4. Kabur

Begitu sampai di kediaman neneknya. Sakinah langsung masuk ke dalam rumah Neneknya yang tidak pernah ditempati lagi hampir 5 tahun lamanya.

Rumah itu di pasrahkan oleh Sakinah kepada pembantu yang selama hidup sang nenek merawat beliau dengan begitu telaten.

Renaldi tidak pernah mengetahui alamat rumah itu. Oleh karena itulah Sakinah memilih untuk kabur ke rumah neneknya yang sudah meninggal sejak lama.

Begitu sampai di rumah neneknya. Sakinah langsung mengetuk pintu dan dia hanya berdiri di depan pintu menunggu Bi warsih untuk membukakan pintunya untuk nya.

Setelah 10 menit menunggu. Akhirnya keluar seorang ibu-ibu yang berusia sekitar 60 tahun dengan tergopoh-gopoh dan mata yang tampak mengantuk. Membukakan pintu untuk Sakinah yang tampak kelelahan setelah menyetir lebih dari 5 jam lamanya.

" Assalamualaikum Bi warsih! Apa kabar bibi?" tanya Sakinah sambil mencium telapak tangan wanita yang sudah tua itu.

Bi Warsih tampak sangat excited melihat kehadiran Sakinah di kediaman majikannya.

" Ya ampun Non Sakinah! Nanti sakit loh ya Allah! Kenapa malam-malam begini datang kemari? Ayo masuk non! Di luar sedang gerimis. Sejak tadi sore di sini terus hujan bahkan sampai sekarang gerimisnya masih belum juga mau berhenti!" ucap di warsih menjelaskan semuanya kepada Sakinah.

Sakinah langsung masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Mata Sakinah nyalang menyapu seluruh ruangan yang memiliki begitu banyak kenangan ketika dirinya masih kecil dulu.

" Rumah ini belum ada yang berubah sama sekali. Semuanya masih sama ketika dulu nenek dan juga kedua orang tuaku masih menempati rumah ini!" ucap sakinah dengan mata berkaca-kaca.

Bi warsih hanya diam saja, dia lalu masuk ke dapur untuk mengambilkan cemilan dan juga teh hangat untuk Sakinah.

" Maaf ya Non di sini hanya ada seperti ini. Semoga non Sakinah tidak keberatan ya? Bibi tidak tahu kalau Non Sakinah akan datang kemari. Jadi saat ini di rumah sedang tidak ada bahan apapun Non. Besok pagi Bibi baru pergi ke pasar untuk berbelanja ya?" tanya Bi warsih sambil mengelus pojok kepala Sakinah yang masih terisak dalam tangisan.

Sakinah menggelengkan kepalanya. " Tidak apa Bi! Saya tidak keberadaan kok untuk makan singkong ini. Kebetulan saya sangat lapar sekali karena belum makan sejak tadi siang!" ucap Sakinah berusaha mengulas senyum kepada Bi warasih yang terkejut mendengar pengakuannya.

" Kok bisa sih Non Sakinah tidak makan dari siang? Memangnya ada masalah apa Non?" tanya Bi Warsih merasa terkejut dan juga heran dengan pengakuan Sakinah.

Sakinah hanya tersenyum dan kembali memakan pisang dan juga singkong yang disembuhkan oleh Bi Warsih untuknya.

" Non Bibi masuk ke dalam dulu ya? Bibi mau membersihkan kamar Non Sakinah dulu agar bisa ditempati malam ini sama Non Sakinah!" Sakinah hanya menganggukkan kepalanya.

Walaupun hanya memakan pisang goreng dan juga singkong rebus. Entah kenapa Sakinah merasa sangat bahagia.

" Walaupun di sini aku harus rela memakan singkong maupun pisang goreng, akan tetapi, aku masih memiliki kehormatanku sebagai seorang wanita tanpa harus melayani laki-laki hidung belang yang ingin membeli tubuhku dari suamiku!" ucap sakinah dengan air mata yang menetes terus di pipinya yang mulus.

Hati Sakinah benar-benar sangat sakit dan terluka. Harga dirinya seakan tercabik-cabik sampai tak bersisa.

Jiwa Sakinah memberontak untuk melawan kezaliman yang dilakukan oleh Renaldi terhadap dirinya.

