Daniel POV.
Aku melihat ke arah pemuda yang masih mengenakan seragam yang sama denganku duduk membelakangi ku sambil bermain piano.
Kuakui di jago bermain piano, alunan melodinya tampak merdu dan enak di dengar.
Tanpa sadar langkahku perlahan masuk ke dalam ruangan itu dengan diam-diam.
Hingga...
"Siapa di sana?"
Rupanya dia mengetahui keberadaan ku.
Aku tersenyum kikuk saat lelaki blesteran itu membalikkan badannya dan menatapku dengan tatapan penasaran.
Dia cukup tampan, seperti sebuah lukisan dan terlihat jelas postur tubuh dan paras wajahnya benar-benar blesteran luar negri.
Tapi aku sedikit terkejut melihat seseorang di depanku ini, entah kenapa aku merasa familiar dan teringat akan mimpiku.
Apa dia orang yang sama di mimpiku?
"Kenapa kau diam saja?"tanyanya menyadarkan ku dari lamunanku.
"Maaf aku baru bangun, mungkin sedikit tak fokus dan banyak melamun. Oh ya apa kau mahasiswa baru?aku belum pernah melihatmu."ucapku.
Dia diam tapi langsung berdiri sambil membungkukkan badannya sopan seolah tau aku ini seniornya.
"Perkenalkan namaku Kai Nelson, siswa pindahan dari Amerika, eomma ku berada di Korea jadi aku dan ayahku pindah untuk tinggal dan memutuskan bersekolah di Korea."ucapnya tersenyum hangat padaku.
Dia orang yang ramah, batinku.
Kami berdua lalu sedikit berbincang untuk mengenal satu sama lain.
...
"Aku Daniel Yoan, em...sebelumnya aku pernah tinggal di California tapi kedua orang tuaku mempunyai bisnis di sini dan ini tempat lahirku jadi....aku bersekolah di sini semenjak tahun pertama."
"Oh jadi Hyung sekarang berada di kelas..."
"Aku sudah tahun terakhir kelas 12 yang sebentar lagi lulus hehe..."cengirnya membuat Kai merasa lucu dengan senior yang baru di temuinya ini.
"Apa kau juga asrama?"tanya Daniel penasaran dengan Kai.
Sedangkan pemuda yang lebih muda darinya menganggukan kepalanya.
Hingga tak lama...
"Hyung!"
Tiba-tiba Justin datang, dia sangat khawatir dengan Daniel yang menghilang dan tak kembali setelah dari perpustakaan 30 menit yang lalu.
Jadi dia memutuskan untuk mencarinya sampai dia melihat suilet punggung seseorang yang sangat familiar di dalam ruang musik yang pintunya kebetulan terbuka lebar.
"Justin?"
"Akhirnya aku menemukanmu, kau lama sekali...."
Mereka bertiga saling pandang, terutama Kai yang nampak canggung dengan kedua pemuda yang lebih tua darinya maklum saja kan dia adalah mahasiswa baru.
"Siapa dia?"
"Yang pasti bukan mahasiswa lama, namanya Kai."
Justin mengangguk mengerti dia menatap kearah Daniel.
"Kita harus kembali ke asrama sebelum di pergoki satpam sekolah."ucap Justin sambil melirik kearah jam tangannya yang menunjukkan pukul 6 sore, mendengar itu Daniel memandang sekelilingnya dengan kening yang mengerut karna keadaan ruangan atau koridor semakin gelap wajar saja malam akan tiba sebentar lagi.
"Baiklah, Kai kau juga harus kembali ke kamarmu ya."ucap Daniel mengedipkan sebelah matanya pada Kai entah ia salah lihat dia melihat tatapan berbinar dari Kai.
Daniel lalu mendekati Justin dan merangkul pemuda yang lebih tinggi darinya itu, mereka berdua berjalan keluar dari ruang musik meninggalkan Kai yang masih berdiri di sana.
"Dia....benar-benar tak mengingatku ya?"
...
Justin POV.
Tak lama aku dan Daniel sampai di asrama.
Aku dan dia memang sekamar alias kami berdua adalah teman roommate.
Tapi aku masih binggung sekaligus heran kenapa dia begitu lama mengembalikan buku perpus dan saat aku melihat dia bertemu dengan mahasiswa baru entah kenapa aku makin curiga padanya.
Apa Daniel Hyung menyembunyikan sesuatu dariku?
Clek!
Suara pintu terbuka menyadarkan lamunanku, kulihat Daniel menatap kearah ku dengan pandangan tak dapat di artikan.
"Kau kenapa sih?"
"Ah tidak papa."
