Sedikit Cahaya

Adel adalah sosok perempuan kuat di mata Dirga, air mata yang Adel keluarkan pada saat itu membuat Dirga tidak mungkin berdiam diri. Dia pun langsung menatap ke arah Rara dengan wajah serius

"Apa benar yang di bilang mbak Adel ini Ra? apa ada yang mau kamu jelasin sama kami?" tanya Dirga dengan tegas

Rara pun mulai menatap ke arah Dirga dengan air mata yang hebat

"Aku benar-benar ga tau apa-apa mas, aku ga tau kenapa aku bisa tidur di samping mas Adit dengan kea..."

Rara tidak bisa menyelesaikan kata-kata yang akan dia ucapkan pada saat itu, karena Adel yang merasa marah dan muak melemparkan sebuah barang yang berada di atas meja ke sembarang arah dengan sangat kuat. Semua mata pun langsung tertuju ke arah Adel

"Apa kamu ga percaya sama omongan mbak Dirga? apa kamu masih mau membela adik kesayangan kamu ini?" tanya Adel dengan nada sinis

"Bukan begitu mbak, posisi aku di sini tidak akan membela siapapun. Tapi ga ada salahnya kalau kita dengar penjelasan dari Rara juga." jelas Dirga

Adel langsung tersenyum sinis

"Terserah kamu mau berbuat apa untuk membela adik kesayangan kamu ini, yang pasti sekarang kamu sudah tau kelakuan adik kamu ini." ucap Adel dengan sinis

Adel pun langsung menatap ke arah Rara dengan tatapan mata yang terlihat sama

"Mbak ga pernah menyangka kalau kamu perempuan yang seperti ini Ra, mbak yakin bapak dan ibu menangis di sana karena melihat kelakuan kamu di sini. Selamat ya Ra kamu sudah berhasil menghancurkan rumah tangga mbak," lanjut Adel

"Kita omongin dulu semuanya baik-baik ya mbak"

"Bagi mbak semuanya sudah jelas Dirga, sudah ga ada lagi perlu di bicarakan," jawab Adel dengan tegas

"Jadi menurut mbak bagaimana baiknya? apa aku bawa aja Rara dari sini?"

"Terserah kamu aja Dirga karena mbak sudah tidak mau perduli apapun tentang Rara, yang pasti keputusan mbak saat ini sudah bulat. Mbak mau minta cerai dari mas Adit dan mbak akan minta mas Adit untuk menikahi Rara," ucap Adel dengan tegas

Untuk kesekian kalinya Dirga di buat terkejut oleh sang kakak, dia pun langsung menatap ke arah Adel dengan wajah serius

"Maksud mbak apa ya mbak? apa dengan aku membawa Rara dari rumah ini masih belum cukup?" tanya Dirga dengan serius

Adel pun tersenyum sinis lalu menatap ke arah Rara dengan tatapan mata yang sama

"Apa kamu mau membiarkan adik kesayangan kamu itu rusak tanpa ada yang bertanggung jawab?"

"Sekarang aku harus bagaimana? aku juga belum tau cerita dari pihak Rara, masa aku mau ambil keputusan begitu aja." ucap Dirga di dalam hatinya

Dirga pun membuang nafasnya dengan kasar lalu menatap serius ke arah Adel

"Bukan begitu mbak, tapi apa ga sebaiknya kita tanya dulu keinginan mas Adit dan Rara itu apa?"

"Apa yang sebenarnya menjadi pertimbangan kamu Dirga? perceraian mbak atau keinginan adik kamu?"

"Aku mempertimbangkan semuanya mbak, aku sudah bilang tadi kalau aku ga akan memihak ke siapapun." ucap Dirga dengan tegas

Lagi-lagi Adel menampilkan sebuah senyuman yang terlihat sinis

"Seharusnya kalian berterima kasih sama mbak karena mbak masih berbaik hati untuk meminta mas Adit bertanggung jawab sama Rara, tapi kalau mereka berdua tetap bersikeras untuk tidak menikah itu akan menjadi urusan mereka berdua. Keputusan mbak untuk bercerai sama mas Adit tetap tidak akan berubah," ucap Adel dengan tegas

