BAB 2. Nomor Tidak di Kenal

Siang ini, Naya dan Laura sahabatnya berencana makan siang di luar kantor. Karena di sebrang kantor ada restoran yang baru buka dan yang pasti keren dengan view nya nuansa kekinian, selain itu menu yang terpampang di selebaran kertas brosur pun mengiurkan.

"Nay, jadi kan kita ke D'sun resto ?" Tanya Laura di depan pintu ruangan Naya.

"Jadi dong, ini aku lagi siap- siap." Ucap Naya dengan semangat.

"Oke! Beb. aku tunggu di parkiran ya, tahu kan posisi parkir mobil aku?" Laura memastikan bahwa Naya tidak lupa, karena jika sudah fokus dengan dunia kerjanya, semua akan terlupakan.

"Iya, tenang Ra."

"Ok!" Laura segera menuju ke parkiran

Sudah menjadi kebiasaan Naya sebelum pergi dari ruangan, ia selalu merapihkan dokumen yang sebelumnya berserakan. Selain itu juga tak lupa ia harus memastikan komputernya dalam keadaan mati, dengan tujuan agar tidak ada orang yang akan berniat tidak baik.

" Selamat siang, Pak Bram." Naya mencoba meminta ijin dengan atasannya.

"Siang Nay, ada apa? Perasaan saya tidak memanggil kamu." Sahut Pak Bramantyo sembari tangan mengukir tanda persetujuan di setiap lembar kertas yang ia baca.

"Maaf pak, saya hendak ijin makan di luar kantor ya pak. Tempatnya di seberang kantor ada restoran baru buka." Naya sambil tersenyum dengan penuh harapan bahwa atasannya mengijinkan

"Silahkan saja Naya, itu hak kamu. Toh ini jam istirahat, jadi lebih baik kamu gunakan sebaik mungkin." Ujarnya

"Baik, pak. Terimakasih pak." Naya tersenyum lebar menandakan bahwa ia sangat senang karena atasanya begitu baik dalam memperlakukan pegawainya.

Salah satu hal yang membuat Naya betah untuk bertahan di perusahaan Alexander Group ini adalah sosok laki- laki paruh baya itu. Iya, Pak Bramantyo yang sudah dianggapnya seperti orang tuanya sendiri.

***

[Pukul 12.10 WIB, di D'Sun Resto]

Naya dan Laura sedang asyik memanjakan matanya dengan melihat setiap sudut yang dimiliki dari D'Sun Resto, tidak lupa tangannya sembari membuka setiap lembar dari buku menu.

"Ra, mau pesan apa?" Tanya Naya pada Laura yang masih bingung.

"Kamu sendiri pesen apa? Jujur ini kenapa menunya semua terlihat enak si Nay?." Ucap gadis berambut pirang itu

"Iya, jadi mau pesen apa? Udah 10 menit kita disini." Tegas Naya, ia mulai khawatir jika atasannya membutuhkan dia.

"Sabar Naya sayang, kamu buru- buru banget si. Tenang, tarik nafas." Laura berusaha membuat Naya lebih rilex

Memang benar, jarang sekali Naya mengahabiskan waktu istirahatnya untuk makan di luar seperti saat ini. Biasanya ia hanya makan di ruangan sambil menatap layar monitor.

"Soto daging enak kayanya ya Nay?" Tanya Laura sambil jarinya menunjuk gambar soto daging pilihannya.

"Iya si, benar. Ya sudah mau nih? Biar langsung kita pesan." Naya memastikan agar tidak salah

"Iya." Jawab singkat Laura

Beberapa menit kemudian, pesanan pun tiba. Soto daging, nasi, ayam penyet, dan lemon tea masing- masing dua porsi.

"Waww,, Naya kamu serius bisa habiskan ini?." Tanya Laura yang penuh dengan keheranan.

"Serius, mungkin karena pagi tadi aku gak makan jadi kelaparan." Ucap gadis berwajah ayu itu.

"Baiklah! Mari makan." Ujar Laura dengan penuh semangat seperti belum makan selama tiga hari.

Naya yang saat itu baru menyuapkan beberapa sendok kuah soto, tiba- tiba ada panggilan masuk di layar handphone.

"Siapa Nay ?" Laura penasaran karena nomornya tidak dikenal sudah tiga kali menelepon Naya, namun tidak di angkat.

