Suasana tengah malam terasa sepi namun mencengkam bagi Ferderick yang akan melarikan diri dari penjara budak, hatinya tak tenang ketika mengira ngira jika sampai mereka gagal kali ini, ia tak begitu memperdulikan tentang dirinya yang bisa melarikan diri kapanpun setelah Nyonya bangsawan itu membawanya, namun yang menjadi permasalahannya adalah adiknya, jika mereka tak berhasil meloloskan diri maka nasib Kaisan akan sangat malang berada disini seorang diri, belum lagi jika mereka sampai menyiksa Kaisan yang telah mencoba melarikan diri, dahi Ferderick terus mengerut karena terus memikirkan hal seperti itu.
"Kai,bangun" bisik ferderick di telinga kaisan yang saat itu masih tertidur pulas, entah apa yang akan terjadi kepada anak polos ini jika berpisah dari kakaknya.
Kaisan mengusap usap matanya "iya kak aku bangun" ia bangun dari pangkuan kakaknya dan duduk.
Ferderick mulai melangkahkan kakinya, mengamati para penjaga yang berjaga malam, semuanya tertidur pulas, jantung Ferderick mulai berdebar, tangannya mengepal, tidak ada lagi kesempatan baginya untuk membawa adiknya dari tempat itu selain malam ini, ia menguatkan tekadnya.
Ferderick mengeluarkan kunci dari saku celananya, ia mulai membuka gembok yang terpasang diluar jeruji besi, Kreekk, akhirnya gembok itu terbuka, ia memanggil adiknya dengan tangannya dan menyuruhnya diam, saat mereka mulai melangkah keluar seseorang memanggilnya.
"Hei, kalian akan melarikan diri?" ucap wanita muda berambut coklat di penjara sebelah, ferderick segera menaruh telunjuknya di bibirnya agar wanita itu diam sembari matanya fokus mengamati penjaga yang tertidur.
"Kami akan mencari cara untuk membebaskan kalian semua setelah keluar dari sini" bisik Ferderick, wanita itu mengangguk dengan raut wajah yang tidak mengharapkan apa apa dari perkataan seorang anak berusia sepuluh tahun itu.
"Semoga kalian tidak tertangkap" gumam wanita itu.
Perlahan lahan Ferderick dan kaisan melangkahkan kakinya dengan hati hati, untunglah sepertinya para penjaga baru saja meminum alkohol jadi pengamanan sedikit longgar, bahkan pintu utama pun mereka lupa menguncinya, berkat itu Ferderick dan Kaisan dengan mudah berhasil keluar dari pintu utama.
Tiba tiba seorang penjaga yang baru saja kembali dari kamar kecil memergoki mereka "Hei kalian" seru pria itu sembari merapihkan celananya. Ferderik menarik Kaisan dan mereka berlari dengan cepat sementara pria itu membangunkan rekannya yang tertidur. Ferderick terus berlari membawa adiknya tanpa melihat kebelakang, ia hanya fokus untuk terus menjauh dari tempat itu.
Tak lama seluruh penjaga terbangun dan mengejar mereka "dasar bodoh, cepat temukan mereka berdua" ujar salah satu penjaga yang lebih senior.
"Baik" jawab serentak para penjaga yang lain.
Ferderick terhenti karena Kaisan terjatuh, dan ia melihat para penjaga yang semakin mendekati mereka dengan membawa obor, "kakiku sakit kak" keluh Kaisan. karena tak memiliki banyak waktu akhirnya Ferderick menggendong kaisan dipunggungnya, ferderick kembali berlari hingga ia masuk ke sebuah hutan, mata ferderick mulai mengamati obor yang mengejar mereka masih terlihat, itu tandanya mereka belum boleh merasa aman.
Ferderick terus berlari membawa adiknya memasuki hutan semakin dalam, ia kembali melihat sekeliling, cahaya obor sudah tak terlihat, ia menurunkan adiknya, nafasnya terengah engah, keringat membanjiri tubuh anak itu.
"Maafkan aku kak. kau pasti kesusahan karena membawaku" ucap kaisan dengan raut wajah menyesal.
"Jangan bicara seperti itu Kai, kakak akan melakukan apapun agar kita selamat, mulai sekarang kau hanya boleh percaya kepada kakak saja, apa kau mengerti?" Kaisan mengangguk.
Mereka berdua beristirahat di bawah pohon besar di tengah hutan, sementara para penjaga penjara budak kesusahan mencari mereka ditengah kegelapan dan sampailah di depan hutan
"Apakah mereka bersembunyi didalam hutan ini?" ucap salah satu penjaga.
"Eiiiyy mana mungkin anak anak itu berani masuk ke sana, kau tahu dihutan itu banyak sekali serigala kan?" jawab rekannya.
"Tapi sebaiknya kita harus memeriksa masuk sekali" timpal penjaga yang lain.
