Chapter 4

“ Oh? siap nama kakek yang mengurus mu dulu? ”

tanya pria gendut tadi karena penasaran.

“Apa hak mu untuk bertanya siapa nama Kakek ku?” kata Luo Shi seperti menantang pengawas Kultivator itu.

“ Aku bertanya hanya karena sedikit penasaran dan kau berani sekali untuk meninggikan nada seperti itu ” kata pria gendut itu dengan sangat marah sampai-sampai urat-urat yang ada di kepalanya keluar semua.

Pria gendut tadi berjalan lagi kearah Luo Shi, dan sepertinya dia hendak mengulangi apa yang baru dia lakukan pada Luo Shi, namun kini tampak benar-benar sangat marah. pria bertubuh kurus tinggi teman dari pria bertubuh gemuk tadi, dan diam dan melihat apa yang sedang terjadi dengan tatapan sinis kepada semua orang yang berkumpul ini.

Tapi dia tidak mau untuk mengusir kerumunan orang-orang dari ladang ini, dan membiarkan semua orang yang ada disini melihat apa yang sedang terjadi.. mungkin pria bertubuh kurus yang berjanggut lebat yang menutupi seluruh bagian bawah wajah ini, berpikir untuk membiarkan kerumunan ini melihat apa yang akan terjadi jika menyinggung Kultivator.

“Kau berjalan seperti itu apa kau pikir aku takut gendut?” Luo Shi yang berkata dengan tidak ada rasa takut lagi, dan juga mengejek tubuh dari pria itu.

“ Apa kau bilang? ku hajar kau sampai mati! ” ucap pria gendut itu dengan mata yang sudah menjadi memerah.

“ Berani sekali anak ini.. bisa sampai membuat wajah pengawas gendut menjadi marah, dan bahkan sampai mata dari pengawas itu jadi memerah. ” kata salah satu orang yang ada di kerumunan.

“ Plak.. Plak.. Plak ” suara tamparan wajah yang sangat keras terdengar lagi, tapi kali ini jauh lebih keras dari sebelumnya.

“ Urgh.. argh.. Kau sialan.” Luo Shi yang berbicara dan dari hidung Luo Shi mengalir darah segar, tapi dia masih saja sempat untuk mengejek pengawas gendut itu.

“ I-ini da-darah.. dari hidung ku? ” Luo Shi yang berbicara dengan agak terkejut namun dia tidak terlalu memikirkannya.

“ Buak.. Buk.. Buuk ” suara hantaman yang kuat terdengar dari tubuh Luo Shi dan itu adalah hantaman dari tangan pria bertubuh gendut tadi.

“ Aargh... ini sakit! ” ucap Luo Shi yang berteriak dan kini nampaknya darah segar keluar lagi, tapi kali ini dari mulut Luo Shi.

Darah segar yang keluar itu lumayan banyak dan itu karena dia mendapatkan pukulan yang keras sekali dari Kultivator itu, bahkan Kultivator tidak menahan kekuatannya pada orang biasa.

Sampai-sampai menghantamkan pukulan dan tamparan yang kuat beberapa kali pada Luo Shi, tanpa berpikir bahwa anak yang dipukuli bisa saja mati karena itu.

“ Cih, kupikir kau itu mempunyai fisik yang kuat.. teryanta akulah yang terlalu berlebih-lebihan mu.”

ucap pria gendut itu dengan tidak tahu malu, dia adalah Kultivator namun memukul manusia biasa itupun dia tidak berbelas kasih pada Luo Shi, dan berkata seolah-olah dia masih lembut padanya.

“Uhuk.. Uhuk, kau benar-benar tidak tahu diri aku tidak akan mengampuni mu” Luo Shi yang berkata setelah terkena pukulan menjadi terbatuk-batuk, dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

“ K-kau.. ” tatapan pria bertubuh besar itu menjadi tambah kejam, dia mengayunkan sekali lagi tangan pada Luo Shi.

Buk, buak.. krraakk.. berbunyi suara tulang yang patah pada tubuh Luo Shi.

“ A-aarrrgh.. Luo Shi yang berteriak kesakitan karena tulang nya patah.

Kini tubuh Luo Shi telah berlumuran darah segar yang keluar dari tubuhnya dan bagian tulangnya sudah banyak yang patah karena dihajar oleh pengawas gendut itu.

