Athar tampak merasa bersalah, namun sudah terlambat untuk meminta maaf. Athar pulang dengan rasa bersalahnya itu.
Athar masih melamun memikirkan Mina, ia duduk di teras rumahnya sembari merenungi kesalahannya. Athar mulai teringat segala perlakuannya pada Mina, mulai dari mengurung Mina di gudang, melukai Mina, meracuni Mina, bahkan sanggup untuk meludahinya.
"Betapa buruknya aku, apa aku masih manusia?" batin Athar yang membenci perilakunya sendiri, kini ia bagai tersadar dari mimpi buruk.
"Ayah sudah putuskan untuk memindahkan kamu ke pesantren," ucap Ayah yang tiba-tiba muncul.
Anehnya kali ini Athar tak membantah, ia menganggukkan kepalanya seraya mengiyakan. Lalu Athar berjalan ke arah kamarnya tanpa berbicara sepatah pun.
Sejak hari itu Athar mengubah pola pikirnya, kini ia di pindahkan ke pesantren untuk lebih mendalami ilmu agama.
ΩΩΩΩ
7 tahun Kemudian,,,
Kini Mina telah tujuh tahun bersama Tante Maya, hingga Mina berubah drastis menjadi gadis yang tegas. Bahkan selama tujuh tahun terakhir ini Tante Maya selalu mengajarkan pada Mina cara balas dendam pada orang yang melukainya dulu.
Namun Tante Nurul selalu mengingatkan Mina untuk tetap hidup dengan baik tanpa melukai siapa pun. Tante Nurul selalu menasehati Mina walau hanya lewat telepon.
Namun pengaruh Tante Maya akan jauh lebih besar karena Mina akan lebih sering mendapat arahan dari Tante Maya.
Pagi ini seperti biasanya Mina dan Tante Maya sarapan bersama. "Baguslah butik sudah makin ramai," ucap Tante Maya membuka pembicaraan.
"Iya Alhamdulillah Tante," balas Mina. Kini Mina dan Tante Maya sukses mendirikan usaha Butik yang cukup besar.
"Kapan kita bisa pulang kampung Tan, aku kangen sama Tante Nurul,"
"Baru aja tante mau kasih kejutan, kalau besok kita bisa pulang ke rumah Nurul ,"
"Hah Tante seriusan!"
"Iya sayang.." tutur Tante Maya.
*******
Di sisi lain, Kini Athar telah menjadi ustadz yang menjadi imam di sebuah mesjid yang ia dirikan sendiri. Yang di sebelah mesjid terdapat panti Asuhan yang juga ia dirikan. Sejak kejadian tujuh tahun lalu, Athar sangat memperhatikan anak yatim piatu ataupun anak terlantar di sekitarnya hingga ia berinisiatif mendirikan Panti Asuhan.
Pagi ini Athar sedang berceramah pada anak anak panti Asuhan, ia selalu memberi nasehat dan motivasi bagi anak anak pantinya itu terlebih pada anak yang sudah di atas dua belas tahun, agar mereka mampu mencari jati dirinya masing-masing.
"Anak anak ku sekalian, tetaplah bersyukur walau apa pun yang terjadi, jangan bersedih hati, bukankah nabi Muhammad Saw juga yatim piatu, jadi tetaplah semangat, mari kita tiru suri tauladan kita tersebut, jadi kita harus tetap bersyukur ya, jangan bilang kalau kalian tidak punya siapa-siapa karena kita semua ini adalah keluarga," panjang lebar Athar Rayhan memotivasi anak anak pantinya.
Kini ia harus berangkat ke kantor. Karena di sisi lain ia juga harus meneruskan pekerjaannya di kantor Ayahnya. Saat Athar menaiki mobilnya, tak sengaja ia menemukan foto lama Mina yang dulu ia simpan. Berlinang air matanya menatap itu. "Mina.. sekarang kamu ada dimana ya, apa kamu baik baik saja, aku semakin khawatir jika Allah mencabut nyawaku sebelum aku mendapatkan maaf dari mu," batin Athar menangisi seluruh perlakuan buruknya pada Mina.
*****
Keesokan hari Mina tampak bahagia dalam perjalanan pulang. Tante Maya yang menyetir ikut bahagia melihat Mina tersenyum girang. "Tante sebenarnya ada niat mau ajak Nurul tinggal sama kita," tutur Maya.