"Kau saja, aku sih tak mau menjadi santapan serigala"
"Tapi, bagaimana jika bos menebas leher kita karena besok pagi anak itu akan dijemput oleh Nyonya Barnie"
"Ahh masa bodo, aku tak mau mati dimakan oleh serigala" penjaga itu pun pergi dan yang lainnya mengikutinya karena merasa merinding dan bulu kuduk mereka berdiri.
Ferderick kembali mengamati sekitarnya, tempat yang benar benar sunyi, untunglah mereka masuk kedalam hutan gelap itu, "apa sakit sekali kai?" ferderick melihat kaki kai namun tak terlihat karena gelap.
"Aku tidak apa apa kak"
"Benarkah, kau bisa menahannya sampai kita keluar dari sini besok pagi kan?"
"Iya aku bisa, kakak tak perlu khawatir"
"Baguslah, bilang jika semakin sakit"
"Baik"
"Bersandarlah di bahu kakak, dan tidurlah"
"Iya" Kaisan mulai menyandarkan kepalanya dibahu kakaknya, anak itu tak ingin membuat kakaknya semakin kesulitan dengan mengeluhkan rasa sakit di kakinya, ia menahannya dengan sekuat tenaga.
Srekkk sreeeekkkk, Ferderick mendengar bunyi sesuatu yang bergerak perlahan di antara daun pepohonan atau semak semak dari arah yang tak jauh dari tempat mereka beristirahat.
Ferderick mulai waspada, karena bisa jadi para penjaga mengejar mereka sampai sana dengan mematikan obor, ia menyenderkan tubuh kaisan yang tertidur di batang pohon, ia bangun dan bergerak secara diam diam mengikuti sumber suara, betapa terkejutnya ia melihat sepasang mata tajam yang terlihat menyala di kegelapan, tak salah lagi itu adalah seekor serigala, tappi serigala itu mengarah ke suatu tempat, ferderick mengikuti serigala itu dengan bersembunyi diantara pohon, Serigala menghentikan langkahnya, betapa tekejutnya ferderick karena melihat serigala itu mendekati seseorang pria yang terkapar disana.
Ferderick mulai ragu, haruskan ia menolong orang yang belum jelas sudah mati atau belum itu ataukah ia harus mencari aman untuk dirinya sendiri dengan kembali menghampiri kaisan dan membawa adiknya keluar dari hutan itu, ferderick berbalik badan, namun kakinya tak mampu melangkah dan mengabaikan seseorang begitu saja, ia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari kantung celananya yang ia ambil dari penjaga penjara budak yang tertidur.
Ferderick berjalan mendekati seringala yang telah bersiap memangsa tubuh dihadapannya itu, dengan perlahan ia terus mendekat, ia menusuk serigala itu dari belakang, serigala itu menoleh kearah seseorang yang telah menusuknya dari belakang, matanya semakin terlihat tajam karena marah seorang anak mengganggu kesenangannya, ferderick sadar bahwa pisau kecilnya tak akan mampu membunuh serigala besar itu, ferderick melihat orang yang terkapar itu membawa kantung pedang di pinggangnya, ia segera mengambilnya dan bertarung dengan serigala itu, tak lama pun ia berhasil menebas serigala itu dengan beberapa kali serangan.
Ia mendekati tubuh pemilik pedang tajam yang barusaja digunakannya, ia memeriksa dengut nadi dan hidung orang itu, dia masih bernafas, namun lukanya cukup besar di bagian perutnya, tampaknya ia pun telah mengeluarkan banyak darah, ferderick banyak berfikir sebelum mengobatinya, namun sejenak ia kembali berfikir, menyelamatkan nyawa seseorang yang benar benar membutuhkan adalah yang utama.
Ferderik mengulurkan tangannya di atas luka orang itu, tangan itu mengeluarkan sinar keemasan yang mampu menyembuhkan sebuah luka, iyaa, keluarga Count Steward pada dasarnya memiliki kekuatan suci untuk menyembuhkan seperti kekuatan yang dimiliki oleh para pendeta penyembuh, namun secara turun temurun kekuatan itu sengaja di rahasiakan karena semakin banyaknya orang yang ingin memanfaatkan kekuatan mereka dan jika kekuatan itu sampai bocor ke telinga kaisar atau para bangsawan, orang yang memilikinya harus hidup dengan mengabdikan kekuatan itu untuk mengobati para petinggi di kekaisaran dengan menjadi seorang pendeta yang khusus melayani kaisar dan bangsawan kelas tinggi, karena kekuatan mereka lebih besar dari kekuatan seorang pendeta penyembuh dan keluarga Count Steward merasa itu hanyalah sebuah upaya untuk memanfaatkan kekuatan seseorang dengan menggunakan status sebagai alasannya, sedangkan para rakyat biasa harus mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan pengobatan dari seorang pendeta penyembuh yang bekerja di kuil.
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Sergiy Karasyuk Lucy S.K.L.
Seru Thor !😎👍
2023-04-11
0