Trip To Love (Jackson'S Story)
Jackson Alexander, pria berusia 24 tahun itu baru saja menginjakkan kakinya di San Fransisco. Ini kunjungan keduanya setelah dulu dia sempat datang ke sana bersama Daddynya. Jackson atau yang akrab di panggil Jack itu sangat menyukai kota itu.
Jack langsung disambut oleh seorang pemuda yang seumuran dengannya. Pemuda itu merupakan anak dari rekan bisnis ayahnya. Jackson tersenyum dan melambaikan tangannya. Mereka berdua sesaat berpelukan. Karena Jackson dan pemuda itu berteman.
"Hai, Jack bagaimana perjalananmu kali ini?"
"Sangat menyenangkan, Bro. Aku bertemu dengan beberapa gadis cantik."
"Apa kau memacari mereka?"
"Tidak. Tidak ada yang Extraordinary."
"Kau masih sama saja rupanya."
"Kau masih ingat bagaimana prinsipku dalam mencari wanita, kan?" tanya Jack. Mereka berdua berjalan bersama menuju parkiran. Selama di San Francisco, Jack akan tinggal di apartemen Mario.
"Mencari wanita yang tidak tertarik denganmu?" jawab Mario, Jackson pun mengangguk. Mario geleng kepala, Bagaimana bisa, ada wanita yang tidak tertarik pada Jackson? Itu suatu hal yang mustahil. Apalagi Jackson itu tampan dan kaya.
"Oh ya, dimana aku bisa mendapatkan mobil bekas?"
"Untuk apa? Apa kau ingin berhemat? Oh ayolah, Jack! Kau tidak akan mendapatkan wanita jika memakai mobil butut. Lagi pula hartamu itu tidak akan langsung habis hanya dengan kau membeli mobil baru, kan?"
"Memang tidak akan habis, tapi aku hanya lebih suka terlihat biasa dan sederhana."
Setelah menempuh perjalanan sedikit jauh dari bandara, mereka berdua kini tiba di apartemen milik Mario.
"Aku tidak bisa lama karena kekasihku menunggu di club. Aku sebenarnya juga ingin mengajakmu, tapi sepertinya kau butuh istirahat, Bro."
"Ya, lain kali saja aku akan ikut denganmu. Terima kasih sudah meminjamkan apartemen ini untukku," ujar Jack. Mereka berdua berbicara di pelataran. Jack baru saja turun dari mobil Mario.
"Pakai saja sesukamu. Apartemen ini dulunya ku beli untuk kuhadiahkan pada mantan kekasihku, tapi belum sempat aku menyerahkan kunci apartemen ini pada nya, dia malah main serong dengan sahabatku sendiri."
"Aku turut prihatin," kata Jack sembari tersenyum. Mario menonjok lengan Jack sambil tertawa.
"Kau sedang mengejekku?"
"Tidak, aku sama sekali tidak sedang mengejekmu. Aku benar-benar merasa kasihan dengn nasibmu."
"Baiklah, aku harus segera pergi. Ini kuncinya, password kamar itu masih belum ku ubah 010203, nanti kau bisa menggantinya sesukamu."
"Ok thank. Jangan lupa kabari aku soal mobil bekas itu!" ujar Jack berseru karena Mario sudah menyalakan mobilnya.
"Besok aku akan kirimkan mobil lamaku."
"Thankyou."
Mario pergi meninggalkan Jack. Jack masih berdiri menatap mobil Mario yang mulai menjauh. Setelah itu Jack lantas masuk ke lobi apartemen, Jack hanya membawa sebuah ransel di bahunya. Saat Jack hendak berjalan ke arah lift tiba-tiba ....
BRUG!
Seseorang menyenggol bahunya, hingga ransel Jack terjatuh. Jack berdecak kesal.
"Apa kau tak punya mata?" kesal Jack tanpa menatap lawan bicaranya.
"I'm sorry," jawab si penabrak yang rupanya adalah seorang gadis
Dia mengambil tas Jack dengan cepat dan langsung menyerahkannya pada Jack. Gadis itu tampaknya sangat terburu-buru. Setelah menyerahkan tas itu pada Jared. Gadis itu kembali mengatakan permintaan maafnya.
Gadis itu berjalan ke arah pintu lift dan menekan tombolnya dengan tak sabaran. Sesekali gadis itu menoleh ke arah pintu lobi, Jack hanya memandangi wanita itu dengan tatapan aneh.
Jack berjalan menuju lift yang sama dengan lift yang dituju Gadis itu, karena lift yang satunya tidak beroprasi. Saat Jack berdiri di belakang gadis itu, tiba-tiba Gadis itu terhuyung dan hampir terjatuh. Jack secara reflek menahan tubuh gadis itu.
"Hei, are you ok?"
"Ya." Gadis itu menjawab dengan lirih. Mata Jack tiba-tiba tertuju pada tangannya yang terdapat darah segar.
Pintu lift berdenting, Gadis itu langsung masuk, Jack pun mengikutinya dengan rasa penasarannya. Namun, saat pintu lift hampir tertutup, seseorang menghadang pintu lift. Secara otomatis Jack menekan tombol untuk menahan pintu lift agar tidak tertutup.
"Louisa, cepat ikut aku!"
"Aku tidak mau. Pergilah!"
"Kau mau aku membawamu dengan paksa."
Pria itu hendak menarik tangan gadis yang bernama Louisa tadi. Namun, dengan suara lirih Louisa berkata pada Jack.
"Tolong aku." Gadis itu bersembunyi di belakang tubuh Jack.
"Hei, Bung. Dia tidak mau ikut denganmu, Jangan memaksanya."
"Tahu apa kau dengan urusan kami?"
"Aku sangat lelah dan ingin segera beristirahat, jadi pergilah," ujar Jack mulai kesal.
"Jika begitu serahkan gadis di belakangmu itu padaku."
Jackson menarik tangan Louisa, pria itu tersenyum. Namun, tanpa di duga, Jack menendang perut pria itu hingga pria itu jatuh terjengkang. Jack segera menekan tombol tutup, dan lift pun mulai berjalan. Jack menekan beberapa tombol acak termasuk nomor lantai apartemen yang akan dia tempati.
"Thanks," ucap gadis itu dengan suara yang hampir tak terdengar sebelum akhirnya gadis itu jatuh pingsan di belakang Jack.
"Oh, God." Jack memeriksa gadis itu, Saat lift berdenting, tiba di lantai unit apartemennya, Jack langsung mengangkat tubuh Louisa dan membawanya ke masuk ke dalam apartemennya. Dia tak tega untuk bersikap tak acuh.
Jack membaringkan tubuh Louisa di sofa. Tangannya kembali terkena darah. Karena penasaran, Jack menyobek baju Louisa di bagian yang berdarah.
Jack mengernyit saat melihat luka sabetan yang cukup dalam di bahu gadis itu. Jack mengumpat. Siapa yang tega menyakiti seorang gadis? Sebenarnya siapa gadis ini dan apa masalahnya?
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
arniya
mampir lagi sama
2024-11-09
0
Wahda Nia
aku mampir Thor
2024-02-28
1
Griselda Nirbita
𝙮𝙪𝙥 𝙖𝙠𝙪 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙩𝙝𝙤𝙧
2024-02-23
0