" Aku tidak sudi Ya Allah, aku gak mau untuk menyerahkan kehormatanku kepada laki-laki yang bukan suamiku! Bahkan sampai saat ini Mas Renaldi belum pernah menyentuhku. Bagaimana mungkin aku malah melayani laki-laki lain di atas ranjang? Lebih baik aku melarikan diri dan tidak pernah melihat lagi Mas Renaldi seumur hidupku in. Hiks hiks!"

Sakinah terus menangis tersedu dan terus berusaha untuk menguatkan hatinya. Tetapi tetap saja jiwanya sebagai seorang wanita memberontak dan marah.

" Ada apa Non? Kenapa Non Sakinah malah menangis? Katakanlah sama bibi kalau non sedang ada masalah. Siapa tahu Bibi bisa membantumu!" ucap di warsih sambil memeluk Sakinah yang terus tergugu dan menangis sedih sekali.

Sakinah tidak sanggup kalau harus menceritakan aib keluarganya sendiri bersama Renaldi. Walaupun Bi Warsih bisa dikatakan bukanlah orang lain. Tetapi tetap saja, Sakinah tidak sanggup untuk mengatakan masalahnya saat ini kepadanya.

Sehingga Sakinah lebih memilih untuk menangis sendiri tanpa mengatakan apa yang ada di dalam hati ini saat ini.

" Bi apakah boleh saya tinggal di rumah ini?" tanya Sakinah dengan suara gemetar.

Bi Warsih langsung mengangguk dan tersenyum kepada Sakinah yang masih belum mau menceritakan masalahnya kepada dirinya.

" Coba katakan sama Bibi? Apa alasannya Bibi tidak menerima Non Sakinah di rumah ini? Sementara rumah Ini kan adalah warisan dari nyonya besar untuk Non Sakinah. Bibi di sini hanyalah membantu saja dan kebetulan juga Bibi tidak punya tempat tujuan selain rumah ini. Non Sakinag juga tahu bukan? Kalau bibi sepanjang hidup hanya mengabdi kepada Nyonya besar. Bibi tidak punya sanak family di manapun. Keluarga Bibi hanyalah keluarga ini yang sejak dulu selalu bersama dengan Bibi!" ucap Bi Warsih.

Sakinah menjadi semakin sedih ketika dirinya mendengarkan kisah hidup Bi Warsih yang ternyata jauh lebih menyedihkan daripada hidupnya.

Sepanjang hidup Bi Warsih dia tidak pernah mengenal apa itu cinta. Apalagi menikah dengan seorang laki-laki. Karena selama ini hidup Bi Warsih hanyalah mengabdi kepada neneknya yang sudah meninggal lama sekali.

Setelah puas menangis Sakinah pun kemudian diantar oleh Bi warsih untuk tidur di kamar yang dulu ditempati oleh Sakinah ketika mereka belum pindah ke Jakarta.

" Selamat istirahat ya Non. Semoga besok ketika bangun perasaan Non Sakinah akan lebih baik dan tidak sedih lagi! Percayalah non Bibi akan selalu mendukung apapun keputusan Non Sakinah. Selama itu membuat Non Sakinah bahagia." ucap Bi Warsih sambil mengelus rambut Sakinah yang terurai panjang.

Sakinah hanya menggunakan jilbabnya ketika dia pergi keluar. Kalau dia ada rumahnya dan bersama dengan para wanita lain. Sakinah tidak keberatan untuk membuka jilbabnya.

" Terima kasih Bi karena sudah mengizinkan saya untuk tinggal di rumah ini. Saya janji akan segera mencari pekerjaan sehingga tidak membebani Bibi selama hidup di sini!" ucap Sakinah sambil melihat Bi Warsih yang langsung tertawa terbahak.

Bi Warsih menggelengkan kepalanya dan tertawa sampai perutnya terasa mulas.

" Non Sakinah ini ada-ada saja. Warisan Nyonya besar di Desa ini banyak sekali Non! Saya selama bertahun-tahun sudah menabungnya dan akan saya serahkan kepada Non Sakinah semuanya!" ucap Bi Warsih sambil tersenyum kepada Sakinah yang langsung keki sendiri.

Terpopuler

Comments

Erarefo Alfin Artharizki

Erarefo Alfin Artharizki

ayahnya sakinah kok bisa ya terjerat hutang sama ortu Renal ?