Dirga masih berusaha untuk mencoba menasehati sang kakak agar membicarakan semuanya secara baik-baik terlebih dahulu, tetapi sudah pasti itu semua tidak ada artinya sama sekali karena Adel tetap pada pendiriannya. Dirga pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah dengan keputusan Adel pada saat itu

Dirga membuat keputusan untuk membawa Rara pergi dari rumah mewah tersebut, karena dia yakin Rara akan merasa canggung bila dia tetap berada di rumah mewah tersebut. Dirga juga membantu Rara untuk merapikan barang-barang miliknya dan langsung membawa Rara pergi dari rumah itu

Di sepanjang perjalanan menuju ke rumah Dirga hanya ada keheningan di antara mereka berdua, sesekali Dirga melirik ke arah Rara dan Rara hanya terdiam dan terus menangis tanpa henti

"Mas minta maaf sama kamu ya Ra karena sebagai seorang kakak mas Dirga ga berhasil menjaga kamu dengan baik, seharusnya dari awal mas bersikeras supaya kamu tinggal sama mas Dirga aja. Maaf karena tadi mas juga ga bisa banyak membantu kamu, tapi mas yakin kamu ga akan mungkin melakukan itu semua." ucap Dirga di dalam hatinya

Hati kecil Dirga pad saat itu tidak bisa mempercayai bahwa Rara yang dia kenal sanggup melakukan hal tersebut, bahkan keadaan Rara yang terlihat sangat terpukul membuat dia semakin yakin bahwa sang adik benar-benar tidak bersalah dalam hal itu

Akhirnya Rara pun tiba di rumah milik Dirga rumah itu berbeda jauh dengan rumah mewah yang Adel miliki, rumah Dirga hanya mempunyai dua buah kamar bahkan untuk memiliki rumah tersebut Dirga masih harus menyicil. Semua itu karena keadaan uang Dirga dan Adel jauh berbeda, bahkan Adel memiliki seorang Adit yang selalu mengabulkan semua keinginan sang istri

"Mulai sekarang kamu tinggal di sini aja ya Ra, mas tau rumah mas Dirga ga sebagus rumah mbak Adel. Tapi mas yakin untuk saat ini kamu bisa lebih tenang kalau tinggal di sini." ucap Dirga dengan lembut

Rara hanya bisa menjawab dengan anggukan kepalanya karena air matanya masih terus mengalir, Dirga pun mulai membawa Rara masuk ke dalam rumahnya dan langsung membawa Rara ke dalam kamarnya

"Sebaiknya malam ini kamu istirahat aja dulu Ra, kalau besok keadaan kamu sudah lebih tenang kita baru bahas tentang masalah ini ya." ucap Dirga dengan lembut

Tiba-tiba saja Rara langsung memeluk tubuh sang kakak dengan sangat erat, pada saat itu Dirga seperti bisa merasakan yang sedang Rara rasakan dia pun membalas pelukan sang adik

"Kamu harus kuat ya Ra, mas Dirga memang ga tau apa yang sedang terjadi. Tapi mas yakin kamu ga akan sanggup untuk melakukan hal itu Ra," ucap Dirga dengan lembut

Dan akhirnya Rara pun bisa menangis dengan hebatnya di dalam pelukan sang kakak

"Terima kasih mas, terima kasih karena kamu tetap percaya sama aku dan bersikap baik sama aku. Karena saat ini yang aku butuhkan cuma seseorang yang bisa percaya sama aku mas," ucap Rara di dalam hatinya

Sikap yang Dirga tunjukkan membuat Rara bisa mendapatkan sedikit cahaya di kegelapan yang menyelimuti hatinya pada saat itu

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kok semua ucapan Adel semakin memperkuat kecurigaan kalau dia ada di balik semua kejadian itu..

2024-01-02

0

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Lanjut

2023-06-09

1

sri hasan basri, S.Pd.

sri hasan basri, S.Pd.

adel kayak g bersaudara aja dg rara, kok g ada rasa percaya sedikitpun, sbg saudara, pling tdk adel tau sifat saudaranya kayak apa, dan dengar dulu penjelasan mereka, toh adel melihat mereka dlm keadaan tidur, bkan dlm keadaan bergelut. selain itu kok bisa2nya adel justru menyuruh rara mengantarkan berkas utk Adit, apa itu tdk mencurigakan. utk saat ini sih aku yakin jebakan utk Adit dan rara, tersangka belum ada teridentifikasi kecuali adel sendiri, motifnya, belum jelas sih. tpi jika pun bkan adel, sgt disayangkan sikap adel sgt tdk bijak dan justru menjuruskan dia sbg tersangka penjebakan.

