Bab 2: Terima
Nasya menutup mulut nya dengan kedua tangan nya, ia terkejut hingga mengeluarkan suara yang besar, kini ketiga pria yang duduk di hadapan nya menatapnya lucu, gadis yang kini seorang mahasiswa bertingkah seakan akan murid SMA yang baru mendengar berita kelulusan nya.
Nasya beralih memandangi papa nya yang duduk tepat di samping nya, kini tangan nya sudah di letakan pada meja bundar itu.
"Pa, ini serius pa, aku bahkan belum wisuda loh pah," ucap Nasya berbisik pada papa nya.
"Ini baru perjodohan, kalian belum menikah, papa hanya ingin kau berpasangan dengan Noval hingga ke jenjang pernikahan nanti," tutur papa Nasya lembut dengan bisikan yang tak di hiraukan oleh kedua lelaki yang duduk berhadapan dengan nya.
Noval melirik kearah Nasya yang sedang berbincang bincang dengan papah nya, ia menatap nya dengan tatapan dingin yang tak di sadari oleh Nasya , sesekali ia memiringkan kepala nya, ia menatap Nasya dari rambut hingga tubuh nya, walau pun begitu tatapan nya tak menunjukkan rasa suka.
"Arga seperti nya kita harus berpindah dari tempat ini, berikan waktu berdua pada kedua anak kita untuk berkenalan."
"Ya seperti nya kau memang benar, mereka butuh waktu untuk saling mengenal satu sama lain," ucap papa Nasya sembari beranjak dari tempat duduk nya yang di ikuti Ronal ayah dari Noval.
"Baiklah kami permisi, silakan berkenalan papah dan om Ronal akan pergi."
Kini kedua lelaki berjas itu sudah pergi meninggalkan 2 sepasang yang terduduk di sisi meja bundar yang kosong itu.
"Kau tak ingin pesan makanan?" tanya Noval pada Nasya.
"Ah tentu, aku ingin memesan spaghetti," ucap Nasya yang sudah memegang menu pesanan di tangan nya.
"Pelayan pesan dua porsi spaghetti, dengan jus jeruk dan lemon," ucap Noval yang sudah di tulis pesanan nya oleh sang pelayan pengurus restoran.
Kini kedua nya sedang menunggu pesanan yang mereka pesan, namun begitu, kedua nya tak lagi bicara sepatah katapun lagi kini tersisa keheningan di antara kedua nya.
Nasya yang terdiam mulai melirik Noval yang sedang memainkan ponsel, Nasya menatap lelaki itu dengan rasa kagum, ia melirik nya dari ujung rambut hingga pada pinggang nya, karena terhalang oleh meja bundar itu, Nasya Hanya mampu melihat sampai pinggang nya saja.
"Ya Allah tampan banget ni cowok, ini mah idaman gue banget, mau nikah sekarang pun nggak apa apa lah, lagian sama sama mapan, eh btw ni cowok dingin banget dah, makin ku lihat nya, beh gue jadi panas dingin ni," gumam Nasya dalam pikiran nya.
Noval yang menyadari akan tatapan Nasya, ia pun mulai melirik Nasya yang melihat nya sedari tadi.
"Apa yang kau perhatikan?" tanya Noval dengan wajah tenang nya.
"Beh damage nya kena banget," gumam Nasya lagi pada pikiran nya.
"Bukan apa apa val, maaf kalo udah buat kamu ngerasa nggak nyaman karena aku perhatiin terus," ucap Nasya dengan lembut nya.
"Ada yang kamu ingin tanyakan, seperti nya kamu pingin tau banyak tentang aku, Oia ini pertama kali nya kan kita ketemu, tanyakan saja apa yang ingin kamu tanya?" ucap Noval pada Nasya yang terlihat sudah memerah wajah nya.
"Boleh ya aku nanya, kalo gitu, aku mau nanya, Noval sekarang ini lagi ngejalanin bisnis papa mu kan, kaya nya bisnis nya udah maju banget sampai keluar negri, emang Noval sejak kapan ngejalanin perusahaan milik om Ronal."
"Sudah sejak kelas 2 SMA."
"Apa! serius? bukan nya nanti keganggu sama pelajaran yang ada di sekolah?"
"Enggak, aku udah biasa di ajak sama papa ngerjain berkas-berkas yang ada di kantor, jadi kalo ada pekerjaan di kantor yang nggak bisa di atasi sama papah, aku yang bakal ngerjain, dan soal sekolah, aku bisa minta izin untuk nggak masuk beberapa hari," jelas Noval.
"Oh gitu ya," jawab Nasya singkat namun di hati nya tersimpan kegembiraan karena sedang berbincang dengan tipe cowok idaman nya.
Sesaat kemudian seorang pelayan pun datang dengan menu yang tadi nya mereka pesan, kini kedua makanan itu sudah di sajikan di tiap sisi nya.
