Hantu Labil

"Kamar tempatku cukup luas, dengan beberapa fasilitas seperti, toilet dengan ukuran yang cukup dan dapur mini yang cukup hanya untuk satu kompor kecil dan rak. Lemari dan ranjang yang cukup lebar, mungkin bisa untuk berdua walaupun agak berdesakan, mungkin keliatannya sesak tapi masih boleh untuk berdua."

Jam 10 pagi menjelang siang tentunya, aku terbaring di atas kasur yang empuk dan tersadar dengan kepala yang sedikit pusing. Ternyata aku pingsan sudah dua jam lamanya, aku bertanya-tanya, "Kenapa aku pingsan? Apakah aku kelaparan? Tapi kepala ku terasa pening."

Setelahku ingat-ingat, "wajah ku di pukul oleh seorang wanita, tapi kenapa?" Tanya ku dengan berusaha mengingat kejadian itu.

"Tangan! Yah tangan, aku memegang tangannya sehingga dia marah dan memukuliku, sungguh kekuatan yang luar biasa."

Ku tegapkan posisi badanku, menyenderkannya ke belakang, dengan memegangi kepalaku. Perlahan aku menoleh ke arah sampingku, aku melihat seorang gadis, gadis yang ada di ingatanku yang memukuliku.

"HAH!"

Dengan kaget aku melihatnya, dengan raut wajah bersalah, dia meminta maaf dengan menundukkan kepalanya seperti tidak ingin menatapku. Aku tidak tahu bagaimana harusnya aku bersikap kepadanya, tapi aku memaafkannya.

"Tunggu sebentar, akan kuambilkan kau segelas air," ucapnya dengan cepat mengambilkanku air. Dengan menundukkan pandangannya dia memberikanku segelas air minum, tanpa melihatku. Aku tetap berterimakasih kepadanya.

Aku meneguk segelas air yang dia berikan.

[Gluk!]

Dengan satu tegukan, aku langsung memuntahkannya, dia marah kepadaku karena aku mengotori selimut dan lantai. Aku memberi tahukannya kalau air yang dia berikan itu rasanya tidak enak, seperti meminum segelas air yang di penuhi lumut.

Dia menyadari sesuatu dengan mendengar perkataanku tersebut. Dia mengatakan, hal yang dia sadari adalah selama ini dia tidak pernah makan ataupun minum. Entah mengapa aku tidak terkejut sama sekali dengan pernyataannya itu. Ya, mungkin karena dia seorang hantu, jadi dia tidak butuh itu semua.

Jadi selama 2 bulan ini yang dia ingat, hanya melakukan kegiatan bersih-bersih, menangis, lalu kemudian tertidur, begitulah aktifitasnya selama ini sebelum aku datang ke kamar ini. Pantas saja waktu pertama kali memasuki kamar ini, tampak bersih dan rapih, berbeda dengan apa yang dikatakan Pak Roni, yang mengatakan kalau kamar ini sedikit berantakan.

"Baiklah kalau begitu, biar aku yang membersihkan selimut ini dan lantainya." Usul ku kepadanya, entah mengapa dia terlihat bingung mencari sesuatu, kasur di acak-acaknya, bahkan baju-baju dalam lemari pun di hamburkannya keluar dari dalam lemari, tidak hanya itu pakaian dan segala kebutuhanku yang masih di dalam koper ingin dia obrak-abrik.

"Apa yang kau lakukan? Kau membuat semuanya jadi berantakan. Bukan hanya kasur dan bantal-bantal itu, bahkan isi lemari pun kau hamburkan! Dan sekarang kau ingin membuka koperku? Sebenarnya apa yang sedang kau cari?" Kata ku kepadanya agak kesal.

Celingak-celinguk gayanya seperti mencari sesuatu. Melihat kamar ini jadi berantakan membuatku menepuk jidat sembari menggelengkan kepalaku. Butuh seharian penuh untuk membereskan kekacauan ini. "Aku akan keluar mencari makanan dan membeli minum," ucapku kepadanya.

"Tunggu! Aku juga ikut bersamamu, aku bosan di kamar ini," cetusnya dengan menatapku kesal.

"Apa-apaan perempuan ini, dengan santainya dia mengatakan bosan! Setelah mengacak-acak seluruh kamar! Aku tidak habis pikir dengan kelakuannya ini," ucapku dalam hati sambil menatapnya kesal.

