Azka yang masih muda tersebut akhirnya dibawa ke ruang tamu di sana juga ada Bibi yang lainnya bahkan ada pengacara yang akan berbicara mengenai Hak asuh.
"Baik? Jadi bagaimana apa yang akan kalian bicarakan?" tanya sama bibi memperlihatkan senyuman yang begitu lebar kepada pengacara.
"Oke, karena kalian semua sudah di sini maka saya akan menjelaskan semuanya tentang warisan dan juga Hak asuh dari Azka, dia mendapatkan warisan dari kedua orang tuanya senilai 3 triliun, di mana uang ini adalah gabungan dari rumah tanah terus kendaraan hingga beberapa investasi dan juga perusahaan, siapapun yang mengasuh Aska maka setiap bulannya dia akan mendapatkan uang 25 juta, dan untuk yang mengasuh akan mendapatkan uang senilai 10 juta jadi totalnya adalah 35 juta, dia harus merawatnya dengan sebaik mungkin tetapi jika ada kelalaian atau kesalahan dari pengasuhnya maka pengasuh akan dipindahkan kepada yang lainnya," itulah yang dijelaskan oleh para pengacara kepada saudara-saudara yang ada di ruangan tamu.
"Emmm pak?3 triliun?" sang Bibi dengan mata yang lebar berbinar-binar tidak sangka ternyata kedua orang tua dari Azka sangat kaya raya.
"Iyah, itu adalah uang total dari keseluruhannya," jawab sang pengacara.
"Pak, Saya ingin bertanya kenapa Bapak tidak memberikan seluruhnya uang itu kepada Azka biar kami atau pengasuhnya yang mengurusi semuanya," ucap sang Bibi yang lainnya yang ternyata dia juga tergila-gila dengan uang.
"Maaf, memang seharusnya begitu tetapi sesuai permintaan dari pada orang tuanya dan ahli waris maka itulah yang diinginkannya," kata pengacara.
Ternyata kedua orang tuanya mengetahui dari keserakahan saudara-saudara yang lainnya makanya dia mulai menulis pewaris atas nama anaknya dan juga jaga dia tiada maka harus ada orang yang mengasuhnya dengan baik.
"Jadi? siapa yang akan mengurus dia biar saya catat namanya," pinta sang pengacara.
"Saya pak!"
"Jangan pak saya aja,saya janji akan merawatnya dengan sebaik mungkin," kata sang bibi.
"Gak pak,saya tau dia itu gak baik,biar saya aja pak," kata bibi yang lainnya.
Kemudian terjadilah percecokan dan pertengkaran memperebutkan Hak asuh dari Azka sudah jelas mereka hanya menginginkan uang perbulannya yang masuk.
"Emmm stop stop.... Baiklah Agar kalian tidak terus bertengkar maka yang pertama akan mengasuhnya adalah saudara Ana,dia adalah bibi yang saat ini membawa pulang Azka ke rumahnya maka dialah yang pertama Akan mengasuhnya tetapi jika terjadi beberapa tindakan yang tidak disukai oleh Azka atau yang bisa merugikan Azka maka hak asuh tersebut akan dipindahkan kepada saudara yang lainnya," itulah yang dikatakan pada pengacara maka semuanya hanya bisa setuju atas pembicaraan dari sang pengacara.
Azka sebenarnya ingin sekali berbicara kepada pengacara kalau dia tidak ingin tinggal di rumah ini tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa kemudian uang senilai 35 juta itu mulai ditransfer kepada sang bibi dan pengacara beserta Bibi yang satunya mulai pergi dari rumah itu.
"Dahhh......," sambil Betharia sangat bahagia sekali Melambaikan tangan kepergian Mereka kemudian dia melihat handphone yang di mana Sudah ditransfer uang yang begitu banyak.
"Bi....Azka lapar," azka mulai marahnya karena makanan sisa yang tadi belum cukup untuknya.
"Ishh..... Sudahlah Kamu pergi saja ke dapur kamu masak sendiri Bibi sedang sibuk menghitung uang Bibi mau belanja," kata sang bibi.
Sang paman langsung mendekati istrinya dan bertanya Bukannya uang itu dipakai untuk kehidupan Azka tetapi Mengapa harus dibelanjakan oleh dirinya sendiri.
Sang bibi tentu saja menjawabnya dengan begitu santai sekali dia mengatakan kalau uang ini untuk dirinya maka sisanya untuk kebutuhan Azka karena uang sebanyak ini tidak diperlukan oleh Azka.
"Yaudah, kalau begitu bagi dua dong aku juga mau beli ini ada keperluan sedikit," sang suami atau sang Pama langsung meminta kepada istrinya untuk membagi dua uang tersebut.
"Dasar, dari tadi kamu banyak omong dan banyak tanya Ternyata kamu juga mau uang ini ya udahlah sana cepet pergi," sang Bibi langsung membagikan uang tersebut kepada suaminya dan mereka berdua terlihat sangat senang berbeda dengan azka.
Prankk!!!!!!
Terdengar suara seperti barang pecah dari dapur dan sang Bibi bergegas ke dapur untuk melihat apa yang telah terjadi dan ternyata Azka yang masih kecil tidak sengaja menjatuhkan sebuah gula yang berada di dalam toples karena badannya yang kecil dia tidak bisa meraihnya.
"Aduh........ Kamu itu kenapa sih bandel banget kalau nggak bisa Masak jangan pecahin dong barang-barang yang ada di dapur ini nanti aku bisa rugi tahu gara-gara kamu!!!!" sang Bibi tentu sangat marah sekali kemudian tanpa ampun dia langsung menjewer telinganya azka.
"Ampunn....ampunn.....ampun bi," azka sangat ketakutan sekali melihat amarah dari bibinya.
"AZKA!!! azka bangun!!!!!!," terdengar seorang pria yang memanggilnya kemudian dia langsung terbangun ternyata dia masih mengingat masa lalunya dan dia sedang berada di sebuah perumahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Diyan
Hadir ya kak
2023-03-20
1