Tidak Di Beri Kesempatan Untuk Menjelaskan

Adit pun mengusap wajahnya dengan kasar

"Apa-apaan ini semua? tadi malam aku cuma minta Adel untuk antar file penting ke sini dan dia bilang Rara yang mau antar file itu karena dia masih sibuk, tapi kenapa sekarang semua jadi begini?" batin Adit sambil mengeraskan rahangnya

Adit pun langsung menatap ke arah Rara dengan tajam, yang ada di dalam pikiran Adit pada saat itu adalah dia tidak melakukan kesalahan apapun. Dan secara otomatis Adit berpikir bahwa itu semua adalah ulah Rara

"Apa-apaan ini semua? apa kamu sudah gila? saya ini kakak ipar kamu yang artinya saya suami kakak kamu sendiri, kenapa kamu melakukan ini semua?" tanya Adit dengan penuh penekanan

Dengan mudah Rara bisa mengetahui bahwa tatapan mata Adit pada saat itu menunjukkan kemarahan yang teramat besar terhadap dirinya

"Maaf mas, tapi aku juga ga tau mas. Aku cuma ingat terakhir aku..."

"Dasar perempuan gila!!" ucap Adit dengan wajah penuh amarah

Rara bahkan tidak di beri kesempatan sama sekali untuk memberikan penjelasan, karena Adit langsung memotong ucapan yang akan Rara katakan pada saat itu. Terlihat dengan jelas bahwa Adit tidak ingin mendengar penjelasan yang akan Rara katakan

Adit yang saat itu sedang merasa panik langsung meraih pakaiannya dan secepat mungkin untuk memakai pakaian tersebut, dengan cepat dia segera keluar dari dalam kamar untuk menemui sang istri dan meninggalkan Rara begitu saja. Dan air mata Rara pun akhirnya mulai terjatuh dari mata indahnya

"Kenapa semua orang menatap aku dengan tatapan mata yang seperti itu, aku sendiri ga tau kenapa ini bisa terjadi?" batin Rara

Rara yang sedang larut di dalam pikirannya sendiri seperti melupakan ucapan sang kakak yang sebelumnya, sedangkan Adit yang sudah berada di luar kamar langsung melangkahkan kakinya ke arah Adel yang berada di ruang tamu

Pada awalnya Adit berniat untuk mendudukkan tubuhnya di samping sang istri, tetapi tatapan mata Adel pada saat itu menunjukkan dengan jelas bahwa dia tidak ingin Adit duduk di sampingnya. Adit pun terpaksa mengalah dan memilih mendudukkan tubuhnya di tempat yang sedikit berjarak dengan sang istri

Melihat Adit yang sudah mendudukkan tubuhnya tetapi Rara tak kunjung keluar dari dalam kamar membuat Adel kembali terpancing emosi, dengan langkah kaki yang pasti Adel menuju ke ambang pintu kamar tersebut dan menatap Rara dengan tajam

"Mau sampai kapan kamu pamer tubuh kamu itu Ra? sebelum mbak berbuat kasar sama kamu lebih baik pakai baju kamu sekarang juga dan keluar dari dalam kamar ini." ucap Adel penuh penekanan

Adel menatap ke arah Rara dengan tatapan mata seolah dia jijik melihat Rara dan segera kembali ke tempat semula lalu mendudukkan tubuhnya di sana, dengan hati yang sedang porak poranda Rara berusaha meraih pakaiannya yang tercecer di atas lantai dan secepat mungkin memakai semua pakaiannya

Setelah berpakaian dengan sempurna Rara pun menghapus air matanya yang sempat terjatuh dan mulai keluar dari dalam kamar tersebut, Adel yang melihat sosok Rara langsung menunjuk ke arah sebuah bangku yang berada di samping Adit. Dan Rara pun hanya bisa mengikuti keinginan Adel pada saat itu

Adel menatap kedua orang itu secara bergantian dengan tatapan mata yang penuh dengan rasa kekecewaan, dia tidak habis pikir bagaimana adik kandungnya sendiri tega melakukan hal tersebut bersama suaminya

"Mbak ga sangka Ra ternyata kamu perempuan seperti ini, mbak kurang baik apa sama kamu selama ini Ra?"

"Mbak tolong dengerin penjelasan aku dulu mbak, aku..."

