Bab 5

Alvin sendiri memilih pergi ke apartemen milik Feri untuk menumpang sementara waktu hingga kekasih nya kembali,ia sengaja tak membawa Amel agar ia tinggal bersama Bella.

"Tumben kau ke sini hari libur mana bawa koper segala emang nya kau mau kemana"tanya Feri menatap Alvin saat mereka sudah ada di dalam.

"Aku numpang di sini sementara waktu"ucap Alvin.

"Apa aku enggak salah dengar kau mau menumpang di sini"tanya Feri.

"Hmm"dehem Alvin malas.

"Woo apa yang terjadi apa om Bram mengusir mu dari rumah,eh bukan nya kau ada rumah sendiri"ucap Feri.

"Ck kau banyak sekali bicara"ucap Alvin kesal.

"Aku hanya heran saja"ucap Feri.

"Papa mengusir ku semua fasilitas ku juga di ambil bahkan aku tidak boleh bekerja di perusahaan lagi"ucap Alvin.

"Kenapa om melakukan itu pada mu,apa ada masalah"tanya Feri.

"Cerita nya panjang,aku tidak bisa menceritakan nya sekarang"ucap Alvin.

"Ck terserah kau saja"ucap Feri malas.

"Besok bantu aku mencari pekerjaan"ucap Alvin.

"Memang nya kau mau bekerja apa kau tahu sendiri aku bekerja bukan seperti mu"ucap Feri karna ia memang bekerja di bengkel namun sudah milik nya sendiri.

"Tidak tahu"ucap Alvin.

"Coba saja di perusahaan lain terserah di bidang apa yang penting kau ada pekerajaan sementara waktu,lagi pula anggap saja kau sedang mencari pengalaman"ucap Feri.

"Masalah nya perusahaan di sini tidak akan ada yang menerima ku"ucap Alvin ketus.

"Kenapa kau berpikir begitu belum di coba juga"ucap Feri.

"Ck papa sudah mengatakan pada akan memberitahu perusahaan lain agar tidak menerima ku"ucap Alvin malas.

"Hahaha om Bram sekali mengusir mu gak tanggung-tanggung ternyata"ucap Feri tertawa melihat penderitaan teman nya tersebut.

Sedangkan Amel sudah tiba di restoran segera membuka pintu restoran dari belakang dan masuk ke dalam menuju lantai dua dimana ada ruangan yang termasuk satu ruangan pribadi nya di sana yang tersedia ranjang kecil.

Ia pun membuka hijab yang ia pakai dan mengambil obat untuk mengobati luka di kepala dan pipi nya.

"Shhh seperti nya cukup dalam"gumam nya menatap kapas yang kini telah banyak darah di sana.

Ia pun membersihkan luka nya lalu mengobati nya setelah selesai ia pun merebahkan tubuh nya di ranjang kecil tersebut.

"Lebih baik aku ke dapur dulu membuat makanan perut ku sudah lapar"gumam nya bangkit dari ranjang menuju dapur restoran memasak nasi goreng untuk ia makan karna lebih cepat dan mudah di buat.

Setelah selesai ia kembali menuju lantai atas dan menutup pintu tak lupa mengunci nya,Amel menyalakan televisi dan mulai makan sambil menonton.

Hari ini dan seterus nya ia akan memiliki waktu luang untuk bersantai karna sebelum menikah walaupun hari libur ia masih harus bekerja membersihkan rumah sang paman dan mengerjakan pekerjaan lain nya di sana tidak ada waktu nya untuk bersantai.

........

Tiga hari kemudian di mana Alvin masih tetap menumpang di apartemen Feri seperti yang ia katakan jika sang papa memang benar-benar mengatakan pada perusahaan lain agar tidak menerima nya bekerja karna ia sudah mencoba namun hasil nya nihil jadi lah hari ini ia ikut bekerja dengan Feri di bengkel.

"Kau serius ingin bekerja dengan ku"tanya Feri untuk yang kesekian kali nya.

