Ratih dan Jaka pun akhirnya tiba di sekte Elang putih lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya, dengan perasaan lega Ratih pun segera masuk kedalam sekte lalu menuju ke kamarnya.
"Kamu dari mana Ratih"tanya Sumirah, ibunya.
"Berlatih ibu,saking semangatnya sampai lupa waktu."ucap Ratih terpaksa berbohong pada ibunya.Dari dalam kamarnya.
"Oh, begitu baguslah kalau mau makan ambil sendiri nasi dan lauknya ada di meja."ucap ibunya.
"Nanti saja Bu belum lapar,Ayah dan kakak Arini belum pulang ya bu,kok tidak ada di rumah"tanya Ratih memastikan.
"Iya, mungkin urusannya sangat penting,jadi agak pulang terlambat"ucap ibunya.
"Baguslah kalau begitu"ucap Ratih.
"Kok pulang terlambat bagus,apa maksud mu Ratih"tanya ibunya heran.
"Em.... maksud Ratih, bagus kalau ayah menghadapi urusan penting itu tidak buru buru jadi urusannya dapat diselesaikan dengan baik walaupun pulang terlambat gitu bu"ucap Ratih .
"Oh.."ucap ibunya singkat.
Malam pun semakin larut Jaka pun sudah larut dalam tidurnya karena merasa kelelahan karena sudah banyak melakukan banyak hal.
Disaat Jaka sedang tidur tiba tiba sebuah cahaya putih muncul di depannya lalu kemudian cahaya itu berubah menjadi seorang wanita yang berwajah sangat cantik jelita dengan tubuh padat berisi.Wanita tersebut berpakaian warna putih dengan rambut panjang terurai.
"Jaka bangunlah dan ikutilah dengan ku sekarang ."ucap wanita itu.
Jaka pun terkejut melihat kehadiran seorang wanita cantik di kamarnya yang secara tiba-tiba itu.
"Ka....mu siapa dan kenapa bisa ada di sini "ucap Jaka.Dengan suara gugup.
"Aku adalah Dewi kebahagiaan atau Dewi penunggu taman seribu bunga Jaka ,tempat yang tadi siang kau singgahi"ucap perempuan itu.
"Dewi kebahagiaan."ucap Jaka mengulangi ucapan wanita itu.
"Benar "ucap wanita itu.
"Kenapa kau menemui ku Dewi, apakah aku telah melakukan sesuatu kesalahan "tanya Jaka.Dengan perasaan tidak menentu.
"Tidak jaka,kau tidak melakukan kesalahan apa pun ,aku menemui mu karena kamu sudah terikat kontrak dengan pedang awan"ucap Dewi kebahagiaan.
"Tunggu dulu, Dewi jangan bicara sembarangan ,aku merasa tidak mengikat kontrak dengan siapa pun bahkan dengan pedang awan yang tadi Dewi sebutkan itu"ucap Jaka dengan heran.
"Apa kamu tidak ingat ketika tadi siang kamu terjatuh dan berdarah Jaka "tanya Dewi kebahagiaan.
"Ya ,aku masih ingat jelas kejadian itu Dewi."ucap Jaka.
"Dengan darah itulah kamu mengikat kontrak dengan pedang awan setelah darah kamu menetes dan mengenai gagang pedang itu"ucap Dewi kebahagiaan menjelaskan.
"Tapi Dewi ,itu hanya sebuah pedang usang yang tidak berguna Dewi "ucap Jaka.
Dewi kebahagiaan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mendengar kepolosan Jaka itu .
"Lihat dengan baik pedang di samping mu itu, suatu saat kau akan bangga memiliki pedang itu Jaka ."ucap Dewi kebahagiaan sambil menunjuk pedang di samping Jaka.
"Haah.....!!. kenapa pedang ini ada di sini dan tidak usang lagi Dewi "ucap Jaka dengan terkejut.Ketika ia melihat pedang itu bersinar dan tampak bersih mengkilat.Jaka mengusap ngusap matanya karena takut salah lihat.Tapi setelah ia perhatikan baik-baik ternyata pedang itu memang tidak usang lagi.
"Dengar jaka , mulai saat ini kemana pun kamu pergi pedang itu akan selalu ikut dengan mu, karena kamu sekarang sudah menjadi tuannya dan orang lain tidak bisa menggunakan pedang itu selain kamu"ucap Dewi kebahagiaan.
"Pantas saja tadi siang Ratih tidak bisa mencabut dan memegang pedang ini ternyata begitu "batin Jaka.Akhirnya mengerti dengan kejadian siang tadi.
"Tapi Dewi aku ..."Jaka tidak melanjutkan perkataannya.
"Aku mengerti apa yang kau pikirkan Jaka, ambilah kitab ini dan pelajarilah dengan baik,tapi ingat kitab ini hanya bisa di pelajari di taman seribu bunga kau harus menempa diri mu di sana sampai semua isi dalam kitab itu kau kuasai sepenuhnya."ucap Dewi kebahagiaan.
"Dan sekarang Dewi akan mengajak aku ke mana? "tanya Jaka.
