Arya Sena

Kota Sindara, Salah satu kota kecil di kerajaan Kumbara. Kota ini terletak di bagian selatan Kerajaan Kumbara yang kehidupannya bertumpu pada perdagangan. Seperti biasa, pusat kota ini ramai dengan lalu lalang pembeli disertai teriakan. Teriakan pedagang menjadi irama utama di iringi kicauan burung di langit Kota Sindara. Kedamaian ini salah satu hal lumrah di saat masa peperangan lama tidak terjadi tapi di sela hiruk pikuk pedagang, muncul teriakan sumbang yang memekakan telinga.

"Pencuri ! Pencuri ! Pencuri !" Teriak laki laki berbadan tambun dengan kepala botak sambil mengejar bocah kurus yang memegang 2 potong roti. Walaupun tubuhnya kurus, bocah itu terus berlari kencang sambil menghindari pembeli dan gerobak pedagang yang lalu lalang. Orang yang mengejar pun semakin marah melihat bocah kurus itu semakin menjauh. Beberapa pedagang lain berusaha menangkap dan menghalaunya namun usaha tersebut sia sia melihat kecepatan berlari dan kelihaian bocah kurus itu dalam menghindar. Hingga tak lama muncul senyum di wajah pria botak yang penuh keringat itu ketika melihat mangsa yang di kejarnya terjatuh karena menghindari gerobak yang sedang bergerak melintasi jalanan di depannya. Dia semakin mendekat dan mengambil bilah kayu yang ada di jalan.

"Akhirnya aku menangkapmu bocah kurus". Dengan mata melotot laki laki botak itu mengayunkan kayunya yang menghantam punggung bocah kurus itu. Setelah memukul beberapa kali dia melihat bocah kurus itu tidak menangis maupun merintih bahkan tanpa ekspresi. Pedagang lain pun mulai mendekat untuk menghakimi si Bocah. Laki laki botak itu semakin geram saat melihat raut muka bocah itu tetap datar,namun saat akan memukul kepalanya, Bocah itu berbalik dan menendang sesuatu di antara paha laki laki botak itu hingga matanya melotot tanpa bersuara. Hingga beberapa detik dia berlutut.

Bocah kurus itu kembali berdiri dan berlari sambil memegang erat roti yang di genggamnnya walaupun sebagian sudah tertutupi debu saat terjatuh. Bocah itu menghilang tanpa berbalik melihat laki laki botak yang masih merintih kesakitan sambil memegang sesuatu di antara pahanya.

"Dasar Bocah Kep*rat, bila bertemu lagi akan kupatahkan kedua kakimu". Laki laki botak itu mencoba berdiri dan kembali ke dagangannya di bantu pedagang lain yang sebelumnya mendekat. Bocah itu memang sering membuat masalah dengan mengambil makanan pedagang dan pembeli namun orang orang sudah jenuh mengejarnya karena kelincahan bocah kurus itu untuk kabur dari kejaran. Walaupun pernah tertangkap dan di pukuli hingga berdarah namun bocah itu terus mengulangi perbuatannya tanpa ekspresi apapun di wajahnya.

Bocah kurus yang bernama Arya Sena masih terus berlari meskipun punggungnya berdarah membasahi baju lusuhnya. Wajah datarnya terus menatap kedepan tanpa menoleh. Umurnya sekitar 7 Tahun dengan tubuh yang kurus namun karena sejak kecil terbiasa bekerja dan berburu dia memiliki tenaga dan ketahanan tubuh yang bagus.

Sena terus melangkah memasuki hutan di pinggir Kota sindara. Senyum muncul di bibir nya saat menatap roti yang digenggamnya. Hingga dia tiba di depan gubuk reok yang hampir roboh dengan dedaunan sebagai atapnya. Sudah 2 tahun Sena tinggal di gubuk tengah hutan karena tidak mempunyai uang untuk menyewa penginapan apalagi membeli rumah di kota.

"Akhirnya saya bisa membawa roti " gumamnya dalam hati sambil memikirkan senyum bahagia satu satunya orang yang di pedulikannya di dunia ini yang sedang berbaring di dalam gubuk.

Terpopuler

Comments

Sugiri

Sugiri

siapakah arya sena ini apakah kelak dia yg sebagai pemilikn cincin sakti itu .

