#18

Sementara itu Rosa merasa mual dengan apa yang baru saja dia dengar dari Tay.

"Mual sekali aku melihat laki-laki itu, dulu pasti mata ku yang buta,malah pacaran sama laki-laki seperti dia."Ucap Rosa membuang kartu kamar tersebut.

Malam harinya.

Rosa sudah pulang dari tempat syuting nya.

"Hallo Aksa, kau dan nenek sudah ada di restoran ya?"Tanya Rosa sambil menempelkan ponsel ke telinga nya.

Entah apa yang di jawab oleh Aksa di sebrang telpon,yang jelas, Rosa terlihat senang.

"Baik lah,aku akan mandi sebentar,dan ke sana."Ucap Rosa yang kemudian mematikan telepon secara sepihak.

Setelah selesai mandi, memakai parfum yang wangi, menata rambut dengan rapi dan juga memakai dres cantik, Rosa lun keluar adri villa dan menaiki taxi menuju resto tempat nenek dan Aksa yang sudah menunggu nya.

Tidak butuh waktu lama Rosa pun akhirnya tiba di restoran tersebut.

Dia turun dari taxi, membayar ongkos dan berjalan menuju restoran.

"Rosa."Ucap seseorang yang memegang pundak Rosa." Aku tau kau akan datang, pakai parfum yang wangi lagi, kau benar-benar romantis."Ucap nya lagi.

Rosa pun berbalik, benar saja di belakang nya kini ada Tay dengan senyum yang mesum.

"Siapa yang memakai parfum untuk mu? Dan apa yang kau lakukan di sini?"Tanya Rosa kebingungan.

"Hotel ku dekat sini."Ucap Tay sambil tersenyum kecil.

"Astaga, kau berbohong, kau sengaja membuntutinya aku kan?"Gerutu Rosa mundur beberapa langkah dari hadapan Tay.

"Mengapa kau takut dengan ku?"Tanya Tay mendekat.

"Jangan mendekat! Jaga jarak mu dengan ku."Marah Rosa.

Baru saja tangan Tay hendak menyentuh Rosa. Seseorang menahan tangan Tay dengan kuat.

"Siapa suruh sentuh pacar ku?"Ucap Aksa berdiri di depan Tay.

Ya orang yang menahan tangan Tay itu adalah Aksa.

"Apa maksud mu? Sudah pacaran?"Ucap Tay seolah tidak percaya.

"Ya, dia pacar ku,lebih baik kau pergi dari sini, sebelum aku membuat wajah artis mu itu babak belur."marah Aksa.

"Awas saja kau! Kau mempermainkan aku kan, tunggu saja kau!"Marah Tay sambil menujuk Rosa yang bersembunyi di belakang Aksa.

Setelah mengatakan itu, Tay pun berlalu pergi dari sana.

Namun tiba-tiba saja, sutradara tempat Rosa bekerja menelpon Rosa.

Rosa yang saat itu masih ketakutan, kini merogoh saku nya dan mengambil ponsel.

Ia pun menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut karena melihat sang sutradara yang menelpon nya.

Call on.

"Hallo, Rosa, maaf aku sudah menganggu waktu istirahat mu, tapi syuting kita di ganti jadual jadi malam ini, apa kau bisa datang ke sini sekarang?"Ucap sutradara tersebut.

"Baik sutradara, baik!"Ucap Rosa tak mampu menolak sang sutradara.

Telpon itu pun langsung di matikan.

Call of.

"Ada apa?"Tanya Aksa kepada Rosa.

"Sutradara menganti jadual syuting."Ucap Rosa dengan wajah sedih nya.

"Mengapa kau sedih?"Tanya Aksa lagi.

"Nenek sudah menunggu kita untuk makan malam, bagaimana ini?"Tanya Rosa kebingungan.

"Masalah itu bisa di urus, pekerjaan mu lebih penting, sekarang aku akan mengantarmu, dan aku akan memberitahu asisten nenek untuk mengatakan apa yang terjadi saat ini agar nenek mengerti."Ucap Aksa kepada Rosa.

"Terima kasih banyak."Ucap Rosa menatap Aksa.

"Sudah,ayo masuk mobil,aku akan membawa mu ke lokasi syuting."Ucap Aksa lagi.

Mereka pun akhirnya masuk ke dalam mobil dan melaju meningal kan aula restoran menuju tempat syuting Rosa.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!