2023-05-25

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Bencana Besar
3 Tidak Di Beri Kesempatan Untuk Menjelaskan
4 Kejamnya Dunia
5 Sedikit Cahaya
6 Mencari Tau Kebenaran
7 Kebaikan Terakhir
8 Pernikahan Adit Dan Rara
9 Hati Yang Telah Berubah
10 Menguatkan Hati
11 Seperti Orang Bodoh
12 Hanya Di Dalam Hati
13 Perasaan Yang Mengganggu
14 Hati Yang Berantakan
15 Keinginan Untuk Bercerai
16 Cari Mati Sendiri
17 Menjalani Peran Dengan Baik
18 Ada Yang Salah
19 Mulai Ragu
20 Mengulang Kesalahan Yang Sama
21 Perempuan Bodoh
22 Niat Untuk Rujuk
23 Amarah Adit
24 Nasihat Harun
25 Terasa Sedikit Aneh
26 Tekad Rara
27 Sahabat Yang Baik
28 Lingkaran Yang Sama
29 Memulai Atau Melepaskan
30 Merubah Sikap
31 Memberi Pelajaran
32 Amarah Rara
33 Melambung Tinggi
34 Hanya Sebatas Kakak
35 Debaran Di Dalam Dada
36 Masakan Terakhir
37 Peran Sebagai Seorang Suami
38 Perempuan Baik
39 Serangan Yang Nyata
40 Menaruh Harapan
41 Cita-cita Rara
42 Akan Menjaga Dengan Baik
43 Berpikiran Buruk
44 Sudah Menemukan
45 Kepolosan Rara
46 Perasaan Yang Mengganggu
47 Cemburu
48 Hari Sial
49 Masih Ada Yang Terlewat
50 Butuh Bukti Yang Nyata
51 Ancaman Adit
52 Mengabaikan Semua Tentang Rara
53 Berjuang Untuk Melupakan
54 Mantan Kakak Ipar Atau Suami?
55 Salah Sangka
56 Akting Jonathan
57 Surat Dari Rara
58 Istri Kecilku
59 Keinginan Adit
60 Sama-sama Korban
61 Perempuan Yang Pernah Singgah
62 Terjadi Dengan Sendirinya
63 Kembali Ke Keluarga Erlangga
64 Syarat Dari Adit
65 Kesombongan Adel
66 Janji Adit
67 Tujuan Yang Sama
68 Keinginan Wulan
69 Kebodohan Adel
70 Gaji?
71 Menjemput Istri
72 Hadiah Untuk Adit
73 Meminta Maaf
74 Sakit Karena Kangen
75 Tidur Di Kamar Yang Sama
76 Hukuman Dari Rara
77 Pagi Yang Indah
78 Kata Maaf Dari Kamu Sangat Berarti
79 Merasa Lebih Tenang
80 Boleh Aku Peluk Kamu?
81 Cinta Pertama Rara
82 Mengungkapkan Perasaan
83 Suami
84 Memastikan
85 Baju Dinas
86 Penjelasan Dari Adit
87 Malam Pertama
88 Malam Ini Kamu Ratunya
89 Pengakuan Dari Jonathan
90 Tantangan Untuk Jonathan
91 Terima Kasih
92 Perasaan Iri
93 Alasan Konyol
94 Mengharapkan Permintaan Maaf
95 Jengkel Bercampur Bahagia
96 Terima Kasih
97 Permintaan Haikal
98 Pantas Untuk Bahagia
99 Mewujudkan Keinginan Rara
100 Nasihat Sang Papa
101 Keinginan Haikal
102 Biarkan Waktu Yang Menentukan
103 Drama Kecil
104 Hukuman Untuk Rara
105 Kekecewaan Pertama
106 Perubahan Sikap Haikal
107 Menutupi Sesuatu
108 Langkah Yang Salah
109 Keanehan Rara
110 Perubahan Sikap Rara
111 Menjemput Haikal
112 Pilihan Haikal
113 Kehamilan Rara
114 Hari Bahagia
115 Penangkapan Jonathan
116 Peran Rendi
117 Seperti Mimpi ( TAMAT )
118 pengumuman
