Berenti di taman, Allena langsung berlari menuju kedai es cream yang di kerumunin pembeli, Allena ikut mengantri. Akmal yang melihat Allena sudah berlari terlebih dahulu meninggalkan dirinya, Akmal hanya bisa menggelengkan kepalanya. Akmal pun langsung mendekati Allena.
"Apa es cream ini enak?"
"Aku dengar es cream ini terkenal sangat enak, apa kamu tidak tahu beritanya di internet? " jawab Allena dengan wajah bingung membuat Akmal merasa sangat gemas dengan Allena seketika Akmal ingin mencubit pipinya.
"Biar kan aku saja yang mengantri, kau mencari tempat duduk yang kosong di dekat taman," ucap Akmal sambil melirik sekitar tempat duduk yang kosong dan menunjukan ke arah Allena.
Allena berlari ke arah kursi kosong itu dengan cepat, membuat Akmal tertawa kecil menatap tingkah Allena.
"Dia sangat lucu."
Allena langsung duduk dan memainkan ponselnya, dirinya sempat berfoto di taman itu dan memposting di akun pribadi nya, dengan Caption " menanti es cream Hawly."
Akmal berjalan mendekat, memberikan es cream itu kepada Allena, Allena pun langsung menatap dengan senyuman menerima es cream itu.
"Kenapa hanya membeli satu?" tanya Allena merasa bingung.
"Aku tidak terlalu suka es cream," jawab Akmal menatap Allena dengan senyuman.
"Tapi ini enak, cobalah sedikit saja, aku suapi ya?" tangan Allena mengarahkan es cream itu ke mulut Akmal.
Akmal pun terpaksa membuka mulutnya, padahal dia tidak begitu menyukai es cream. Saat es cream itu masuk ke dalam mulutnya matanya pun langsung menatap Allena dengan tatapan yang mematikan. Allena yang merasakan tatapan itu langsung menunjukan wajah takut.
"Ini sangat enak," ucap Akmal merebut es cream milik Allena.
Allena yang melihat tingkah Akmal, hanya bisa terdiam karena dirinya sangat terkejut.
"Kau beli lagi sana, ini untuk ku," sahut Akmal memakan es cream dengan sangat nikmat.
Allena hanya bisa menganggukan kepalanya, " kau bilang tidak suka, sekarang bilang suka. Aneh sekali," gerutu Allena tidak di perdulikan oleh Akmal.
Allena pun langsung memesan es cream itu, dan memakan es cream itu menjauh dari Akmal.
Setelah selesai berjalan-jalan di taman dan merasa sangat kekenyangan, mereka sampai di apartemen langsung duduk di sofa matanya merasa sangat ngantuk.
"Aku ngantuk sekali," ucap Akmal.
"Bagaimana tidak ngantuk, kamu merebut makanan yang aku beli bang, semuanya kamu makan. Bahkan aku tidak kebagian, ini menyebalkan," celetuk Allena langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Masih dengan raut wajah yang kesal Allena menatap cermin dan memakai cream wajah dan menyisir rambutnya, Akmal langsung mendekati dan memegang bagunya.
"Apa kau marah?" tanya Akmal.
Allena hanya melirik Akmal dan kembali bercermin sambil menyisir rambutnya, Akmal yang merasa Allena kesal dengannya langsung mencium rambutnya dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Selesai membersihkan diri, Akmal melihat Allena sudah tertidur dengan pulas di atas kasur, Akmal yang melihat nya langsung tersenyum. Akmal menatap layar leptopnya untuk mendesain pekerjaanya yang kemarin sempat tertunda.
Waktu begitu cepat berjalan sudah 2 bulan Allena dan Akmal menikah, tinggal satu bulan lagi Akmal akan pulang ke Malaysia untuk menemui keluarganya. Akmal tidak menceritakan kepada Allena, jika dirinya akan pulang dalam waktu dekat ini.
Allena yang sedang memasak di dapur, merasa pinggang nya terasa berat melirik ke samping ternyata Akmal memeluknya dari belakang.
"Wangi sekali masakan mu, membuat ku lapar," bisik Akmal membuat Allena merasa geli.
"Tunggu sebentar, sup nya akan segera matang," ucap Allena.
"Hem ... bukan itu yang aku maksud," bisik Akmal langsung mencium leher Allena.