"Tunggu sebentar! Apakah kau tidak waras? Bagaimana jika penghuni yang lain melihat kita berdua keluar dari kamar yang sama?" Aku mengatakan itu dengan lantang dan melupakan kalau dia adalah seorang hantu.

"Apa kau sudah lupa? Bahkan kedua temanmu yang masuk ke kamar ini pagi tadi tidak dapat melihatku, apakah kau mengejekku dengan mengatakan seperti itu? Ujarnya dengan nada yang kesal.

Karena aku tidak ingin mendapat pukulan dari dia lagi, aku langsung meminta maaf kepadanya, menjelaskan kalau bukan itu maksud dari perkataanku. Kuharap dia bisa mengerti dengan maksudku berkata seperti itu.

"Baiklah kalau begitu aku memaafkanmu.tapi ingat! Jika kau berani-berani menyentuhku atau mengejekku! Aku akan mengajarmu tanpa ampun," dia mengatakan itu dengan memperlihatkan kepalan tangannya ke arahku.

Sepertinya hidupku bakalan sial selama 3 tahun kedepan jika dia tetap di kamar ini. Perbincangan singkat kami berdua selesai, setelah membasuh wajahku, aku segera keluar dari kamar, aku berbalik melihatnya masih tetap berdiri di depan pintu tanpa mau melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Aku melihatnya merasa sedih, di raut wajahnya yang tertunduk lesuh dan seluruh badannya gemetar ketika ingin melangka keluar. Aku penasaran melihatnya dan menanyakan, "Ada apa? Apa yang sedang kau lakukan?"

Dia tidak tau apa yang terjadi kepadanya, dia mengatakan kalau begitu berat kakinya melangkah keluar dari kamar. Jika saja ada Oma di sini, aku bisa meminta kepadanya untuk membantunya.

"Baiklah, melihat kondisimu seperti itu lebih baik kau tetap di kamar saja dan membereskan apa yang telah kau perbuat pada kamar ini!" aku mengatakannya dengan menutup pintu perlahan.

"Baiklah aku tidak jadi ikut bersamamu, tapi belikan aku juga yah! hehehehe."  Entah apa yang terjadi tapi dia mengatakan itu dengan senyum yang lebar. Begitu cepat perubahan sikapnya itu.

Saat berjalan menuju ke minimarket, sebelum turun tangga dan melewati kamar Adi dan Ica, aku sempat berpikir ingin menceritakan apa yang telah terjadi, setalahku renungkan kembali alangkah baiknya kalau aku menyimpannya untuk sementara waktu.

Saat aku kembali dari berbelanja, aku melihat penghuni lain masuk ke kamarnya dan di belakangnya ada seorang nenek masuk ke kamarnya menembus pintu, sebelum nenek itu masuk dia sempat menoleh ke arahku dan tersenyum,  setelah membalas senyumannya itu dengan sedikit terkejut dan takut, Adi melihatku dan menegurku.

"Apa yang kau lakukan tersenyum melihat kamar itu?" tanya Adi memegang pundakku. Senyumku tiba-tiba hilang setelah melihat Adi, aku mencoba menghindarinya, kalau saja dia bertanya tentang apa yang terjadi di kamarku pagi ini.

Aku mengatakan tidak apa-apa kepadanya dengan melanjutkan langkahku yang terhenti kembali kamarku. Adi hanya terdiam menatapku dan melihatku melangkah menjauh menuju kamarku. Mungkin dia akan bertanya-tanya, kenapa aku membeli dua porsi makanan di jam segini.

Sesampaiku di depan kamar dan membuka pintu, melihatnya berbaring santai di atas tempat tidur dengan kondisi ruangan yang masih berantakan. "Kau sudah kembali yah? Jadi apa yang kau belikan untukku, mana makananku?" Dengan santainya dia mengatakan itu.

"Mengapa kau tidak membereskan kekacauan ini selama aku pergi?" Dengan kesal aku mengatakannya

"Setelah kau ada di sini aku jadi malas-malasan melakukan rutinitasku!" jawabnya tanpa merasa bersalah.

Padahal aku berharap sekolah ke kota menjauh dari desa itu agar terhindar dari masalah yang berkaitan dengan hal-hal seperti ini, yang di sebabkan oleh hantu. Kekacauan ini akan terus terjadi selama 3 tahunku.

Dengan sedih aku meratapi nasibku ini.

