Mina langsung menarik kesimpulan bahwa Athar telah meracuni makanan itu. Namun tak ada yang bisa ia lakukan, Mina hanya menanggung sakit yang ia rasakan.
Dengan keadaan lemah Mina pulang sendiri ke rumahnya setelah mendapat izin dari wali kelas. Sampailah di rumah. Tante Nurul mendapati Mina yang sudah jatuh pingsan di teras rumah. Kondisinya tampak lemah.
Mina pun dilarikan ke rumah sakit.
Tante Nurul tak henti menangis menatap Mina yang tampak menyedihkan. Mina tersadar, "Tante kok nangis,"
"Kamu nggak pa apa kan sayang?" tanya Tante Nurul.
"Aku baik baik aja Tan, jangan khawatir, aku cuma diare kok, harusnya nggak perlu di bawa ke rumah sakit,"
"Maafin Tante ya, Tante terlalu egois menahan kamu untuk tetap bersama Tante, mulai sekarang kamu boleh memilih dengan siapa kamu tinggal, karena Tante sadar, selama bersama Tante kamu selalu menderita," tutur Tante Nurul, ia mengira bahwa Mina menderita karena faktor ekonomi nya yang rendah padahal Mina menderita karena ulah Athar.
"Tante jangan ngomong gitu, ini bukan salah Tante, lagi pula aku bahagia kok hidup sama Tante,"
*****
Keesokan harinya, Athar kembali menjalankan aksinya untuk membuat Mina menyerah padanya.
Padahal Mina telah menutup wajah nya dengan jilbabnya dan diam diam pulang sekolah tanpa melalui jalan yang biasa dilalui Athar.
Namun tetap saja Athar dengan mudah menemukan Mina. Tepat di gang yang sepi, Athar menemukan Mina yang hendak lewat. "Mau lari ke mana?" Athar tersenyum sinis.
Mina menghentikan langkahnya karena Athar dan teman-temannya menunggu di depan. Mencoba kabur pun akan percuma, ia memberanikan diri menghadapi Athar.
"Dasar pengecut! kamu hanya berani pada wanita kan!" cetus Mina tersenyum sinis.
"Kamu udah berani?" cetus Athar sambil mencekik leher Mina. Meski Athar tak menggunakan tenaganya namun tetap saja Mina merasakan sakit.
"Aku tidak tau apa kamu itu masih manusia atau bukan, tapi yang jelas neraka menunggumu!" cetus Mina.
"Kurang ajar, berani kamu ya, perempuan lintah akan lebih dulu ke neraka, jangan sok suci kamu!" sorot mata Athar semakin tajam.
Untungnya Bagas segera datang membantu Mina. "Athar!" panggil Bagas dengan keras.
"Jangan ikut campur!"
"Aku sudah merekam semua perbuatan mu pada Mina, tinggal tunggu waktu, orang tuamu akan mengirim mu ke laut tak berpenghuni," cetus Bagas mengancam Athar.
Ucapan Bagas membuat Athar tak bisa mengendalikan emosinya, hingga mereka menyelesaikan perkara ini secara jantan. Kedua laki-laki itu berkelahi di gang, di bantu dengan teman teman Athar.
Tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan. Pak Burhan (Ayah Athar) turun dari mobil, ia tak kuasa menahan amarah melihat putranya mengeroyok Mina dan Bagas.
"Athar..pulang!"
Athar terkejut melihat Ayahnya ada di sana, Athar pun tak berani berkelahi lagi, kini ia di seret pulang oleh ayah.
"Mina kamu nggak pa pa kan?" Bagas tampak khawatir pada Mina.
"Nggak pa pa, makasih ya, untung ada kamu,"
"Baguslah, aku khawatir kamu kenapa Napa, Mina ..mulai sekarang aku janji akan selalu menemani kamu agar Athar tidak menganggu mu," kata Bagas.
"Tidak perlu repot-repot Bagas, mulai besok aku akan pergi jauh," tutur Mina.
"Kemana?"
"Aku akan tinggal bersama Tante Maya,"
Bagas tampak sedih karena mulai besok ia akan jauh dari Mina, padahal sebenarnya ia diam-diam menyukai Mina.
*****
"Dasar anak nggak tau diri, kamu sudah di beri fasilitas lebih tapi malah membuat masalah, mulai sekarang kamu berhenti sekolah saja dari pada kamu melukai banyak orang, aku akan mengirim mu ke pesantren," tegas Ayah memarahi putranya.
