Chapter 5

“ Apa kau benar-benar mau ku tambah penderitaan yang kau rasakan ini? aku dengan senang hati melakukanya ” pria gendut itu bertanya kepada Luo Shi, sepertinya dia juga lumayan kelelahan karena habis menghajar

Luo Shi.

“Hanya dirimu? humph.. ini belum seberapa”

Luo Shi untuk sekali lagi menantang Kultivator bertubuh gendut itu.

“ Huh? hais.., aku sudah malas bermain denganmu dan ini rasanya sudah membosankan menghajar mu itu membuat tangan ku yang suci ini kotor! ” ucap pria gendut itu dengan nada mengejek Luo Shi dan sepertinya dia tidak ada niatan lagi menghajar Luo Shi entah apa alasannya mungkin dia sudah kelelahan karena ini.

“Huff...” Luo Shi yang mendengar bahwa dia tidak akan di hajar lagi menghela nafas lega.

“Uhuk.. Uhuk.., ini menyakitkan aku jadi susah bernafas karena ada beberapa tulang rusuk yang patah!” batin Luo Shi.

Dihajar sampai ada tulang rusuk yang patah itu bukanlah sesuatu yang bisa ditahan, tapi Luo Shi yang dipermalukan menahan agar tidak mengeluarkan emosi yang ada didalam dirinya.

“ Anak itu benar-benar mampu menahan semua luka yang dideritanya, sungguh kekuatan fisik yang kuat. ” kata orang-orang yang sedang melihat kejadian ini.

“ Anak itu cukup hebat coba kau tanya padanya siapa namanya Hou-hou, ” kata pria yang berjanggut itu, yang sedari tadi hanya menonton apa yang sedang terjadi, dan nama Kultivator gendut yang menghajar Luo Shi tadi Hou hou.

“ Ah~ mengaggap pula aku harus menanyakan nama orang yang sudah ku hajar? malahan kalau aku menanyakan namanya dia akan bersikap semakin lancang padaku. ” ucap pria bertubuh gendut itu pada teman yang kultivator juga.

“ Apakah kau sudah lupa dengan posisi mu? atau aku harus memberikan tahukan nya dulu? ” ucap pria yang berjanggut tadi.

“ Aku hais.. baiklah, kau ini merepotkan ku saja ”

ucap pria gendut itu dengan berberat hati, sepertinya ada perbedaan diantara mereka.

Walaupun mereka sama-sama di Ranah hitam tahap ketiga, namun ada perbedaan yang jelas pria bertubuh kurus dan berjanggutan itu adalah Ranah hitam tahap tiga akhir, dan pria gendut membuat pria gendut itu baru di ranah hitam tahap tiga awal, itu yang membuat dia agak takut dengan temannya ini.

Dari kekuatan saja sudah jelas perbedaan diantara mereka ini, yang membuat pria berjanggut itu sedikit lebih tinggi dalam hal kekuasaan di ladang ini, dari pria gendut temannya.

“ Hei.. hei.., nak siapa nama mu? ” tanya pria gendut itu kepada Luo Shi, setelah disuruh oleh temannya yang berjanggutan tadi.

“Siapa nama ku apa itu ada urusannya dengan mu urgh...” jawab Luo Shi dengan tatapan kosong dan tubuh yang berlumuran darah dan tubuh yang masih sangat sakit terdengar dari suara rintihan yang dia keluarkan.

“Sudah membuat ku sampai begini kau masih punya muka.. untuk menanyakan siapa namaku? bukankah kau adalah pengawas dari tempat ini

harusnya kau mengetahui mengenai semua data-data identitas dan nama seseorang yang bekerja disini.” ucap Luo Shi.

“ Ah~ betul juga kenapa tidak kucari saja data tentang mu. ” ucap pria gendut itu.

“Tidak habis pikir orang sepertimu bisa menjadi pengawas yang ada disini, dengan kebodohan yang seperti ini si gendut bodoh, ini bisa dibohongi dengan mudah.” batin Luo Shi.

Lalu pria gendut itu, pergi ke suatu tenda yang ada ditempat itu, dan tenda itu hanya ada satu di ladang ini, itu adalah tempat pengawas sekaligus tempat pendaftaran jika orang biasa ingin berkerja di ladang, jadi semua data-data orang yang bekerja di ladang ini, ada di situ.

.....

Lima menit pun sudah berlalu, setelah pria gendut itu masuk kedalam tenda itu.

Lalu seperti ada seseorang yang keluar dari dalam

tenda, siapa lagi kalau bukan pria tua gendut tadi

keluar dari setelah berada didalam tenda itu selama lima menit.

“ Huh, nama Luo Shi, umur delapan tahun, latar belakang keluarga ayah meninggal waktu masih berumur tiga tahun ibu meninggal waktu sesudah melahirkannya, dan dia sedari kecil diurus oleh kakek yang bernama Tian Hong, kini kakek yang selama ini mengurusnya juga telah meninggal, dan kau hidup sebatang kara sekarang. ” ucap pria bertubuh gendut itu dengan muka pura-pura sedih.

“Jangan kau pasang muka yang palsu seperti itu,

berpura-pura sedih seperti itu padaku, orang yang sudah menghajar dan bertingkah seolah kasihan itu benar-benar menjijikkan ” ucap Luo Shi dengan nada yang kesal, dengan raut wajah yang marah.

“ Hoo~ tidak aku benar-benar kasihan padamu..

hiks.. hiks, liat itu aku bahkan sampai menangis. ”

pria gendut itu yang menangis tidak mengeluarkan air matanya, namun hanya pura-pura saja dan itu lebih ke mengejek Luo Shi sebenarnya.

“ K-kau...” bahkan Luo Shi sudah kehabisan kata-kata untuk mengatakan betapa bajingan orang tua gendut ini.

“ Oh iya.. ngomong-ngomong kakek Hong itu adalah kakek asuh mu? ” tanya pria gendut itu, dan sebutan Hong dari Kakek yang mengasuh

Luo Shi itu adalah nama panggilan di ladang ini.

“ Huh? ” Luo Shi yang tidak mau untuk berbicara dengannya memalingkan wajahnya.

“ Begitu ya, teryanta dia adalah Kakek mu.. apa kau tau bagaimana dia bisa mati? ” ucap pria bertubuh gendut tadi.

Luo Shi yang mendengar itu matanya langsung memerah, dan benar-benar marah karena ini.

Terpopuler

Comments

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Jangan Dian saja Huo shi

2023-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!