NovelToon NovelToon

Kesabaran Seorang Sakinah

1. Obsesi Stanley

Stanley terus memperhatikan Sakinah yang saat ini sedang bekerja. Tampak Robert yang terus memperhatikan bosnya yang sekarang sudah banyak berubah sejak dia menyukai Sakinah.

Bosnya itu sering tersenyum sendiri ketika memperhatikan Sakinah yang sedang bekerja di kantor nya melalui CCTV yang langsung tersambung ke dalam ruangan sang bos.

" Apakah Bos ingin saya membawa dia ke ranjang anda malam ini?" tanya Robert sambil tersenyum kepada Stanley yang langsung menatapnya dengan tajam.

Robert merasa ada aura dingin yang keluar dari tatapan mata Stanley terhadapnya saat ini. Membuat Robert merinding di buatnya.

" Kalau Sakinah adalah gadis seperti itu, maka aku tidak akan kesulitan untuk menjeratnya hingga saat ini. Kau jangan memukul rata setiap perempuan dengan kualitas yang sama!" ucap Stanley sambil bangkit dari tempat duduknya.

Stanly merasa sangat kesal sekali melihat Robert yang telah berani menghina wanita yang dia cintai. Yah benar! Stanley mengakui bahwa dia sangat mencintai Sakinah.

Terlihat Stanley yang keluar dari ruangannya dan kemudian menuju ke ruangan tempat Sakinah bekerja.

Wanita dengan hijab besar dan pakaian yang tertutup itu terasa begitu mempesona di mata seorang Stanley yang selama ini sudah kenyang melihat banyak gadis cantik dan seksi berlenggak lenggok di hadapannya.

Selain memiliki klub malam, diskotik, Casino dan juga bar. Perusahaan Stanley pun bergerak di bidang Entertainment dan juga modeling. Sehingga mengenai wanita cantik dan seksi tidaklah terlalu sulit bagi seorang Stanley untuk mendapatkannya biarpun setiap jam sekalipun jika dia mau.

Tetapi sejak satu bulan ini mata Stanley seakan tidak mau beralih dari seorang wanita yang bernama Sakinah. wanita sholehah yang berhasil mencuri perhatian Stanley secara diam-diam tanpa dia sadari.

Wanita yang benar-benar membuatnya merasa berbeda dan sangat ingin untuk dapat menaklukkannya. Wanita yang bahkan tidak pernah melihat wajahnya ketika mereka berbicara, benar-benar membuat Stanley sangat frustasi dibuatnya.

" Apa yang bisa saya bantu Tuan?" tanya Sakinah sambil menundukkan kepalanya ketika dia melihat Stanley yang sudah ada di dalam ruangannya.

Stanley duduk di depan Sakinah sambil melipat kedua kaki dan tangannya di depan dada bidangnya yang mempesona setiap wanita yang melihat dia.

" Kenapa kau tidak mau menatapku?" tanya Stanley merasa tersinggung.

" Bukankah tidak sopan kalau berbicara dengan orang lain, tetapi kau malah melihat ke tempat yang lain?" tegur Stanley merasa tidak senang diperlakukan seperti itu oleh karyawannya.

Sakinah menarik nafasnya dengan berat kemudian dia pun melirik sekilas kepada Stanley yang saat ini sedang melihat kepadanya dengan intens.

" Maafkan saya Tuan! Tetapi kita berdua bukan mahram. Saya tidak berhak untuk melihat anda secara langsung!" ucap Sakinah dengan lembut sehingga membuat Stanley benar-benar sangat terpukau dengan wanita yang ada di hadapannya saat ini.

Stanley seakan berada di dunia yang lain ketika berhadapan dengan seorang Sakinah.

" Bagaimana caranya untuk membuatmu berhak untuk melihatku secara langsung?" tanya Stanley seperti orang bodoh saja rasanya, ketika dia berusaha untuk bicara sopan kepada Sakinah.

Seumur hidup Stanley merasa bahwa dirinya benar-benar telah menjadi laki-laki yang bodoh saat ini. Di hadapan wanita sholehah seperti Sakinah yang begitu menarik hatinya.

" Hanya istri anda yang berhak melihat anda secara langsung!" ucap Sakinah pelan, masih melihat kedua telapak tangannya yang dia letakkan di atas pangkuannya. Stanley tampak berpikir dengan keras.