Athar masih saja membela diri di hadapan kedua orangtuanya. "Ini semua salah Ayah sama bunda yang selalu memperhatikan Mina tanpa memperdulikan aku, sudah setahun aku sabar, kalian selalu memberi apa yang Mina inginkan, kalian selalu memperhatikannya, memujinya bahkan membandingkannya dengan ku," jelas Athar panjang lebar.
Ayah tampak emosi hingga nyaris menampar Athar, untungnya bunda menahan tangan Ayah. "Sudah Ayah, untuk mencairkan sesuatu yang beku perlu sikap yang hangat," tutur Bunda.
Malamnya, Athar masih mengurung diri di kamar, ia meratapi dirinya yang menyangka bahwa ayah dan bunda tak memperdulikannya.
Tok..tok..tok..
"Apa bunda boleh masuk," tanya bunda sembari mengetuk pintu. Athar tak memberi Jawaban. Bunda langsung masuk ke kamar Athar.
"Maafin ayah sama bunda ya," ucap Bunda
Athar masih terdiam.
"Sebenarnya kami bukannya lebih menyayangi Mina dari pada kamu, justru kami lebih menyayangi kamu, makanya kami selalu memberi nasehat. Athar..kamu tau nggak, dulu ayah mu berteman baik dengan Ayah Mina, tibalah suatu hari dimana ayah mengalami kecelakaan hingga ia buta. Ayah Mina waktu itu sakit sakitan, karena merasa hidupnya tak akan lama lagi diam diam ia mendonorkan matanya untuk Ayah mu, dan tak lama setelah itu Ayah Mina meninggal dunia, itulah mengapa kami sangat memperhatikan Mina," jelas Bunda panjang lebar, dengan pelan bunda berusaha mencairkan kerasnya hati Athar.
Athar pun terkejut mendengar penjelasan bunda, "Kenapa Ayahnya Mina rela melakukan itu ?"
"Begitulah tulusnya persahabatan mereka dulu, Athar..coba bayangkan jika kamu di posisi Mina, tidak punya Ayah dan Ibu lagi, hidup seadanya, tapi ia berusaha terlihat baik baik saja,"
Sekeras kerasnya hati Athar, ia pun mulai merasakan bagaimana sakitnya menjadi Mina terlebih ketika ia sendiri melukai Mina.
*******
Pagi itu Tante Maya telah tiba untuk menjemput Mina. "Tolong jaga Mina baik baik ya May," pinta Nurul.
"Tenang aja, Mina akan baik baik aja," balas Tante Maya.
Mina memeluk erat Tante Nurul, ia akan sangat merindukan tantenya itu,. bagaimana pun juga Tante Nurullah yang merawatnya setelah meninggalnya ibu Mina.
Sambil menangis Tante Nurul melambaikan tangannya menatap Mobil Tante Maya yang sudah jauh.
Tak lama kemudian mobil Athar berhenti di depan rumah Tante Nurul. Ia hendak menemui Mina. Kini hatinya telah berubah drastis setelah mendengar nasehat dari bunda semalam.
"Aku sudah melampaui batas, aku sendiri bingung dengan diriku yang hilang kendali saat menyiksa kamu," batin Athar dengan segala rasa bersalahnya.
Athar turun dari mobil dan mencoba mengetuk pintu rumah. Tante Nurul membuka pintu. "Ada apa Athar?"
"Mina nya ada Tante?"
"Kalau Mina ada kamu mau apa?"
"Saya cuma mau bicara sebentar Tan,"
"Dia sudah pergi jauh, dan tak akan kembali ke sini," ucap Tante Nurul sambil matanya berkaca-kaca.
"Kenapa Mina harus pergi?"
"Karena dia sudah tidak sanggup lagi Athar! Tante juga baru tau kalau ternyata selama ini kamu mengganggu Mina, Tante benar-benar kecewa!"
"Maafin aku Tante, sekarang aku sadar, aku keterlaluan, dan sebenarnya aku ke sini ingin minta maaf,"
"Percuma, pergilah," tegas Tante Nurul yang tampak kecewa pada Athar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Memyr 67
penyesalan datang belakangan ya thar?
2023-03-27
1
mis FDR
aku mmpir kk
2023-03-26
1