Malam telah tiba, suasana asrama yang semula ramai terlihat begitu sepi, bahkan remang-remang lampu tak menerangi beberapa lorong yang sangat gelap.
Di sebuah kamar yang di huni oleh dua orang tampak salah satu dari mereka terbangun karna mendengar ketukan pintu.
Entah ini pukul berapa, tapi suasana sunyi dan senyap menandakan tengah malam.
Lalu siapa yang mengetuk pintu malam hari?
Ingin ia mengabaikan seperti temannya tapi seseorang di luar sana tak berhenti untuk beberapa kali mengetuk pintu luar kamarnya.
"Ck siapa sih yang iseng jam segini?"ucap Daniel beranjak dari ranjang atasnya, dengan setelan sweater belang hitam dan putih dia turun dari tangga kecil yang memudahkannya turun dari tempat tinggi itu meski dalam kamar lampu di matikan.
Meraba-raba sekitarnya ia berjalan menuju pintu, lalu...
Clek!
Saat pintu kamar terbuka Daniel keluar untuk memastikan siapa yang datang ke kamarnya dan Justin, tapi di luar tidak ada siapapun dan hanya sekitar lorong gelap yang ia lihat saat ia menengok ke kanan dan kekiri.
Bahkan hewan malam seperti kucing saja tak bersuara atau kelihatan.
Dengan wajah bantalnya Daniel tampak terlihat sangat kesal karna merasa ada seseorang yang memainkannya atau mencoba menganggu tidurnya.
Namun baru ketika ia mengerjakan matanya samar-samar dia mendengar sesuatu.
Krek.krek.krek.
"Apa itu?ayolah siapapun yang berani memainkan ku aku bersumpah akan menangkapnya!"tekadnya bulat.
Dia tak perduli dengan aura yang membuat pelajar akan merinding saat keluar kamar asramanya, Daniel tetap kukuh untuk mencari orang itu sebelumnya dia sempat menutup pintu rapat kamarnya dan mulai melangkah ke depan lorong gelap sendirian.
...
Sementara itu Justin juga mulai terbangun.
Dia melirik kearah jam tangannya namun karna kegelapan dia tak bisa melihatnya dengan jelas, sejenak dia duduk di pinggir kasur untuk nyawa yang belum terkumpul lalu berdiri dan tangannya meraba tembok untuk menekan sakelar lampu...
Clik!
Begitu cahaya menyapanya penglihatannya menjadi lebih jelas, jam menunjukkan pukul 23.00 malam.
Entah kenapa Justin merasa ada yang hilang dan benar saja ketika dia melihat keatas kasur ia sedikit terkejut karna tak menemukan pemuda yang lebih tua darinya itu.
Kenapa Daniel?
Bukankah pemuda itu bersurai biru itu tidur lebih awal darinya?
Tak mau ambil pusing, ia mengikuti rasa penasarannya untuk mengecek keluar ketimbang mengelilingi atau mencari pemuda itu di penjuru kamar.
Perasaan mengatakan Daniel pergi keluar karna keadaan kamar yang begitu sunyi tanpa ada suara apapun atau gemercik air jika Hyungnya itu ternyata hanya pergi ke kamar mandi maka ia akan langsung tau.
"Di mana dia?"gumamnya.
Samar-samar dia mendengar suara orang berbicara.
Justin menutup kedua telinganya untuk memastikan indra pendengarannya tidak salah dan entah kenapa dia merasa aneh malam ini.
Dirinya tau dia memiliki pendengarannya yang sangat tajam tapi ayolah seseorang yang berpikir dengan logika pasti mengerti kenapa bisa ada suara di tengah-tengah malam begini?
Padahal semua orang sudah tertidur kalau itu satpam pasti Justin sudah bertemu dengannya.
"Sial apa itu hanya halusinasi ku?"ucapnya ragu, dia menyakinkan dirinya kalau dia masih linglung habis bangun tidur dan salah dengar sampai dia mendengar suara seseorang yang familiar dari lorong gelap sampingnya.
"Justin..."
"Daniel Hyung!?"
Kepala Justin menoleh cepat kearah sumber suara itu tapi dia tak menampak suilet atau postur seseorang dalam gelapnya lorong samping kirinya.
Menghela napas dia akhirnya memutuskan untuk mencoba memastikan dengan berjalan kearah sana hingga...
Krek.krek.krek.
Suara yang sama di dengar oleh Daniel.
Justin juga mendengarnya.
