"Siapa gadis itu, Jack. Baru semalam kau sudah menggait wanita liar."
"Jangan keras-keras, Mario. Bagaimana jika dia mendengarmu?"
Jack menutup mulut Mario karena khawatir Louisa akan mendengarnya. Di saat yang sama Jack mendengar tawa dokter Jean dia pun tanpa sadar melongok dengan wajah penasaran. Apa yang membuat kakak ipar Mario itu tertawa.
"Kau jangan pedulikan para wanita itu. Wanita jika sudah bertemu dengan sejenisnya akan sangat berisik," ucap Mario.
"Baiklah, kembali ke topik pembicaraan. Aku memanggilmu kemari bukan untuk mengomentariku. Gadis itu bernama Louisa. Aku tidak tahu berapa usianya, tapi semalam aku membantunya dari kejaran seorang pria."
"Lalu?" tanya Mario tak sabaran.
"Dia ternyata adalah seorang pengedar narkoba yang melarikan diri."
"Itu artinya kau menolong seorang buronan dan kau ingin melibatkanku, Jack?" sela Mario, bertany, dia seketika merasa cemas. Bagaimana tidak? Dia sendiri memiliki bisnis senjata ilegal. Jika sampai polisi menyelidikinya, maka semuanya akan habis.
Mario menyugar rambutnya Frustasi, tapi Jack langsung memarahinya. "Bisakah kau dengarkan aku bicara dulu. Aku belum menyelesaikan ucapanku dan kau terus memotongnya.
"Dengarkan aku, dia memang buronan, tapi bukan buronan polisi. Dia buronan bandar besarnya. Aku memanggilmu ingin menanyakan apakah kau kenal dengan Zeus?"
"APA? ZEUS?" Pekik Mario tanpa sadar. Louisa langsung berdiri padahal lukanya baru dijahit kembali oleh Jean. Bahkan benangnya masih belum ditarik.
"Akh .... "
"Louisa! Apa kau baik-baik saja?" tanya Jean. Jack mendelik pada Mario karena suara Mario lah, Louisa jadi ikut terkejut. Jack segera menghampiri Louisa dan Jean.
"Ada apa Jean, Louisa?"
"Ke_kenapa dia menyebut Zeus? A_apa dia mengenal Zeus?" tanya Louisa ketakutan.
"Ada apa sebenarnya Jack?" tanya Jean. "Dan kau Louisa, kau membuat lukamu semakin lama sembuhnya." Jean berdecak melihat darah di lengan Louisa.
Louisa masih berdiri ketakutan. Mau tak mau Mario mendekat. "Aku memang tahu Zeus, tapi aku tidak mengenalnya. Dia bandar besar Narkoba yang selalu bisa lolos dari kejaran polisi. Aku tahu itu, tapi bagaimana kau bisa menjadi kurirnya?"
"A_ayah tiriku, memiliki hutang pada Zeus untuk membeli alkohol karena dia pemabuk berat dan lalu dia menjadikanku sebagai pelunas hutangnya. Zeus menjadikanku kurir nar*koba. Sudah 1 bulan aku mencoba kabur, tapi anak Zeus selalu mengejarku."
"Lucas?"
"Ya, dia ingin menikahiku, Agar ayahnya tidak menjadikanku kurir nark*ba lagi, tapi aku tidak mau," ujar Louisa.
"Kenapa?" tanya Mario. sedang Jack hanya menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Aku tidak mau menjadi budak napsunya. Pria itu memiliki kelainan s*x. Wanita yang sudah masuk ke ruangannya tidak pernah kembali keluar setiap hari bau menyengat terendus dari kamarnya."
"Oh, Damn. Itu sangat tidak bermoral."
"Aku pernah melihat dan mendengar, saat malam hari beberapa anak buah Zeus keluar dadi kamar Lucas dan membawa beberapa kantong plastik hitam besar. Mereka berbicara tentang membuang mayat pelacur-pelacur."
"Oh, God." Jean tampak terkejut mendengar cerita Louisa. Pasti Louisa menjalani harinya dengan sangat sulit.
"Sekarang duduklah, biarkan Jean menyelesaikan pekerjaannya." Louisa langsung duduk mendengar perintah Jack.