"Ck aku bosan mendengar nya sudah ku bilang dari semalam"ucap Alvin ketus.

"Santai saja bro"ucap Feri terkekeh.

"Kalau begitu ayo kita pergi sekalian akan aku perkenalkan dengan karyawan ku di sana"ucap Feri di angguki Alvin.

"Kekasih mu itu belum juga kembali"tanya Alvin keluar dari apartemen tersebut bersama Alvin.

"Kenapa kau menanyakan nya apa kau sudah tak mau menampung ku lagi"tanya Alvin ketus.

"Ck aku hanya bertanya biasa nya kan dia hanya tiga hari paling lama kalau cuma keluar kota"ucap Feri.

"Mungkin besok dia akan kembali"ucap Alvin di angguki Feri.

"Dia sudah tau jika kau tidak bekerja lagi di perusahaan juga fasilitas mu yang di ambil"tanya Feri.

"Belum mungkin aku akan mengatakan nya jika dia sudah kembali ke sini"jelas Alvin yang memang belum memberitahu Bella tentang keadaan nya sekarang.

Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil masing-masing setelah tiba di lantai bawah menuju bengkel milik Feri yang jarak nya tiga puluh menit dari apartemen tersebut.

Tiba di sana kedua nya keluar dari dalam mobil dan masuk ke dalam.

"Perhatian sebentar"ucap Feri pada mereka yang berjumlah sepuluh orang karna memang bengkel milik Feri cukup besar dan juga ramai maka dari itu ia memiliki karyawan sebanyak itu.

"Kalian pasti sudah kenal dengan Alvin bukan"tanya Feri.

"Iya bos"jawab mereka karna memang Alvin sering ke sana juga jika ada mobil nya yang rusak pasti akan memanggil mereka.

"Dia ingin bergabung dengan kita di sini sementara waktu,kalian tenang saja dia cukup ahli dalam masalah mesin"jelas Feri di angguki mereka karna sudah tahu.

Setelah acara perkenalan itu Alvin mulai ikut membantu mereka memeriksa dan memperbaiki mobil yang ada di sana,sedangkan Feri pergi ke ruangan nya untuk mengecek barang juga keuangan yang masuk.

Berbeda di rumah mewah milik orang tua Alvin pak Bram tertawa mendengar ucapan orang suruhan nya yang memang selalu melapor kegiatan Alvin dan Amel,ia menyuruh orang untuk mengawasi kedua nya dari jauh agar ia tahu kabar mengenai anak dan menantu nya tersebut.

"Awasi mereka terus"ucap pak Bram.

"Baik tuan"ucap orang tersebut.

"Kalau begitu saya kembali tuan"ucap nya lagi di angguki pak Bram.

"Anak mu ma dia memilih bekerja begitu demi wanita ular itu"ucap pak Bram pada istri nya.

"Biarkan saja pa sekalian ia belajar mandiri"ucap bu Sarah.

"Benar juga sih,aku penasaran bagaimana reaksi wanita ular itu jika ia tahu Alvin bekerja seperti itu sekarang bahkan mungkin uang pun sudah tak ada lagi"ucap pak Bram tertawa pelan.

"Bagaimana kabar menantu papa itu"tanya bu Sarah.

"Dia seperti nya tinggal di tempat nya bekerja"ucap pak Bram.

"Lagian papa juga putra kita ganteng begitu pilih memantu masa seperti itu"ucap bu Sarah ketus.

"Ma jika kita memandang fisik memang banyak tapi tidak ada sebaik menantu kita,kalau fisik bisa di ubah sekarang teknologi sudah canggih papa rasa menantu kita cantik hanya karna dia kurang memperhatikan penampilan saja"jelas pak Bram membuat bu Sarah terdiam membenarkan.

Terpopuler

Comments

hidagede1

hidagede1

di dunia nyata ada gak ya kaya pak bram yg bijaksana 🤭

2023-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!