" Istri saya?Jadi aku harus membuatmu menjadi istriku hanya agar kau mau melihatku?" tanya Stanley merasa kehilangan kata-kata saat berhadapan dengannya. Sakinah tampak menggelengkan kepalanya.

" Saya bilang hanya istri anda yang berhak melihat anda secara langsung. Bukan mengatakan kalau saya ingin menjadi istri anda!" ucap Sakinah merevisi apa yang dikatakan oleh Stanley kepadanya.

Stanley menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia merasa serba salah ketika berhadapan dengan Sakinah.

" Aku kan saat ini ingin melihatmu manatapku secara langsung. Bukan menunduk terus seperti itu!" protes Stanley mulai kesal.

Sakinah jadi Kehilangan kata-kata melihat bosnya yang mulai kesal terhadapnya. Tampak Stanley yang mulai mendekatkan dirinya kepada Sakinah.

" Tetapi saya tidak bisa menikah dengan anda Tuan, karena saya sudah mempunyai seorang suami." ucap Sakinah.

Bagaikan terkena sambaran petir di siang bolong. Stanley langsung bangkit dari duduknya. Dia terkejut mendapatkan kenyataan bahwa wanita yang selama satu bulan ini menarik perhatiannya ternyata adalah istri orang lain.

" Berapa lama kau sudah menikah?" tanya Stanley dengan nada dingin yang seketika membuat ruangan itu terasa begitu sangat mencekam dan menakutkan.

Sakinah merasa heran melihat Stanley yang tiba-tiba saja seperti marah kepadanya setelah mengetahui dirinya sudah menikah.

" Memang salah ya Tuan? Kalau saya sudah menikah? Perasaan urusan pribadi saya itu tidak mengganggu pekerjaan saya di sini. Tapi kenapa Anda sepertinya marah sekali mendengar Saya sudah menikah?" tanya Sakinah merasa heran dengan Stanley yang masih cemberut kepadanya.

Mendengarkan pertanyaan Sakinah tadi, telah membuat Stanley akhirnya tersadar bahwa dia saat ini sedang melakukan sesuatu hal yang sangat konyol dan membuatnya terlihat begitu bodoh.

" Tidak! Hal itu bukanlah sebuah kesalahan. Ya sudah ya. Aku pergi dulu ke ruanganku, kau lanjutkanlah pekerjaanmu!" setelah mengatakan itu Stanley pun kemudian kembali ke ruangannya dan dia terduduk lemas di kursi kebesarannya.

Robert yang melihat wajah Stanley yang tidak bersahabat dan seperti sedang marah membuatnya tidak berani untuk menegur sang Bos besar yang dia kenal sebagai orang yang bertangan dingin dan juga tidak berperasaan kepada setiap orang yang menyakiti hatinya.

" Robert kau harus menyelidiki semua hal tentang Sakinah. Aku ingin laporannya besok sudah ada di atas mejaku. Kau ingat! Semuanya! Tidak boleh ada satupun yang terlewat!" ucap Stanley memberikan perintah kepada Robert yang seperti kebingungan melihat ekspresi wajah Stanley yang tidak bersahabat sama sekali.

Robert pun hanya bisa menganggukkan kepala dan kemudian dia berpamitan kepada Stanley untuk melaksanakan tugas yang tadi diperintahkan oleh bos besarnya.

" Tampaknya akan terjadi sesuatu hal yang besar kalau sudah melihat gelagat bos besar seperti itu!" monolog Robert ketika dia meninggalkan ruangan Stanley.

Setelah Robert meninggalkan kantornya, tampak Stanley mulai uring-uringan dan merasa tidak senang selama seharian berada di kantor. Sehingga membuat sekretarisnya menjadi bingung sendiri di buatnya.

Semua pekerjaannya dianggap tidak becus dan Stanley menanggapi semuanya secara berlebihan sehingga membuat sekretarisnya sangat frustasi dan kehilangan cara untuk membuat Stanley tidak marah-marah Terus selama dia berada di dalam kantor.

" Sebenarnya ada apa dengan bos besar? Kenapa sejak tadi dia terus mengamuk dan uring-uringan seperti itu padahal tadi dia masih terlihat baik-baik saja!" ucap sekretaris Stanley merasa frustasi.