"Kau tidak perlu banyak tanya Jaka ,nanti kau akan tahu sendiri "ucap Dewi kebahagiaan.
"Baiklah kalau begitu "ucap Jaka.
Kemudian Dewi kebahagiaan menjadi cahaya dan membawa jaka pergi.
Sesaat kemudian sampailah Jaka dan Dewi kebahagiaan di sebuah kolam yang airnya begitu jernih dan teramat segar.
"Kita di mana Dewi"tanya Jaka penasaran.
"Kita sekarang berada di puncak gunung awan dan ini adalah kolam suci"jawab Dewi kebahagiaan.
"Gunung awan, kolam suci"bisik Jaka.
"Untuk menempa tubuh mu sekarang kau harus berendam di sini selama tujuh malam berturut-turut Jaka"ucap Dewi kebahagiaan.
"Apakah harus selama itu Dewi"tanya Jaka.
"Itu tergantung bakat dan kemampuan tubuh mu dalam menyerap kekuatan dalam kolam ini Jaka ,jadi sekarang masuklah dan jangan banyak tanya lagi"ucap Dewi kebahagiaan.
"Baik Dewi."Ucap Jaka.
Jaka pun segera melepaskan pakaiannya dan langsung masuk ke dalam kolam itu, hawa dingin pun langsung menusuk tulangnya.
"Ingat Jaka pikiran dan hati mu harus tenang serta fokus untuk cepat mencapai keberhasilan"ucap Dewi kebahagiaan mengingatkan.
"Segala petunjuk Dewi akan saya ingat terima kasih atas segala perhatiannya Dewi "ucap Jaka.
Dewi kebahagiaan mengangguk tanpa kata.
Dan kemudian lenyap dari hadapan jaka.Jaka pun mulai fokus berendam dengan memejamkan matanya, walau pun hawa dingin jaka tak menghiraukannya dan terus berendam.
Lama lama rasa dingin air dalam kolam itu menjadi hangat jaka pun larut dalam ketenangan pikirannya, perlahan lahan tubuhnya mulai menyerap kekuatan yang terdapat di dalam kolam itu.Jaka merasakan adanya pancaran tenaga yang meluap luap dalam tubuhnya.
Hingga tanpa Jaka sadari pagi pun menjelang tiba.
"Brak...brak...brak..!! Terdengar suara pintu di gedor dengan keras dari luar .Jaka... !! bangun hari sudah siang kenapa masih tidur ayo cepat bangun..!!"teriak seseorang dari luar kamarnya.
Jaka pun langsung terbangun mendengar suara pintu kamarnya di ketuk dengan kasar.
"Jaka..bangun dasar pemalas "ucap orang itu.
"Ada apa kakang Darmo"ucap jaka kepada orang yang memanggilnya itu.
"Cepat bangun dan belah kayu bakar,aku mau ikut berlatih "ucap Darmo.
"Iya kakang "ucap Jaka.
"Awas kalau kau bermalas malasan akan aku adukan pada nona Arini"ucap Darmo lalu pergi.
"Ibu dan anak sama saja"ucap Jaka.Seraya bangun turun dari ranjang bambunya.
Jaka segera bersiap siap untuk keluar kamarnya,lalu tanpa sengaja matanya melihat sebuah kitab dan pedang usang tergeletak di tempat tidurnya.
"Kenapa kitab dan pedang usang ada di sini "ucap Jaka lirih.
"Tunggu dulu, bukan kah tadi malam saya bersama seorang wanita yang bernama Dewi kebahagiaan lalu berendam di kolam, kenapa sekarang saya disini apakah semua itu hanya mimpi "ucap Jaka.Merasa bingung dengan kejadian tadi malam.
"Tapi kalau mimpi seharusnya pedang usang dan kitab ini tidak di sini,berarti kejadian tadi malam itu bukan sekedar mimpi tapi benar benar nyata"ucap Jaka dalam hati.
Lalu jaka pun mengambil kitab itu dan membukanya, namun alangkah terkejutnya setelah tahu bahwa kitab itu kosong tidak ada tulisannya sama sekali.
"Kenapa kosong , bukan kah tadi malam Dewi kebahagiaan berkata saya di suruh mempelajari kitab ini"ucap Jaka tidak mengerti.
"Tunggu dulu bukan kah Dewi kebahagiaan tadi malam berkata untuk mempelajari kitab ini harus di taman seribu bunga, jangan jangan.."Jaka tidak melanjutkan perkataannya lalu bergegas memasukan kitab itu kedalam baju dan pergi membelah kayu bakar.
Braak...brak...brak terdengar Jaka membelah kayu kayu yang menumpuk di hadapannya yang tinggi menggunung.
Belum tengah hari pekerjaan membelah kayu pun selesai, Jaka benar benar terkejut dan tidak percaya dengan kemampuan dirinya.Ia dapat menyelesaikan pekerjaan itu belum sampai tengah hari bahkan tanpa merasa lelah sedikit pun.
"Sepertinya tubuh ku bertambah kuat, setelah aku berendam di kolam suci itu "ucap jaka .
