Saat ini seorang wanita sedang di guyur pake air panas, oleh suaminya. ya wanita itu adalah Vanadya. Ia sedang di siksa oleh virendra, karena perkataan yang ia lontarkan kepada kekasihnya.
Virendra tidak segan-segan menghancurkan seseorang, yang terlah mengusik dirinya. Apa lagi dia menghina kekasihnya yang masih lugu, tidak mengetahui tentang permasalahannya.
Tanu, yang melihat kejadian itu hanya menyeringai puas, ia akan mengganggu hidupnya Vanandya, karena dia sudah berani perebut posisi nyonya muda di keluarga Marquez.
Tapi berbeda dengan Cakra, Astuti, indah dan berapa maid yang menyaksikan kekejaman tuannya kepada sang nyonya, mereka merasa sedih karena, tidak bisa menolong sang nyonya muda.
"Ini akibatnya, karena kamu terlah menghina kekasih ku."Ucap virendra dengan sangat dingin melebihi kutub Utara.
Vanandya, yang mendapatkan perlakuan seperti itu hanya pasrah, karena baginya percuma melawa seorang pria yang sedang di selimuti kemarahan.
"Saya minta kamu minta maaf kepada Tanu,. atau saya akan menghukum mu lebih dari ini."Bentak Virendra kepada Vanandya.
Namun bukan jawaban yang di dapat oleh virendra melainkan cacian kepada kekasihnya.
"Cih, aku tidak akan pernah meminta maaf pada kekasih picik'mu itu, karena martabat ku lebih berharga dari pada martabat wanita itu."Ujarnya sambil merasakan sakit di sekujur tubuhnya karena air panas itu.
Virendra pun langsung marah karena jawaban Vanandya, dengan kesel ia meningkatkan suhu airnya yang menjadi sangat panas.
Cakra yang tidak tahan akan perlakuan tuannya, pun maju ke kamar mandi lalu mematikan suhunya. pun membantu nyonya nya keluar dari kamar mandi, lalu ia menyuruh pelayan nyonya membawanya ke kamarnya sambil menunggu sang dokter. Tiba, ia juga menyeret tuannya ke ruang keluarga.
"Tuan apa anda gila? Jika sedikit lagi tuan menaikkan suhu airnya ke full itu akan berakibat fatal pada nyonya."
"Itu emang pantas buat wanita jal*Ng macam dia, karena sudah berbuat seenaknya kepada kekasihku."
Virendra pun berjalan mendekati kekasihnya yang merasa ketakutan, tentunya hanya akting belaka. melihat kekasihnya ketakutan ia langsung memeluk tubuh wanita itu dengan sangat erat.
"Sayang aku takut."Ucap Tanu dengan manja.
Dokter pribadi keluarga Marquez pun datang, dan ia berkata kepada Cakra sahabatnya itu, siapa yang sakit.
Cakra lalu membawa dokter pribadi ke lantai dua dimana sang nyonya berada. Dokter yang bertag nama, Noah wilangga. Pun langsung mengecek kondisi sang nyonya.
Berapa menit kemudian, ia pun menjelaskan dengan detil apa yang terjadi, lalu ia memberikan resep obat yang harus di tebus.
"Apa pria itu berulah lagi?"
"Seperti yang kau lihat, dia sangat membenci kekasihnya di hina maupun di permalukan, makanya dia melakukan hal yang sangat kejam kepada istrinya.
Noah, yang mendengar kata istri, langsung memeriksa kupingnya, karena mungkin pendengarannya sedang bermasalah. Namun ia meminta kepada Cakra untuk mengulangi perkataannya lagi.
"Coba katakan sekali lagi? Apa benar tuan muda sudah bersuami?"
Cakra hanya bisa mengangguk tanda, mengiyakan ucapan seorang dokter itu.
Noah, pun yang mendengar kalau tuannya sudah bersuami pun langsung bahagia karena 29 melajang oh tidak udah ada wanita ondel-ondel. Jadi bukan jomblo namanya, ia pun tetap bahagia.
Lalu Noah berpamitan kepada Cakra, karena tugas di rumah sakit masih banyak pasien yang harus ia tangani. Saat ia keluar ia bertabrakan dengan seseorang yang berstatus sebagai pelayan pribadi sang nyonya muda. Saat ini dokter muda itu sedang menatap ciptaan tuhan yang sangat sempurna. "CANTIK."Satu kata yang keluar dari bibir seorang dokter tampan itu.
Dokter tampan itu. Tak menyangka kalau di mansion Marquez ada bidadari secantik wanita di depannya.
