Mit-amit

Hal yang paling memalikan lainnya adalah saat Darren memintanya mendorong kursi rodanya menuju pengucapan janji suci.

Laura rasanya ingin melenyapkan diri saat itu juga, apa lagi saat berpoto, di karnakan Darren tidak bisa berdiri maka yang menciun kening adalah mempelai wanita. Ya maha Dewa, Laura harus mencium kening si culun itu iuhh, bisa-bisa bibirnya sesengalen atau cantengan karna mencium pria dengan model rambut belah tengah itu.

Bisikan demi bisikan di dengar secara nyata oleh telinganya, bagai mana teman-temannya mencela Laura.

"Lihatlah Laura si bintang kampus itu, ia memutuskan Daniel hanya karna si culun lumpuh itu lebih kaya." ujar salah seorang temannya. Padahal gadis itu tau jika Laura menikahi Darren karna tuntutan dan pertanggung jawabannya.

"Kasian Daniel di campakan demi si Culun lumpuh."

"Laura si kaya yang matre."

Masih banyak gunjingan-gunjingan lain yang terdengar nyata di telinga Laura maupun Darren. Karna teman-teman Laura sengaja berbisik dengan keras agar Laura mendengarnya.

Tidak ada satu senyumanpun yang Laura tunjukan di atas kursi pelaminan, hanya Darren yang menunjukan seringaian bahagia. Bahkan jika kakinya normal ia ingin melompat-lompat di atas pelaminan demi perayaan terbesarnya sepanjang hidupnya. Ini adalah balas dendam termanisnya.

"Bubar-bubar." Liora mengusir teman-teman kakak kembarnya tang hanya numpang bergibah di acara resepsi pernikahan kakaknya.

Meskipun Liora marah dan kecrwa pada apa yang telah di lakukan Laura, tapi ia bisa membiarkan ada orang lain berkata buru pada kakaknya. Ya Laura memang sangat kejam pada orang lain yang lemah tapi Laura adalah Kakak yang baik untuknya dan Lion.

"Jika aku mendengar, kalian berkata tak baik tentang Lauraku, aku sendiri yang akan menghilangkan pungsi lidah kalian." Ancam Lion dengan wajah menyeramkannya. "Ayo Baby kita kesana." ajak Lion pada kekasihnya setelah selesai mengancam teman-temannya.

"Laura, mana senyumanmu? Ini hari bahagiamu bukan? Aku mengabulkan konsep pernikahan impianmu dan Daniel. Harusnya kau berterimakasih padaku." Darren menyeringai puas.

"Jangan mimpi. Aku harus berterimakasih pada orang idiot cacat sepertimu." Laura membuang muka dengan gaya angkuh.

"Kau lupa siapa yang membuatku cacat, dan harus menjadi pria idiot yang manis." Semakin marah dan tertekan Laura adalah hiburan termahal untuknya.

"Manis katamu. Apa yang manis? Gaya rambutmu yang seperti Caca Handikaa tertumpah oli bekas. Atau baju dengan kancing sampai leher, oh atau celana selututmu dengan baret bahu layaknya boneka phinokio. Tidak-tidak boneka kayu itu lebih bagus jika di samakan dengan dirimu. Kau lebih cocok di sandingkan dengan boneka Chaki dalam serial horor." jika Kenan mendengar ini, sudah tidak di ragukan lagi Laura benar-bebar putrinya dengan mulut pedas di antara belahannya yang indah.

"Kau juga seperti boneka Annabelle, sayangnya kau akan kehilangan pungsinya setelah menikah denganku." Darren berkata tenang tidak terpengaruh sama sekali, selama hampir tiga tahun ia sudah menikmati makian pedas dari Laura.