Karena pekerjaannya sudah selesai jaka pun memutuskan untuk pergi mencari rumput untuk makan kudanya.Sebelum berangkat ia tidak lupa membawa pedang usangnya yang bernama pedang awan di punggungnya.
Jaka pun segera berlari menuju ke sebuah hutan wuuuuus..... ia berlari secepat angin tanpa ia sadari .
Dalam waktu sekejap saja Jaka sudah memperoleh dua keranjang penuh rumput untuk makan kudanya dan ia pun memutuskan untuk singgah di taman seribu bunga,ia sudah tidak sabar untuk berlatih kitab pemberian Dewi kebahagiaan.
Jaka segera mengeluarkan kitab dari balik baju dan mulai membuka halaman demi halaman, ternyata benar sesuai perkataan Dewi kebahagiaan bahwa kitab itu hanya bisa di pelajari di taman seribu bunga.
Di halaman pertama memuat cara menyerap dan membuka nadi untuk memaksimalkan tenaga dalam.
"Sepertinya ini tahap awal yang harus aku pelajari"ucap Jaka kemudian membuka lembaran berikutnya.
Halaman kedua memuat jurus sepuluh langkah malaikat , yang mana dengan jurus ini dapat bergerak sangat cepat seperti kilat.
"Sungguh menakjubkan jurus ini"ucap Jaka kagum kemudian ia membuka halaman yang ketiga di situ membuat jurus halilintar menggoyang bumi.
" Walaupun nama cukup aneh tapi jurus ini cukup kuat untuk menghancurkan satu buah desa"ucap Jaka.
Halaman ke Keempat memuat ilmu pengobatan, yang mana halaman ini menjelaskan tentang cara membuat obat untuk mengobati berbagai macam jenis penyakit.
"Sepertinya aku harus mempelajari ini semua untuk bekal ku nanti di masa depan "ucap Jaka.
Jaka terus membuka halaman demi halaman hingga sampai halaman yang terakhir yaitu jurusan pencakar langit.
"Sepertinya jurus ini paling kuat diantara jurus jurus lain ,tapi kenapa hanya setengah saja ,kemana yang setengah lagi"ucap Jaka ketika mendapati kitab halaman terakhir tinggal setengah saja.
"Sebaiknya nanti aku tanyakan pada Dewi kebahagiaan hilang kemana sebagian halaman dari jurus Pencakar Langit ini"ucap Jaka dan segera mulai berlatih.
Sejak saat itu setiap malam Dewi kebahagiaan membawa jaka ke gunung awan untuk berendam di kolam suci dan siang harinya jaka berlatih di taman seribu bunga.
Hari demi hari pun terus berlalu Jaka pun sudah sampai di halaman terakhir mempelajari kitab pemberian dari Dewi kebahagiaan.
"Aku sungguh senang kau telah menyelesaikan semua latihan mu jaka,aku tidak menyangka dalam waktu yang relatif singkat kau telah menguasai semua isi kitab itu"ucap Dewi kebahagiaan dengan tersenyum.
"Ada yang ingin saya tanyakan Dewi mengenai jurus yang terakhir "ucap Jaka.
"Katakan saja Jaka "ucap Dewi kebahagiaan.
"Aku tidak dapat mempelajari jurus itu dengan sempurna Dewi karena ada bagian halaman yang hilang "ucap Jaka.
"Maksud mu jurus Pencakar Langit jaka"tanya Dewi kebahagiaan.
"Benar Gusti "jawab jaka.
"Kalau kau ingin menguasai jurus itu dengan sempurna pergilah ke sekte langit carilah bagian kitab itu di sana"ucap Dewi kebahagiaan.Memberikan petunjuk.
"Sekte langit , tapi bagaimana cara saya ke sana Dewi "tanya Jaka.
"Kuncinya adalah kau harus mengikuti ujian di hutan Sunyi jaka , karena syarat utama untuk berlatih di Sekte Langit adalah melewati ujian di hutan Sunyi untuk mendapatkan tumbuhan api ungu."ucap Dewi kebahagiaan.
"Baik Dewi saya pasti akan mengikuti ujian di hutan Sunyi itu untuk mendapatkan tumbuhan api ungu."ucap Jaka.
"Baiklah jaga diri mu baik baik"ucap Dewi kebahagiaan lalu menghilang dari hadapan Jaka.
"Aku harus melanjutkan latihan ku "ucap Jaka ia pun segera memainkan jurus jurus yang telah ia serap dari kitab itu .
wuusss..... blaaaar...... blaaaar..... blaaaar.. taman seribu bunga bergetar hebat ketika Jaka menggunakan jurus halilintar menggoyang bumi .
"Sungguh luar biasa kerusakan yang di timbulkan jurus ini"ucap Jaka ketika melihat banyak pohon yang tumbang dan tanah berlubang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Ardiawan
mantap
2025-02-14
0
Fia
lanjut
2024-11-21
0
Ngurah Panji
kita kira dewi kebahagian pendekar sakti menjadi guru jaka, eh...malah berkait sekte
2024-10-01
0