Keputusan yang sudah final

Lain lagi yang ada di rumah, Meyla yang tidak lagi dirawat di rumah sakit, kini tengah ditemani ibunya.

"Ma," panggil Meyla dengan lesu.

"Ya, Nak, ada apa?"

"Bagaimana dengan pernikahan Meyla besok, Ma? kenapa Erdan begitu tega meninggalkan Meyla? salah Mey apa, Ma?"

"Kamu tidak bersalah, Nak. Yang salah itu lelaki yang sudah menghancurkan kebahagiaan kamu, yaitu lelaki yang sudah mencelakai kamu." Jawab ibunya.

"Terus, bagaimana dengan hari besok, Ma? mau ditaruh dimana muka Meyla, Ma? Meyla sangat malu kalau sampai gagal menikah. Semua teman-teman Meyla pasti akan mentertawakan Meyla."

"Enggak akan, sayang, gak akan. Mama, Papa, dan kedua kakak kamu tidak akan membiarkan kamu ditertawakan oleh siapapun. Kamu akan tetap mendapatkan pujian, meski kaki kamu cidera sekalipun." Ucap ibunya yang berusaha untuk tetap menenangkan pikiran putrinya.

"Pernikahan kamu akan tetap berjalan dengan lancar, meski bukan dengan Erdan." Ucap Rafka yang langsung bicara di dekat adik perempuannya.

Bagai tersambar petir di siang bolong ketika mendengar ucapan dari kakaknya.

"Apa! bukan dengan Erdan, maksudnya Kak Rafka itu apa?"

"Kamu akan menikah dengan lelaki yang sudah mencelakai kamu, Daniel. Hanya itu jalan satu-satunya untuk menutup rasa malu atas gagalnya pernikahan kamu dengan Erdan. Jadi, besok kamu akan tetap menikah. Keputusan keluarga sudah bulat, dan tidak bisa untuk diganggu gugat. Sekarang persiapkan diri kamu untuk menikah dengan lelaki yang bernama Daniel." Jawab Rafka begitu detail.

"Kakak sedang tidak bercanda, 'kan?" tanya Meyla untuk memastikannya.

Rafka mengangguk pelan.

"Benar, Mey. Sudah menjadi keputusan yang final, kalau kamu akan tetap menikah dengan lelaki yang sudah mencelakai kamu. Tenang saja, pernikahan kamu akan berakhir jika kaki kamu sudah sembuh, setelah itu kamu bisa bercerai jika itu keinginan kamu. Tadi, kakak sudah membicarakan syarat untuknya, yakni di atas materai." Sahut Virgo yang juga ikut menimpali.

Lagi-lagi Meyla sangat terkejut jika dirinya harus menikah dengan lelaki yang sudah mencelakai dirinya, lelaki yang sudah membuat kakinya cidera.

"Percuma mengharapkan Erdan, dia sudah tidak mau menikah denganmu karena kaki kamu yang cidera. Jadi, kita semua sudah tidak ada pilihan lain selain menikahkan kamu dengan Daniel. Kamu tidak perlu takut, karena kedua kakak kamu sudah berbicara mengenai pernikahan kamu, juga syarat yang harus di penuhi." Ucap ibunya.

"Kalian semua jahat, jahat!"

"Meyla, terus kita harus bagaimana kalau Erdan tidak mau menikahi kamu, Mey?"

"Pokoknya Mey gak mau menikah, titik. Apa untungnya menikah dengan lelaki yang sudah menghancurkan kebahagiaannya Meyla, Ma, Pa, Kak."

"Untungnya, dia akan bertanggung jawab atas diri kamu. Intinya kalau kamu sudah bisa berjalan dengan normal, terserah kamu mau bercerai atau tidaknya. Juga, menjaga nama baik keluarga kita. Kamu tenang saja, kakak sudah mendapatkan tanda tangan di atas materai." Kata Virgo yang mencoba untuk meyakinkan adiknya.

Meyla yang tidak ingin bertambah pusing memikirkan pernikahannya yang bisa dikatakan sudah hancur, lenyap sudah harapannya untuk menjalani hubungan pernikahan dengan lelaki yang dia cintai.

"Ya udah, kakak mau keluar. Kamu biar ditemani sama Mama, kakak ada urusan dengan Kak Rafka, juga Papa. Istirahat yang cukup, dan kamu tidak perlu pusing." Sambungnya lagi dan bergegas keluar dari kamar adik perempuan kesayangannya.

Di ruangan privasi, Rafka dan Virgo tengah membahas soal Daniel karena menyimpan rasa penasaran dengan sosok Daniel yang belum diketahui.

"Bagaimana soal penyelidikan, siapa lelaki yang bernama Daniel itu, Vir?" tanya sang ayah penasaran.

"Tunggu sebentar, Pa. Aku mau buka dulu pesan dari Reno. Soalnya dari semalam aku belum mengeceknya lagi." Jawab Virgo sambil mengoperasikan laptopnya.

Saat membuka pesan masuk lewat @mail dari Reno, dengan serius dan seksama, Virgo membacanya dengan sangat teliti.

"Daniel Jayakama, pemimpin perusahaan." Ucapnya saat membaca pesan masuk dari anak buahnya.

"Kamu bilang apa tadi?"

Virgo mengangguk.

"Ya, Pa, benar." Jawab Virgo.

"Jayakama kamu bilang?"

"Ya, Pa. Apa Reno salah kirim informasi ya, Pa."

"Menurutku tidak, Reno benar memberi informasinya. Bukankah Jayakama selalu menyembunyikan identitas anaknya, ya 'kan? apa pernah kita melihat Tuan Herdana memperkenalkan anak anaknya di publik? bahkan sempat ada rumor, Tuan Herdana tidak mempunyai anak. Juga, ada yang pernah dengar, kekasihnya anak dari Tuan Herdana tertipu karena mengira anak kandung disangka anak pungut." Sahut Rafka yang sempat mendengar isu tersebut, yang tidak lain isu dari adiknya Daniel, yakni Ferdinan.

"Jadi, kita tidak pernah merasa rugi jika Meyla menikah dengannya, begitu kah menurut Kak Rafka? karena justru nama baik keluarga kita akan terjaga, benarkah yang aku ucapkan ini?"

"Tepat! sekali." Jawab Rafka.

"Kalau begitu, silakan kalian urus pernikahan adik kalian. Tapi ingat, jangan ada kegaduhan di hari pernikahannya Meyla, ngerti kalian."

"Ya, Pa. Papa tenang saja, semua akan berjalan dengan baik." Jawab Rafka.

Setelah tidak ada lagi yang dibicarakan, keduanya maupun ayahnya segera kembali ke kamar masing-masing. Sedangkan Meyla tengah ditemani ibunya, yakni agar tidak sendirian.

Terpopuler

Comments

murniati cls

murniati cls

kok mencelakai,itu kan kek sgj gtu,sdgkn kjdiannya tak sgj,bila sgj pun tak bertggung jwb,pdhl ky keluarga Danil dr mrk

2023-09-06

0

Heri Wibowo

Heri Wibowo

mungkin ini sudah jodohmu Meila

2023-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!