"Gak tahu! Mungkin orang dari asuransi, akhir- akhir ini aku sering dapat panggilan dari nomor yang gak dikenal, dalam satu hari bisa lebih dari 10 kali dengan nomor yang sama." Naya yang sembari mengunyah makanan.

"Angkat dahulu Nay, siapa tahu penting." Ujar Laura sambil menyeruput kuah soto

"Iya, Bawel!" Naya sedikit kesal dengan sahabatnya, karena sama saja telah mengganggu waktu makan siangnya.

Tidak butuh waktu lama, handphone Naya berdering dan lagi- lagi nomor tidak di kenal. Anehnya nomor kalau yang ini berbeda.

"Hallo, selamat siang ada yang bisa saya bantu?" Sapa Naya pada orang disebrang telepone.

"Sejak kapan karyawan bisa makan, padahal atasannya saja masih belum makan?." Suara laki- laki yang terdengar suaranya sedikit samar namun tidak asing bagi Naya.

"Maaf dengan siapa saya berbicara?" Tanya gadis itu lagi

"Agita Naya Prawira, bisa kah anda kembali ke ruangan dalam waktu 5 menit!" Tegas suara laki-laki itu membuat Naya semakin penasaran, dengan sosok dibalik telepone.

"Kenapa bisa tahu nama lengkap saya si, jangan- jangan ia petugas asuransi yang waktu itu lagi." Naya bergumam dan terdengar di telinga sang penelpon misterius.

"Naya! Ini saya NATHAN! " Teriaknya

"Nathan siapa?'' Naya bengong karena ia lupa jika nama calon bos barunya adalah Natan Alexander.

"NAYA! Kembali sekarang!" Telepon langsung dimatikan sepihak.

***

Setelah telepon berakhir, tampak di layar Handphone Naya ada notif pesan yang dikirimkan melalu whatsApp.

"Siapa si Nay?" Tanya Laura penasaran

"Gak tahu, bilangnya Nathan. Siapa coba tuh?." dengan polosnya Naya bertanya pada Laura.

"Oh, MG ! Naya itu CEO baru kita!" Tegas Laura pada Naya

"Hah seriusan?"

"Dih, kamu gimana si Nay?"

"Benar Ra, aku gak inget," Naya sambil menggaruk tengkuknya padahal tidak merasa gatal

"Nay, buruan lebih baik kita buruan balik ke kantor." Ujar Laura sembari membereskan barang- barang memastikan tidak ada yang tertinggal.

"Iya, iya sabar Laura. Dia kan baru akan jadi bos aku mulai besok, jadi ya harusnya gak jadi masalah dong?." Naya masih bersikap santai

"Naya! Buruan!." Laura sudah melangkahkan kaki menuju parkiran.

***

Terpopuler

Comments

Hayurapuji

Hayurapuji

calon sekretaris kocak

2023-03-09

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Ulang Tahun
2 BAB 2. Nomor Tidak di Kenal
3 BAB 3 Dalam Pengawasan
4 BAB 4 Memalukan
5 BAB 5 Panggilan Darurat
6 BAB 6 Rumput Tetangga Lebih Hijau
7 BAB 7 Terdiam
8 BAB 8 Balas Dendam
9 BAB 9 Sulit Bernapas
10 BAB 10 Jangan Memaksa
11 BAB 11 Sahabat Terbaik
12 BAB 12 Membuahkan Hasil
13 BAB 13 Flashback - 1
14 BAB 14 di Luar Dugaan
15 BAB 15 Flashback-2
16 BAb 16 Survey Lokasi Baksos
17 BAB 17 Hujan Pengukir Kenangan Terbaik
18 BAB 18 Genggam Erat Tanganku
19 BAB 19 Dilarang Ikut
20 BAB 20 Ramalan Oma
21 BAB 21 Hati - Hati dengan Bos Kepo
22 BAB 22 Siasat CEO
23 BAB 23 Mengembalikan Mood CEO
24 BAB 24 Hendak di Jodohkan ?
25 BAB 25 Tidak ada salahnya mencoba
26 BAB 26 Angin datang bawa kabar
27 BAB 27 Kapan Nikah?
28 BAB 28 Pria yang di jodohkan
29 BAB 29 Pelampiasan
30 BAB 30 Pertemuan
31 BAB 31 Pelan - Pelan Saja
32 BAB 32 Cemburu
33 BAB 33 Perdebatan
34 BAB 34 Jaga dia baik - baik
35 BAB 35 Harapan Samuel
36 BAB 36 Tawaran jadi menantu
37 BAB 37 Merasa tidak pantas
38 BAB 38 Rindu yang terobati
39 BAB 39 Terpatahkan !
40 Bab 40 Keinginan yang tersembunyi
41 BAB 41 Gara - gara Balon
42 BAB 42 Ayo Nikah
43 BAB 43 Rawat Inap
44 BAB 44 Pesaing Baru
45 BAB 45 Semakin Panas
46 BAB 46 Kembali ke Rumah Nathan
47 BAB 47 Haruskah melawan takdir
48 BAB 48 Nathan Gemas
49 BAB 49 Nonton di Bioskop
50 BAB 50 Suapin
51 BAB 51 Calon Istri
52 BAB 52 Siapa dia?
53 BAB 53 Apa Maksudnya
54 BAB 54 Berniat Menunda Pernikahan
55 BAB 55 Jangan Munafik
56 BAB 56 Karma
57 BAB 57 Ngajak Ribut
58 BAB 58 Datangnya orang dari masa lalu
59 BAB 59. Mie Rebus
60 BAB 60 Sehangat kopi
61 BAB 61 Selesaikan dahulu masa lalu
62 Bab 62 Pelukan seorang Ibu CEO
63 BAB 63 Pedih jika mengingat itu
64 BAB 64 Jengkol samping kantor
Episodes