Lagi-lagi Rara tidak bisa menyelesaikan penjelasan yang akan dia berikan karena kini Adel yang memotong ucapan yang akan dia katakan

"Cukup Ra!! mbak ga mau mendengar penjelasan apapun dari kamu!! mbak cuma bisa bilang mbak benar-benar merasa kecewa mempunyai adik seperti kamu." ucap Adel dengan tegas

Rara pun hanya bisa terdiam dan menundukkan kepalanya, air mata Rara pun terjatuh dengan sendirinya

"Kenapa ga ada satu pun orang yang mau mendengar penjelasan dari aku?" batin Rara

Adel pun mulai mengalihkan pandangan matanya ke arah sang suami, Adel menatap ke arah Adit dengan tatapan mata yang penuh amarah dan kekecewaan

"Aku rasa aku ga akan sanggup untuk mempertahankan rumah tangga kita mas, aku mau kita cerai mas." ucap Adel dengan tegas

Mendengar hal tersebut wajah Adit berubah menjadi panik, dia pun langsung memindahkan posisi duduknya tepat di samping Adel. Sedangkan Rara hanya bisa terdiam dan pasrah dengan apapun yang akan terjadi, hanya ada air mata yang terus menghiasi wajah mata indahnya

"Kamu jangan ambil keputusan saat sedang emosi sayang, kita bahas dulu semuanya baik-baik. Dan kamu juga harus dengerin penjelasan aku dong," ucap Adit lirih

Adel pun melepaskan tatapan membunuhnya ke arah sang suami

"Apa lagi yang mau kamu jelasin sama aku mas? apa kejutan yang kalian berikan tadi masih kurang jelas? atau kamu mau bilang kamu ga tau apa-apa dan bilang kalau Rara yang merayu kamu?" tanya Adel lalu tersenyum sinis

"Ya karena aku memang ga tau apapun, kamu harus percaya sama aku sayang." ucap Adit dengan wajah memelas

Adel pun memberikan senyuman yang terlihat sinis

"Kalau pun kamu mau bilang kamu ga tau apapun dan Rara yang merayu kamu, itu semua tidak bisa terjadi kalau kamu menolak mas. Kalian berdua benar-benar membuat aku muak!!"

"Rara memang ga merayu aku sayang, tapi aku juga ga tau kenapa dia bisa ada di samping aku." ucap Adit dengan yakin

Adit pun membuat sebuah kesalahan yang besar dengan mengatakan hal tersebut, karena yang ada di dalam pikiran Adel saat itu bila Rara tidak merayu adiknya maka sang suami yang menginginkan hal tersebut

"Apapun alasan kamu keputusan aku sudah bulat mas, aku mau kita cerai dan aku minta kamu bertanggung jawab dengan apa yang sudah kamu lakukan kepada Rara." ucap Adel dengan tegas

Tatapan mata Adel saat itu menunjukkan bahwa keputusan yang dia ambil sudah bulat dan tak ingin di ganggu gugat lagi, Adit tak mau menyerah begitu saja dia masih berusaha untuk memberikan pembelaan tetapi hal tersebut tak merubah keputusan Adel sama sekali

Adit yang merasa bahwa Adel sedang di kuasai oleh amarah memilih untuk mengalah pada saat itu, sedangkan Rara tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa terdiam sambil terus meneteskan air matanya

"Aku minta kamu tinggal di sini aja mas, aku ga mau Haikal harus melihat kita bertengkar saat kamu pulang ke rumah." ucap Adel dengan tegas

Adit pun terpaksa menjawab dengan anggukan kepalanya

"Dan kamu ikut mbak pulang Ra, ga pantas laki-laki dan perempuan tinggal berdua. Kamu tenang aja Ra mbak akan memberikan mas Adit untuk kamu saat kalian sudah menikah"

Rara hanya bisa pasrah dan mengikuti semua keinginan Adel pada saat itu

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

aku tebak ini Adel punya skenarii, mungkin dia ada PIL tapi timbang Adit dan Haikal diurus sama perempuan lain makanya dia mending mengorbankan adeknya sendiri dg jebakan ini

2024-03-31

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

kalau cuma ngaret file kok sampai gak sadar bisa tidur bareng..? seperti ada part yg hilang.. harus nya mereka bisa mengingat kejadian sebelum mereka berakhir di ranjang.. entah krn mereka minum obat perangsang atau mereka dibuka..

