kan nyari tau dikit dulu info pasangan masing²

2023-03-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!