Bab 3 MOS Part I

Langit dan ketiga sahabatnya sudah duduk dengan santainya di pinggir lapangan untuk menunggu siswa dan siswi baru.

"Sayang, bekal makan kamu sudah Umi simpan di dalam tas, jangan lupa dimakan ya," seru Umi Annisa.

"Siap, Umi."

"Nanti Abi jemput kamu."

"Oke, Abi. Kalau begitu Aleena masuk dulu ya, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Aleena keluar dari dalam mobil Abinya dan masuk ke dalam sekolah dengan riangnya.

"Huawaaa...cowoknya cakep-cakep sekali, Vina jadi semakin semangat sekolah nih," seru Vinata.

"Sayang, lihatlah hasil didikan mu, baru masuk sekolah bukanya fokus pada sekolah malah cowok-cowoknya yang bikin dia semangat," keluh Papa Nata.

"Gak apa-apa sayang, memang cowok-cowoknya tampan-tampan, gemes banget, aku jadi ingin kembali muda lagi," sahut Mama Vio.

"Oh, jadi gitu sekarang mau daun muda? oke, tapi jangan salahkan aku kalau uang belanja bulanan kamu, aku potong," kesal Papa Nata.

"Astaga sayang, aku hanya bercanda gitu aja baper."

"Ma, Pa, Vina masuk dulu ya."

"Oke, nanti kalau Papa gak sempat jemput kamu, Om Bayu yang akan jemput kamu."

"Oke, Pa."

"Hati-hati sayang, have fun ya!" teriak Mama Vio.

Vinata berlari-lari kecil masuk ke dalam sekolah, tidak lama kemudian sebuah mobil pun kembali berhenti di depan sekolah.

"Astaga, si Gabby kebiasaan deh gak pernah jawab telepon dari aku, Bang Gavin juga gak jawab telepon dari aku, dasar duo manusia kutub sangat menyebalkan," gerutu Alexa.

Alexa masuk ke dalam sekolah dengan menghentak-hentakan kakinya.

"Sayang, wajah kamu jangan cemberut kaya gitu dong, kalau wajah kamu judes seperti itu gak bakalan ada teman yang mau mendekati kamu," seru Daddy Ibra.

"Biarin saja, lagipula Vira gak butuh teman," ketus Vira.

Daddy Ibra menghembuskan napasnya dengan kasar, Vira benar-benar menurun dari Mommynya sombong dan angkuh. Sesampainya di sekolah, Vira langsung keluar dari dalam mobil Daddynya dan setelah mencium punggung tangan Daddynya, Vira pun langsung masuk ke dalam sekolah membuat Daddy Ibra geleng-geleng kepala.

"Dira sayang, kamu yang rajin ya sekolahnya tadi Bunda kamu tidak sempat membuatkan bekal jadi kamu beli saja di kantin sekolah ya," seru Ayah Demir.

"Iya Yah, tapi Dira takut Yah, soalnya Dira tidak kenal sama siapa-siap di sini," lirih Dira.

"Kan ada Kak Arsya, kalau ada yang jahat sama kamu, kamu bilang saja sama Arsya."

"Baiklah, Yah. Kalau begitu, Dira masuk dulu ya Yah."

Dira pun mencium punggung tangan Ayahnya itu, lalu masuk ke dalam sekolah dengan menundukkan kepala.

Dira tumbuh menjadi anak yang sangat pemalu dan juga penakut, padahal Dira cantik tapi entah kenapa Dira merasa tidak percaya diri.

Saat ini Demir bekerja di perusahaan Mommy Gilsya yang tidak lain Mommynya Arsya, perusahaan Ayah Demir mengalami kebangkrutan sehingga Ayah Demir jatuh miskin.

Gavin, Langit, Arsya, dan Putra memperhatikan setiap anak baru yang datang ke lapangan.

"Bro, anak barunya cantik-cantik ya, bikin gemas," seru Arsya.