2. Jebakan Untuk Reynaldi

Robert langsung pergi untuk menyelidiki semua hal tentang Sakinah. Dia pergi ke bagian HRD untuk mendapatkan profil dan juga data-data milik Sakinah di dalam perusahaan mereka.

Setelah itu Robert langsung pergi ke alamat yang ada di dalam CV yang dimasukkan oleh Sakinah ke dalam perusahaan saat dulu melamar pekerjaan sebagai direktur pemasaran di perusahaan milik Stanley yang bergerak di bidang perumahan elit dan Real Estate.

Robert bertanya kepada para tetangganya tentang Sakinah dan dia mendapatkan sebuah kenyataan yang sangat hebat.

" Tidak kusangka wanita solehah seperti Sakinah bisa memiliki seorang suami yang suka bermain judi. Aku akan segera memeriksa ke tempat di mana suami Sakinah suka bermain judi di sana. Siapa tahu aku bisa menemukan sesuatu yang nantinya bisa digunakan oleh Tuan Stanley untuk mendapatkan wanita pujaannya!" ucap Roberts merasa senang dan kemudian langsung menuju Kasino langganan Renaldi.

" Tuan Stanley. Suami Sakinah ternyata adalah pelanggan di kasino milik kita. Bagaimana Tuan? Apakah anda menginginkan untuk saya menjebak laki-laki itu? Kita akan membuat dia agar terjerat hutang kepada kita. Dengan begitu kita bisa menggunakan hutang itu untuk membuatnya menyerahkan Istrinya kepada Anda sebagai tebusan dan pelunasan hutangnya!" ucap Robert memberikan ide brilyannya kepada Stanley yang saat ini merasa patah hati setelah mengetahui bahwa Sakinah ternyata sudah punya suami.

Stanley terdiam di ruangannya mendengarkan kabar tersebut. Selama beberapa hari ini dia terus saja murung dan tidak bersemangat sama sekali dalam melakukan hal apapun.

Stanley merasa kesal bahwa ternyata Sakinah tidak bisa dia miliki karena ternyata wanita itu sudah bersuami. Seorang Stanley bagaimana mungkin bisa kalah bahkan sebelum berperang? Harga dirinya sebagai bos besar benar-benar merasa terinjak oleh fakta itu. Dia merasa terhina.

Kegiatan Stanley setiap hari hanyalah memperhatikan Sakinah melalui layar CCTV yang berada di dalam ruangannya. Persis seperti orang bodoh yang sedang menguntit idolanya. Memimpikan wanita itu sebagai istrinya setiap hari.

" Lakukan itu Robert! Pokoknya kau harus bisa membuat laki-laki itu melepaskan Sakinah dan memberikannya kepadaku untuk menjadi istriku!" setelah memberikan perintah kepada Robert Stanley pun kemudian langsung menutup teleponnya.

" Aku akan melakukan semua cara agar bisa mendapatkannya. Aku tidak peduli kau istri orang lain ataukah masih gadis! Satu yang pasti aku menginginkanmu untuk menjadi istriku, maka aku harus mendapatkanmu dengan segera!" ucap Stanley sambil menatap nyalang ke arah Sakinah yang saat ini sedang menatapnya.

Tiba-tiba saja jantung Stanley seakan berhenti berdetak. Ketika melihat mata bening sebening kristal milik Sakinah yang saat ini menatap ke arahnya dengan begitu lembut. Pandangan Sakinah telah berhasil mengunci hati Stanley ke dalam cinta yang tak bertepi hanya untuk Sakinah.

Waktu itu Sakinah kebetulan sedang menatap ke arah kamera tersembunyi yang telah dipasang oleh anak buah Stanley secara diam-diam hanya untuk mengawasi wanita itu selama bekerja di dalam ruangannya.

Stanley benar-benar sudah dibuat terpesona oleh pesona seorang Sakinah yang telah terpatri di dalam ingatannya setiap hari.

Hanya memikirkan Sakinah sedang bersama dengan suaminya saja sudah membuat Stanley menggila seketika di dalam ruangannya. Sehingga membuat asisten dan sekretaris nya kebingungan dengan tingkah sang bos yang suka di luar prediksi.