Suara itu seperti kuku yang panjang tengah menggores kaca jendela.
Entah kenapa Justin merasakan belakang punggungnya sangat dingin sampai membuatnya meremang karna semua bulu kuduknya berdiri, ingin menoleh tapi dia terlalu takut di tambah keheningan malam menahan kesan horor bercampur mengerikan dalam satu waktu ketika kita terjebak di situasi seperti Justin.
Apa yang harus kulakukan?batin Justin berkecamuk.
Tiba-tiba...
"JUSTIN!"
"AAAAA HANTU!!!"
Teriak Justin sangat terkejut saat seseorang menepuk punggungnya di tambah suara itu tepat itu telinga kanannya, akan tetapi saat ia menolah barulah ia tau pelakunya hanyalah ulah Daniel yang kini menyengir di hadapannya.
"Hyung!kau membuatku terkejut setengah mati!"omel Justin sambil memegang dadanya yang masih berdegup kencang untung saja jantungnya tak melompat keluar.
Daniel terkekeh tapi dia menampilkan raut bersalah seolah menyesal pada Justin.
"Maafkan aku...."ucap pemuda yang lebih tua itu tapi Justin terlanjur sangat kesal hingga dia berbalik kembali dan melangkah cepat meninggalkan Daniel yang masih berdiri di luar kamar.
"Ah dia marah..."gumam Daniel entah kenapa siapa.
Hobinya memang suka sekali menganggu Justin, karna ketika pemuda kelinci itu merajuk ekspresi justru sangat menghibur Daniel.
Namun Daniel merasa agak keterlaluan saat ini.
"Apa dia mendengar suara itu juga?"ucapnya menoleh kearah jendela sampingnya, di sebelah kamar dan Justin terdapat ruang alias gudang untuk menyimpan alat kebersihan.
Gudang itu sudah lama sekali terkunci alias tak di gunakan dan di biarkan terbelangkai.
Hanya ada jendela kecil di sana.
Tapi sebelum mereka sampai untuk di depan gudang itu mereka harus melewati ujung lorong yang menghubungkan lift dan tangga yang berada di bawahnya.
Dan Daniel masih di sana membiarkan Justin meninggalkannya sambil terus menatap kearah jendela yang kusam dan gelap di dalamnya hingga dia tak bisa melihat apa-apa.
Remang-remang lampu tak membuatnya takut, justru rasa penasaran yang lebih mendominasi hingga dia kini memegang gagang pintu gudang itu.
Klek!
Tunggu...
Kenapa bisa terbuka?
Brak!
"Aku merasa suaranya berasal dari dalam sana tapi...."
Brak!
Mata Daniel membulat saat melihat sebuah tangan yang muncul di tengah kegelapan itu memukul jendela di depannya sontak dia tersentak mundur beberapa langkah sebelum benar-benar berlari pergi dari sana.
Astaga dia sangat ketakutan sekarang!
...
Pagi harinya.
Kedua kelopak mata pemuda itu terbuka, dia menatap sekelilingnya yang lebih terang dari sebelumnya, hingga suara alarm membuatnya sadar dari alam bawah sadarnya, tapi bukan berdiam sejenak dia malah memaksa tubuhnya bangun dari ranjang sehingga membuat kepalanya sedikit pusing.
"Lain kali duduk dulu."sebuah suara menegurnya hingga membuat Daniel menolah kearah Justin yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.
"Justin kau mau sarapan..."
"Aku berangkat dulu."potong Justin seperti orang yang terburu-buru, Daniel yang melihat Justin sudah keluar dari kamar hanya menghela napas panjang.
Ah sepertinya temannya itu masih merajuk padanya.
"Daniel kau benar-benar bodoh, bagaimana cara kau meminta maaf padanya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Ya ku harap temanku berbaik hati untuk tidak menambahkan gambar yang sangat menyeramkan di dalamnya, ku hanya membaca saja sudah bergetar. Apa lagi di kejutkan dengan penampakan langsung
2023-04-19
1
ťeĐĎý🐻BeaŔ
Daniel iseng sih, kan justin lagi tegang gitu eh malah di kagetin. untung Justin ga pingsan..
2023-03-13
0
❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat
krek krek bunyi di malam hari tidak membuat daniel takut tapi rasa penasaran dalam diri daniel yang mencari sumber suara krek,,,krek,,krek di jam kunti,,,
Ada berbau horor kah di asrama,,,kadang suara krek aja di malam hari suka membuat merinding 🙈🙈🙈
2023-03-12
2