"Yoi, aku jadi semangat nih," sahut Langit.

Sementara itu Gavin dan Putra hanya diam saja, kedua remaja dingin itu terlihat biasa saja karena tidak ada yang menarik sama seperti tahun-tahun sebelumnya.

Sedangkan di koridor, Ghani berdiri dengan melipat kedua tangannya di dada. Ghani memperhatikan Gabby, semenjak pertemuannya tadi pagi, Ghani merasa tertarik kepada remaja cantik yang tanpa ekspresi itu.

"Cantik," batin Ghani dengan senyumannya.

"Lagi ngapain Lo di sini?" tanya Garra dengan menepuk pundak Ghani membuat Ghani kaget.

"Apaan sih, bikin kaget saja."

"Tumben Lo diam di sini, apa ada sesuatu yang sudah menarik perhatian Lo?" tanya Gaza dengan fokus kepada buku yang dipegangnya.

"Gak ada," sahut Ghani dengan pergi dari sana.

Garra dan Gaza pun mengikuti Ghani masuk ke dalam kelasnya, Ghani takut ketahuan kalau saat ini dia sedang memperhatikan Gabby yang tidak lain adik dari musuh bebuyutan mereka.

"Gab, kok kamu ninggalin aku sih?" seru Alexa dengan berdiri di samping Gabby.

Gabby hanya melirik sedikit ke arah Alexa, setelah itu Gabby kembali melihat ke depan dengan dinginnya.

"Astaga, aku itu serasa ngomong sama hantu tahu, aku saja yang nyerocos tapi sedikit pun kamu tidak pernah menanggapinya," gerutu Alexa.

"Hai, boleh kenalan?" seru Aleena.

"Hai juga, nama aku Alexa."

"Aku Aleena."

Alexa dan Aleena saling berjabat tangan, Alexa melirik ke arah Gabby.

"Dia namanya Gabby, dia jarang bicara dan wajahnya pun tanpa ekspresi jadi harap dimaklum," seru Alexa dengan senyumannya.

"Hai, Gabby!" sapa Aleena.

Gabby hanya melirik sedikit, lalu kembali menatap ke depan. Tidak lama kemudian, Vina pun datang dan berdiri di samping Aleena, mereka kembali berkenalan. Ketiga remaja cantik itu langsung klop, karena mereka sama-sama ceria dan periang.

Vira pun datang dengan sikap angkuhnya dan berdiri di samping Vina.

"Hai, nama kamu siapa?" tanya Vina ramah.

"Memangnya kenapa?" ketus Vira.

ketiga remaja cantik itu mengerutkan keningnya melihat respon dari Vira.

"Kita hanya ingin berkenalan saja, siapa tahu nanti kita jadi teman sekelas," seru Vina.

"Aku tidak butuh teman, tidak sekelas dengan kalian pun, aku tidak peduli," ketus Vira.

"Astaga, dia sombong sekali," bisik Alexa.

Ketiga remaja itu pun akhirnya memilih diam dan tidak memperdulikan Vira, sedangkan Dira, dia berdiri di belakang Gabby dan teman-teman yang lainnya dan Dira berdiri dengan menundukkan kepalanya.

Gavin dan para sahabatnya berdiri di depan semua murid baru beserta para pengurus OSIS yang lainnya membuat para siswi baru bersorak kegirangan di dalam hatinya.

"Astaga, mereka tampan-tampan sekali," bisik Vina.

"Iya, tidak disangka kalau Bang Gavin punya teman-teman setampan itu. Kok, aku gak pernah lihat mereka main ke rumah Bang Gavin ya?" bisik Alexa.

"Kamu bisa diam tidak?" sentak Gabby.

"Astaga Gabby, biasa aja kali ngomongnya," kesal Alexa.

"Selamat pagi semua!" seru Langit.

"Selamat pagi, Kak."

