Kesabaran Seorang Sakinah
Stanley terus memperhatikan Sakinah yang saat ini sedang bekerja. Tampak Robert yang terus memperhatikan bosnya yang sekarang sudah banyak berubah sejak dia menyukai Sakinah.
Bosnya itu sering tersenyum sendiri ketika memperhatikan Sakinah yang sedang bekerja di kantor nya melalui CCTV yang langsung tersambung ke dalam ruangan sang bos.
" Apakah Bos ingin saya membawa dia ke ranjang anda malam ini?" tanya Robert sambil tersenyum kepada Stanley yang langsung menatapnya dengan tajam.
Robert merasa ada aura dingin yang keluar dari tatapan mata Stanley terhadapnya saat ini. Membuat Robert merinding di buatnya.
" Kalau Sakinah adalah gadis seperti itu, maka aku tidak akan kesulitan untuk menjeratnya hingga saat ini. Kau jangan memukul rata setiap perempuan dengan kualitas yang sama!" ucap Stanley sambil bangkit dari tempat duduknya.
Stanly merasa sangat kesal sekali melihat Robert yang telah berani menghina wanita yang dia cintai. Yah benar! Stanley mengakui bahwa dia sangat mencintai Sakinah.
Terlihat Stanley yang keluar dari ruangannya dan kemudian menuju ke ruangan tempat Sakinah bekerja.
Wanita dengan hijab besar dan pakaian yang tertutup itu terasa begitu mempesona di mata seorang Stanley yang selama ini sudah kenyang melihat banyak gadis cantik dan seksi berlenggak lenggok di hadapannya.
Selain memiliki klub malam, diskotik, Casino dan juga bar. Perusahaan Stanley pun bergerak di bidang Entertainment dan juga modeling. Sehingga mengenai wanita cantik dan seksi tidaklah terlalu sulit bagi seorang Stanley untuk mendapatkannya biarpun setiap jam sekalipun jika dia mau.
Tetapi sejak satu bulan ini mata Stanley seakan tidak mau beralih dari seorang wanita yang bernama Sakinah. wanita sholehah yang berhasil mencuri perhatian Stanley secara diam-diam tanpa dia sadari.
Wanita yang benar-benar membuatnya merasa berbeda dan sangat ingin untuk dapat menaklukkannya. Wanita yang bahkan tidak pernah melihat wajahnya ketika mereka berbicara, benar-benar membuat Stanley sangat frustasi dibuatnya.
" Apa yang bisa saya bantu Tuan?" tanya Sakinah sambil menundukkan kepalanya ketika dia melihat Stanley yang sudah ada di dalam ruangannya.
Stanley duduk di depan Sakinah sambil melipat kedua kaki dan tangannya di depan dada bidangnya yang mempesona setiap wanita yang melihat dia.
" Kenapa kau tidak mau menatapku?" tanya Stanley merasa tersinggung.
" Bukankah tidak sopan kalau berbicara dengan orang lain, tetapi kau malah melihat ke tempat yang lain?" tegur Stanley merasa tidak senang diperlakukan seperti itu oleh karyawannya.
Sakinah menarik nafasnya dengan berat kemudian dia pun melirik sekilas kepada Stanley yang saat ini sedang melihat kepadanya dengan intens.
" Maafkan saya Tuan! Tetapi kita berdua bukan mahram. Saya tidak berhak untuk melihat anda secara langsung!" ucap Sakinah dengan lembut sehingga membuat Stanley benar-benar sangat terpukau dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini.
Stanley seakan berada di dunia yang lain ketika berhadapan dengan seorang Sakinah.
" Bagaimana caranya untuk membuatmu berhak untuk melihatku secara langsung?" tanya Stanley seperti orang bodoh saja rasanya, ketika dia berusaha untuk bicara sopan kepada Sakinah.
Seumur hidup Stanley merasa bahwa dirinya benar-benar telah menjadi laki-laki yang bodoh saat ini. Di hadapan wanita sholehah seperti Sakinah yang begitu menarik hatinya.
" Hanya istri anda yang berhak melihat anda secara langsung!" ucap Sakinah pelan, masih melihat kedua telapak tangannya yang dia letakkan di atas pangkuannya. Stanley tampak berpikir dengan keras.
" Istri saya?Jadi aku harus membuatmu menjadi istriku hanya agar kau mau melihatku?" tanya Stanley merasa kehilangan kata-kata saat berhadapan dengannya. Sakinah tampak menggelengkan kepalanya.