Indah yang sedang mengantar secangkir teh pun harus tumpah tak kala ia bertabrakan dengan dokter yang menangani nyonya'nya.
"Akhhh!! Gara-gara kamu teh yang aku bikin jadi tumpah."Ucap Idah dengan ketus. Ia sangat membenci pria dengan tatapan mesumnya, apa lagi ia harus bertabrakan dengan dokter mesum di atas rata-rata.
"Maaf, aku tidak sengaja. Karena aku buru-buru ada pasien yang baru saja di larikan ke rumah sakit."Dokter itu pun menyesali perbuatannya kepada gadisnya.
Indah pun hanya menghela napasnya sejenak, mungkin ia yang salah karena jalan tidak lihat-lihat, jadi bertabrakan dengan dokter yang memiliki sejuta kesibukan.
"Gimana sebagai permintaan maaf saya, saya akan mengajak kamu ke tempat sesuatu."
"Hm, baiklah."
Mendengar jawaban wanitanya, ia pun merasa bahagia, bahkan di sepanjang perjalanan ia senyum-senyum seperti orang gila.
Hufftt, indah harus membuatkan. teh lagi untuk majikannya itu, namun ia tak keberatan, karena nyonya'nya memperlakukan dirinya sebagai seorang teman, jadi ia pun sama menganggap nyonya seperti sodaranya sendiri.
"Astuti."Panggil indah kepada astuti yang sedang berdiri tidak jauh dari dirinya.
Indah pun mendekati Astuti. saat ia akan berkata sudah terlebih dahulu di bekap oleh astuti.
"mpppphh."
"Syuttt, dia aku sedang mendengarkan percakapan antara ondel-ondel dengan seseorang."bisik Astuti kepada indah. Indah yang paham pun menganggukkan kepalanya, lalu astuti melepaskan tangannya dari mulut indah.
'Huekkk.' "Bau jigong." Gumamnya.
"Sembarang,"
Lalu, mereka melanjutkan sisi pengupingannya. Namun saat sedang asik menguping ada seseorang memegang bahunya, lantas merekapun berbalik melihat siapa yang menepuk pundaknya, dan mereka pun terkejut sampai berteriak.
"Akhhhhhhhh."Teriak mereka,
Lalu mereka melihat ke arah dimana Tanu sedang berdiri, tapi saat melihat ke tempat itu sudah tidak ada Tanu. Mereka lalu menatap tajam Cakra, karena dia mangsanya harus lolos begitu saja tanpa mendapatkan bukti.
"Lihat cakra? Gara-gara kau mangsa kita jadi hilang."Astuti berkata dengan ketus, ia sangat kesel kepada Cakra.
Astuti pun pergi dari tempat itu dengan menghentakkan kakinya, hari ini moodnya sangat buruk, yang siapa lagi pelakunya kalau bukan ondel-ondel, tuanya dan sekarang si Cakra-cakra itu. Ia pun berjalan ke dapur karena ia ingin memasak makan malam. buat nyonya'nya.
Lalu indah datang membatu Astuti memasak buat nyonya'nya. Setelah berapa saat, mereka pun mengantarkan makanan itu ke kamar sang nyonya.
Tapi saat di pertengahan jalan ia di cegah oleh si Tanu, Tanu itu. Dia menatap tajam pelayan Vanadya. "Aku tau apa yang kalian lakukan tadi sore? Kalian menguping pembicaraan saya kan?"
"Ti-tidak nona."
Astuti, sangat takut kepada nona tanu, karena dia bisa saja memberi tau kepada kekasihnya dengan cara memutar balikkan fakta. Jadi mereka tak berani berurusan dengan nona tanu.
Mereka, pun langsung pergi dari hadapan Tanu setelah melihat tuannya mendekati mereka. Karena kesempatan yang bagus buat mereka pergi. Karena nona tanu tidak akan membahas ini lagi.
Tok Tok Tok. Suara ketukan pintu yang berasal dari kamar nyonya, setelah mendengar jawaban dari dalam mereka pun masuk ke dalam kamar nyonya vanna.
Astuti sangat, sedih melihat luka-luka yang ada di sekujur tubuhnya, mereka tak habis pikir sama tuannya yang tega mencelakai istrinya demi membela ondel-ondel.
"Vana, ini di makan."
"Hm apa aku boleh ngomong sama kalian...."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Issey Miyake
ngelawan preman ,bisa tp ngak bisa prtahankn diri bila suami seksa..ya bego banget c siapa itu vanad tolol..mulut aja berbisa tp tindakan ngak ada..tolol sungguh..org mulut berbisa ,tindakan jgk ada dong..ni malah di siram pake air panas..cihhh bego amat
2023-03-19
0