“ Huff.., inilah yang terjadi jika mahluk fana seperti mu berani menyinggung perasaan dari seorang kultivator seperti ku ini, beruntung kau tidak mati ” kata pria bertubuh gemuk itu dengan tatapan mata yang kejam dan bengisnya.

“ Beruntung apanya? uhuk.. ini adalah penyiksaan bagaimana bisa kau menyebut ini beruntung? ” Luo Shi yang marah, karena pria bertubuh gendut itu menyebut ini adalah keberuntungan baginya.

“ Sangat kejam, inilah jadinya kalau orang-orang biasa seperti kita memprovokasi Kultivator.. jadi jangan pernah mencoba memprovokasi mereka. ” kata salah satu pemuda yang ada diantara banyak orang ini.

“ Ya.. kau benar, itu benar. ” jawab orang yang sedang melihat ini juga.

“ Tapi bagaimana nasib anak ini selanjutnya? dia sudah berlumur darah, dan dia masih saja berani untuk meninggikan suaranya. ” ucap kakek Hu.

“ Sudah kakek tua, biarkanlah dia mau bagaimana lagi? apa kau mau maju dan menghentikannya dan malahan akan memprovokasi Kultivator itu? ”

kata salah satu pemuda itu pada kakek Hu.

“ T-tapi.. tidak bisa untuk membiarkan dia sengsara seperti itu, dia itu juga salah satu dari kita apa kalian tidak kasihan? ” tanya kakek Hu kepada semua orang yang ada, sepertinya kakek Hu ini masih punya hati nurani dan tidak terlalu tega melihat orang diperlakukan seperti itu.

“ Kakek Hu.. ini bukan tentang kasian atau tidak tapi jika kita menolongnya kita juga akan terkena imbasnya, pikiran orang-orang yang sedang menunggumu di rumah. ” nasehat dari salah satu orang yang ada di kerumunan, dengan nafas yang berat menghirup udara dalam-dalam, berkata kepada kakek Hu.

“ A-aku memang masih punya cucu wanita kecil di rumah, tapi anak ini sangat parah cedera yang dideritanya dan kalau di siksa lagi bisa-bisa dia akan mati karena ini. ” ucap Kakek Hu dengan menahan emosi yang ada didalam hati.

“ Coba kau pikirkan baik-baik ini kakek Hu, misalnya saja kau menolong anak itu dan setelah kau berhasil menolongnya apa yang akan dipikirkan oleh pengawas Kultivator yang ada? sampai kau berani untuk memprovokasi mereka, tentu saja kau yang akan menjadi target sasaran mereka, pikirkan apa yang akan terjadi pada cucu mu jika kau tidak berada didekatnya? menolongnya itu sebenarnya boleh namun pikiran juga situasi dirimu sendiri terlebih dahulu. ” ucap dari salah satu orang yang ada, membuat kakek Hu mulai berpikir terlebih dahulu sebelum menolong anak itu.

“ His... nak aku bukannya tidak mau untuk menolong dirimu yang sedang kesusahan ini, tapi aku masih punya seseorang yang sangat berharga untuk ku jaga seumur hidupku. ” ucap Kakek Hu dengan sangat berat, karena tidak mempunyai kemampuan untuk menolong Luo Shi.

“ Ini demi kebaikanmu kakak Hu, kau juga sudah sangat lama disini jadi jangan membuat masalah dengan mereka, jika masih ingin tetap ada disini. ”

ucap salah satu wanita yang sebaya dengan kakek Hu.

Kembali pada mereka tadi...

“ Ha-ha-ha.. lihat dirimu sekarang, inilah yang terjadi jika kau menyinggung perasaan Kultivator seperti ku ” ucap pria gendut yang barusan memukuli Luo Shi sampai berlumuran darah.

“Huh? ini belum seberapa bagiku” ucap Luo Shi yang tidak gentar menghadapi pria gendut itu.

“ Apa kau ingin lebih dari ini? beberapa dari bagian tulang mu sudah patah dan semua tubuhmu sudah berlumuran darah, kalau kau ingin aku untuk menambah beberapa bagian lagi yang patah aku tidak keberatan. ” ucap pria gendut tadi.

“A-aku tidak takut jika di siksa orang sepertimu tapi yang aku takuti adalah jika aku mundur dari ini” ucap Luo Shi yang benar-benar tidak ada takutnya sama sekali.

Terpopuler

Comments

Jumadi 0707

Jumadi 0707

heran MC kog sifatnya gitu pengen mati X keras kepala tp lemah

2024-12-26

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Bandel tapi Lemah

2023-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!