Tina mengantar Dewi ke kamar yang dimaksud mama Nabila. Kamar Dewi terletak dibelakang persis dapur kotor yang dipakai masak sehari-hari. Sedangkan kamar pembantu yang lain berada di belakang rumah utama. Di sana terdapat paviliun khusus pembantu. Karena paviliun sudah tidak ada kamar kosong, di kamar dekat dapur lah Dewi akan tidur.
" Sekarang kamu tidur aja dulu wi, nanti waktu makan siang aku kenalin sama teman-teman yang lain ", jelas mbk Tina.
" Apa boleh mbk. Nggak enak sama nyonya ", kata Dewi takut.
" Udah gak apa-apa. Biasanya aku kalau habis balik dari kampung juga istirahat dulu. Perjalanan kita kesini kan lama Wi, nyonya pasti ngerti ",
" Ya sudah aku balik ke kamarku ya wi ", kata mbk Tina berlalu pergi.
" Ya mbk, terima kasih ", kata Dewi dan mendapat balasan lambaian tangan dari Tina yang sudah sedikit jauh.
🌸🌸🌸🌸
Di paviliun belakang rumah utama, nampak para pekerja sedang sibuk melahap makan siangnya. Dari jauh terlihat Tina menggandeng Dewi menuju paviliun tersebut. Sesampainya di pintu,
" ehem perhatian-perhatian saya mau memperkenalkan seseorang", kata Tina sedikit berteriak karena suasana sedikit ramai.
Orang-orang yang tadinya sibuk makan, seketika menoleh ke sumber suara. Terlihat Tina yang sedang menggandeng orang asing di sebelahnya.
" Perkenalkan ini Dewi, dia yang akan menggantikan Ratih di sini", mereka masih setia mendengarkan. Dewi tersenyum sambil menyalami mereka satu-persatu.
" Aku kenalin ya wi. Itu dua wanita yang seumuran ibukmu, namanya mbok Sumi dan mbok Siti. Tugas beliau berdua memasak. Yang disana ada mbk Tutik, mbk Yuni sama Puput, tugas mereka bersih-bersih di rumah utama. Nah, kalo duo ganteng itu", kata Tina sambil menunjuk dua orang laki-laki setengah baya. Yang ditunjukpun senyum malu-malu karena di puji ganteng.
" Namanya bang Salim, supir pribadi tuan dan nyonya. Kalau bang Ojak tukang kebun di rumah ini. Sedangkan kamu wi, tugas kamu bantu-bantu mana yang lagi butuhin tenaga kamu. Paham kan wi ?
" Paham mbk Tin", jawab Dewi.
Akhirnya sesi perkenalan itu pun di lanjut sambil makan siang bersama. Dewi merasa beruntung bisa bekerja di sini, semua pekerja di sini menyambutnya dengan baik.
🌸🌸🌸🌸
Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Namun mata Dewi sangat sulit dipenjamkan. Mungkin karena belum terbiasa dengan tempat barunya, sehingga tidurnya tidak nyaman. Karena tidak juga mengantuk, membuat tenggorokannya terasa kering.
Dewi beranjak turun dari ranjang dan berjalan menuju pintu yang menghubungkan dapur dengan halaman belakang. Kakinya melangkah mendekati lemari pendingin. Menuang segelas air dan meneguknya dengan pelan. Belum juga air itu masuk sepenuhnya ke kerongkongan, tiba-tiba lampu dapur menyala.
TRANGG
" Siapa kamu", terdengar suara bariton dari arah belakang Dewi saat ini berdiri. Dewi terkejut bukan main, ia sungguh ketakutan. Bulu kuduknya bahkan sampai meremang. Belum juga bekerja, masak sudah kena marah pikirnya. Dengan takut-takut Dewi membalikkan tubuhnya untuk melihat orang yang tengah menatapnya tajam.
Terlihat sesosok lelaki dewasa tengah berdiri di ambang pintu. Mata Dewi membeliak lebar, terpana dengan pemandangan indah di depannya. lelaki yang begitu tampan, tinggi, putih, rambut hitam legam, alias yang tebal, rahang yang tegas membuat Dewi mematung di tempatnya.
" Siapa kamu ", tanya pria itu sekali lagi. Dewi yang tersadar dari pesona majikannya segera menjawab.
" Sa saya Dewi tuan, pembantu baru di rumah ini ", jawab Dewi takut-takut.
" Sedang apa malam-malam begini di dapur ",
" Sa saya haus tuan. Sudah larut malam, saya permisi dulu tuan ", Dewi segera berlari ke luar dapur dan masuk ke dalam kamar.
" Dasar pembantu tidak sopan", gerutu lelaki itu.
Sesampainya di dalam kamar, tangan dewi mencoba meraba jantungnya yang berdebar sangat kencang. Antara takut dan juga terkagum-kagum dengan ketampanan majikannya.
" Ya ampun, kok aku deg-degan gini ya. Ganteng banget lelaki tadi ", Dewi kembali membayangkan lelaki tampan tadi.
" Astaga pikiranku. Ingat Dewi kamu disini bekerja, gak boleh aneh-aneh gak boleh ", kata Dewi sambil memukul kepalanya sendiri. Tidak mau terus memikirkan yang tidak-tidak, Dewi segera tidur menutupi mukanya dengan bantal.
🌸 Jangan lupa like dan komennya kakak 🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Sahira muna
"Alias Yang Tebal" wkwkwkwkk🙏
2024-02-04
2
ꪶꫝQueenaꪶꫝ
udah jatuh cintrong pada pandangan pertama aja nih
2024-01-21
0
anita
dewiii jgn terpesonah ya..jaga hati biar gk sakit
2023-12-13
3