SM 3

Zello dan Aletta pergi ke sebuah restoran mewah di tengah kota Milan. Di musim dingin seperti ini, Aletta benar-benar menginginkan makanan yang bernama pasta itu. Makanan khas Italia.

Dan pasta yang diinginkan oleh Aletta kali ini adalah, jenis pasta yang bernama Lasagna.

Pasta ini berbentuk seperti lembaran tipis yang panjang sekitar 27 cm dan lebar 5 cm. Pasta ini biasanya disusun hingga 7 lapis. Secara harafiah, lasagna itu adalah lasagna yang berisikan daging. Selain itu pasta ini juga bisa diisi dengan sayuran, daging ayam, makanan laut, dan lainnya.

Zello tersenyum tipis saat Aletta melahap makanannya dengan sangat bersemangat. Penghangat ruangan di dalam restoran tersebut membuat gadis cantik itu makan dengan tenang.

“Ayo cepat habiskan makananmu, Zello! Kalau tidak, biar aku yang menghabiskannya!” Aletta tertawa saat mengatakannya. Dia bahkan sudah memakan dua piring pasta saat ini, dan masih ingin menambahnya.

“Kalau kau mau, kau bisa habiskan, Letta!” Zello mendorong piringnya ke depan Aletta, tapi gadis itu langsung menggeleng. “Tidak, aku sudah tidak mau pasta lagi, aku sangat kenyang! Bisa-bisa, berat badanku bertambah setelah pulang dari sini!” Zello hanya tersenyum tipis. Rupanya, berat badan masih menjadi musuh utama wanita yang ada didepannya ini.

Aletta mengambil sendok milik Zello, dan memotong pasta itu, lalu mengangkat tangannya hendak menyuapi laki-laki itu.

“Ayo, aku suapi kau. Sebelum pacarmu bertanya dan mencari mu nanti!” Zello terkekeh kecil. Gadis kecilku ini masih tidak peka juga rupanya. Zello menerima suapan Aletta, lalu mengunyahnya. Pasta ini jadi semakin terasa lezat saat Aletta yang menyuapinya secara langsung.

“Harusnya kau senang, bisa bersamaku Letta!” ujar Zello saat makanan yang ada di dalam mulutnya itu sudah habis.

“Cih, tentu saja. Tapi bagaimana mungkin aku melupakan pacar cantikmu yang selalu kau ceritakan setiap kau berkunjung padaku selama ini. Apa benar dia tidak akan marah?” Aletta kembali menyuapi Zello, dan laki-laki itu langsung menerimanya dengan baik. Wanita-wanita yang ada di restoran tersebut, menatap iri pada Aletta yang sedang duduk dengan laki-laki paling tampan yang ada di dalam restoran itu sekarang.

“Hemm, aku bisa menyembunyikannya. Memangnya kau mau jadi pacar keduaku?” Zello sedikit terkekeh saat melihat reaksi Aletta yang langsung melotot padanya. Wanita berambut pirang itu masih sama menggemaskannya dengan Enam belas tahun yang lalu.

“Tentu saja, tapi setelah kau putus dengannya!” setelah melotot, Aletta tersenyum menyeringai. Siapa yang tidak menyukai laki-laki sempurna di hadapannya ini. Bahkan dia bisa melihat tatapan sinis perempuan-perempuan yang ada di dalam restoran itu padanya.

‘Cih, akan aku buat kalian gigit jari!’ gumam Aletta menyeringai.

“Kau sangat mengharapkan aku putus dengannya, ya?” Aletta yang sebelumnya menoleh ke samping, kini langsung menatap Zello kembali.

“Haha, kau kan malaikatku. Seharusnya hanya aku yang boleh memilikimu, tapi ternyata sebelum bertemu aku, kan kau sudah memiliki pacar terlebih dahulu!” Aletta kembali memasukkan pasta ke dalam mulut Zello, laki-laki itu menerimanya dengan baik, dan langsung mengunyahnya.

“Ya, pacarku itu sangat cantik. Matanya indah, rambut sangat cantik, tubuhnya juga sangat bagus!!” Zello mengambil minuman soda yang sebelumnya dia pesan, lalu meminumnya. Dia juga mengambil tissue untuk membersihkan mulutnya yang sedikit terkena saus.

“Cih, aku lebih segalanya dari pada dia!” acara suap-suapan itu sudah selesai. Aletta melipat tangannya di depan dada.

“Letta, ada yang ingin aku katakan padamu setelah ini.” Zello menatap Aletta serius. Gadis itu mengangkat kepalanya.

“Apa? Kenapa tidak di sini saja?”

“Tidak, aku tidak suka keramaian!”

“Kalau kau tidak suka, kenapa membawaku kemari bodoh!”

“Demi kau Letta! Demi kau apapun akan aku lakukan!” Sorot mata gelap itu untuk sesaat membuat Aletta terpaku. Aletta merasakan dunianya berhenti berputar, pikiran liar tumbuh di benaknya.

“Zello?”

“Heem, kenapa?”

“Aku menyukaimu, katakan pada pacarmu itu untuk menemui aku, aku akan mengatakan secara langsung padanya!” Aletta mengenakan kembali syal yang tadi di lepasnya. Wanita bermanik abu-abu itu menatap sorot mata gelap Zello dengan serius.

“Ayo pergi dari sini. Mereka sudah seperti ingin melahap ku hidup-hidup!” Aletta melirik pada wanita-wanita yang secara terang-terangan menatap Zello dengan kagum.

“Kau tidak menyukai mereka? Aku bisa membereskannya untukmu!” Zello menatap ke belakangnya, dan juga sekitar tempat duduknya itu. Para wanita yang mengenali wajah Zello yang sering wara-wiri di dalam majalah bisnis, langsung di buat terpesona hingga membuka mulut mereka. Untung saja mereka tidak berteriak histeris saat ini.

“Jangan, kau ini gila, ya?! Ayo kita pergi dari sini!” Aletta langsung menarik tangan Zello untuk bangkit. Laki-laki itu menurut setelah menyambar mantelnya. Laki-laki itu merogoh saku celana katun yang dia gunakan, lalu mengeluarkan uang dari sana, dan melemparkan segepok lembaran uang itu pada kasir yang mereka lalui.

“Tu—tuan, ini sangat banyak!” teriakan kasir perempuan itu tidak di dengar oleh Zello. Aletta menyeret Zello pada mobil yang tadi mereka tumpangi.

“Ayo, katakan apa yang mau kau sampaikan padaku tadi!” Aletta berdiri di samping pintu mobil. Zello langsung membuka pintu mobil mahal itu, dan menyuruh Aletta masuk.

“Nanti aku katakan!” Aletta masuk kedalam mobil itu, diikuti oleh Zello.

“Ayo jalan!” sopir yang tadi mengantar mereka, kembali melajukan mobil hitam metalik tersebut. Rupanya, Zello itu adalah seorang laki-laki yang sangat menyukai warna hitam. Ya, seperti sisi dirinya yang kelam, dan misterius.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!