Sementara itu di kasino milik Stanley, Robert sekarang sudah mulai mendekati Renaldi untuk bisa menjebak laki-laki itu dengan pinjaman ke kasino dengan bunga yang mencekik peminjamnya.

Robert melihat Renaldi yang sedang merokok di pojok ruangan karena telah kehabisan uang untuk modal judinya. Robert lalu mendekati laki-laki itu yang sedang putus asa sekarang karena masih ingin main judi tapi sudah tidak punya uang lagi.

" Kalau kau kekurangan modal untuk bermain lagi, kau bisa mengajukan pinjaman kepada bandar." ucap Robert berbisik di telinga Renaldi yang langsung melotot terkejut mendengarkan perkataan Robert.

" Apakah itu benar Tuan?" tanya Renaldi merasa sangat senang sekali karena mendapatkan sebuah solusi untuk masalahnya saat ini.

Robert merasa senang sekali karena ternyata Renaldi sangat mudah untuk dia pancing untuk masuk ke dalam jebakannya.

Robert sudah bekerjasama dengan bandar yang saat ini sedang berdiri di hadapan Renaldi agar membuat Renaldi selalu kalah dalam semua permainanya. Hanya satu dua kali dia di perbolehkan menang.

Kemenangan itu hanya untuk membuat Reynaldi tidak merasa curiga dengan jebakan yang telah pasang oleh Robert. Menang satu kali dan kalah 20x, sehingga laki-laki itu akhirnya terjerat hutang yang sangat besar hanya dalam waktu satu malam saja kepada Kasino milik Stanley.

Robert melihat Renaldi yang saat ini sedang asyik bermain judi tampak laki-laki itu sedang frustasi karena mengalami kekalahan demi kekalahan.

" Sebentar lagi kau akan datang kepadaku untuk menyerahkan istrimu yang akan aku berikan kepada tuan Stanley untuk dia jadikan istrinya." monolog Robert merasa sangat bahagia karena rencananya berjalan dengan begitu mulus dan tanpa hambatan sama sekali.

Robert langsung mendatangi Renaldi yang hendak keluar dari Kasino.

" Kenapa kau pergi begitu saja dari sini huh? Seharusnya kau melunasi dulu hutangmu sebelum kau keluar dari Kasino ini!" ucap Robert sambil menarik kerah baju Renaldi yang terkejut seketika mendapat perlakuan kasar darinya.

Robert langsung menarik tubuh Renaldi ke dalam ruangannya. Di mana saat ini 10 orang berbeda sudah berdiri di sekitar Renaldi dan menatapnya dengan horor penuh ancaman sehingga membuat tubuh Renaldi gemetar dan sangat ketakutan.

" Bayarlah dulu hutangmu brother atau kau serahkanlah organ tubuhmu untuk kami menjualnya. Sehingga pihak kami bisa mendapatkan uang kami yang tadi kau habiskan di meja judi." ucap Robert dengan seringai licik yang begitu menakutkan bagi Renaldi.

Renaldi sangat terkejut mendengarkan apa yang dikatakan oleh Robert mengenai organ tubuh yang hendak diambil oleh Robert untuk melunasi hutangnya.

" Ya ampun Tuan! Saya baru meminjam uang itu beberapa jam yang lalu. Bagaimana mungkin saya sekarang juga harus sudah mengembalikannya? Berikanlah saya waktu untuk mencari uang agar saya bisa segera mengembalikan hutang itu kepada anda. Tadi saya mengalami kekalahan terus menerus dan semua uang yang saya pinjam sudah habis semuanya!" ucap Renaldi mencoba untuk membujuk Robert agar memberikan dia waktu untuk bisa mengembalikan pinjaman judinya yang mengalami kekalahan telak.

Uang 200 juta hanya bertahan selama 1 jam Di meja judi dan sekarang Renaldi harus memutar otak untuk bisa mengembalikan uang itu segera ke pada Robert.

" Segeralah kau bayar hutangmu atau hutangmu akan semakin bertambah setiap jamnya. Ingat! Kau harus membayar 300 juta sekarang juga!" ucap Robert sambil mencekik leher Renaldi hanya untuk menakuti laki-laki itu agar mau mengembalikan uang yang tadi dipinjamkan kepada Renaldi untuk bermain judi di kasino Milik Stanley.