"Ayo masuk!"ucap Daniel menarik ku ke dalam.
Kamar kami cukup luas, seperti kost pada umumnya tapi berbeda pada kost biasa setiap kamar memiliki lantai tingkat alias tangga jadi ruang dapur dan kamar mandi tidak menjadi satu ruangan akan tetapi justru dapur berada di lantai atas yang terhubung dengan balkon kecil untuk melihat pemandangan di bawah.
Hal itu juga memudahkan kami untuk makan atau membuat sarapan ketimbang berlari ke bawah untuk pergi ke kantin dan ya meski ada lift, lift itu terkadang penuh jadi Daniel dan Justin memilih untuk mengunakan tangga saja ketimbang bosan menunggu antrian.
"Lewat tangga justru lebih cepat di banding lift, kalau kita mengunakan lift aku yakin kita akan selalu terlambat karna lama menunggu bukan?"begitu ucapan Daniel waktu itu.
Bruk!
"Haah...aku lelah sekali."ucap Daniel merebahkan dirinya di atas kasurku karna kasurnya berada di atasku kami memang mengunakan ranjang tingkat.
Aku lalu menoleh kearahnya.
"Hyung mandi dan ganti baju."
Daniel melirik sekilas kearah Justin yang telah menganti pakaiannya dengan Hoodie berwarna abu-abu dan celana training berwarna putih.
Dia mendengus malas.
"Biarkan aku berbaring sebentar."ucapnya sambil menutup kedua kelopak matanya.
Sementara aku hanya mengeleng pelan, ini kebiasaan buruknya dan kadang membuatku harus ekstra sabar kalau dia jatuh tertidur masih dengan mengenakan seragam sekolah.
Dan saat bangun dia malah memarahiku karna seragamnya jadi kusut padahal besok masih di pakai, meski aku membela diri dia pasti mengatakan dirinya juga lupa.
Benar-benar senior yang kekanakan tapi di sisi lain aku tau dia akan bersikap dewasa pada yang lebih muda darinya.
Ya aku pernah melihatnya.
Itu sedikit membuatku iri karna dia terlihat keren.
"Justin kau melamun lagi."
Lagi -lagi teguran Daniel mengagetkanku, ah dia tak tidur ya?
"Tumben Hyung tak tertidur?"
"Aku sudah tidur lama tadi di perpustakaan."
"Huh?benarkah?!"
Dia mengangguk, kepalanya mendongak ke atas karna posisinya dia berbaring dengan posisi terbalik alias terlentang ke arah pintu hingga kepalanya menyender kebawah, aku yakin dia akan melihat ku dari bawah dan kadang aku sedikit meringis melihat posisi Daniel saat ini, apa Hyungnya itu tak merasa pusing dengan betah dengan posisi tak nyaman itu.
"Hyung berbaring yang benar atau kepalamu akan pusing."tegurku.
Tapi dia mengerucutkan bibir tebalnya seperti bebek sambil menatapku dengan mata lebar yang terlihat bulat, jika begini aura cool nya itu pergi entah kemana tadi.
Ah Hyungnya sangat mengemaskan.
"Habis ini aku mandi, terus berganti pakaian, terus mengerjakan tugas lagi, hah...menjadi dewasa lumayan melelahkan."keluhnya setengah menggerutu.
"Malam ini biar aku memasak makanan untukmu."
"Memang kau bisa memasak?"
Apa Hyung nya ini kembali menggodanya?ayolah meski itu bukan kalimat ejekan tapi memang Justin sama sekali tak pintar dalam hal memasak.
Hanya Daniel yang bisa membuat masakan enak.
"Aku tidak memasak tapi hanya membuat ramen untuk kita berdua makan malam ini."
"YESS kita makan ramen malam ini!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻Stargirl✨
Makanya lebih baik jadi anak - anak aja udah... Giliran masih kecil malah mau cepat dewasa biar bebas, nyatanya itu adalah sebuah kenyataan salah.
2023-04-19
1
❣️ᴍᴜᴛɪ Hiat
Kebiasaan Ya daniel habis pulang sekolah langsung rebahan di kasur tanpa membuka baju nya terlebih dahulu,,,apa kebiasaan umum nya hanya anak laki² aja yang suka tidur memakai seragam sekolah,,,tapi salut ama daniel yang pandai memasak jarang ada loh anak laki² yg mau masuk dapur untuk memasak🙈🙈
2023-03-12
1
✤͙❁͙⃟͙Z͙S͙༻𝘼𝙎𝙍𝙄k⃟K⃠
dan sekalian olah raga untuk membentuk body roti sobek di perut biar makin kotak2
2023-03-12
1