"Selamat datang di sekolah tercinta ini, kami selaku pengurus OSIS akan mengadakan MOS untuk para siswa dan siswi baru di sekolah ini. Tapi kalian jangan khawatir, kami tidak akan melakukan kekerasan. Tujuan MOS ini, hanya untuk perkenalan saja supaya kalian tahu seluk beluk sekolah ini sehingga di saat nanti kalian mulai masuk sekolah, kalian tidak akan bingung lagi mencari dimana kelas kalian, letak perpustakaan, letak kantin, dan sebagainya," seru Langit.

"Untuk itu, MOS di sekolah ini resmi dimulai dan MOS akan dilaksanakan selama 3 hari. Dan selama itu juga, tidak boleh ada siswa atau pun siswi yang telat datang ke sekolah kalau ada yang telat, kami akan menghukum kalian. Apa kalian mengerti!" teriak Putra.

"Mengerti, Kak."

"Bagus, sekarang silahkan kalian buat kelompok kalian sendiri. Satu kelompok terdiri dari 7 orang dan kalian bebas memilih teman untuk kelompok kalian," seru Arsya.

Semua siswa dan siswi mulai sibuk mencari kelompok mereka dan otomatis, Alexa langsung menarik Gabby, Vina, dan juga Aleena.

"Kita satu kelompok," seru Alexa.

"Tapi kita hanya berempat, butuh 3 orang lagi," sahut Aleena.

Keempatnya langsung melihat ke arah Vira yang masih berdiri sendirian.

"Apa anak itu kita ajak saja?" seru Alexa.

"Kamu saja yang ajak, aku gak mau. Dia sombong banget," sahut Vina.

"Biar aku saja yang ajak," seru Aleena.

Aleena pun menghampiri Vira. "Hai, apa kamu mau bergabung dengan kami?" seru Aleena ramah dengan senyumannya.

"Boleh," sahut Vira dingin.

Aleena pun menarik tangan Vira dan bergabung dengan yang lainnya.

"Baru 5 orang, tinggal 2 orang lagi," seru Alexa.

Mereka pun celingukan mencari teman-teman yang lain, terlihat seorang siswi sedang celingukan seperti kebingungan karena tidak ada yang mengajaknya.

"Hai, kamu belum ada kelompok?" tanya Vina.

Dira menggelengkan kepalanya...

"Ya sudah, kamu ikut kelompok kami saja."

Vina menarik tangan Dira dan mereka pun mulai berkenalan satu sama lain. Semuanya sudah mendapat kelompok masing-masing, hanya kelompok Gabby saja yang masih kurang satu orang.

"Apa kalian sudah mendapatkan kelompok masing-masing?" seru Langit.

"Sudah, Kak."

Alexa mengangkat tangannya. "Maaf Kak, kelompok kami kurang satu orang," seru Alexa.

Putra tanpak berpikir. "Ah iya, sepupu aku gak masuk hari ini karena masih sakit, jadi besok kalau dia masuk, masuk kelompok kalian saja," seru Putra.

"Oke, Kak."

"Oke, semuanya sudah selesai dan sudah mendapat kelompok masing-masing jadi kami resmikan hari ini, MOS dimulai!" seru Langit.

Semua siswa bertepuk tangan, dan hari ini mereka akan mulai menjalankan MOS untuk 3 hari ke depan.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀ѕαηтι🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀ѕαηтι🍒⃞⃟🦅

aku puyeng dengan nama nama kalian kenapa hampir sama semua jadi gak. isa ingat aku 🙈🙈🙈

2023-03-29

1

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀ѕαηтι🍒⃞⃟🦅

🍭ͪ ͩ🍌 ᷢ ͩ𝐀⃝🥀ѕαηтι🍒⃞⃟🦅

Vira Vina nama anak aku🤣🤣🤣

2023-03-29

1

ππ@πT@π t€®!πd@h

ππ@πT@π t€®!πd@h

masih dalam mode ngapalin nama² pemerannya 🤣🤣

2023-03-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!