Jean melanjutkan lagi pekerjaannya hingga selesai. Setelah luka Louisa dibalut dengan kasa anti air. Jean langsung merapikan peralatannya.
"Sebaiknya jika kau ingin berpakaian kenakan yang model crop top, atau kemeja, tapi hanya memakai satu sisi lengan."
"Aku tidak punya baju."
"Aku akan membawakan untukmu nanti dan aku juga pernah mendengar tentang Zeus dan putranya. Menurutku sebaiknya kau tidak tinggal di sini terlalu lama. Karena aku yakin saat ini Zeus dan Lucas akan mengerahkan anak buah mereka untuk mencarimu di seluruh bangunan ini."
Louisa tampak lemas. Dia tak tahu lagi kemana dirinya harus pergi. Bahkan dia tidak membawa apapun saat dia pergi.
"Aku akan pergi dari sini. Aku tidak ingin melibatkan kalian. Terima kasih kalian sudah membantuku."
"Kau akan pergi ke mana?" tanya Jack dengan raut wajah santai, dia memasukkan kedua tangannya di saku celana. Louisa tampak kebingungan menjawab. Karena memang saat ini dia tak tahu kemana harus pergi. Andai dia tahu kemana ayah kandungnya membawa kedua saudara laki-lakinya, sudah pasti Louisa akan meminta tolong pada mereka.
"A_aku tidak tahu, yang jelas aku tidak ingin melibatkan kalian dalam masalahku."
"Apa kau sadar apa yang baru saja kau katakan, Nona?" Louisa menatap Jack.
"Mak_maksudmu?"
"Kau sadar apa yang kau katakan itu?"
"Kau sudah melibatkan kami dan sekarang kau ingin pergi begitu saja?"
"Lalu aku harus bagaimana? Aku bahkan tidak tahu kemana harus pergi." Louisa menangis sembari menutupi wajahnya. Pikirannya benar-benar sedang kalut. Dia merasa sangat bersalah karena telah melibatkan banyak orang.
"Mario, Tolong kau carikan aku sebuah campervan. Aku akan berkeliling sebentar sampai aku menemukan cara jitu untuk menghadapi Zeus dan putranya," ujar Jack.
Mario langsung merogoh ponselnya dan menghubungi temannya. Jack menatap Louisa yang sedang menangis. Dia benar-benar iba pada gadis itu.
"Aku mendapatkannya."
"Jika begitu tunggu sebentar, Aku akan membereskan barang bawaanku dulu." Jack masuk ke kamar dan membereskan barang-barang yang sudah di bongkar separuh.
Jack mengambil kemeja hitam di tasnya. Dia berjalan keluar dan berdiri di depan Louisa.
"Berhentilah menangis dan bangunlah, Mulai sekarang jangan menjadi gadis cengeng. Kau sadar kau hanya hidup seorang diri, tidak ada yang bisa kau andalkan selain dirimu sendiri. Jadi mencobalah untuk jadi kuat."
Louisa membuka tangannya, wajahnya sembab. Jack menarik pinggang Louisa hingga gadis itu berdiri merapat di tubuh Jack.
"Jangan menangis hanya karena nasib. Kau bisa merubahnya jika kau memiliki kemauan.
Netra Jack dan Louisa bertemu. Namun, Louisa langsung menundukkan wajahnya. Jack melepas kemejanya yang dipakai Louisa yang penuh bercak darah itu dan menggantikannya dengan kemeja hitam yang baru diambilnya tadi.
"Tahan sebentar rasa sakitnya. Agar kita bisa keluar dari tempat ini dengan aman."
Louisa hanya diam patuh dengan apa yang Jack perintahkan. Dia tak protes sama sekali padahal dalam hatinya dia sangat malu karena Jack melihat tubuhnya yang setengah telan*jang.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
aphrodite
gak berisik gak asik😋
2024-10-22
0
Devira Hasya
kepo sama ayah kandung & kakak² nya Louisa ..
2023-12-13
2
Retno Anggiri Milagros Excellent
jack seorang penolong yang tulus. 👍😍🙏
2023-09-05
1