Menunggu Siuman

Jake berpikir sejenak. Ia memijat pelipis kepalanya. "Arahkan tim amfibi untuk mencari dua orang tersebut. Temukan mereka hidup atau mati. Dan beri mereka pelajaran yang setimpal," pinta Jake kepada anak buahnya.

"Baik, Tuan. Laksanakan!" Telepon itupun akhirnya terputus.

Dua orang yang menculik Lilia akhirnya teridentifikasi. Mereka menuju sungai besar yang ada di kawasan selatan bukit. Jake pun meminta tim amfibi untuk menemukan mereka. Tak lain tak bukan untuk memberi pelajaran karena telah berani bermain-main dengannya. Jake tak rela wanitanya diperlakukan semena-mena apalagi sampai menanggung derita.

Peperangan ini sudah dimulai. Peperangan besar sedang berlangsung. Aku harus meyakinkan diri dan semua anak buahku untuk memenangkan peperangan. Tidak ada jalan lain untuk mengetahui siapa dalang dari semua pembantaian selain mendapatkan bukti pasti. Aku pasti bisa memenangkannya.

Lantas Jake pun menguatkan hatinya agar tetap bertahan saat perang sedang berlangsung. Ia juga harus menguatkan hati anak buahnya agar terus berperang bersamanya. Jake harus mendapat bukti pasti dari apa yang terjadi di waktu itu. Dimana pembantaian terhadap orang-orang Petrus dan siapa dalang di baliknya. Jake harus berhati-hati sampai mendapatkan bukti yang kuat.

Dua jam kemudian...

Jake masih berada di rumah sakit. Ia belum tidur sedari pagi dan kini sudah pagi lagi. Ia tampak cemas menunggu Lilia yang belum tersadarkan. Selang infus dan udara itu juga masih terlihat terhubung di tubuh wanitanya. Jake begitu cemas hingga tidak lagi memedulikan penampilannya. Tampak dirinya yang hanya mengenakan kaus oblong putih dan celana jeans hitamnya. Jake terus menunggu Lilia tersadar.

Saat ini sudah pukul empat pagi waktu ibu kota dan sekitarnya. Keadaan rumah sakit pun tampak sepi seperti tidak berpenghuni. Sama seperti keadaan di ruang rawat Lilia. Hanya alat pendeteksi detak jantung yang terdengar. Tak ada suara, tak ada canda. Lilia terbaring lemah di atas kasur rumah sakit dengan Jake yang menemani di sisinya.

Lilia, bangunlah.

Kenangan akan bersama Lilia pun teringat kembali. Bagaimana pertemuan pertamanya dan kegigihan Lilia untuk menaklukannya. Tanpa sadar Jake meneteskan air matanya di bawah sorot lampu ruangan rawat. Ia menggenggam tangan Lilia berharap sang wanita dapat merasakan kehadirannya.

Perjalanan waktu menjadi saksi akan hati Jake yang luluh di hadapan Lilia. Hatinya kini sudah menetap dan tidak mampu berpaling lagi, setelah melewati beberapa tahap kehidupan bersama Lilia. Betapa Lilia begitu amat berharga di hatinya. Tapi ia juga tahu jika Lilia sudah terjerumus terlalu jauh ke kehidupannya. Lilia pun harus menanggung konsekuensi dari kedekatannya. Karena bagaimanapun Jake adalah benteng dari Petrus, pemilik GOC yang sebenarnya.

Segala yang berhubungan dengan Petrus pasti berhubungan juga dengan Jake. Dan segala yang berhubungan dengan Jake pasti terkena dampak dari peperangan yang sedang berlangsung. Tapi jauh di dalam lubuk hati Jake menginginkan ketenangan, kedamaian hidup sampai akhir hayat memisahkan.

Pelukan hangat, senyum ceria Lilia, canda tawa dan sikap manja Lilia begitu Jake inginkan saat ini. Jake tidak ingin melihat Lilia menderita apalagi menanggung risiko dari kedekatannya. Tapi untuk saat ini Jake harus fokus terhadap peperangan yang sudah berada di puncak. Karena akan menentukan bagaimana akhir ceritanya bersama Lilia. Dan Jake harus fokus dalam membagi waktunya. Untuk perusahaan, Petrus, Lilia, dan peperangan yang sedang berlangsung. Jake tidak boleh sampai salah langkah.

Terpopuler

Comments

anita

anita

penuh dg adegan yg mnegangkan kyaknya

2024-03-19

0

shookyot7💜

shookyot7💜

baru liat notif,,ternyata eh ternyata akhirnya kesayangan 😭😫

2023-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!