2022-11-07

0

Jonathan~

Jonathan~

tata penyampaian tulisan nya sangat pas jadi nikmatin nya enak aja gitu

2021-04-23

1

Ampun Bang JAGO

Ampun Bang JAGO

jejak pertama

2020-11-24

0

lihat semua
Episodes
1 Kerajaan Kumbara
2 Arya Sena
3 Bi Ratih
4 Awal Tragedi
5 Kematian Bi Ratih
6 Guru Jaya Bhaya
7 Perjalanan Di mulai
8 Guru Yang Lemah
9 Hutan Kematian
10 Teknik Pernafasan Amukan Surgawi
11 3 Kitab Tingkat Dewa
12 Siluman kera putih
13 Kekuatan Cincin Penguasa
14 Pesan Terakhir Jaya Bhaya
15 Menjalankan Amanah
16 Kekejaman Tanpa Pembunuhan
17 Nafsu Membawa petaka
18 Merak Ungu
19 Kebaikan yang terbungkus Kegelapan
20 Menemukan Titik Terang
21 Sena VS Tetua Badri Arja
22 Isyana Tunggadewi
23 Bertemu Dewa Tabib
24 Kedatangan Tumenggung Raharja
25 Kekacauan di Kota Rando
26 Pembantaian
27 Melawan Tumenggung Raharja
28 Janji Sena
29 Cinta yang mulai tumbuh
30 Siasat Arjunta
31 Siluman Kelelawar
32 Kemampuan Isyana
33 Bertemu Murid Suci
34 Terjebak ditengah Pertempuran
35 Putri Kerajaan Kumbara
36 Janji Berakhir
37 Kehidupan Baru
38 Turnamen Kumbara Muda
39 Kekuatan Arjunta
40 Bakat Pendekar Muda Kumbara
41 Tak Sesuai Harapan
42 8 Besar
43 Pemuda di Luar Nalar
44 Makna Kehidupan
45 Babak 4 Besar
46 Kekaguman
47 Juara sekaligus Buronan
48 Pasukan Jubah Merah
49 Menuju Kota Wanua
50 Operasi di mulai
51 Hancurnya Bandit Serigala Api
52 Musuh Baru
53 Padepokan Bukit Api
54 Rahasia Dunia Persilatan
55 Bandit Lembu Gunung
56 Perpisahan
57 Kota Sanriga
58 Hitam dan putih
59 Gelombang Hewan Buas
60 Kekuatan Tongkat Emas
61 Merebut Musuh
62 Siluman Harimau Emas
63 Serangan Kelompok Bertopeng
64 Kemunculan Sena
65 Rencana Nyai Genggong
66 Kemenangan Sementara
67 Melarikan Diri
68 Dilema Prabu Sanjaya
69 Pemilik Tubuh Abadi
70 Kekacauan
71 Serangan Siluman
72 Kebahagiaan di Tengah Peperangan
73 Penyesalan akan selalu ada
74 Ambisi Nyai Genggong
75 Kekhawatiran Prabu Sanjaya
76 Penculikan Dewi Lasmini
77 Penyelamatan
78 Kemampuan Pendekar Tubuh Baja
79 Pertarungan Panjang
80 Masalah Baru
81 Bertemu Isyana Kembali
82 Misi Bersama
83 Alibi Rubana
84 Amukan Dewi Lasmini
85 Gejolak Kota Bina
86 Menyebar
87 Menunggu Musuh
88 Persiapan Perang Mendadak
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Kerajaan Kumbara
2
Arya Sena
3
Bi Ratih
4
Awal Tragedi
5
Kematian Bi Ratih
6
Guru Jaya Bhaya
7
Perjalanan Di mulai
8
Guru Yang Lemah
9
Hutan Kematian
10
Teknik Pernafasan Amukan Surgawi
11
3 Kitab Tingkat Dewa
12
Siluman kera putih
13
Kekuatan Cincin Penguasa
14
Pesan Terakhir Jaya Bhaya
15
Menjalankan Amanah
16
Kekejaman Tanpa Pembunuhan
17
Nafsu Membawa petaka
18
Merak Ungu
19
Kebaikan yang terbungkus Kegelapan
20
Menemukan Titik Terang
21
Sena VS Tetua Badri Arja
22
Isyana Tunggadewi
23
Bertemu Dewa Tabib
24
Kedatangan Tumenggung Raharja
25
Kekacauan di Kota Rando
26
Pembantaian
27
Melawan Tumenggung Raharja
28
Janji Sena
29
Cinta yang mulai tumbuh
30
Siasat Arjunta
31
Siluman Kelelawar
32
Kemampuan Isyana
33
Bertemu Murid Suci
34
Terjebak ditengah Pertempuran
35
Putri Kerajaan Kumbara
36
Janji Berakhir
37
Kehidupan Baru
38
Turnamen Kumbara Muda
39
Kekuatan Arjunta
40
Bakat Pendekar Muda Kumbara
41
Tak Sesuai Harapan
42
8 Besar
43
Pemuda di Luar Nalar
44
Makna Kehidupan
45
Babak 4 Besar
46
Kekaguman
47
Juara sekaligus Buronan
48
Pasukan Jubah Merah
49
Menuju Kota Wanua
50
Operasi di mulai
51
Hancurnya Bandit Serigala Api
52
Musuh Baru
53
Padepokan Bukit Api
54
Rahasia Dunia Persilatan
55
Bandit Lembu Gunung
56
Perpisahan
57
Kota Sanriga
58
Hitam dan putih
59
Gelombang Hewan Buas
60
Kekuatan Tongkat Emas
61
Merebut Musuh
62
Siluman Harimau Emas
63
Serangan Kelompok Bertopeng
64
Kemunculan Sena
65
Rencana Nyai Genggong
66
Kemenangan Sementara
67
Melarikan Diri
68
Dilema Prabu Sanjaya
69
Pemilik Tubuh Abadi
70
Kekacauan
71
Serangan Siluman
72
Kebahagiaan di Tengah Peperangan
73
Penyesalan akan selalu ada
74
Ambisi Nyai Genggong
75
Kekhawatiran Prabu Sanjaya
76
Penculikan Dewi Lasmini
77
Penyelamatan
78
Kemampuan Pendekar Tubuh Baja
79
Pertarungan Panjang
80
Masalah Baru
81
Bertemu Isyana Kembali
82
Misi Bersama
83
Alibi Rubana
84
Amukan Dewi Lasmini
85
Gejolak Kota Bina
86
Menyebar
87
Menunggu Musuh
88
Persiapan Perang Mendadak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!