Nasya yang melihat makanan nya telah sampai bergegas mengambil sendok garpu yang berada di sisi piring tersebut, Noval yang melihat tingkah Nasya sedari tadi hanya melirik dan memperhatikan, entah mengapa di mata nya tak sedetikpun ada rasa ingin tahu atau pun ketertarikan, Noval kemudian kembali berbicara pada nya.
"Nasya apa kau menginginkan perjodohan ini?" tanya Noval langsung ke intinya.
Nasya yang mendengar akan hal itu tersentak sesaat, dengan wajah lugu nya ia menatap kembali Noval.
"Mengapa kau tanyakan hal itu, apa kau tak ingin perjodohan ini berlangsung?" tanya Nasya lagi pada Noval yang kini sedang menatap nya, entah mengapa raut wajah Nasya kini berubah menjadi datar.
Noval menatap mata Nasya yang sudah berubah , ia kembali menatap wajah nya yang kini berubah murung. "Seperti nya ini akan sulit, aku benci berada di posisi ini," gumam Noval pada pikiran nya.
"Bukan apa apa, aku hanya menanyakan hal ini saja, jika kau menginginkan ku, aku akan menikah dengan mu," ucap Noval yang sedikit tak percaya diri.
Nasya yang tadi nya berubah murung kini kembali tersenyum, ia tak menyangka lelaki itu akan mengatakan hal mengejutkan ini pada nya.
"Sungguh, apa itu benar, apa kamu menyukai ku?" tanya Nasya lagi pada Noval.
"Ya aku menyukai mu" ucap Noval singkat namun membuat Nasya bahagia mendengar nya.
"Tak apa, ini cuman sesaat, aku bisa mengatasi nya nanti, setelah perjanjian itu berakhir, akan ku akhiri hubungan ini secepatnya," gerutu Noval pada pikiran nya.
Nasya menatap Noval dengan penuh rasa bahagia, ia beranjak dari tempat duduk nya kemudian melangkah menuju Noval yang masih terduduk, Nasya kemudian menarik Noval dari tempat duduk nya, dengan satu tarikan Novak pun terbangun dan kemudian Nasya dengan cepat nya menghamburkan pelukan hangat.
Noval terkejut hanya merangkul Nasya dengan pelukan kaku.
****************
di sebuah taman yang berdominasi warna. hijau, tampak 4 remaja sedang duduk di rerumputan yang hijau, tampak nya mereka sedang bersenang-senang.
"Maya mana si Nasya, tumben tumbenan nggak ngumpul bareng ama kita?" tanya teman Nasya yang duduk di samping nya.
"Enggak tau tuh anak, tadi sih bareng sama gue mau nganterin skripsi, tapi pas skripsi nya udah kelar di wawancarai sama dosen, dia udah ke buru balik, kata nya sih ada janjian apa papa nya," jelas Maya.
"Oh gitu, emang ada janjian apaan si may?"
"Lah ngapain nanyain gue, emang gue bapak nya , lagian tug anak dari pagi ngegas mulu ngomong nya, mana gue tau janjian apaan," jelas Maya lagi sambil menaikan bahu nya ke atas.
"Luh kangen aman Nasya ya Jay, udah lah nyerah aja, si Nasya nggak suka sama elu," ucap Maya menggoda teman cowok nya Jay.
"Yaa mau nyerah gimana may, gue Ama Nasya udah temenan dari SD mana bisa Mufon secepat itu," jelas Jay.
"Sudah lah ngapain sih bucin-bucinan temenan kaya gini juga udah bahagia banget, ngapain mikirin percintaan nanti kalo nggak terwujud patah hati loh yang ada," jelas syela teman cewe Jay.
"Nah bener tu apa yang syela bilang, temenan gini aja udah bagus kan, lu bisa lihatin dia kapan aja, bener nggak rozer?" tanya Maya pada lelaki yang sedang merebahkan diri nya di rerumputan hijau.
"Gue dari kalian aja, gue males ngomong," ucap rozer malas.
Tut...Tut...Tut...
Terdengar suara ponsel yang berdering.
"Eh ada yang telfon tuh may."
"Oia si Nasya telfon, bentar gue angkat dulu."
Maya menyodorkan kan ponsel nya pada ke 3 teman nya, ia menekan suara spiker di ponsel nya agar teman teman nya mendengar apa yang di bicarakan oleh Nasya.
"Halo may, gue ada berita besar," ucap Nasya dengan suara yang gembira.
"Ha berita apa sya, kaya nya lu seneng banget tu," ucap Maya.
"Tau nggak gue bentar lagi mau nikah."
"APA!" teriak teman teman Nasya terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
🥀HartiQueenn_Dee🥀
kasihan nasya padahal udah seneng banget mau di jodohin sm noval,,ga tau nya noval udah punya pacar harusnya noval bisa nolak jangan php in nasya gitu dong
2023-05-29
0
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
Aih, kasihan Nasya. dia udah senang banget ternyata di php in, meski kamu setuju mengikuti perjodohan, maunya kamu cari tau dulu sikap Noval gimana 🚶.
kayaknya dia terpaksa dan pura² mau ngikutin perjodohan ayahnha
2023-03-17
2