2023-04-27

0

💥💚 Sany ❤💕

💥💚 Sany ❤💕

penasaran Ayahnya Sakinah napa bisa terjerat hutang dg Ortu Renal hingga membuat Sakinah penebus hutang, padahal kluarga Sakinah jg kaya.

2023-04-14

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

lanjuuttt

2023-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 1. Obsesi Stanley
2 2. Jebakan Untuk Reynaldi
3 3. Negosiasi
4 4. Kabur
5 5. Warisan Sakinah
6 6. Bingung
7 7. Kemarahan Stanley
8 8. Akhirnya
9 9. Ke Jakarta
10 10. Ke perusahaan
11 11. Kejutan Seorang Stanley
12 12. Mengalah dulu
13 13. Ancaman Untuk Renaldi
14 14. Resmi bercerai
15 15. Luar biasa
16 16. Mengesankan
17 17. Memikirkan segalanya
18 18. Usaha
19 19. Masih usaha juga
20 20. Menikah dan Kesedihan
21 21. Kemarahaan Seorang Stanley
22 22. Kesal
23 23. Ketika Tengah Malam
24 24. Kesadaran bersama
25 25. Bertemu teman
26 26. Memanjakan Istri
27 27. Bulan madu?
28 28. Berita bahagia
29 29. Kebahagiaan
30 30. Penghianatan Robert
31 31. Ampunan?
32 32. Ok?
33 33. Syukur
34 34. Apa?
35 35. Sadar
36 36. Pulang
37 37. Kalut
38 38. Sabarlah
39 39. Jangan bercanda!!
40 40. Usaha Starla
41 41. Deal!
42 42. Masa?
43 43. Biarkan saja
44 44. Menyerah
45 45. Marah
46 46. Amarah
47 47. Amarah Sabrina
48 48. Jebakan Matteo
49 49. Atur Strategi
50 50. Toleransi
51 51. Haruskah?
52 52. Usaha Stanley
53 53. Tegang
54 54. Akhirnya
55 55. Kesedihan
56 56. Aksi Melly
57 57. Sakinah yang mulai agresif
58 58. Kabur?
59 59. Hotel
60 60. Sedih
61 61. Penyamaran
62 62. Bertemu kembali
63 63. Aneh
64 64. Usaha Stanley
65 65. Pasrah??
66 66. Terbongkar?
67 67. Frustasi
68 68. Syarat??
69 69. Maafkan aku
70 70. Mencari
71 71. Usaha Fic
72 72. Hidup baru?
73 73. Usaha terus
74 74. Usaha Stanley
75 75. Melahirkan
76 76. Kehidupan Agnes
77 77. Harus bagaimana?
78 78. Fic kenapa?
79 79. Sudahlah!
80 80. Keputusan
81 81. Melahirkan
82 82. Bujukan Fic
83 83. Bertemu Mirah
84 84. Bahagia
85 85. Kapok gak?
86 86. Stanley memang tiada duanya
87 87. Vivian itu siapa?
88 88. Rindu
89 89.Kebahagiaan
90 90. Kelakuan Vivian
91 91. Bahagia
92 92. Akikah baby Sean Craig
93 93. Tenang saja
94 94. Kemarahan Stanley
95 95. Kembali
96 96. Bermain Api
97 97. Harus bagaimana?
98 98. Jangan Main-main!!
99 99. Sadarlah!!
100 100. Peringatan Stanley
101 101. Nekat Kau!!!
102 102. Marah lagi?
103 103. Cinta itu indah
104 104. Agnes melahirkan
105 105. Hidup baru Vivian
106 106. Gak juga!!
107 107. Kesal selalu
108 108. Kesempatan emas
109 109. Berjuang
110 110. Pengakuan
111 111. Harus bagaimana??
112 112. Bahagia
113 113. Entahlah!!
114 114. Gilakah?
115 115. Haruskah??
116 116. Pesan Terakhir Vivian
117 117. Mimpi
118 118. Di Pecat
119 119. Menyerah??
120 120. Makan siang
121 121. Amarah Raymond
122 122. Sedih
123 123. Apa?
124 124. Baiklah
125 125. Sabar selalu
126 126. Kemana Amanda?
127 127. Fic bertindak
128 128. Memutuskan
129 129. Penyesalan
130 130. Berita bahagia
131 131. Kesabaran Seorang Sakinah
