...🔥🔥🔥...
Prans menatap tajam Samuel, "Jaga bicara mu, Samuel! Dasar dokter bodoh!"
Grap.
Prans menatap tajam lengannya, saat jemari mungil Naura mencengkrammm lengannya dengan kencanggg, nampak tersungging di bibir Prans.
"Sayang, aku yakin... kamu akan baik baik saja!" ujar Prans dengan mata yang berbinar, berharap Naura segera membuka ke dua matanya.
Ke dua kelopak mata Naura tampak mengerjap, jemarinya semakin kencanggg mencengkrammm lengan Prans, mulutnya tampak bergerak ingin mengatakan sesuatu pada Prans.
"Ka sa- kit."
Prans mengelusss kening Naura dengan kasih sayang, "Katakan apa yang ingin kamu katakan, sayang! Ada aku sekarang... apa pun, katakan pada ku, aku akan mendengar kan mu, sayang." ucap Prans dengan mulai menitikan air matanya, seolah ia mampu merasakan jika Naura merasakan sakit yang tidak bisa ia katakan.
Apa yang sebenarnya yang sudah di lakukan Jasen pada Naura ku! Jangan kau renggut Naura ku dari ku Tuhan. Aku sangat membutuhkan Naura ku, aku tidak bisa hidup tanpa Naura ku!
"Sa- kit ka, sa- kit, ka, ka Prans." racau Naura, dengan ke dua mata yang berusaha terbuka.
Di saat ke dua mata Naura mulai dapat melihat apa yang ada di hadapannya, ia dapat melihat wajah Prans yang tampak putus asa, dengan pipi yang basahhh dengan jejak bulir beningnya, Naura melihat ke dua mata Prans yang tampak berair. Naura tersenyum saat ke dua matanya, dapat dengan jelas melihat wajah Prans seutuhnya.
Naura menatap Prans dengan tatapan penuh harap, berharap Prans merasakan apa yang Naura rasakan saat ini.
"Ka a- aku..." tubuh ku sakit ka, panasss, aku tidak bisa menggerakkan kaki ku ka! Ka, apa yang terjadi pada tubuh ku!
Prans langsung menatap ke dua kaki Naura, memberikan pijatannn di ke dua kaki Naura secara bergantian dengan satu tangan Prans.
"Kaki mu baik baik saja, sayang... Tidak akan ada yang terjadi apa apa pada mu! Ada dokter Samuel, ada aku, apa pun akan aku lakukan untuk mu, sayang! Kau akan mendapat perawatan, aku janji itu, kau akan baik baik saja!" ujar Prans panjang lebar, meyakinkan Naura akan baik baik saja.
Samuel melirikkan matanya pada kaca spion mobil, aku harus segera tahu... apa yang sudah di berikan Jasen pada Nona, jangan sampai Jasen memberikan obattt itu pada Nona, jika benar obat itu yang di berikan, entah apa yang bisa aku lakukan untuk menyembuhkan Nona.
"Heh bodoh! Cepat bawa mobilnya! Dasarrrr kau ini! Samuel!" bentak Prans yang kini memarahi cara mengemudi Samuel.
"Sebentar lagi kita akan sampai di rumah, bos." ucap Samuel.
Prans mengelusss pipi Naura, mengecuppp bibir Naura, "Kau akan baik baik saja, sayang! Aku janji, aku janji kau akan baik baik saja! Akan ku habisiii siapa pun yang berani menyakiti mu! Siapa pun yang berani mengusik mu! Akan aku habisiii mereka!" ucap Prans dengan penuh penekanan, tatapannya seolah memburu siapa saja yang sudah menyakiti Naura, istrinya, hingga membuatnya seperti saat ini.
Samuel langsung mematikan mesin mobil yang ia kemudikan, saat sudah terparkir di kediaman Prans.
Pak Dedi dan beberapa petugas medis, sudah menunggu ke datangan Tuannya di depan pintu.
Pak Dedi membukakan pintu mobil, nampak Prans yang langsung turun dari mobil dengan menggendong Naura.
"Letakkan saja Nona di atas berangkar, bos!" titah dokter Samuel.
Prans membaringkan tubuh Naura dengan hati hati di atas berangkar, dokter Samuel dan petugas medis langsung mendorong berangkar tersebut ke dalam kediaman Prans.
Pak Dedi dapat melihat betapa buruknya wajah Tuan-nya, buruk dan menyeramkan, hingga berangkar kini memasuki sebuah ruang yang sejak dulu sudah terdapat beberapa alat medis, yang tidak kalah lengkap dengan rumah sakit.
"Kau, ambil lah sampel darah Nona, segera bawa ke lab. Kau bawakan hasilnya pada ku, dan aku ingin yang lengkap mengenai apa saja yang terkandung dalam darah Nona kini!" titah Samuel pada seorang yang merupakan asistennya.
"Baik dokter. Akan saya lakukan apa yang dokter perintahkan." ujarnya dengan patuh.
Prans dan pak Dedi menunggu Naura di depan ruang perawatan.
Seorang koki datang menghampiri ke duanya, dengan membawakan minuman untuk pak Dedi dan Tuan-nya Prans.
"Tuan, lebih baik Tuan minum dulu! Tuan, percaya lah... Nona akan baik baik saja, Nona wanita yang tangguh, Nona tidak akan mungkin mudah menyerah dan putus asa." ujar koki dengan menyodorkan minuman di depan Prans.
"Koki benar Tuan, Tuan lebih baik minum dulu... saya tau Tuan saat ini sangat kacau, tapi Nona pasti akan merasa sedih jika melihat Tuan yang kacau seperti saat ini!" ujar pak Dedi dengan tatapan iba pada Tuannya.
Harusnya ini adalah hari yang paling bersejarah untuk Nona dan Tuan, hari ini kalian mengakui pada publik akan status kalian, namun suratan takdir berkata lain. Nona kehilangan orang tua sekaligus adik laki lakinya. Sedangkan Tuan sendiri, entah bagai mana keadaan Nona, aku harap Nona bisa di selamatkan.
Prang.
"Kalian cari matiii hah!" bentak Prans, dengan menghempaskan nampan yang berisi 2 gelas air yang di bawa koki untuk Prans.
Pak Dedi dan koki terperanjat kaget, menghadapi Tuannya yang kini tidak mungkin bisa mengontrol emosinya.
"Pergi kalian dari sini!" bentak Prans dengan suara menggema.
Ceklek.
Bersambung....
...💖💖💖...
Makasih yang udah sempetin mampir, jangan lupa tinggalin jejak komen, like.
Abaikan kalo gak suka ya 😅😅
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
prans pms y🤣
2023-04-04
1
Ara Aulia
ngamuk mulu itu s Prans, lagi Dateng bulan apa y?
2023-03-26
1
Ara Aulia
sabar Prans. butuh d siram aer ama naura ini mah 😅
2023-03-26
1