3. Negosiasi

Renaldi gemetar seketika sekujur tubuhnya ketika mendengarkan semua perkataan Robert, tentang pengambilan organ tubuhnya. Kalau dia sampai tidak sanggup untuk bayar hutang-hutang judinya.

" Tolong beri aku waktu untuk membayar hutang-hutang itu. Aku akan meminta kepada istriku untuk mengambil tabungannya supaya bisa melunasi hutang-hutangku. Kalau tidak cukup, aku akan minta istriku untuk melayani teman-temanku yang sudah lama ingin tidur dengan istriku, agar aku bisa mendapatkan uang secepatnya dan melunasi hutang itu!" Renaldi dengan suara gemetar. Dia sangat ketakutan. Bahkan celananya saja sudah bau pesing, karena Reynaldi yang sudah kencing di celana sejak tadi.

Mendengar perkataan Renaldi tentang niat nya untuk menyuruh Sakinah melayani teman-temannya di atas ranjang, seketika Robert mempunyai ide untuk bisa membahagiakan Bos besarnya agar Stanley tidak murung lagi.

" Besok malam, kau bawalah istrimu ke Hotel Grand Amazon milik keluarga Tuan Stanley. Kau harus memastikan bahwa istrimu melayani Bos besarku dengan baik dan puas tentu saja dengan pelayanan dia. Kalau bos besarku puas maka akan aku buat hutang-hutangmu semuanya akan di anggap lunas oleh kami!" ucap Robert dengan tersenyum licik menatap Renaldi yang langsung tersenyum sumringah.

Mendengarkan penawaran Robert, Renaldi benar-benar sangat bahagia sekali. Tanpa berpikir panjang dia langsung menyepakati semua itu dan berjanji akan segera membawa Sakinah untuk melayani Stanley di hotel milik keluarga besarnya.

Semua bisnis keluarga besar Stanley berada di tangan sang bos besar. Jadi dialah yang mengendalikan semuanya dari jarak jauh. Hanya dengan telunjuk jarinya saja, Stanley bisa menggerakkan seluruh perekonomian di dunia di mana bisnis keluarga Stanley eksis di negara itu.

Setelah mengantongi janji dari Renaldi Robert pun kemudian membiarkan laki-laki pecundang itu pulang ke rumahnya agar bisa mengatur rencana untuk Dia segera mengantarkan Sakinah ke Hotel yang sudah di katakan oleh Robert tadi.

Sementara itu Renaldi yang sedang menuju ke arah rumahnya langsung mencari Sakinah yang tampaknya sudah lelap tertidur di kamar mereka.

" Ya ampun Sakinah ini masih sore dan kau sudah tertidur? Kenapa kau tidak menunggu suamimu pulang?" tanya Reynaldi sambil mengguncangkan bahu syakinah yang masih lelap dalam tidurnya.

Sakinah baru saja pulang dari kantor tubuhnya terasa begitu lelah setelah seharian dia dikerjai oleh Stanley di kantornya.

Stanley meminta tolong kepada Sakinah untuk membereskan file-file tentang pelanggan mereka dan harus disesuaikan dengan abjad mereka masing-masing. Sakinah hampir menggila gara-gara tugas tersebut yang sangat berat baginya.

Bagaimana tidak? Bayangkan saja, Sakinah harus menyusun ulang nama para pelanggan sesuai abjad sebanyak 100.000 orang. Apa itu gak gila namanya? Stanley tampaknya sudah bertekad untuk membuat Sakinah menderita di kantornya.

Lebih tepatnya Stanley akan membuat Sakinah agar selalu melakukan banyak pekerjaan di dalam kantornya sehingga dia memiliki banyak waktu untuk menatap wanita pujaannya berada di dalam ruangannya.

Hati Stanley sampai saat ini masih sedih dan marah. Ketika dia mengetahui bahwa Sakinah ternyata sudah memiliki suami. Walaupun belum memiliki anak bersama suaminya yang sekarang. Akan tetapi tetap saja Stanley merasa cemburu dan juga marah.

Selama ini Stanley sudah sangat terbiasa mendapatkan semua hal yang dia inginkan dalam hidupnya.

