Menceritakan

Kini Iko sedang menunggu Nana menyelesaikan administrasinya. Iko akan segera membawa Nana ke kota. Iko akan membahagiakan seorang wanita yang selama ini telah setia menunggunya. Iko pun akan berjuang lebih keras untuk Nana. Wanita yang dicintainya.

Beberapa hari kemudian...

Proses administrasi Nana sudah selesai. Ia sudah meminta surat pindah kampus dan juga mengundurkan diri dari yayasan yang membesarkannya. Semua itu ia lakukan demi Iko semata. Seorang pria yang ia anggap sudah lebih dari sekedar kekasihnya. Iko bak seorang kakak yang menjaganya. Semenjak kecil keduanya dibesarkan bersama.

Keduanya dibesarkan oleh seorang ibu asuh saat mereka menjadi korban tuan tanah yang serakah. Kala itu keduanya masih kecil dan tidak tahu apa-apa. Mereka pun tidak tahu apa yang terjadi dengan kedua orang tuanya. Tapi saat remaja, barulah sang ibu asuh menceritakannya. Mereka pun menyadari jika sudah tidak mempunyai orang tua lagi. Keduanya lantas bertahan hidup dengan menjadi buruh serabutan di mana saja.

Nana pernah bekerja di warung makan sebagai pelayan. Iko juga pernah menjadi kuli bangunan. Keduanya bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan. Mereka tidak tega jika semuanya dibebankan kepada ibu asuh. Hingga akhirnya sang ibu asuh yang merupakan seorang nenek tua itu pergi untuk selama-lamanya. Iko pun bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan Nana. Sampai akhirnya pergi ke ibu kota.

Cemoohan, cacian, gunjingan, sudah biasa mereka dapatkan. Mereka pun mengikat janji untuk bertemu kembali. Dan kini mimpi itu terwujudkan. Iko kembali ke desa untuk menjemput Nana. Dan kini keduanya baru saja sampai di apartemen yang ada di ibu kota. Nana pun terbelalak melihatnya.

"Ini ...?"

"Ini rumah kita. Aku membelinya untuk kita." Iko menunjukkan bagaimana apartemennya.

Nana kemudian melihat-lihat isi dari apartemen Iko. Ia sangat tak percaya dengan apartemen yang dimiliki Iko. Begitu luas dan juga mewah untuk ukuran gadis desa sepertinya. Di mana di apartemen itu juga sudah tersedia semua perabotan rumah tangga. Beserta dua kamar tidur yang terpisah.

Sepuluh tahun kami berpisah dan kini bertemu lagi dengan segala perubahan yang sangat banyak. Dia benar-benar menepati janjinya. Tapi apakah selama sepuluh tahun ini tidak ada gadis yang menarik hatinya?

Dalam rasa takjub itu ada perasaan cemas karena cemburu. Selama lima hari di desa, Iko juga belum menceritakan banyak tentang dirinya di kota. Iko masih merahasiakannya. Ia ingin memberi kejutan kepada Nana.

Satu jam kemudian...

Nana dan Iko baru saja selesai makan siang bersama. Terlihat keduanya sedang duduk di teras luar apartemen. Iko pun mulai menceritakan bagaimana dirinya selama sepuluh tahun terakhir.

"Aku bertemu dengan teman-teman yang satu tujuan di tempat ini. Kami berkumpul lalu membentuk kelompok dalam suatu susunan yang tidak terkalahkan. Anggaplah kami sekelompok hacker yang suka membobol banyak uang pejabat negara." Iko menuturkan bagaimana pekerjaannya.

"Kau sudah lama menekuni bidang ini? Lalu bagaimana kalian berlatih?" Nana amat ingin tahu.

Pria bersweter putih itu menjawab, "Pekerjaan ini baru menghasilkan setelah tiga tahun kami berlatih. Selama tiga tahun pertama itu terasa begitu berat untuk aku jalani. Aku juga harus membiasakan diri hidup tanpa sinar matahari. Tapi aku ingat tujuan awal datang kemari. Sehingga akhirnya bisa menghasilkan seperti ini." Iko menceritakan.

Nana berusaha menerima pekerjaan Iko. "Lalu selama sepuluh tahun terakhir ini apakah tidak ada yang menarik perhatianmu?" tanya Nana segera.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!