"Iya benar Tan, kalau kita bertiga bisa tinggal bersama kan lebih seru, tapi masalahnya, tante kapan nikah lagi sih,"
"Apaan sih kamu, Tante nggak akan nikah lagi, udah trauma, bisa bisa nanti aku gebukin laki-lakinya kalau dianya nggak bener,"
Mina tersenyum dengan jawaban itu, ia tau betul bahwa tantenya adalah tipe wanita yang tegas dan tak bisa di permainkan.
Di tengah perjalanan, tak sengaja Mina melihat ada anak SMP yang pingsan di jalan. "Tante stop dulu, itu ada yang pingsan," pinta Mina. Mobil pun berhenti.
Buru-buru Mina mengecek kondisi gadis kecil itu. "Apa perlu kita bawa ke rumah sakit Tan?"
"Ya udah ayok," tak berpikir panjang, Mina dan tantenya buru-buru membawa anak gadis itu ke rumah sakit.
Di rumah sakit,,
Tak lama kemudian gadis SMP itu pun siuman, ternyata ia memang terkena tifus namun memaksakan diri untuk tetap sekolah. Mina bingung harus membawa kemana gadis itu.
"Siapa yang bisa kakak hubungi untuk menjemput kamu dek," tanya Mina.
Si Gadis memberikan sebuah kertas bertuliskan nomor telepon. Buru-buru Mina menelpon nomor tersebut yang ternyata adalah nomor telepon Athar.
"Halo Assalamualaikum..ini siapa ya," sapa Athar di telpon.
"Waalaikumussalam, ini pak anaknya tolong di jemput, tadi dia pingsan di jalan,"
"Anak saya yang mana ya mba,"
"Sebentar ya,"
Mina pun menanyakan nama gadis itu, "Namanya siapa dek," tanya Mina. "Aisha kak,"
"Oh namanya Aisha, tolong segera di jemput pak,"
"Astaghfirullah Aisha, iya..iya ..mba saya segera ke sana, Assalamualaikum," Athar pun menutup telpon dan buru-buru ke rumah sakit.
Aisha adalah salah satu anak panti Asuhan yang didirikan Athar hingga Athar merasa bertanggung jawab atas semua anak anak pantinya.
Tak lama kemudian Athar pun tiba,
Mina sedang mengajak Aisha mengobrol di ruang rawat, Tiba-tiba...
"Assalamualaikum," Athar membuka pintu.
"Abi!" panggil Aisha dengan semangat.
"Hah..Abi?" Mina menoleh ke arah pintu, matanya bagai tersambar petir melihat laki-laki yang paling ia benci berada di hadapannya.
Begitupun Athar, matanya berkaca-kaca melihat Mina berada di hadapannya. Ia tak menyangka masih bisa melihat Mina. "Mina.."
Mina tak memperdulikan itu. "Tante, kita pergi yok," Mina bergegas meninggalkan ruangan dengan tantenya.
"Mina, tolong beri aku waktu untuk bicara, Mina..Mina..," lelah Athar memanggil Mina namun Mina tak memperdulikannya. Athar ingin mengejar, tapi kini ia harus mengurus anak pantinya dahulu.
Hingga sampai di mobil, Mina masih shock setelah melihat Athar. Ingatannya kembali ke masa lalu yang menyedihkan. Mina tak kuasa menahan air matanya.
"Sayang..kamu jangan lemah, ingat pesan Tante, jangan pernah rapuh di hadapan musuh, mulai sekarang jadilah kuat, buat dia bertekuk lutut di hadapan mu, Tante akan membantumu membalas Athar," tutur Tante Maya yang juga sangat dendam pada Athar.
Sementara itu anak Athar bernama Aisha panjang lebar menjelaskan pertemuannya dengan Mina. "Abi, kakak yang tadi namanya kak Mina, dia itu baik bangat," tutur Aisha.
"Ya..dia memang baik," ucap Athar sedang matanya berkaca-kaca.
"Menatapku saja dia tak Sudi, ya Allah..apa yang harus ku lakukan," batin Athar menangisi rasa bersalahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
tina yusuf
aku dah mampir y thor mampir jg keceritaku
2023-03-22
1
tina yusuf
athar kenapa sih kaya gitu amat
2023-03-22
1