Allena yang mendapatkan sentuhan itu, langsung kaget dan segera mematikan kompor. Allena menatap Akmal dengan wajah kesal karena sudah mengganggunya memasak.
"Abang, gimana coba kalo tadi sayurnya tumpah, kan lantainya bisa kotor," sahut Allena dengan wajah kesalnya.
"Wajah mu sangat lucu jika merajuk," goda Akmal memainkan hidung Allena.
"Abang!" seru Allena.
Akmal tidak memperdulikan Allena yang masih kesal dengannya, Akmal mencubit pipinya yang sangat menggemaskan, membuat Allena mengejar Akmal untuk membalas dendam karena sudah mencubitnya.
Mereka berdua kejar-kejaran seperti tom & jerry, sampai akhirnya Akmal memeluk Allena sambil terbaring.
"Kau lelah?" tanya Akmal kepada Allena.
Allena menatap ke arah Akmal dan berkata, "apa aku boleh bekerja lagi?" Akmal yang langsung menatap Allena yang tiba-tiba mengatakan hal itu.
"Apa kau merasa bosan di apartemen ini?" tanya Akmal.
"Aku merasa kesepian jika kamu pergi bekerja, jadi aku ingin ada kesibukan lagi," jawab Allena.
"Beri aku waktu untuk memikirkannya," kata Akmal sambil tersenyum.
"Baiklah, aku menunggu," jawab Allena merasa senang.
Akmal pun kembali menggoda Allena dan mereka pun berciuman karena memang Allena sangat menggairahkan di mata Akmal.
Ciuman itu semakin lama semakin terasa sangat panas, membuat Akmal pun membuka perlahan baju yang di pakai Allena, Allena pun sudah terbiasa dengan sentuhan itu bahkan Allena lebih pintar memuaskan Akmal sehingga membuat Akmal terus terbuai dengan godaan dari Allen, mereka pun melakukannya di ruang tengah.
Suara ******* itu semakin membuat ruangan itu menjadi bergemah, terlihat dua insan sedang memuaskan hasratnya.
"Tubuh mu sangat mengoda ku untuk melakukan nya lagi," bisik Akmal di telinga Allena.
Allena yang mendengar bisikan itu, dengan cepat langsung membersihkan tubuhnya. Allena berusaha menghindari otak mesum suaminya.
Akmal yang melihat Allena berlari ke kamar mandi langsung tersenyum.
"Dia mampu menguasai pikiran ku," gumam Akmal.
Sore hari.
Allena keluar dari apartemen menuju mini market, ia berjalan menuruni lift dan keluar apartemen. Allena tak sengaja melihat seorang wanita paruh baya membelikan hadiah kepada menantunya, Allena yang melihat pemandangan itu merasa iri dan mulai bertanya-tanya di dalam hatinya.
Menepis perasaannya, Allena langsung berjalan masuk ke dalam mini market untuk membeli beberapa makana dan es cream kemudian membayarnya di kasir. Dia pun melihat seorang wanita paruh baya yang kesulitan membawa barang belanjaanya.
Allena segera keluar dari mini market itu dan mendekati wanita paruh baya.
"Boleh ku bantu bu?" tanya Allena menawarkan dirinya untuk membantu Wanita paruh baya
"Terimakasih nak, kau sangat baik," jawab Wanita paruh baya.
"Kenapa ibu membeli banyak makanan tanpa ada yang membantu?" tanya Allena sambil membawa beberapa belanjaan Wanita.
"Anak dan menantuku akan segera datang, mereka sedang dalam perjalan kemari," jawab Wanita paruh baya.
"Wah beruntung sekali ya, yang menjadi menantu ibu. Itu taksinya sudah tiba," ucap Allena mendekati taksi yang sudah di pesan oleh Wanita paruh baya.
Mereka berdua pun terpisah, Wanita paruh baya itu mengucapkan terimakasih dan memberikan alamat rumahnya, Allena menerima alamat itu dan tersenyum.
Taksi itu sudah menjauh dari hadapan Allena, membuat Allena kembali ke apartemennya sambil tersenyum senang, di dalam hati, Allena ingin sekali menanyakan tentang keluarga Akmal yang tidak pernah di ceritakan oleh Akmal, berkomunikasi dengan orang tua Akmal pun belom di lakukan oleh Allena. Hal ini membuat Allena sangat bersedih.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
triana 13
nyicil dulu
2023-03-17
0