132 132. 5 tahun kemudian
133 Pengumuman novel baru author
134 134. Pengumuman novel baru author
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Obsesi Stanley
2
2. Jebakan Untuk Reynaldi
3
3. Negosiasi
4
4. Kabur
5
5. Warisan Sakinah
6
6. Bingung
7
7. Kemarahan Stanley
8
8. Akhirnya
9
9. Ke Jakarta
10
10. Ke perusahaan
11
11. Kejutan Seorang Stanley
12
12. Mengalah dulu
13
13. Ancaman Untuk Renaldi
14
14. Resmi bercerai
15
15. Luar biasa
16
16. Mengesankan
17
17. Memikirkan segalanya
18
18. Usaha
19
19. Masih usaha juga
20
20. Menikah dan Kesedihan
21
21. Kemarahaan Seorang Stanley
22
22. Kesal
23
23. Ketika Tengah Malam
24
24. Kesadaran bersama
25
25. Bertemu teman
26
26. Memanjakan Istri
27
27. Bulan madu?
28
28. Berita bahagia
29
29. Kebahagiaan
30
30. Penghianatan Robert
31
31. Ampunan?
32
32. Ok?
33
33. Syukur
34
34. Apa?
35
35. Sadar
36
36. Pulang
37
37. Kalut
38
38. Sabarlah
39
39. Jangan bercanda!!
40
40. Usaha Starla
41
41. Deal!
42
42. Masa?
43
43. Biarkan saja
44
44. Menyerah
45
45. Marah
46
46. Amarah
47
47. Amarah Sabrina
48
48. Jebakan Matteo
49
49. Atur Strategi
50
50. Toleransi
51
51. Haruskah?
52
52. Usaha Stanley
53
53. Tegang
54
54. Akhirnya
55
55. Kesedihan
56
56. Aksi Melly
57
57. Sakinah yang mulai agresif
58
58. Kabur?
59
59. Hotel
60
60. Sedih
61
61. Penyamaran
62
62. Bertemu kembali
63
63. Aneh
64
64. Usaha Stanley
65
65. Pasrah??
66
66. Terbongkar?
67
67. Frustasi
68
68. Syarat??
69
69. Maafkan aku
70
70. Mencari
71
71. Usaha Fic
72
72. Hidup baru?
73
73. Usaha terus
74
74. Usaha Stanley
75
75. Melahirkan
76
76. Kehidupan Agnes
77
77. Harus bagaimana?
78
78. Fic kenapa?
79
79. Sudahlah!
80
80. Keputusan
81
81. Melahirkan
82
82. Bujukan Fic
83
83. Bertemu Mirah
84
84. Bahagia
85
85. Kapok gak?
86
86. Stanley memang tiada duanya
87
87. Vivian itu siapa?
88
88. Rindu
89
89.Kebahagiaan
90
90. Kelakuan Vivian
91
91. Bahagia
92
92. Akikah baby Sean Craig
93
93. Tenang saja
94
94. Kemarahan Stanley
95
95. Kembali
96
96. Bermain Api
97
97. Harus bagaimana?
98
98. Jangan Main-main!!
99
99. Sadarlah!!
100
100. Peringatan Stanley
101
101. Nekat Kau!!!
102
102. Marah lagi?
103
103. Cinta itu indah
104
104. Agnes melahirkan
105
105. Hidup baru Vivian
106
106. Gak juga!!
107
107. Kesal selalu
108
108. Kesempatan emas
109
109. Berjuang
110
110. Pengakuan
111
111. Harus bagaimana??
112
112. Bahagia
113
113. Entahlah!!
114
114. Gilakah?
115
115. Haruskah??
116
116. Pesan Terakhir Vivian
117
117. Mimpi
118
118. Di Pecat
119
119. Menyerah??
120
120. Makan siang
121
121. Amarah Raymond
122
122. Sedih
123
123. Apa?
124
124. Baiklah
125
125. Sabar selalu
126
126. Kemana Amanda?
127
127. Fic bertindak
128
128. Memutuskan
129
129. Penyesalan
130
130. Berita bahagia
131
131. Kesabaran Seorang Sakinah
132
132. 5 tahun kemudian
133
Pengumuman novel baru author
134
134. Pengumuman novel baru author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!