2024-01-02

0

Maliqa Effendy

Maliqa Effendy

ngga Adit ngga Rara..bodoh apa gimana deh..massk kronologinya sampe hilang gtu..

2023-06-03

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kisah
2 Bencana Besar
3 Tidak Di Beri Kesempatan Untuk Menjelaskan
4 Kejamnya Dunia
5 Sedikit Cahaya
6 Mencari Tau Kebenaran
7 Kebaikan Terakhir
8 Pernikahan Adit Dan Rara
9 Hati Yang Telah Berubah
10 Menguatkan Hati
11 Seperti Orang Bodoh
12 Hanya Di Dalam Hati
13 Perasaan Yang Mengganggu
14 Hati Yang Berantakan
15 Keinginan Untuk Bercerai
16 Cari Mati Sendiri
17 Menjalani Peran Dengan Baik
18 Ada Yang Salah
19 Mulai Ragu
20 Mengulang Kesalahan Yang Sama
21 Perempuan Bodoh
22 Niat Untuk Rujuk
23 Amarah Adit
24 Nasihat Harun
25 Terasa Sedikit Aneh
26 Tekad Rara
27 Sahabat Yang Baik
28 Lingkaran Yang Sama
29 Memulai Atau Melepaskan
30 Merubah Sikap
31 Memberi Pelajaran
32 Amarah Rara
33 Melambung Tinggi
34 Hanya Sebatas Kakak
35 Debaran Di Dalam Dada
36 Masakan Terakhir
37 Peran Sebagai Seorang Suami
38 Perempuan Baik
39 Serangan Yang Nyata
40 Menaruh Harapan
41 Cita-cita Rara
42 Akan Menjaga Dengan Baik
43 Berpikiran Buruk
44 Sudah Menemukan
45 Kepolosan Rara
46 Perasaan Yang Mengganggu
47 Cemburu
48 Hari Sial
49 Masih Ada Yang Terlewat
50 Butuh Bukti Yang Nyata
51 Ancaman Adit
52 Mengabaikan Semua Tentang Rara
53 Berjuang Untuk Melupakan
54 Mantan Kakak Ipar Atau Suami?
55 Salah Sangka
56 Akting Jonathan
57 Surat Dari Rara
58 Istri Kecilku
59 Keinginan Adit
60 Sama-sama Korban
61 Perempuan Yang Pernah Singgah
62 Terjadi Dengan Sendirinya
63 Kembali Ke Keluarga Erlangga
64 Syarat Dari Adit
65 Kesombongan Adel
66 Janji Adit
67 Tujuan Yang Sama
68 Keinginan Wulan
69 Kebodohan Adel
70 Gaji?
71 Menjemput Istri
72 Hadiah Untuk Adit
73 Meminta Maaf
74 Sakit Karena Kangen
75 Tidur Di Kamar Yang Sama
76 Hukuman Dari Rara
77 Pagi Yang Indah
78 Kata Maaf Dari Kamu Sangat Berarti
79 Merasa Lebih Tenang
80 Boleh Aku Peluk Kamu?
81 Cinta Pertama Rara
82 Mengungkapkan Perasaan
83 Suami
84 Memastikan
85 Baju Dinas
86 Penjelasan Dari Adit
87 Malam Pertama
88 Malam Ini Kamu Ratunya
89 Pengakuan Dari Jonathan
90 Tantangan Untuk Jonathan
91 Terima Kasih
92 Perasaan Iri
93 Alasan Konyol
94 Mengharapkan Permintaan Maaf
95 Jengkel Bercampur Bahagia
96 Terima Kasih
97 Permintaan Haikal
98 Pantas Untuk Bahagia
99 Mewujudkan Keinginan Rara
100 Nasihat Sang Papa
101 Keinginan Haikal
102 Biarkan Waktu Yang Menentukan
103 Drama Kecil
104 Hukuman Untuk Rara
105 Kekecewaan Pertama
106 Perubahan Sikap Haikal
107 Menutupi Sesuatu
108 Langkah Yang Salah
109 Keanehan Rara
110 Perubahan Sikap Rara
111 Menjemput Haikal
112 Pilihan Haikal
113 Kehamilan Rara
114 Hari Bahagia
115 Penangkapan Jonathan
116 Peran Rendi
