William Geraldo

Pagi harinya.

Kedua kelopak mata pemuda itu terbuka, dia menatap sekelilingnya yang lebih terang dari sebelumnya, hingga suara alarm membuatnya sadar dari alam bawah sadarnya, tapi bukan berdiam sejenak dia malah memaksa tubuhnya bangun dari ranjang sehingga membuat kepalanya sedikit pusing.

"Lain kali duduk dulu."sebuah suara menegurnya hingga membuat Daniel menolah kearah Justin yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Justin kau mau sarapan..."

"Aku berangkat dulu."potong Justin seperti orang yang terburu-buru, Daniel yang melihat Justin sudah keluar dari kamar hanya menghela napas panjang.

Ah sepertinya temannya itu masih merajuk padanya.

"Daniel kau benar-benar bodoh, bagaimana cara kau meminta maaf padanya?"

...

William POV.

Hai, namaku William Gerlado. Seorang mahasiswa tingkat tahun kedua yang berumur 17 tahun dan sejak kecil telah mengikuti berbagai les hingga menjadi murid berprestasi sampai sekarang.

Katakan aku sombong tapi kenyataannya telah mengungkap fakta bahwa aku murid terpintar di sekolah ini.

Beberapa orang berpikir atau guru yang mengujiku pasti mengira aku memiliki IQ di atas rata-rata hingga bisa mencapai nilai sempurna walau sebenarnya semua itu adalah hasil kerja kerasku mengikuti jejak sang ayah.

Aku tidak memiliki banyak teman dari SMP ataupun SMA, menurutku semua orang sama meski banyak menyebut pertemanan itu hal wajar dan ketika kita merasakan namanya sekolah maka kita akan beradaptasi dengan lingkungan sekitar atau mengenal bermacam-macam orang sehingga merasakan pergaulan bebas.

Tapi aku suka menyendiri.

Katakan aku tipe kutu buku, memang terlihat seperti itu dimana pun atau kapanpun orang yang pertama kali bertemu denganmu.

Tapi suatu hari pandanganku berubah saat melihat orang ini...

...

"JUSTIN!"

William tersentak saat mendengar suara cempreng begitu kencang saat dia melewati koridor tangga asrama, dia baru saja keluar dari ruang kepala sekolah karna membantu wali kelasnya itu membawa beberapa buku surat kepindahan mahasiswa baru.

Namun hal yang di lihatnya kini ada dua orang pemuda yang memiliki perbedaan tinggi sedang bertengkar kecil entah karna masalah apa.

Dirinya sendiri tertarik memandang kearah pemuda bersurai biru yang dari tadi mengoceh seolah mencoba membujuk pemuda yang lebih tinggi darinya untuk memaafkan kesalahannya.

Sedangkan pemuda lain hanya acuh tak acuh saja, meski Justin harus menahan tawa karna berbagai ekspresi yang di tunjukan oleh Hyungnya itu lucu sekali, entah kenapa dia selalu merasa Daniel itu pandai sekali memikat seseorang apalagi ekspresi memelas yang di tunjukannya sekarang membuat Justin mengigit pipinya dalam.

"Justin maafkan aku, kau marah kan padaku karna malam itu?aku benar-benar menyesal Justin, hei!jangan mendiamiku seperti ini ku mohon please...."

"....."

"Kenapa kau semarah ini Justin?astaga aku tidak tau lagi bagaimana caranya agar kau memaafkan ku."gumam Daniel frustasi.

Justin hanya diam dan mengalihkan pandangannya tapi matanya menangkap sosok William yang berdiam mematung menatap kearah mereka berdua.

Tak mau berlama-lama di sana akhirnya Justin berjalan cepat hingga membuat Daniel tertegun karna mengira juniornya itu benar-benar marah besar padanya.

"Hei Justin tunggu aku!yak!"

Dan Daniel tertinggal karna tak bisa menyamai langkah Justin.

Karna tak fokus melihat sekitarnya tanpa sengaja dia menabrak William dengan menyenggol bahunya keras hingga membuat pemuda itu jatuh, dan Daniel terkejut lalu membantu pemuda yang telah duduk di lantai itu karna ulah cerobohnya.

"Maafkan aku..."

"Tidak apa-apa."ucap William mendengus karna pantatnya terasa nyeri di tambah bagian bawah celananya kotor tapi entah saat dia mau marah niatnya itu tertepis ketika melihat raut khawatir pemuda bersurai biru itu.

Ada apa dengannya?

"Sekali lagi maafkan aku!maaf!"

"Mau berapa kali kau meminta maaf hm?"

"Huh?!"