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Kisah
2
Bencana Besar
3
Tidak Di Beri Kesempatan Untuk Menjelaskan
4
Kejamnya Dunia
5
Sedikit Cahaya
6
Mencari Tau Kebenaran
7
Kebaikan Terakhir
8
Pernikahan Adit Dan Rara
9
Hati Yang Telah Berubah
10
Menguatkan Hati
11
Seperti Orang Bodoh
12
Hanya Di Dalam Hati
13
Perasaan Yang Mengganggu
14
Hati Yang Berantakan
15
Keinginan Untuk Bercerai
16
Cari Mati Sendiri
17
Menjalani Peran Dengan Baik
18
Ada Yang Salah
19
Mulai Ragu
20
Mengulang Kesalahan Yang Sama
21
Perempuan Bodoh
22
Niat Untuk Rujuk
23
Amarah Adit
24
Nasihat Harun
25
Terasa Sedikit Aneh
26
Tekad Rara
27
Sahabat Yang Baik
28
Lingkaran Yang Sama
29
Memulai Atau Melepaskan
30
Merubah Sikap
31
Memberi Pelajaran
32
Amarah Rara
33
Melambung Tinggi
34
Hanya Sebatas Kakak
35
Debaran Di Dalam Dada
36
Masakan Terakhir
37
Peran Sebagai Seorang Suami
38
Perempuan Baik
39
Serangan Yang Nyata
40
Menaruh Harapan
41
Cita-cita Rara
42
Akan Menjaga Dengan Baik
43
Berpikiran Buruk
44
Sudah Menemukan
45
Kepolosan Rara
46
Perasaan Yang Mengganggu
47
Cemburu
48
Hari Sial
49
Masih Ada Yang Terlewat
50
Butuh Bukti Yang Nyata
51
Ancaman Adit
52
Mengabaikan Semua Tentang Rara
53
Berjuang Untuk Melupakan
54
Mantan Kakak Ipar Atau Suami?
55
Salah Sangka
56
Akting Jonathan
57
Surat Dari Rara
58
Istri Kecilku
59
Keinginan Adit
60
Sama-sama Korban
61
Perempuan Yang Pernah Singgah
62
Terjadi Dengan Sendirinya
63
Kembali Ke Keluarga Erlangga
64
Syarat Dari Adit
65
Kesombongan Adel
66
Janji Adit
67
Tujuan Yang Sama
68
Keinginan Wulan
69
Kebodohan Adel
70
Gaji?
71
Menjemput Istri
72
Hadiah Untuk Adit
73
Meminta Maaf
74
Sakit Karena Kangen
75
Tidur Di Kamar Yang Sama
76
Hukuman Dari Rara
77
Pagi Yang Indah
78
Kata Maaf Dari Kamu Sangat Berarti
79
Merasa Lebih Tenang
80
Boleh Aku Peluk Kamu?
81
Cinta Pertama Rara
82
Mengungkapkan Perasaan
83
Suami
84
Memastikan
85
Baju Dinas
86
Penjelasan Dari Adit
87
Malam Pertama
88
Malam Ini Kamu Ratunya
89
Pengakuan Dari Jonathan
90
Tantangan Untuk Jonathan
91
Terima Kasih
92
Perasaan Iri
93
Alasan Konyol
94
Mengharapkan Permintaan Maaf
95
Jengkel Bercampur Bahagia
96
Terima Kasih
97
Permintaan Haikal
98
Pantas Untuk Bahagia
99
Mewujudkan Keinginan Rara
100
Nasihat Sang Papa
101
Keinginan Haikal
102
Biarkan Waktu Yang Menentukan
103
Drama Kecil
104
Hukuman Untuk Rara
105
Kekecewaan Pertama
106
Perubahan Sikap Haikal
107
Menutupi Sesuatu
108
Langkah Yang Salah
109
Keanehan Rara
110
Perubahan Sikap Rara
111
Menjemput Haikal
112
Pilihan Haikal
113
Kehamilan Rara
114
Hari Bahagia
115
Penangkapan Jonathan
116
Peran Rendi
117
Seperti Mimpi ( TAMAT )
118
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!