Rumah mewah berpagar besi tinggi menjulang, dengan gaya klasik yang di dominasi warna putih itu membuat Dewi Ter kagum-kagum. sebanyak apa kira-kira uang yang harus dikeluarkan untuk membuat rumah sebesar ini, pikirnya dalam hati.
" Sudah wi jangan di lihatin terus. Oh ya, sebelum masuk, mbk mau kasih tau kamu. Di sini banyak lelaki hidung lebar, eh hidung belang. Jadi mbk harap kamu pertahanin penampilan kamu yang sederhana ini. Jangan dandan yang aneh-aneh. nanti bisa mengundang tindak kejantanan ",
" kejahatan kali mbk " kata Dewi sambil mengulum senyumnya.
" iya-iya itu maksudku. Soalnya kamu itu sekarang jadi tanggung jawab aku wi ",
" iya mbk Tina, Dewi paham ", kemudian Tina menggedor-gedor pintu gerbang tersebut.
brak brak brak
" Mas Abdi mang Ahmad, bukain gerbangnya dong ", teriak Tina dengan suara cemprengnya.
" Waduh biang keributan sudah balik dari kampung ", keluh mang Ahmad dari dalam pos satpam.
" Tuh sambut gebetanmu ", goda abdi pada rekannya.
" Gebetan gundulmu, bisa di gebrek aku sama bini di rumah ", sewot mang Ahmad sambil membuka pintu gerbang.
" Eh neng Tina kok sudah balik aja, saya kira baliknya tahun depan hehehehe ",
" Enak aja, aku itu disini banyak yang sayang, jadi kalo lama-lama aku tinggal nanti mereka kangen ", mang Ahmad hanya melengos menanggapi tingkat kepedean Tina.
" Ini aku bawain oleh-oleh dari kampung. Gimana baik kan aku, kurang apa coba. sudah cantik, baik, gak pelit lagi", katanya sambil berlalu masuk. Saat sudah di dalam halaman rumah, giliran abdi yang menyapa.
" Loh itu siapa mbk Tin ", tanya abdi penasaran.
" Kenalin ini Dewi, yang mau gantiin Ratih ", Dewi hanya tersenyum menyapa mereka.
Segera Tina menggandeng Dewi untuk masuk lewat pintu utama. Ia tak ingin diwawancarai lama-lama oleh kedua satpam di depan. Sampai di depan pintu utama, Tina melongokkan kepalanya mengintip keadaan dalam rumah. Nampak sang majikan perempuan sedang duduk santai di ruang keluarga yang terlihat langsung dari ruang tamu.
Konsep rumah sang majikan memang terbuka, sehingga minim sekat. Antara ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur bersih dapat terlihat satu sama lain. Tina mengetuk pintu dengan sopan.
Tok tok tok
Sang majikan yang sedang asyik membaca majalah, menoleh ke arah pintu. Siapakah gerangan tamu yang datang.
" Eh Tina, aku kira siapa. ayo masuk masuk", suara Bu Nabila sumringah. Pembantunya yang kocak sudah balik dari kampung.
Ya, tempat Tina bekerja adalah di keluarga Aditama. Salah satu keluarga kaya raya di kota itu.
" Siapa itu Tin ", tanya Nabila ketika melihat Dewi masuk beriringan dengan Tina.
" Ini tetangga Tina nyah, mau nglamar kerja di sini gantiin Ratih ", jawab Tina sambil menarik tangan Dewi agar lebih ke depan.
" Saya Dewi nyonya ", sapa Dewi sambil menyalami mama Nabila.
" Kamu punya pengalaman jadi Art sebelumnya",
" tidak nyonya. Tapi saya biasa melakukan pekerjaan rumah, saya juga bisa bantu-bantu memasak ", kata Dewi. Tangan Dewi sibuk *******-***** ujung bajunya saking gugupnya.
" Sebelumnya kerja dimana",
" saya sebelumnya bekerja di pabrik nyah ",
" oh.... ",
Mama Nabila mengamati penampilan Dewi dari atas sampai bawah. Penampilan yang sangat sederhana dan sedikit ketinggalan jaman. Rok panjang dibawah lutut, kemeja yang sedikit kebesaran serta rambut yang di kepang dua. Meski penampilannya sederhana, tidak memudarkan kecantikan alami khas gadis desa.
" Baiklah, saya akan lihat kinerja kamu nanti. Tina tolong kamu antar Dewi ke kamarnya yang di dekat dapur. Dan jangan lupa beri tahu Dewi apa saja tugas-tugasnya ",
" Siap nyonya ", saat hendak beranjak pergi Tina memgingat sesuatu. Oleh-oleh kesukaan nyonyanya.
" Nyonya ini ada sedikit oleh-oleh dari kampung ", ada singkong, ubi manis, dan aneka kripik buatan ibunya.
" Wah, makasih Tina. Kamu tau saja kesukaan saya", jawab Nabila mengambil salah satu kripik dan memakannya.
" Kalau begitu kami permisi dulu nyah ",
" Iya ", jawab Nabila kemudian kembali membaca majalahnya.
🌸 Jangan lupa like dan komennya ya kak, agar author lebih semangat berkarya 🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Yuyun Arianti
lucu author nih ad aj kt yg bikin pmbc ktwa hidung lbrlh🤣🤣
2024-02-05
2
Norah Haderan
tindak kejantanan wkwkwkwkwk /Facepalm/
2024-01-24
0
Ratna Ibunya Nasya
iiih kok gigi kuning sih...ada2 aja thor😂😂😂
2023-11-26
0