Kalau bukan kedua orang tuanya yang pasti akan memenuhi semua keinginannya. Maka asisten dan sekretarisnya yang akan pontang panting untuk mewujudkan semua mimpi dan khayalannya.

Sakinah yang mendengarkan suara Renaldi yang baru saja pulang dari luar dengan mata sayu dia menatap suaminya.

" Kamu baru pulang Mas? Ya ampun, ini jam berapa?" tanya Sakinah sambil melihat jam di dalam ponselnya.

Renaldi kemudian masuk ke dalam kamar mandinya dan membersihkan seluruh tubuhnya dari sisa-sisa aroma ruangan Kasino yang masih tercium dan menempel di pakaiannya dan juga kulitnya

Di dalam Kasino itu, ruangannya sangat pengap dan juga bercampur dengan aroma rokok, minuman keras dan begitu banyak aroma keras yang sangat menusuk hidung dan pernafasan orang yang ada di sana. Entah kenapa orang-orang itu begitu betah berada di ruangan Kasino yang selalu remang-remang dan sangat pengap.

Ruangan Kasino itu dibuat secara rahasia dan tersembunyi. Agar jangan sampai tercium oleh pihak yang berwajib.

Di pintu luar gedung, terlihat bahwa Kasino itu hanyalah sebuah restoran sederhana yang tidak mencurigakan sama sekali. Tetapi kalau orang-orang yang sudah menjadi langganan Kasino itu, maka dia akan bisa menembus akses untuk masuk ke dalam ruangan kasino yang dikendalikan oleh orang kepercayaan Robert dan Stanley.

Sementara itu Sakinah yang sudah mulai terbuka matanya dan bisa normal kembali pikiran nya setelah melihat suaminya yang sudah pulang tanpa kekurangan apapun.

Saat ini Sakinah sedang sibuk berada di dapur dan menyiapkan makan malam untuk Renaldi, sang suami malasnya yang hanya suka bermain judi dan main perempuan.

Setelah selesai memasak Sakinah pun kemudian memanggil Reynaldi untuk makan bersama dengan dirinya.

Sakinah masuk ke dalam kamar sang suami yang sedang sibuk menelpon seseorang.

" Tenanglah Tuan Robert! Saya pasti akan membawa istri saya besok ke hotel yang sudah anda siapkan untuk bertemu dengan bos besar Anda. Saya akan pastikan bahwa istri saya pasti akan melayaninya dengan baik dan membuatnya puas dengan pelayanannya di atas ranjang." ucap Renaldi sambil tertawa begitu puas.

Bagaikan terkena sambaran petir di siang bolong. Seketika tubuh Sakinah seakan lemas dan lolos seluruh tulang dari tubuhnya.

" Ya Allah! Apa yang dikatakan oleh Suamiku itu? Ya Allah, apa maksudnya dia?" Sakinah tiba-tiba terserang serangan panik yang membuat dia menjadi gemetar dan ketakutan.

Sakinah langsung mengambil ponsel dan juga kunci mobilnya. Dia sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi yang ada di belakangnya. Tujuan Sakinah saat ini hanyalah ingin pergi ke rumah neneknya yang berada di desa.

" Ya Allah tolong lindungilah hamba dan juga rumah tangga hamba dari kejahatan manusia-manusia yang berusaha untuk merongrong rumah tangga kami!" doa Sakinah dalam tangisnya yang tidak bisa dia hentikan dengan cepat.

Sakinah terus menangis di sepanjang jalan memikirkan nasib rumah tangganya yang begitu tragis dan selalu berada di satu titik yang membuat dia dipaksa untuk menyerah.

Pernikahannya dengan Renaldi memang bukan di dasarkan atas nama cinta. Melainkan karena pernikahan paksa yang dibuat oleh kedua orang tua Renaldi dalam rangka pelunasan hutang ayah Sakinah kepada mereka. Ketika dulu ayahnya Sakinah membutuhkan uang untuk operasi ibunya Sakinah yang terkena penyakit kanker.

Selama bertahun-tahun Renaldi belum juga menerima pernikahan dirinya dan Sakinah. Reynaldi selalu marah kepada Sakinah yang telah membuatnya kehilangan kekasih yang sangat dia cintai.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!