Reagan 2

Dikta berkeliling ke segala penjuru untuk memastikan seluruh murid berada di dalam kelas. Langkahnya menyusuri setiap lorong sekolah. Dari kejauhan ia melihat Reagan yang duduk seorang diri di kantin.

Langkah cepat Dikta sampai di depan Reagan. Ia mengambil rokok yang di sesap Reagan, lalu membuangnya ke lantai dan menginjaknya. “Reagan Lorencius Havelaar kembali ke lapangan!” tegur Dikta.

Reagan mengacuhkan Dikta, ia mengambil es teh dingin pesanannya dan meneguknya dengan perlahan. Perbuatan Reagan seolah sengaja membuat Dikta semakin naik pitam.

“Reagan,” panggil Dikta dengan suara tegasnya.

Mata Reagan melirik ke arah Dikta.

“Kembali ke lapangan, dan jangan pernah merokok di area sekolah lagi,” ucap Dikta memberikan peringatan.

Reagan mengeluarkan satu batang rokok dari bungkusnya dan menyalakannya di depan Dikta. Tidak hanya itu Reagan menghembuskan asap rokoknya tepat ke wajah Dikta. “Merokok seperti ini maksud bapak?”

Dua orang siswa yang melihat dari kejauhan tampak kegirangan bisa melihat wajah Reagan yang mengerikan membuat Reagan terlihat lebih tampan dengan bibir yang menyeringai. “Aaaa ganteng banget Reagan,” teriak mereka.

Dikta menengok ke belakang. “Masuk ke kelas!” titahnya pada dua siswi tersebut.

Mendapat tatapan tajam dari Dikta mereka segera masuk ke dalam kelasnya.

Dikta tidak heran dengan sikap Reagan, ia pikir dirinya mampu menahan emosi saat berhadapan dengan Reagan. Tapi nyatanya Dikta tidak bisa menahan emosinya. “Sepertinya saya harus menghubungi Ayahmu,” ancam Dikta.

“Silahkan saja.”

Harapan Dikta pupus, bukannya takut Reagan malah mempersilahkan. “Kalau mau berulah jangan pas di hari gue piket bisa enggak sih,” ketus Dikta.

Reagan duduk saat pesanan sarapan paginya sampai. Ia menikmati makanan tersebut tanpa memedulikan Dikta.

Dikta duduk di kursi yang berhadapan dengan Reagan. Tangannya dengan lancang mengambil satu potong ayam milik Reagan. “Kalau sampai gue di pecat, tanggung jawab Lo!”

Reagan mengangkat wajahnya dan menatap tajam ke arah Dikta yang sangat berisik.Sikap humble Dikta yang tanpa ragu di luar dugaan Reagan. Ia pikir mata-mata yang di pilih Filio akan kolot dan tegas seperti sebelum-sebelumnya.

***

Jam mata pelajaran terakhir sudah selesai. Beberapa murid mulai meninggalkan kelas. Bianca mengemasi barang-barang miliknya.

“Bianca aku duluan ya,” pamit Anisa.

Bianca mengangguk. Ia mengecek ponselnya, ternyata ada panggilan masuk. “Ada apa?” Tanya Bianca.

[Nona Luisa mendadak minta di antar ke kampus. Tidak apa-apa jika nona menunggu sekitar satu jam saja di sekolah?]

Bianca sedikit kesal mendengar kabar tersebut. “Ya sudah aku naik taksi saja,” jawab Bianca. Ia menutup teleponnya dengan cepat karena kesal.

Bianca bangkit dari duduknya dan melihat tas Reagan yang masih ada di kursinya. Pandangan Bianca menatap ke segala penjuru, ternyata kelas sudah kosong hanya menyisakan dirinya.

Bianca mengambil tas Reagan dan menentengnya. Bagaimana pun Reagan saudaranya, ia tidak bisa begitu saja meninggalkan tas Reagan. Seharian ini Bianca tidak menemukan keberadaan Reagan.

Bianca berjalan keluar dari dalam kelas. Ia melihat pak Dikta yang berjalan di lorong. “Pak Dikta,” panggil Bianca.

Dikta menghentikan langkahnya. “Iya, ada apa Bianca?”

“Bapak melihat Reagan?”

“Reagan sedang di UKS, sakit perut,” jawab Dikta. Jelas-jelas Dikta tahu jika Reagan baik-baik saja, hanya saja pria itu beralasan agar tidak perlu mengikuti pelajaran.

“Terima kasih Pak,” ujar Bianca. Ia berjalan menuju UKS.

Bianca masuk ke dalam UKS, ada penjaga di sana. Bianca tersenyum ramah “Reagan ada Bu?”

“Ada di dalam, masuk saja,” jawab guru tersebut.

Bianca masuk ke dalam, ia melihat di ujung dengan tirai tertutup. Bianca mendekat dan membuka ruangan, ia melihat tubuh Reagan yang terlentang dengan mata tertutup.

Mata Bianca melihat ke meja kecil yang terdapat nampan berisi obat dan air minum yang masih utuh. “Kamu pura-pura sakit ya,” tuduh Bianca.

Reagan membuka matanya. “Kalau iya kenapa?”

Bianca menaruh tas milik Reagan di atas tempat tidur. “Enggak kenapa-napa sih, kayaknya kamu sudah biasa bolos juga di sekolah lama.”

Reagan bangkit dari tidurnya, ia turun melangkah meninggalkan Bianca.

Bianca cukup kesal di tinggal sendirian oleh Reagan, apalagi pria itu tidak berterima kasih sama sekali padahal Bianca sudah membawakan tas Reagan.

Bianca berjalan menuju gerbang depan sekolah menunggu taksi. Namun tidak ada yang lewat, akhirnya Bianca mengeluarkan ponselnya untuk memesan taksi online. Namun suara motor berhenti di depannya membuat perhatian Bianca teralihkan. Kepalanya terangkat dan menatap wajah Reagan yang ada di depannya.

“Naik,” ucap Reagan. Ia memasangkan helm pada kepala Bianca.

Bianca seolah terhipnotis dengan ucapan Reagan dan menerima saja tawaran Reagan. Bianca naik ke atas motor Reagan.

Reagan membawa motor sport kesayangannya dengan kecepatan cukup tinggi seperti biasanya.

Bianca yang sedikit ketakutan karena jarang naik motor, dengan ragu memilih berpegangan pada jaket Reagan.

Tepat di jalanan yang cukup sepi arah menuju rumah Bianca, Reagan menghentikan laju motornya. “Turun,” titah Reagan.

Bianca turun dari motor Reagan. “Ada apa?” tanya Bianca dengan nada polosnya.

“Pinjam handphonemu,” jawab Reagan.

Bianca memberikan ponsel miliknya kepada Reagan. “Untuk apa?”

Reagan mengambil ponsel Bianca dan memasukkannya ke dalam saku jaket. Alis Reagan terangkat sebelah, dengan bibir tersenyum yang tertutup helm full face sehingga Bianca tidak bisa melihatnya. Ia menutup kaca helmnya dan melajukan motornya secepat mungkin meninggalkan Bianca sendirian.

Bibir Bianca terbuka cukup lebar melihat Reagan yang begitu saja meninggalkannya di tempat sepi. “Reagan sialaaaaan!” teriak Bianca.

Terpopuler

Comments

Qillah julyan

Qillah julyan

strees si regan,klu bianca kenapa2 bonyok ntar ma bokapnya , dasar!

2023-03-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!