" Saya bilang hanya istri anda yang berhak melihat anda secara langsung. Bukan mengatakan kalau saya ingin menjadi istri anda!" ucap Sakinah merevisi apa yang dikatakan oleh Stanley kepadanya.
Stanley menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia merasa serba salah ketika berhadapan dengan Sakinah.
" Aku kan saat ini ingin melihatmu manatapku secara langsung. Bukan menunduk terus seperti itu!" protes Stanley mulai kesal.
Sakinah jadi Kehilangan kata-kata melihat bosnya yang mulai kesal terhadapnya. Tampak Stanley yang mulai mendekatkan dirinya kepada Sakinah.
" Tetapi saya tidak bisa menikah dengan anda Tuan, karena saya sudah mempunyai seorang suami." ucap Sakinah.
Bagaikan terkena sambaran petir di siang bolong. Stanley langsung bangkit dari duduknya. Dia terkejut mendapatkan kenyataan bahwa wanita yang selama satu bulan ini menarik perhatiannya ternyata adalah istri orang lain.
" Berapa lama kau sudah menikah?" tanya Stanley dengan nada dingin yang seketika membuat ruangan itu terasa begitu sangat mencekam dan menakutkan.
Sakinah merasa heran melihat Stanley yang tiba-tiba saja seperti marah kepadanya setelah mengetahui dirinya sudah menikah.
" Memang salah ya Tuan? Kalau saya sudah menikah? Perasaan urusan pribadi saya itu tidak mengganggu pekerjaan saya di sini. Tapi kenapa Anda sepertinya marah sekali mendengar Saya sudah menikah?" tanya Sakinah merasa heran dengan Stanley yang masih cemberut kepadanya.
Mendengarkan pertanyaan Sakinah tadi, telah membuat Stanley akhirnya tersadar bahwa dia saat ini sedang melakukan sesuatu hal yang sangat konyol dan membuatnya terlihat begitu bodoh.
" Tidak! Hal itu bukanlah sebuah kesalahan. Ya sudah ya. Aku pergi dulu ke ruanganku, kau lanjutkanlah pekerjaanmu!" setelah mengatakan itu Stanley pun kemudian kembali ke ruangannya dan dia terduduk lemas di kursi kebesarannya.
Robert yang melihat wajah Stanley yang tidak bersahabat dan seperti sedang marah membuatnya tidak berani untuk menegur sang Bos besar yang dia kenal sebagai orang yang bertangan dingin dan juga tidak berperasaan kepada setiap orang yang menyakiti hatinya.
" Robert kau harus menyelidiki semua hal tentang Sakinah. Aku ingin laporannya besok sudah ada di atas mejaku. Kau ingat! Semuanya! Tidak boleh ada satupun yang terlewat!" ucap Stanley memberikan perintah kepada Robert yang seperti kebingungan melihat ekspresi wajah Stanley yang tidak bersahabat sama sekali.
Robert pun hanya bisa menganggukkan kepala dan kemudian dia berpamitan kepada Stanley untuk melaksanakan tugas yang tadi diperintahkan oleh bos besarnya.
" Tampaknya akan terjadi sesuatu hal yang besar kalau sudah melihat gelagat bos besar seperti itu!" monolog Robert ketika dia meninggalkan ruangan Stanley.
Setelah Robert meninggalkan kantornya, tampak Stanley mulai uring-uringan dan merasa tidak senang selama seharian berada di kantor. Sehingga membuat sekretarisnya menjadi bingung sendiri di buatnya.
Semua pekerjaannya dianggap tidak becus dan Stanley menanggapi semuanya secara berlebihan sehingga membuat sekretarisnya sangat frustasi dan kehilangan cara untuk membuat Stanley tidak marah-marah Terus selama dia berada di dalam kantor.
" Sebenarnya ada apa dengan bos besar? Kenapa sejak tadi dia terus mengamuk dan uring-uringan seperti itu padahal tadi dia masih terlihat baik-baik saja!" ucap sekretaris Stanley merasa frustasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Nisa Wong
Mmapir perdana
2023-05-24
0
Erarefo Alfin Artharizki
bagus bangwt thor
2023-04-27
0
💥💚 Sany ❤💕
Cemburu liat sikon jg. Jangan berimbas ke orang laen jg Bos.
2023-04-13
0