Updated 64 Episodes

1
BAB 1 Ulang Tahun
2
BAB 2. Nomor Tidak di Kenal
3
BAB 3 Dalam Pengawasan
4
BAB 4 Memalukan
5
BAB 5 Panggilan Darurat
6
BAB 6 Rumput Tetangga Lebih Hijau
7
BAB 7 Terdiam
8
BAB 8 Balas Dendam
9
BAB 9 Sulit Bernapas
10
BAB 10 Jangan Memaksa
11
BAB 11 Sahabat Terbaik
12
BAB 12 Membuahkan Hasil
13
BAB 13 Flashback - 1
14
BAB 14 di Luar Dugaan
15
BAB 15 Flashback-2
16
BAb 16 Survey Lokasi Baksos
17
BAB 17 Hujan Pengukir Kenangan Terbaik
18
BAB 18 Genggam Erat Tanganku
19
BAB 19 Dilarang Ikut
20
BAB 20 Ramalan Oma
21
BAB 21 Hati - Hati dengan Bos Kepo
22
BAB 22 Siasat CEO
23
BAB 23 Mengembalikan Mood CEO
24
BAB 24 Hendak di Jodohkan ?
25
BAB 25 Tidak ada salahnya mencoba
26
BAB 26 Angin datang bawa kabar
27
BAB 27 Kapan Nikah?
28
BAB 28 Pria yang di jodohkan
29
BAB 29 Pelampiasan
30
BAB 30 Pertemuan
31
BAB 31 Pelan - Pelan Saja
32
BAB 32 Cemburu
33
BAB 33 Perdebatan
34
BAB 34 Jaga dia baik - baik
35
BAB 35 Harapan Samuel
36
BAB 36 Tawaran jadi menantu
37
BAB 37 Merasa tidak pantas
38
BAB 38 Rindu yang terobati
39
BAB 39 Terpatahkan !
40
Bab 40 Keinginan yang tersembunyi
41
BAB 41 Gara - gara Balon
42
BAB 42 Ayo Nikah
43
BAB 43 Rawat Inap
44
BAB 44 Pesaing Baru
45
BAB 45 Semakin Panas
46
BAB 46 Kembali ke Rumah Nathan
47
BAB 47 Haruskah melawan takdir
48
BAB 48 Nathan Gemas
49
BAB 49 Nonton di Bioskop
50
BAB 50 Suapin
51
BAB 51 Calon Istri
52
BAB 52 Siapa dia?
53
BAB 53 Apa Maksudnya
54
BAB 54 Berniat Menunda Pernikahan
55
BAB 55 Jangan Munafik
56
BAB 56 Karma
57
BAB 57 Ngajak Ribut
58
BAB 58 Datangnya orang dari masa lalu
59
BAB 59. Mie Rebus
60
BAB 60 Sehangat kopi
61
BAB 61 Selesaikan dahulu masa lalu
62
Bab 62 Pelukan seorang Ibu CEO
63
BAB 63 Pedih jika mengingat itu
64
BAB 64 Jengkol samping kantor

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!