"Sudahlah lupakan!"ucap William yang ingin beranjak menuju kelasnya tapi tertahan kembali karna pemuda bersurai biru itu mencegatnya.

"Kau benar-benar baik-baik saja?"tanya Daniel.

William hanya mengangguk ,sikap perhatian Daniel membuatnya risih.

Lagi pula tentu dia mengenal Daniel karna pemuda itu terkenal karna menjadi murid berbakat dalam bidang dance.

Sementara itu Daniel menghela napas, dirinya masih merasa bersalah walau pemuda berambut pirang di depannya bilang tidak akan mempersalahkan kelakukan cerobohnya.

"Baiklah hati-hati."ucap Daniel lalu pergi setelah menepuk pundak William membuat pemuda pirang itu tersentak.

Aneh sekali...

Tapi ini perasaan yang luar biasa.

Apa ini yang di rasakan seseorang saat berbicara dan bertemu dengan orang asing yang seperti ingin mengajakmu berteman?

...

Di sisi lain kita melihat pemuda berperawakan tegap tengah berjalan di koridor dengan santai, padahal bel akan berbunyi sebentar lagi.

Hingga dia berdiri di depan tangga yang menghubungkan rooftop sekolah, belum sampai dia melangkah dia mendengar suara tawa.

Rasa penasaran pemuda itu membuatnya mengintip melalui pintu rooftop yang sedikit terbuka, katakan dia pengintip memang begitu sebutan yang cocok untuknya saat ini.

Dia melihat sekumpulan remaja nakal yang asik menimbrung tanpa menghiraukan pembelajaran kelas.

Namanya juga remaja nakal, walau beberapa kali keluar dari ruang BK mereka menjadi sangat bandel ketika di nasehati atau di beri hukuman ringan.

Di sekolah sering kali terjadi namanya pembullyan, walau begitu ketika kita melihat seseorang jangan menilai dari penampilan agar tak menutupi sebuah kebenaran.

Ada alasan ketika orang menjadi jahat sama halnya ada alasan kenapa orang itu memaafkan seseorang yang salah.

Dan lamunan Kau terhenti saat salah dari mereka berucap...

"Hei Mark apa kau telah melakukannya?"

"Maksudmu game terkutuk itu?"

"Ya kita akan benar-benar tau jika salah satu dari kita mencobanya kan?"

"Ayolah kau yang mengatakannya saja tidak lebih dulu."

"Memangnya ceritamu itu serius?"

"Tentu saja!di sekolah ini game terkutuk namanya devil mirror tidak banyak orang yang tau karna sebagian para pemainnya menghilang secara misterius, cara mainnya seseorang harus pergi keruangan sepi dan kosong di mana ada sebuah cermin, dan dia duduk di depan cermin itu sambil membawa satu lilin dan menyalakannya pukul satu lewat lima malam, setelah itu tulis keinginan kalian di depan cermin itu dengan spidol merah.

Tapi kalian harus menutup kedua mata dengan erat-erat jika tidak iblis dalam cermin itu akan membawa kalian!

Setelah itu letakkan beberapa batu berbentuk balok di atas meja, iblis itu akan mengetuk kan jarinya sesuai irama tugas kalian adalah menebak angka yang di maksud iblis dan susunlah batu batu itu dengan angka yang benar jika kau curang mengintip atau salah maka iblis itu langsung membunuh mu di tempat tapi jika kau berhasil dan menang dalam permainan maka permintaanmu akan di kabulkan.

Jadi berhati-hatilah dalam bermain game ini atau kalian tak bisa melihat matahari lagi."

"Apa kau tertarik mencobanya demi mengalahkan nilai tinggi William, Mark?"

"Ya aku akan melakukannya malam ini, aku harus mengalahkan pemuda sombong itu!"

Terpopuler

Comments

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨

Memainkan permainan demi dapat mengalahkan yang lebih pintar darinya, harusnya ia lebih bekerja keras lagi dalam hal itu.

2023-04-19

1

ťeĐĎý🐻BeaŔ

ťeĐĎý🐻BeaŔ

jadi penasaran sama gamenya..jangan2 game nya ada mistiknya sampe bisa ngilangin pemainnya.

2023-03-13

0

❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat

❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat

Iya bener itu kalau habis bangun tidur di pagi hari jangan langsung bangun nanti kepala kita akan pusing 🤕🤕🤕
Hal yang harus di lakukan ketika baru bangun tidur adalah dengan duduk terlebih dahulu di samping itu mengusap wajah kita untuk menghilangkan bekas tidur dan jangan lupa membaca doa bangun tidur biar dapat pahala itu yg selalu di ajarkan orang tua saya,,,🤗🤗🤗

2023-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!