117 Seperti Mimpi ( TAMAT )
118 pengumuman
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Kisah
2
Bencana Besar
3
Tidak Di Beri Kesempatan Untuk Menjelaskan
4
Kejamnya Dunia
5
Sedikit Cahaya
6
Mencari Tau Kebenaran
7
Kebaikan Terakhir
8
Pernikahan Adit Dan Rara
9
Hati Yang Telah Berubah
10
Menguatkan Hati
11
Seperti Orang Bodoh
12
Hanya Di Dalam Hati
13
Perasaan Yang Mengganggu
14
Hati Yang Berantakan
15
Keinginan Untuk Bercerai
16
Cari Mati Sendiri
17
Menjalani Peran Dengan Baik
18
Ada Yang Salah
19
Mulai Ragu
20
Mengulang Kesalahan Yang Sama
21
Perempuan Bodoh
22
Niat Untuk Rujuk
23
Amarah Adit
24
Nasihat Harun
25
Terasa Sedikit Aneh
26
Tekad Rara
27
Sahabat Yang Baik
28
Lingkaran Yang Sama
29
Memulai Atau Melepaskan
30
Merubah Sikap
31
Memberi Pelajaran
32
Amarah Rara
33
Melambung Tinggi
34
Hanya Sebatas Kakak
35
Debaran Di Dalam Dada
36
Masakan Terakhir
37
Peran Sebagai Seorang Suami
38
Perempuan Baik
39
Serangan Yang Nyata
40
Menaruh Harapan
41
Cita-cita Rara
42
Akan Menjaga Dengan Baik
43
Berpikiran Buruk
44
Sudah Menemukan
45
Kepolosan Rara
46
Perasaan Yang Mengganggu
47
Cemburu
48
Hari Sial
49
Masih Ada Yang Terlewat
50
Butuh Bukti Yang Nyata
51
Ancaman Adit
52
Mengabaikan Semua Tentang Rara
53
Berjuang Untuk Melupakan
54
Mantan Kakak Ipar Atau Suami?
55
Salah Sangka
56
Akting Jonathan
57
Surat Dari Rara
58
Istri Kecilku
59
Keinginan Adit
60
Sama-sama Korban
61
Perempuan Yang Pernah Singgah
62
Terjadi Dengan Sendirinya
63
Kembali Ke Keluarga Erlangga
64
Syarat Dari Adit
65
Kesombongan Adel
66
Janji Adit
67
Tujuan Yang Sama
68
Keinginan Wulan
69
Kebodohan Adel
70
Gaji?
71
Menjemput Istri
72
Hadiah Untuk Adit
73
Meminta Maaf
74
Sakit Karena Kangen
75
Tidur Di Kamar Yang Sama
76
Hukuman Dari Rara
77
Pagi Yang Indah
78
Kata Maaf Dari Kamu Sangat Berarti
79
Merasa Lebih Tenang
80
Boleh Aku Peluk Kamu?
81
Cinta Pertama Rara
82
Mengungkapkan Perasaan
83
Suami
84
Memastikan
85
Baju Dinas
86
Penjelasan Dari Adit
87
Malam Pertama
88
Malam Ini Kamu Ratunya
89
Pengakuan Dari Jonathan
90
Tantangan Untuk Jonathan
91
Terima Kasih
92
Perasaan Iri
93
Alasan Konyol
94
Mengharapkan Permintaan Maaf
95
Jengkel Bercampur Bahagia
96
Terima Kasih
97
Permintaan Haikal
98
Pantas Untuk Bahagia
99
Mewujudkan Keinginan Rara
100
Nasihat Sang Papa
101
Keinginan Haikal
102
Biarkan Waktu Yang Menentukan
103
Drama Kecil
104
Hukuman Untuk Rara
105
Kekecewaan Pertama
106
Perubahan Sikap Haikal
107
Menutupi Sesuatu
108
Langkah Yang Salah
109
Keanehan Rara
110
Perubahan Sikap Rara
111
Menjemput Haikal
112
Pilihan Haikal
113
Kehamilan Rara
114
Hari Bahagia
115
Penangkapan Jonathan
116
Peran Rendi
117
Seperti Mimpi ( TAMAT )
118
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!