Sampai pagi menjelang, gadis bernama Louisa itu masih belum bangun juga. Jack meraih ponselnya yang terus bergetar di atas meja. Jack menjauh dari Louisa dan mengangkat panggilan dari saudara kembarnya Jared. Begitu dia menggeser ikon hijaunya wajah Jared terlihat langsung menyapa.
"Hai, Jack where are you?"
"Aku ada di San Fransisco, Kak. Ada apa?" Jack mengernyit saat melihat penampilan Jared yang tampak lain dari biasanya. Belum lagi sempat bertanya, tiba-tiba saudara kembar Jack mengatakan jika dia akan menikah malam ini juga. Tentu saja hal itu cukup mengagetkan dirinya.
"Wow, are you serious?" tanya Jack tak percaya.
"Yes, Jack. Maaf ini terkesan buru-buru. Daddy yang merencanakan semuanya. Awalnya aku ingin membuat diner romantis, tapi daddy membuatnya menjadi pernikahan mendadak. Ku harap Diana tidak akan pingsan nanti." Jack dan Jared tertawa bersamaan.
"Aku ikut bahagia mendengarnya kak. Sudah saatnya kau mengakhiri kesendirianmu. Ku harap Diana menjadi istri yang bisa mengimbangimu," ucap Jack. Namun, tiba-tiba ....
PYAAAR!
Jack menoleh ke sumber suara, "Aku akan menghubungimu lagi, Kak. Semoga semuanya lancar. Bye." Jack mematikan sambungannya secara sepihak.
Jack meletakkan ponselnya dan segera mendekati Louisa. Dia melihat gelas minum yang semalam jatuh di lantai.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Jack. Louisa menoleh dan menatap Jack dengan tatapan tajam.
"Siapa kau?" tanya Louisa, dia mendekap selimutnya saat menyadari tubuh bagian atasnya tak tertutup apapun.
"Kau lupa denganku?" tanya Jack. Louisa tampak berpikir dia memukul kepalanya. Agar mengingat Jack.
"Hei, jangan lakukan itu, kau akan menyakiti dirimu sendiri." Jack menahan tangan Louisa, gadis itu menatap Jack dengan sendu.
"Semalam kau dikejar seseorang dan kau meminta bantuan padaku. Kau ingat?"
Louisa kembali terpaku dan menatap wajah Jackson. Entah mengapa, Jackson merasa ada yang salah dengan Louisa. Dia seperti kesulitan mengingat dirinya.
Louisa tiba-tiba menangis, Jack benar-benar dibuat frustrasi. Gadis itu sepertinya bermasalah. Jack mengacak rambutnya kasar dan berdecak. Dia bingung bagaimana menenangkan seorang gadis yang sedang menangis itu. Biasanya jika dia menghadapi gadis-gadis yang mengejarnya, Jack akan langsung meninggalkan para gadis itu jika mereka sudah mengeluarkan air matanya, tapi Louisa adalah sebuah pengecualian.
"Hei, ku mohon berhentilah menangis. Aku tidak tahu harus berbuat apa agar kau tidak bersedih lagi. Kau bisa menceritakan masalahmu padaku."
"Apa kau bisa membantuku lagi? Orang-orang itu pasti akan kesini lagi dan menangkapku lagi, aku benar-benar takut."
"Memang kenapa orang-orang itu mengejarmu?"
"Karena aku membuang barang mereka?"
"Apa itu?" tanya Jack penasaran.
"Sabu. Ayah tiriku berhutang pada seorang bandar narkoba. Setelah ibuku meninggal, Ayah tiriku mengantarku pada bandar narkoba itu. Mereka menjadikan aku kurir narkoba. Tidak hanya itu, mereka akan menyiksaku tiap aku menolak. Setiap setelah mengirim sabu, mereka menyuntikkan sesuatu padaku hingga paginya aku seperti melupakan kejadian-kejadian sebelumnya. Dan semalam aku kembali diminta mengirim paket sabu, Mereka menyuruhku bertemu di dekat Golden Gate. Namun, saat itu aku benar-benar ketakutan karena ada mobil polisi berpatroli. Tanpa pikir panjang aku membuang paket itu. Orang-orang itu pasti sekarang sedang menyisir tempat ini untuk mencariku. Apa yang harus aku lakukan?"
Louisa menggigiti kukunya ketakutan. Jack menghela napas panjang. "Tenanglah, kau akan baik-baik saja. Aku akan melindungimu."
Jack tanpa sadar mengucapkan sebuah janji pada Louisa. Entah kenapa dia sangat iba dengan gadis itu. Jack bahkan tak tahu bandar narkoba mana yang memperkerjakan Louisa.
Setelah Louisa cukup tenang. Jack mengambil ponselnya dan berniat menghubungi Mario. Dia rasa Mario pasti tau orang yang dimaksudkan oleh Louisa.
"Kau tahu siapa nama bandar narkoba itu?"
"Aku tidak tahu itu nama aslinya atau bukan, tapi anak buahnya selalu memanggilnya tuan Zeus."
"Zeus?"
"Ya, ku rasa itu namanya."
"Baiklah, aku akan menghubungi temanku dulu. sebaiknya kau beristirahat. Luka dibahumu cukup parah."
"Ehm, apa kau tidak punya baju untukku?"
"Baju?"
"Ya, a_aku tidak nyaman seperti ini. La_lagipula bajuku sudah tidak bisa aku kenakan."
Jack segera masuk ke kamarnya dan mencari 1 kemeja. Dia memberikannya pada Louisa. Louisa langsung memakainya dengan sangat hati-hati. Lengannya masih begitu sakit untuk digerakkan.
Saat Louisa mendesis, tanpa sadar Jack menoleh. Pemuda itu terpaku melihat dada Louisa yang terbuka. Jack seketika menelan salivanya kasar.
"Oh ****," umpat Jack.
Jack langsung membuang muka dan meninggalkan Louisa. Jack tak tahu apakah keputusan yang diambilnya benar atau salah. Dia hanya mengikuti naluri dan sisi rasa kemanusiaannya. Setelah ini dia akan menghubungi Mario. Jika perlu dia akan meminta ayahnya mengirim anak buahnya ke Amerika untuk membantunya.
...****************...
Visual Louisa Cullen & Jackson (Bagi kalian yang mengikuti dari Genius twins boy dan bertanya kenapa beda dengan visual Jared. Di sini karena pembawaan Jack lebih ke slengekan dan selalu berpenampilan kasual)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
momkevin
lebih ganteng jack🥰🥰
2024-10-07
0
Femmy Femmy
serasi cantik dan ganteng
2024-07-22
0
Fitrinur Mahmudah
ganteng am Jack nya Thor🤩 cewek jg cantik bgt visual nya...suka2 😘👍
2023-11-09
5