Virgo bersama kakaknya yang baru saja sampai ditempat tahanan, keduanya segera masuk kedalam untuk menemui Daniel.
"Vir, kamu yakin kalau lelaki itu mau menerimanya?" tanya Rafka selaku anak pertama.
"Mau gimana lagi, Kak. Kita sudah tidak mempunyai cara lain selain menikahkan Meyla dengannya. Tapi tenang saja, kita juga akan memaksa sama orang tuanya untuk mengabulkan permintaan kita. Kalau sampai tidak mau, maka kita harus membalaskan dendam kita." Jawab Virgo yang merasa tidak terima apabila perintahnya tidak diterima nantinya.
Karena tidak ingin waktunya terbuang sia-sia, Virgo bersama kakaknya segera bergegas masuk untuk menemui tahanan yang bernama Daniel. Rupanya saat hendak meminta izin, ternyata kedua orang tuanya tengah menjenguknya.
"Kalian, ada apa datang kemari?"
Tuan Herdana yang menyimpan rasa penasaran, pun langsung bertanya ke pokok pembahasan.
"Kebetulan sekali anda datang kemari. Saya ada permintaan penting untuk kebebasan putra anda, itupun kalau mau. Meski kalian tidak mau, saya akan tetap memaksanya." Jawab Virgo yang langsung memulai pada topik pembahasan.
"Katakan saja, apa yang kalian inginkan? asalkan tidak keluar jalur. Kalaupun harus bayar, katakan berapa yang harus kami bayar." Ucap Tuan Herdana.
"Mari, ikut dengan kami untuk menemui putra anda. Karena yang akan saya katakan ini menyangkut hubungannya dengan putra anda. Jadi, mari ikut dengan kami. Karena keputusannya adalah hari ini, tidak bisa untuk di mundurkan." Kata Virgo.
"Benar. Keputusan ada dihari ini juga, tidak untuk hari besok. Kesempatan datang hanya sekali, mari ikut dengan kami." Timpal Rafka selaku kakak pertama.
Tuan Herdana yang menyimpan rasa penasaran, meminta izin kepada istrinya terlebih dulu.
"Bagaimana, Ma?" tanya Tuan Herdana.
"Terima saja, Pa." Jawab sang istri yang mengiyakan.
Tuan Herdana yang sudah mendapatkan izin dari istrinya, pun langsung mengiyakan. Setelah itu, Virgo dan kakaknya mengajak untuk bertemu dengan Daniel.
Saat sudah duduk ditempat duduknya masing-masing, suasana masih sunyi. Virgo yang lebih tegas dari kakaknya, pun mengatur napasnya.
"Bagaimana, apakah kamu sudah siap untuk menerima pertanyaan dariku, Daniel?" tanya Virgo kepada Daniel yang tengah duduk dihadapan Virgo dengan kedua tangannya yang masih diborgol.
"Silakan katakan saja apa yang akan kamu lontarkan sebuah pertanyaan kepada saya, katakan saja." Jawab Daniel dengan serius.
"Aku ada sebuah saran untukmu agar terbebas dari tahanan, asalkan kamu mau menyetujui syarat dari kami. Bagaimana, mau kah kamu menerima syarat dari kami?"
"Katakan saja, gak usah bertele-tele. Apa tujuan kalian menemui aku dan mengajak kedua orang tuaku duduk di hadapan kalian."
"Menikahlah dengan adikku, maka kamu akan bebas dari tahanan. Kamu tahu, gara-gara kamu, adikku harus gagal menikah. Jadi, kamu harus bertanggung jawab atas pernikahan adikku, pernikahan yang harus menjadi kebahagiaannya, kini kamu telah meren_ggutnya. Sebagai imbalannya, kamu harus menikahinya." Ucap Virgo yang langsung pada pokok intinya.
"Bagaimana keputusan mu, apakah kamu akan tetap berada di sel tahanan? atau memilih bebas dan menikahi adikku yang kakinya telah cidera karena ulah kamu itu." Timpal Rafka ikut bicara.
Daniel yang mendengarnya, pun diam. Merasa bersalah itu sudah pasti. Lebih lagi sudah membuatnya cidera, tentu saja merasa sedih ketika mendengar korban telah gagal menikah, itu sangat menyakitkan untuk korban.
Daniel yang masih diam, akhirnya menoleh ke arah ibunya dan juga ayahnya yang tengah duduk di sebelahnya.
"Papa tidak mempunyai keputusan untukmu, semua ada ditangan mu, Nak. Kalau kamu ingin bebas, menikahlah dengannya. Kalau kamu ingin tetap berada disini, itu juga pilihanmu. Keputusan ada padamu, mana yang lebih baik untuk menjadi orang yang bertanggung jawab. Kamu sudah dewasa, juga sudah banyak pelajaran yang kamu dapatkan. Jadi, Papa tidak bisa membantumu untuk memberi keputusan." Ucap Tuan Herdana yang lebih memilih untuk tidak memberi keputusan yang salah kepada putranya.
"Yang dikatakan Papa kamu itu ada benarnya. Mama juga tidak bisa memberimu keputusan, semua ada padamu, mana yang lebih bijak untuk kamu ambil. Mama dan Papa hanya bisa mendoakan kamu yang baik-baik. Sekali lagi, pikirkan dengan matang untuk mengambil keputusan." Timpal ibunya yang juga sependapat dengan ayahnya.
Daniel yang dilema untuk memberi keputusan, pun akhirnya mengambil keputusan atas dasar dari niatnya.
"Baiklah, saya akan penuhi permintaan dari kalian. Saya akan bertanggung jawab atas adik kalian sepenuhnya, yakni termasuk untuk menikahinya." Ucap Daniel yang akhirnya menyetujuinya.
"Bagus lah, kalau begitu akan segera kami proses. Besok pagi kamu sudah bebas, dan kamu akan menikahi adikku. Nanti pihak kepolisian yang akan mengantarkan kamu ke tempat pernikahan, kami akan tunggu kedatangan mu." Jawab Rafka.
Setelah ada persetujuan, Virgo dan Rafka segera pulang ke rumah untuk mempersiapkan pernikahan adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
murniati cls
keluarga korban kek sombong gitu yha,Krn mrka pikir mrka ada uang,
2023-09-06
0
Heri Wibowo
Daniel sungguh gentle
2023-03-14
0