Bab 4. Luka Kembali Terbuka

Jack akhirnya menghubungi Mario dan meminta Mario untuk datang. Awalnya dia ingin menyembunyikan masalah Louisa ini dari Mario. Akan tetapi, sepertinya perkara Louisa ini bukanlah perkara yang sederhana karena Louisa terlibat dengan bandar narkoba besar.

Louisa baru saja keluar dari kamar mandi. Dia merintih karena sepertinya jahitannya terbuka kembali. Jack yang sedang menyiapkan makanan untuk mereka langsung mendekati Louisa.

"Ada apa denganmu?"

"Sepertinya lukaku kembali terbuka. Ini sakit sekali." Wajah Louisa memerah karena menahan rasa nyeri di lengannya.

"Buka bajumu, aku akan melihatnya."

"Ta_tapi ... "

"Aku tidak akan macam-macam Louisa. Aku hanya ingin memeriksa lukamu," ujar Jack meyakinkan Louisa.

Akhirnya Louisa pun membuka bajunya perlahan. Jack sempat membuang muka saat melihat dada Louisa. Dia bukan pria yang munafik. Jack adalah pria normal yang akan senang jika disuguhi pemandangan yang sangat indah itu.

Setelah baju Louisa terbuka, Jack berdiri di belakang Louisa dan melihat luka yang tertutup kain kasa itu. Kain kasa itu kini sudah berwarna merah karena darah Louisa merembes.

"Aku akan panggilkan dokter dulu, aku khawatir lukanya akan infeksi," ujar Jack. Dia meninggalkan Louisa untuk mengambil ponselnya.

Louisa hanya diam melamun selagi menunggu Jack. Louisa kembali mengingat nasib tragisnya. Sejak kecil dia selalu di siksa oleh ayah tirinya dan yang lebih menyakitkan lagi, ibu kandungnya tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongnya. Louisa pernah meminta agar ibunya bercerai dari ayah tirinya. Akan tetapi ibunya justru menolak.

Tanpa sadar air mata louisa kembali menetes. Andai saja ibu dan ayah kandungnya tidak bercerai mungkin dia tak akan mengalami nasib buruk. Louisa jadi merindukan kedua kakak laki-lakinya yang entah berada di mana sekarang.

Tangisan louisa terdengar oleh jack. Entah apa yang terjadi dengan gadis itu, Jack merasa hidup gadis itu sangat menyedihkan.

Tak berapa lama pintu apartemen terbuka dari luar. Mario dan kakak iparnya datang bersamaan. Jack menyambut mereka, sedangkan Louisa sibuk mengusap air matanya. Dia duduk meringkuk melihat mario dan dokter Jean. Jack mendekati Louisa.

"Jangan takut, ini dokter yang semalam mengobatimu, lalu pria ini adalah pemilik sebenarnya apartemen ini."

"Hai, aku Jean. Siapa namamu?" sapa dokter Jean ramah.

"A_aku Louisa."

"Baiklah Louisa, senang bisa berkenalan denganmu. Seksrsng bolehkah aku memeriksa luka di lenganmu?" tanya Jean. Louisa mengangguk. Jean membuka kain kasa yang membalut luka Louisa.

"Ini pasti sakit sekali, Lukanya kembali terbuka. Memang apa yang tadi kau lakukan?" Jean menoleh menatap Louisa dari jarak yang cukup dekat.

"Ehm, itu ..." wajah Louisa memerah. Dia malu jika menceritakan apa yang tadi dia lakukan.

"Ada apa Louisa?" jean tampak semakin penasaran, tetapi mata Louisa tak lepas memandangi Jack dan melirik mario bergantian.

"Aku dan Mario akan bicara di balkon." jack menarik Mario karena melihat wajah Louisa yang tampak canggung. Jack memberi isyarat pada Mario agar mengikutinya.

Setelah memastikan Jack dan Mario menghilang dari ruangan itu. Louisa menatap doker jean.

"Aku tadi ke kamar mandi. Tadinya aku ingin membasuh badanku. Tapi saat aku mencoba melepas kemeja ini, Rasanya lenganku sangat sakit dan saat aku mencoba memakainya kembali, itu lebih sakit lagi. Bahkan sampai sekarang aku menahan ingin buang air karena lenganku sulit untuk ku gerakkan. Aku tidak mungkin merepotkan Jack terus. Apa kau ada saran agar aku bisa melakukan apapun tanpa merepotkan siapa-siapa, Dokter Jean?"

"Louisa, lukamu itu sangat dalam. Aku tidak yakin kau bisa bergerak bebas untuk sementara waktu."

"Oh God, lalu apa yang harus aku lakukan Dokter? Aku tidak mungkin memintanya untuk membersihkan pantatku?"

Dokter Jean tertawa cukup keras melihat wajah frustasi Louisa. Louisa semakin cemberut. Namun, Jack dan Mario justru malah menjadi penasaran dengan isi pembicaraan antara Jean dan Louisa.

Jack melongokkan wajahnya ke pintu, Dia menatap Loiusa, Gadis itu menunduk karena malu jika pembicaraannya sampai terdengar oleh Jack.

...****************...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***