#11

Membuat Rosa dan Aksa saling pandang dengan rasa khawatir, mereka fikir pasti akan sangat sulit menjaga anak kecil seperti ini.

"Bagaimana? Apa kalian setuju? Hanya sehari, Anggap saja latihan sebelum nantinya kalian menikah dan punya anak sendiri."Ucap nenek dengan begitu mudah nya.

Seketika Aksa yang sedang meneguk air langsung bersembur keluar dari mulut nya.

"Ba,baik lah nenek, nenek boleh pergi, aku akan menjaga nya."Ucap Rosa dengan gugup.

"Iya nenek tenang saja, kami akan menjaga nya dengan baik."Ucap Aksa.

Biar bagaimanapun mereka berdua harus tetap menjalankan sandiwara nya, dan tidak ada yang bisa menolak permintaan nenek.

"Terima kasih kalau begitu,nenek pergi dulu."Ucap nenek yang kemudian meningal kan vila.

Beberapa puluh menit kemudian.

"Huh, menjaga anak-anak ternyata tidak mudah."Ucap Rosa sambil melihat anak yang ada di depan nya sedang bermain.

"kau memang nya tidak pernah melihat? Banyak orang tua yang sering memarahi anak mereka karena nakal."Jelas Aksa sambil memainkan ponselnya.

"Mereka itu tidak bisa menjaga anak, lihat aku, anak kecil ayo kita mulai belajar, jangan bermain terus, kita belajar matematika ya? Jangan pedulikan orang lain."Ucap Rosa.

Mereka pun mulai belajar.

Sementara itu, Aksa berjalan menuju kamar karena dia merasa lelah dan ingin istirahat.

Sore harinya.

Aksa kembali keluar dari kamar nya dan menuju ruang tengah villa.

"Anak kecil itu tidak boleh belajar terus, anak kecil,ayo ikut om, kita main mobil-mobilan."Ajak Aksa, yang saat itu melihat Rosa dan anak kecil tadi masih belajar.

Dengan semangat anak kecil itu berlari mengikuti Aksa.

Namun selang beberapa menit kemudian, terlihat anak kecil itu yang duduk melamun di tepi taman depan villa.

Rosa yang kebingungan pun datang menghampiri nya.

"Mengapa kau sedih? Bukan nya Aksa mengajak mu main?"Tanya Rosa kepada anak kecil tersebut.

"Main apanya,bibi lihat lah, dia yabg main,bukan aku."Jawab anak kecil itu sambil menujuk Aksa.

Benar saja, terlihat Aksa yang sedang main mobil-mobilan itu dan naik di atas nya dengan sangat bahagia.

"Astaga, kau bilang kau mengajak nya main,tapi kenapa malah kau yang main? Dia bilang dia masih belum main."Ucap Rosa menghampiri Aksa dengan tatapan kesal.

"Terserah aku,aku kan yang punya mobil-mobil ini."Jawab Aksa seperti anak kecil.

Tidak lama kemudian,nenek pun datang.

"Aksa, kau ini benar-benar ya, nenek kan sudah bilang, bantu jaga, mengapa kau malah membuat nya sedih?"Ucap nenek memarahi Aksa.

"Nenek, tidak apa, dia hanya bercanda, ayo!"Ucap Rosa mengajak nenek menghampiri anak kecil itu.

"Anak itu benar-benar."Ucap nenek sambil menggeleng kepala pergi meningal Aksa sendiri.

"Dia membela ku?"Tanya Aska kepsek dirinya sendiri.

Entah kenapa ada perasaan senang' di hati nya saat Rosa membela nya.

Malam pun tiba.

Anak kecil itu sudah di jemput oleh kedua orang tua nya untuk pulang.

"Rosa, sampo mu ini, ternyata bagus juga untuk rambut."Ucap Aksa yang saat itu baru saja selesai mandi.

"Tentu saja, ini adalah pilihan ibu ku."Ucap Rosa sambil tersenyum.

"Kalau di lihat-lihat, wajah nya imut juga."Batin Aksa sambil menatap wajah Rosa.

"Tunggu nanti aku punya uang yang banyak,aku akan membuka salon kecantikan untuk ibu ku, dan aku akan memberikan semua produk terbaik di sana."Ucap Rosa kepada Aksa.

Sementara itu Aksa hanya menatap nya sambil tersenyum tipis.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!