Terpopuler

Comments

al-fatah

al-fatah

lupa kasih " kah

2023-07-17

0

Ayano

Ayano

Jadi ngerasa mereka kek PMS 🤣🤣🤣. Labil banget emosinya

2023-04-04

1

lihat semua
Episodes
1 Menuju Kota
2 Wanita Di Kamar Kos
3 Perkenalan
4 Hantu Penasaran
5 Hantu Labil
6 Memiliki Hasrat
7 Nenek Dan Seorang Gadis
8 Langkah Pertama
9 Sebuah Gelang
10 Nasi Goreng Hantu
11 Abang Ari
12 Nadin Dan Masa Lalunya
13 Sebuah Perasaan!
14 Maaf Dan Terimakasih
15 Stay Cool
16 Kejutan Dari Indah
17 Si Anak Indigo
18 Kegaduhan Di Ruang UKS
19 INDIGO
20 Menjadi Pusat Perhatian
21 Buli Si Pembuli
22 Tanggung Bersama
23 Hubungan
24 Beranikan Dirimu
25 Poltergeist
26 Petualangan Akan di Mulai
27 Semua Akan Baik-Baik Saja
28 Penjelasan Dari Seorang Guru
29 Memiliki Sebuah Hubungan
30 Keluak Si Kucing Hitam
31 PANIK
32 Perasaan Yang Kurasakan
33 Di Dalam Kamar Kos
34 Di Dalam Fikiranku
35 Kekhawatiran
36 Rumor Hantu Di Kota Jeruk Purut
37 Aku Sangat Senang
38 Tika Gadis Yang Terobsesi Dengan Hal Mistis Dan Supranatural
39 Ghost In Kos
40 Anak Baru
41 CENAYANG
42 Rencana Coki
43 Remaja Dari Desa Pesisir Pantai
44 Melihatnya
45 Apa yang Dia Pikirkan?
46 Apa Yang Terjadi
47 Perlakuan Buruk
48 Tak Seperti Apa Yang Kurasakan
49 Mengalahkan Indah-nya kelap-Kelip Lampu Di Kota
50 Bersenang-Senang
51 Keributan
52 Anak Dari Pemilik Restoran Berbintang
53 Teman-Temanku
54 Kebersamaan
55 Tersesat Di Jalan
56 Rumah Angker
57 Aura Negatif
58 Membutuhkan Bantuan
59 Bergegas
60 Panti Asuhan
61 Tanpa Pamri
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Menuju Kota
2
Wanita Di Kamar Kos
3
Perkenalan
4
Hantu Penasaran
5
Hantu Labil
6
Memiliki Hasrat
7
Nenek Dan Seorang Gadis
8
Langkah Pertama
9
Sebuah Gelang
10
Nasi Goreng Hantu
11
Abang Ari
12
Nadin Dan Masa Lalunya
13
Sebuah Perasaan!
14
Maaf Dan Terimakasih
15
Stay Cool
16
Kejutan Dari Indah
17
Si Anak Indigo
18
Kegaduhan Di Ruang UKS
19
INDIGO
20
Menjadi Pusat Perhatian
21
Buli Si Pembuli
22
Tanggung Bersama
23
Hubungan
24
Beranikan Dirimu
25
Poltergeist
26
Petualangan Akan di Mulai
27
Semua Akan Baik-Baik Saja
28
Penjelasan Dari Seorang Guru
29
Memiliki Sebuah Hubungan
30
Keluak Si Kucing Hitam
31
PANIK
32
Perasaan Yang Kurasakan
33
Di Dalam Kamar Kos
34
Di Dalam Fikiranku
35
Kekhawatiran
36
Rumor Hantu Di Kota Jeruk Purut
37
Aku Sangat Senang
38
Tika Gadis Yang Terobsesi Dengan Hal Mistis Dan Supranatural
39
Ghost In Kos
40
Anak Baru
41
CENAYANG
42
Rencana Coki
43
Remaja Dari Desa Pesisir Pantai
44
Melihatnya
45
Apa yang Dia Pikirkan?
46
Apa Yang Terjadi
47
Perlakuan Buruk
48
Tak Seperti Apa Yang Kurasakan
49
Mengalahkan Indah-nya kelap-Kelip Lampu Di Kota
50
Bersenang-Senang
51
Keributan
52
Anak Dari Pemilik Restoran Berbintang
53
Teman-Temanku
54
Kebersamaan
55
Tersesat Di Jalan
56
Rumah Angker
57
Aura Negatif
58
Membutuhkan Bantuan
59
Bergegas
60
Panti Asuhan
61
Tanpa Pamri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!