Air Mata Kasih Sayang

"Jake ...."

Tiba-tiba saja terdengar suara lemah Lilia yang memanggil Jake. Jake pun segera tersadar jika Lilia sudah bangun. Ia kemudian segera mendekat ke Lilia. Mendekati wajah pucat wanitanya.

"Lilia, aku di sini." Jake pun mengusap kening Lilia.

"Jake ... aku takut. Aku takut mati di tangan mereka," kata Lilia dengan nada yang lemah.

"Tidak, Beb. Tidak akan. Aku tidak akan membiarkanmu mati."

Jake pun merasa sedih mendengar Lilia berkata seperti itu. Ia menggenggam erat tangan Lilia lalu mengecupnya.

Lilia terdiam sejenak. Ia merasakan pegangan erat tangan Jake pada tangannya. Lilia pun mengangguk. "Aku berlari mencari cahaya semalam. Sampai akhirnya bertemu dengan pemuda-pemudi yang sedang berkemah itu. Mereka yang menolongku," kata Lilia lemah.

Jake mengangguk-angguk. "Ya. Orang-orangku sudah memberi imbalan yang pantas untuk mereka. Kau jangan khawatir, ya," pinta Jake kepada Lilia.

Lilia pun berusaha menoleh sepenuhnya ke arah Jake. Ia ingin melihat wajah pria yang selama ini begitu menyebalkan baginya. Tapi di pria itu juga ia menyerahkan dirinya. Tidak hanya tubuh, tapi seluruh jiwa dan raganya. Jake adalah pria pertama untuk Lilia. Pria yang dicintai dengan sepenuh hatinya.

"Jake, apakah keadaan sudah aman? Bisakah kau memelukku sekarang? Aku kedinginan."

Lilia berkata lagi yang membuat Jake segera berdiri dari kursinya. Ia segera memeluk Lilia yang masih terbaring lemah di kasurnya. Rasa sesak itu tiba-tiba menyelimuti dadanya. Jake merasa tak tega mendengar permintaan wanitanya. Jake ingin menangis saja.

Lilia, jangan berkata seperti itu. Dadaku sesak.

Lilia sendiri tersenyum di pelukan Jake. "Aku percaya padamu, Jake. Aku percaya. Jangan tinggalkan aku lagi ya," kata Lilia yang membuat Jake meneteskan air matanya.

"Sudah, Beb. Jangan banyak bicara! Atau aku akan membuat lututmu lemas pagi ini." Jake pun meminta Lilia agar tidak bicara lagi.

Lilia tertawa. Ia tersenyum di pelukan Jake.

Pagi ini Lilia akhirnya tersadarkan. Tentunya kekuatan cinta yang telah membuatnya kembali menemui kekasih pujaan. Jake pun segera melepaskan pelukannya sambil menahan air mata yang ingin keluar. Ia tersenyum kepada wanitanya. Ia usap pipi Lilia lalu mencium keningnya. Ciuman yang lama dan sepenuh perasaannya. Jake menyayangi Lilia.

Beberapa jam kemudian, pukul sembilan pagi waktu ibu kota dan sekitarnya...

Dering ponsel menyadarkan Jake yang baru saja tertidur. Ia pun segera mengambil ponsel dari saku jasnya. Ia juga melihat Lilia tengah tertidur di sana. Wanita cantik bertubuh sintal itu tertidur setelah melakukan pemeriksaan tadi pagi. Yang mana Jake juga ikut menemaninya.

Sang bos besar akhirnya dapat tenang setelah mendengar hasil diagnosa dokter. Lilia diperbolehkan beraktivitas kembali setelah tiga hari menjalani perawatan di rumah sakit. Tapi pagi ini dering ponsel itu seakan mengganggu ketenangan hatinya. Jake pun segera mengangkat telepon masuknya.

"Halo?" Jake mengangkat telepon itu sambil memijat pelipis matanya.

"Tuan, terjadi keruntuhan bangunan di pulau F. Penyebab masih belum diketahui. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta." Seseorang dari seberang mengabarkan.

"Apa?!" Sontak Jake pun terkejut mendengarnya. "Bagaimana bisa?! Apakah tidak ada yang mengawasinya?!" tanya Jake kesal.

"Mandor pembangunan tidak berada di tempat saat kejadian, Tuan. Para pekerja juga tidak tahu jika ada yang datang ke pulau itu. Mereka sedang beristirahat semalam," tutur anak buah Jake lagi.

Terpopuler

Comments

anita

anita

bnyak musuh jake

2024-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!